PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN pakem BAHAN DISKUSI GURU-GURU SMP FRANSISKUS 15 – 18 MARET 2010 YOHANES HARSOYO
Pengembangan Instrumen SKEMA MATERI Pengantar Taksonomi Pengembangan Instrumen Skoring Acuan Penilaian
Skema Evaluasi Pembelajaran
Prinsip-prinsip Penilaian 1. Valid Valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai; dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. 2. Reliabel Reliabel berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
Lajutan Prinsip-prinsip Penilaian 3. Menyeluruh Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi . 4. Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Lajutan Prinsip-prinsip Penilaian 5. Obyektif Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif (ada fakta dan ada kriteria yang jelas). 6.Mendidik Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajan.
Lajutan Prinsip-prinsip Penilaian 7. Terbuka Dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan. 8. Adil Tidak menguntungkan atau merugikan sebagian pihak.
Domain/Ranah Penilaian KOGNITIF PSIKOMOTORIK AFEKTIF
Original Terms New Terms Evaluation Synthesis Analysis Application Comprehension Knowledge Creating Evaluating Analysing Applying Understanding Remembering (Based on Pohl, 2000, Learning to Think, Thinking to Learn, p. 8)
Taksonomi Afektif Ranah afektif mencangkup watak perilakuseperti perasaan, sikap, emosi atau nilai. Peringkatnya terdiri dari… 1. Peringkat receiving Pada peringkat receiving, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan sesuatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik, buku dan sebagainya.
Taksonomi Afektif 2. Peringkat responding Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya. 3. Peringkat valuing Valuing melibatkan penentuan nilai, kegiatan atau sikap yang menunjukan derajat internalisasi dan komitmen.
4. Peringkat organization Pada peringkat organization antara nilai yang satu dengan yang lain dikaitkan dan konflik antar nilai diselesaikan. Serta mulai membangun system nilai internal yang konsisten.
5. Peringkat characterization Peringkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai. Pada peringkat ini peserta didik memiliki system nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada suatu waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup.
Domain/ranah psikomotor ini yaitu kemampuan yang berkaitan dengan gerak mengunakan otot. 1. Imitasi Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya.
2. Manipulasi Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihatnya tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. 3. Presisi Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang presisi.
4. Artikulasi Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang kompleks dan ketepatan sehingga produk kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. 5. Naturalisasi. Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, seolah-olah melibatkan fisik saja.
Pengembangan Instrumen Penilaian Penilaian Tertulis / Tes Tulis Penilaian Unjuk Kerja Penilaian Proyek Penilaian Portofolio
1. Tes Tulis Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang umumnya hanya menilai kemampuan berpikir rendah. Terdiri dari tes objective , semi objective dan essay.
Jenis Tes Objektif 1) pilihan ganda 2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) 3) menjodohkan
Tes Karangan/Uraian (essay) Ciri-ciri: a. Siswa mengorganisasikan jawabannya sendiri secara bebas sesuai dengan kemampuannya. b. Dalam mengoganisasikan jawaban siswa menggunakan bahasa atau kata-kata dan corak mengarangnya sendiri. c. Siswa memproduksi jawaban tes karangan berbeda-beda atas mutu suatu jawaban yang dituntut.
2. Penilaian Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Cara penilaian ini umumnya dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Perlengkapan Guru Daftar Cek (Check-list) Skala Penilaian (Rating Scale) Contoh
Penilaian Proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan.
Perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, laporan tertulis, poster, dan lain-lain. Contoh Rubrik Proyek
Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Portofolio relatif lebih otentik dibanding jenis penilaian tes.
Contoh Rangkuman Portofolio Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker . Contoh Rangkuman Portofolio
Pembagian Tugas Tes Tulis : PKN, Agama, Matematika Penilaian Unjuk Kerja : Seni Budaya, Olah Raga, TIK Penilaian Proyek : IPA, IPS Penilaian Portofolio : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Tugas Menjelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik. Menyusun indikator yang bersesuaian. Membuat instrumen. Membuat rubrik/pedoman skoring, jika diperlukan.
Penilaian Sikap Sikap merupakan kesiapsiagaan mental seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Instrumen Penilaian Sikap Observasi perilaku Skala sikap
Pemetaan Kompetensi untuk Penentuan Penilaian Standar Kompetensi Indikator Teknik Penilaian Tes Unjuk kerja Proyek Portofolio Kata Kerja Operasional
Pemberian Skor (Skoring) Langkah-langkah Menyusun suatu jawaban model sebagai kunci jawaban yang memenuhi syarat sebagai jawaban yang baik (benar, relevan, lengkap, berstruktur, dan Jelas). Setiap item bisa berbeda bobot. Perbedaan bobot bisa berdasar pada jenis bahan (bahan perangsang, bahan inti, bahan penting, dan kurang penting), teksonomi (pengetahuan, pemahaman, evaluasi, dll). Membaca beberapa jawaban dari peserta didik yang kurang pandai dan yang pandai. Hal ini dapat dipakai untuk memperoleh gambaran umum tentang kualitas dari jawaban dari para peserta didik atau mengecek apakah kunci jawaban cukup realistik.
Lanjutan Pemberian Skor Sebaiknya masing-masing nomor dari jawaban tes diperiksa sekaligus sebelum melakukan skoring nomor yang lain. Agar tidak terpengaruh oleh kesan mutu jawaban yang mendahului sebaiknya sesudah selesai diperikasa jawaban-jawaban satu nomor, lembar jawab perlu ditukar urutannya. Tidak usah memperhatikan nama dan nomor peserta, untuk mengurangi subyektivitas.
Lanjutan Pemberian Skor Membiasakan hanya memeriksa isi pikiran yang dikemukakan dalam jawaban, sehingga tidak perlu menilai bentuk tulisan dan lain-lain. Mengembalikan lembar jawab lengkap dengan catatan-catatan seperlunya.
Acuan Penilaian Setelah mendapatkan skor-skor dari pekerjaan peserta didik, maka skor-skor tersebut menjadi dasar penilaian hasil belajar. Penilaian ialah kegiatan memperbandingkan hasil pengukuran (skor) sifat suatu objek dengan acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu ukuran kualitas
Semakin maju taraf pekembangan peserta didik seyogyanya semakin pendek rentang nilai. Ada dua acuan penilaian yaitu Penilaian Acuan Normatif (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Penilaian Acuan Patokan Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang meperbandingkan prestasi belajar peserta didik dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Acuan penilaian ini banyak dipakai dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi.
Penilaian Acuan Normatif PAN adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar peserta didik terhadap hasil belajar peserta didik lain dalam kelompoknya. Acuan ini sekarang dianggap kurang sesuai dengan pendekatan pembelajaran saat ini yaitu membandingkan hasil antar peserta didik.
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I Merupakan acuan penilaian dengan nilai kelulusan atau ketuntasan 65 %. Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Huruf 90% - 100% A 80% - 89% B 65% - 70% C 55% - 64 % D Di bawah 55 % E
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Merupakan acuan penilaian dengan nilai kelulusan atau ketuntasan 56 %. Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Huruf 81% - 100% A 66% - 80% B 56% - 65% C 46% - 55 % D Di bawah 46 % E
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan : 1. Kompleksitas : - Tinggi = 1 - Sedang = 2 - Rendah = 3 2. Daya dukung : - Tinggi = 3 - Rendah = 1 3. Intake : - Tinggi = 3 Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang nilainya adalah: (3 + 3 + 2) x 100 = 88.89 9
Penilaian Acuan Norma (PAN) Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar siswa lain dalam kelompoknya. Tipe ini kurang banyak dipakai dalam praktik penilaian. Dasar penilaiannya adalah mean (M) dan deviasi standar (S).
TERIMAKASIH