Respirasi Faktor Internal & Lingkungan Innaka Ageng R Nafi Ananda Utama
Faktor yang berpengaruh terhadap Laju Respirasi Respirasi berhubungan erat dengan beberapa proses metabolisme di dalam sel. Dengan demikian : Merupakan indikator akurat bagi status/keadaan metabolisme sel. Laju respirasi dipengaruhi oleh faktor-faktor (internal & ekternal) yang mempengaruhi proses metabolisme sel.
Faktor-faktor Internal Genotip komoditas Macam/tipe bagian tanaman Tahap perkembangan tanaman saat dipanen Substrat respirasi Faktor-faktor prapanen.
Faktor Internal Genotip komoditas Macam/tipe bagian tanaman Antar spesies komoditas dan antar varietas/cultivar dalam satu spesies. Macam/tipe bagian tanaman Mis : organ penyimpan (kentang) mempunyai laju respirasi rendah, sedangkan meristem yang sedang berkembang (broccoli) mempunyai laju respirasi tinggi.
Laju Respirasi mgCO2/kg/jam Pada suhu 5 C Komoditas Sangat Lambat Lambat < 5 5 – 10 Kurma, buah & sayur kering, nut Apel, seledri, jeruk, bawang, anggur Melon, pepaya, semangka, nanas. Moderat 10 – 20 Pisang, kubis, wortel, timun, mangga, Pear, tomat, lobak, cherry. Tinggi 20 – 40 Alpukat, kubis bunga, bawang daun, Blackberry, kacang lima. Sangat Tinggi 40 – 60 Broccoli, bunga potong, okra. Ekstrim Tinggi > 60 Asparagus, bayam, jagung manis
Faktor Internal Tahap perkembangan tanaman saat dipanen Organ tanaman yang sedang matang biasanya laju respirasinya menurun. Kecuali buah klimakterik. Mengalami peningkatan respirasi dan produksi etilen selama tahap klimakterik. Peningkatan respirasi dapat lebih tinggi daripada respirasi pada jaringan yang belum masak.
Klimakterik vs Non Klimakterik Buah Klimakterik Mempunyai sebuah “fase pematangan” (mis. Pelunakan, menjadi lebih manis & keasaman berkurang). Mengalami peningkatan respirasi & produksi etilen selama pematangan. Buah Non-Klimakterik Tidak menjalani “fase pematangan” .
Fase-fase Klimakterik Praklimakterik minimum Peningkatan klimakterik Puncak klimakterik Pasca-klimaterik 3 4 2 Laju Respirasi 1 Waktu
Klimakterik vs Non Klimakterik Apel Alpukat Pisang Sukun Anyelir Srikaya Jambu biji Nangka Kiwi Mangga Pepaya Markisa Pear Rambutan Sawo Sirsak Tomat Manggis Belimbing Blueberry Kakao Cherry Timun Anggur Jeruk limau Kelengkeng Litchi Cabai Nanas Delima Strawberry Tamarillo Jeruk Mandarin Jeruk Nipis Loquat
Klimakterik vs Non Klimakterik CO2 Klimakterik C2H4 Laju Respirasi Produksi Etilen CO2 C2H4 Non-Klimakterik Waktu
Klimakterik vs Non Klimakterik
Faktor-faktor Internal Substrat Respirasi – karbohidrat, lemak dan asam organik. Respiratory Quotient (RQ) = CO2 dihasilkan O2 dikonsumsi RQ berkisar antara 0,7 sampai 1,3 untuk respirasi aerob. RQ lebih besar pada jaringan yang melakukan respirasi anaerob.
Faktor-faktor Internal Respirasi Quotient (RQ) pada berbagai substrat : Karbohidrat RQ = 1 Lemak RQ 1 Asam organik RQ 1
Faktor-faktor Internal Faktor-faktor prapanen : Pola iklim dan cuaca : Temperatur Kelembaban Angin Intensitas Cahaya, dll.
Faktor-faktor Internal Faktor-faktor prapanen : Nutrisi tanaman ( mis. Nitrogen dan kalsium) Penyiraman. Pruning, training dan thinning. Serangan hama dan penyakit.
Faktor-faktor Lingkungan Temperatur Komposisi Atmosfir : • Konsentrasi O2 • Konsentrasi CO2 • Etilen Tekanan (stres) fisik Serangan Patogen. ZPT Radiasi Cahaya Stres air
Semakin tinggi respirasi Respirasi dan Lama hidup (shelf life) Laju respirasi berbanding terbalik dengan lama hidup. Semakin tinggi respirasi Semakin pendek hidupnya.