oleh : LENI HANDAYANI, S.PI, MP Pertemuan Ke 3 oleh : LENI HANDAYANI, S.PI, MP
FAKTOR FISIKA DAN KIMIA PERAIRAN Faktor Fisika Perairan Arus pergerakan massa air menuju ke tempat lain yg disebabkan oleh perbedaan ketinggian dasar perairan, kerapatan molekul air atau karena tiupan angin. dapat bergerak secara horizontal dan vertikan.
lanjutan Di ekosistem mempunyai peranan yg penting terutama berkaitan dengan sebaran organisme pengangkutan energi, gas-gas terlarut dan mineral di dalam air. Arus juga berpengaruh terhadap substrat dasar perairan. Tipe Arus Turbulen Kesegala arah Laminar Ke satu arah
Lanjutan Pada perairan relatif dalam akan memungkinkan terjadinya arus vertikal yaitu pergerakan air dari dasar ke permukaan dan sebaliknya. Ini terjadi karena stratifikasi suhu pada perairan tersebut. Pada ekosistem lotik arus memiliki peranan yang sangat penting. Pada ekosistem ini arus sangat fluktuatif dari waktu ke waktu karena dipengaruhi oleh beberapa faktor : Sudut kemiringan dasar perairan Tipe substrat dasar Musim Debit air Luas permukaan perairan dan tipe alur sungai.
Lanjutan 2. Suhu/ Temperatur Pada ekosistem perairan berfluktuasi baik harian atau tahunan. Mengikuti pola temperatur udara lingkungan sekitarnya, intensitas cahaya matahari, letak geografis, penaungan dan kondisi internal perairan itu sendiri seperti kekeruhan, kedalaman, kecepatan arus dan timbunan bahan organik di dasar perairan. Berperan penting terhadap kehidupan di dalam air. Setiap organisme memiliki batas toleransi yang berbeda-beda terhadap suhu media hidupnya.
Lanjutan 3. Substrat Dasar Menjadi faktor pembatas terhadap organisme perairan. Berhubungan dengan kecepatan arus, dan aktivitas manusia disepanjang DAS. Berpengaruh terhadap distribusi organisme perairan. Organisme perairan secara morfologi memiliki kekhasan tertentu untuk dapat hidup pada habitat tertentu dengan substrat dasar tertentu. ex : gastropoda hidup pada dasar berbatu karena memiliki kemempuan untuk melekat kuat pada substrat dan memiliki cangkang untuk melindungi tubuhnya dari benturan dengan substrat yang keras.
Lanjutan 4. Kekeruhan/Turbiditas. Banyaknya jumlah partikel tersuspensi di dalam air. Berhubungan dengan kedalaman, kecepatan arus, tipe substrat dasar dan suhu perairan. Di pengaruhi karena menurunnya daya penetrasi cahaya matahari kedalam perairan. Berpengaruh pada ekosistem perairan yang dapat menurunkan produktivitas primer, berakibat pada mekanisme pernafasan organisme perairan. Pada tingkat tertentu dapat menyebabkan insang tidak dapat berfungsi dan akan menyebabkan kematian.
Lanjutan 5. Kecerahan Kedalaman penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan dipengaruhi : a. Tingkat kekeruhan b. sudut datang cahaya matahari. c. Intensitas cahaya matahari. Titik Kompensasi matahari adalah batas akhir cahaya matahari untuk menembus perairan, yaitu titik pada lapisan air dimanan cahaya matahari mencapai nilai minimum yang menyebabkan proses asimilasi dan respirasi berada dalam keseimbangan.
Lanjutan Berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung kehidupan organisme pada habitatnya. 6. Kedalaman. Berperan penting terhadap kehidupan biota pada ekosistem tersebut. Semakin dalam perairan maka terdapat zona-zona yang memiliki kekhasan tertentu seperti suhu, kelarutan gas-gas dalam air, kecepatan arus, penetrasi cahaya matahari dan tekanan hidrostatik.
B. Kimia Perairan pH Nilai pH menyatakan konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam larutan atau didefinisikan sebagai logaritma dari resiprokal aktivitas ion hidrogen yang secara matematis dinyatakan dengan persamaan pH = log l/H+. H + adalah jumlah ion hidrogen dalam mol per liter larutan. pH berpengaruh pada metabolisme biota perairan. DO (oksigen Terlarut). Merupakan jumlah oksigen yang diikat oleh molekul air.
Lanjutan Kelarutan dipengaruhi oleh suhu dan mineral terlarut dalam air. Sumber utama dalam perairan adalah dari proses fotosintesis dan penyerapan/pengikatan secara langsung oksigen dari udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara. Pengaruh terhadap biota hanya sebatas pada kebutuhan untuk respirasi.
Lanjutan 3. CO2 Berasal dari pengikatan langsung dari udara bebas, dan melalui respirasi organisme. Sangat dibutuhkan terutama untuk tumbuhan air termasuk algae untuk fotosintesis. Berdasarkan sumber karbohidrat yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis, tumbuhan air dibedakan menjadi 3; a. Fontinalis : tumbuhan yang melakukan fotosintesis dengan memanfaatkan karbondioksida bebas, seperti pada lumut air ( Fonatinalis antipyretica).
Lanjutan b. Elodea ; tumbuhan yang untuk fotosintesis menggunakan karbondioksida bebas juga dalam bentuk ion-ion karbonat. c. Scenedesmus ; tumbuhan yang melakukan fotosintesis dengan memanfaatkan ion bikarbonat. Ex : alga hijau 4. COD (Chemical oxygen Demand) menunjukan jumlah oksigen total yang di butuhkan dalam perairan untuk mengoksidasi senyawa kimiawi yang masuk kedalam perairan seperti minyak, logam berat maupun bahan kimiawi lain.
Lanjutan 5. BOD ( Biological Oxygen Demand) Menunjukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh organisme aerob untuk aktivitas hidupnya. Nilai BOD menunjukan kandungan bahan organik dalam perairan. Semakin tinggi BOD maka menunjukan bahwa perairan tersebut mengandung bahan organik di dalamnya dan sebaliknya. 6. Nitrogen Memegang peranan kritis dalam daur bahan organik untuk menghasiulkan asam amino yang merupakan bahan dasar penyusunan protein.
Lanjutan Berasal dari pengikatan molekul nitrogen oleh bakteri, penguraian sisa-sisa organisme yang mati dan proses oksidasi yang dilakukan oleh bakteri. 7. Fosfat Di hasilkan oleh bakteri melalui pemecahan fosfat organik dari organisme mati. Merupakan pembatas karena selalu tersedia dalam ekosistem perairan dalam jumlah yang cukup.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA Penutup TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA