INTELLIGENT NETWORK ( JARINGAN CERDAS ) JTD 3B
PENDAHULUAN IN adalah istilah yang biasa digunakan dalam dunia telekomunikasi untuk mendeskripsikan suatu fungsionalitas dalam jaringan telekomunikasi yang bersifat intelligent. TERKONTROL
ARSITEKTUR IN Arsitektur IN pada jaringan sentral (core network) telekomunikasi memisahkan antara fungsi switching dan pengaturan logic
ELEMEN IN Komponen-komponen dari Intelligent Network SSP= Service Switching Point IP = Intelligent Periperal SCP = Service Control Point SDP = Service Data Point SMP = Service Management Point SMAP = Service Management Access Point SCE = Service Creation Environtment
ELEMEN IN Dalam jaringan sentral GSM atau CDMA, IN biasanya diasosiasikan dengan sebuah elemen yang mengatur jalannya end user service seperti call control, SMS, GPRS, USSD dan lain-lain Elemen tersebut biasanya adalah sebuah mesin (server) yang berdiri sendiri yang dihubungkan dengan MSC (Mobile Switching Center). Operator menggunakan elemen IN untuk mendefinisikan setiap logika pengontrolan dari sebuah service.
ELEMEN IN Sebelum MSC memproses sebuah service digunakan oleh user, misalnya layanan pemanggilan (call), MSC akan menghubungi elemen IN untuk menayakan bagaimana service itu akan ditangani. Elemen IN kemudian akan menganilis service berdasarkan logic yang telah didefinisikan, kemudian memberikan hasil eksekusi logic tersebut ke MSC Contoh hasil eksekusi misalnya "lanjutkan pemanggilan" atau "putuskan pemanggilan" (reject call) atau "lanjutkan pemanggilan dan beritahu IN untuk keputusan berikutnya setiap satu menit
KEUNTUNGAN IN Dengan adanya IN maka service yang diberikan oleh operator menjadi beragam karena adanya fasilitas analisa untuk pengambilan keputusan pada jalannya suatu service. IN juga membuat operator mudah untuk mengubah suatu logic service
FUNGSI IN Selain SCF beberapa fungsi lainnya diantaranya adalah: 1. Service Data Function (SDF) SDF menyimpan data Subscriber dan network yang diperlukan oleh SCF pada eksekusi service. 2. Service Resource Function (SRF) SRF menyediakan specialized resources yang dibutuhkan ketika eksekusi service pada SCF misalnya penerima digit, yang melakukan play announcement, dan lain-lain. 3. Service Management Function (SMF) SMF memberikan fungsi provision, deployment dan support 4. Service Management Access Function (SMAC) SMAC merupakan fungsi interface bagi user untuk mengakses SMF 5. Service Creation Environtment Function (SCEF) SCEF memberikan fungsionalitas untuk mendefiniskan, menbuat (develop) dan melakukan test suatu service. Karena fungsinya sebagai pengontrol, maka elemen IN biasa disebut Service Control Point (SCP) dan fungsinya biasa disebut Service Control Function (SCF).
SEJARAH IN Sebelum adanya konsep IN, sebuah telecommunication switching (exchange) melakukan semua proses yang diperlukan dalam memberikan layanan terhadap pengguna telekomunikasi. Fungsi call-processing, service data dan service logic terdapat pada switch sehingga sering disebut monolithic platform.
MODEL KONSEP IN Hubungan SSP dan SCP dapat digambarkan sebagai berikut: Dalam jaringan telekomunikasi yang berbasis CCS, switching sering disebut sebagai SSP (Service Switching Point) dan elemen IN disebut SCP (Service Control Point). -------query-------> SSP SCP <----response-------
FUNGSI SCP Fungsi utama SCP adalah sebagai Service Control Function (SCF). Selain SCF beberapa fungsi lainnya diantaranya adalah: Service Data Function (SDF) SDF menyimpan data Subscriber dan network yang diperlukan oleh SCF pada eksekusi service. Service Resource Function (SRF) SRF menyediakan specialized resources yang dibutuhkan ketika eksekusi service pada SCF misalnya penerima digit, yang melakukan play announcement, dan lain-lain. Service Management Function (SMF) SMF memberikan fungsi provision, deployment dan support Service Management Access Function (SMAC) SMAC merupakan fungsi interface bagi user untuk mengakses SMF Service Creation Environtment Function (SCEF) SCEF memberikan fungsionalitas untuk mendefiniskan, menbuat (develop) dan melakukan test suatu service.
STANDAR IN Fungsi-fungsi diatas didefinisikan pada IN Conceptual Model (INCM) yang didefinisikan pada standar ITU (CCITT Recommendation Q.1201). INCM merupakan suatu basis untuk standarisasi dan petunjuk (guidelines) desain untuk arsitektur sebuah IN. INCM menjelaskan konsep IN dalam 4 bidang (planes) yaitu: 1. Service plane 2. Global functional plane 3. Distributed functional plane 4. Physical plane INCM dijelaskan pada standar-standar berikut: Q.1200 General Series IN Recommendations Structure Q.1201 Principles of the IN Architecture Q.1202 IN Service Plane Architecture Q.1203 IN Global Functional Plane Architecture Q.1204 IN Distributed Functional Plane Architecture Q.1205 IN Physical Plane Architecture Q.1208 General Aspects of the IN Application Protocol Q.1290 Glossary of Terms Used in the Definition of IN
REALISASI IN Karena jaringan telokomunikasi dari mulai adanya IN hingga saat ini berbasis CCS atau SS7 maka realisasi IN pada jaringan telekomunikasi juga menggunakan protokol SS7. Telcordia mespesifikasikan IN/1 dan AIN sebagai protokol antara SSP dan SCP sedangkan ITU dan ETSI membuat protokol INAP ETSI INAP. Untuk dapat diimplementasikan di mobile network yaitu GSM, ETSI membuat spesifikasi yang memperluas ETSI INAP yaitu CAMEL
CAMEL CAMEL (Customized Application for Mobile network Enhanched Logic) adalah suatu fitur dalam jaringan telekomunikasi operator yang merupakan alat bantu dalam penyediaan layanan (operator spesific service). CAMEL merupakan standar untuk inteligent network (IN) pada jaringan GSM yang dibuat oleh ETSI (European Telecommunications Standards Institute). Dengan adanya CAMEL, pengguna ponsel sebagai end-user akan dapat menggunakan layanan yang sama pada jaringan pada operator lain (roaming) dengan menggunakan nomor telepon yang sama dan mendapatkan tagihan hanya dari operator asal (home operator).
ARSITEKTUR CAMEL Arsitektur ini menggambarkan entitas fungsional (functional entities) yang terlibat dalam CAMEL
Standar IN CDMA Intelligent Network pada jaringan nirkabel operator CDMA diimplementasikan dengan menggunakan standar yang disebut Wireless Intelegent Network (WIN) Perkembangan standar WIN, secara garis besar terdiri dari WIN Phase 1 (IS-771), PPC (IS-826), WIN Phase 2 (IS-848), WIN Phase 3 (IS-843)