STATISTIK INDUSTRI MANUFAKTUR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
(Matematika Al-Quran)
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
START.
Data produksi ( ) • Produksi padi, pada tahun 2007 mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
KARAKTERISTIK KEMISKINAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN KEMISKINAN JAWA BARAT DALAM KONSTALASI KEMISKINAN NASIONAl KELEMBAGAAN TKPK.
Wido Hanggoro ` Research and Development Department Indonesia Meteorological Climatological and Geophysical Agency.
ANALISIS PROSES BISNIS 6
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
Bab 11B
Kerangka Dasar dan Manfaat Tabel I-O, asumsi dan Keterbatasannya
SUBDIT STATISTIK HARGA PRODUSEN
KELOMPOK V / KELAS 2A NAMA: PEMBAHASAN: AYU ROSITA SARI ( )
PENCAPAIAN KKP PROGRAM KB NASIONAL PROV RIAU BULAN : JUNI 2010.
BOROBUDUR (4) FAHMI BASYA
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
LAPORAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
WEEK 6 Teknik Elektro – UIN SGD Bandung PERULANGAN - LOOPING.
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
01. EBTANAS-SMP Volume sebuah kerucut adalah 314 cm3, Jika jari-jari alasnya 5 cm dan π = 3,14, maka panjang garis pelukisnya adalah ... A. 4 cm.
ANALISIS PROSES BISNIS 7
UKURAN PENYEBARAN DATA
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Pengolahan Citra Digital: Konsep Dasar Representasi Citra
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Bab 11B
: : Sisa Waktu.
Nonparametrik: Data Peringkat 2
Pendugaan Parameter dan Besaran Sampel
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
Luas Daerah ( Integral ).
MG-11 ANALISIS BIAYA MANFAAT ANALISIS PROYEK KEHUTANAN BERDISKONTO
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
PADA RAPAT EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN APBD
Bab 16 Sekor Komposit dan Seleksi Sekor Komposi dan Seleksi
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Pertemuan 18 Pendugaan Parameter
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
IRFAN PRIDAHANA, PERKEMBANGAN INDUSTRI KUNINGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Nonparametrik: Data Peringkat 2
Subdit Statistik Industri Kecil dan Rumahtangga
Tujuan SSU Mendapatkan data statistik upah yang lebih rinci, yaitu upah menurut jenis kelamin dan jenis jabatan/ pekerjaan untuk : - karyawan non produksi/pelaksana.
CAKUPAN PEMBAHASAN Penilaian obligasi Harga obligasi
Graf.
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN NEGARA
Nilai Ujian Statistik 80 orang mahasiswa Fapet UNHAS adalah sebagai berikut:
Teknik Numeris (Numerical Technique)
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bab 7 Nilai Acuan Norma.
Korelasi dan Regresi Ganda
BADAN PUSAT STATISTIK INTEGRASI SISTEM UPDATING DIREKTORI
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Transcript presentasi:

STATISTIK INDUSTRI MANUFAKTUR GAMBARAN UMUM SEKTOR INDUSTRI MEMPUNYAI PERANAN PENTING DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA PADA TAHUN 1991 SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN MULAI MENGGESER DOMINASI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBENTUKAN PDB SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR MAKRO PEREKONOMIAN MAMPU MENYERAP TENAGA KERJA YANG CUKUP BESAR, PADA TAHUN 2004 MENACAPAI 11 JUTA ORANG PERLU STARTEGI YANG KOMPREHENSIF DALAM MEMBANGUN SEKTOR INDUSTRI UNTUK MENJADIKAN LEADING SEKTOR MENGINGAT PERANAN DAN SUMBANGAN SEKTOR INDUSTRI DAN BERBAGAI PERMASALAHAN YANG ADA, MENUNTUT TERSEDIANYA DATA STATISTIK INDUSTRI-BPS YANG ACCURATE, UP TO DATE, DAN KONSISTEN SERTA DAPAT DIBANDINGKAN.

Tabel 1. Persentase PDB atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha, 1996-2010 1997 1998 2002 2006 2008 2010**) Pertanian, Peternakan, Kehut. & Perikanan 16,53 16,09 18,08 17,09 12,97 14,48 15,34 Pertambangan dan Penggalian 8,62 8,85 12,59 8,83 10,98 10,94 11,15 Industri pengolahan Non migas 22,79 24,30 21,52 21,71 22,38 23,01 21,55 Perdagangan Restoran dan Hotel 16,69 15,86 15,36 16,49 15,02 13,97 13,72 Lainnya 35,37 34,90 32,45 35,88 38,65 37,60 38,24 Total 100,00

Tabel 2. Banyaknya Penduduk yang bekerja menurut Lapangan Usaha, 2004-2009 2005 2006 2007 (Agustus) 2008 2009 Pertanian 40.608.019 41.814.197 40.136.242 41.206.474 41.331.706 41.611.840 (43,33 ) (44,04 ) (42,05 ) (41,24 ) (40,30) (39,68) Pertambangan & 732.768 808.842 923.591 994.614 1.070.540 1.155.233 Penggalian (0,78) (0,85) (0,97) (1,00) (1,04) (1,10) Industri Pengolahan 11.495.887 11.652.406 11.890.170 12.368.729 12.549.376 12.839.800 (12,27) (12,46) (12,38) (12,24) Perdagangan, Restoran dan Hotel 19.119.156 (20,40) 18.896.902 (19,90) 19.215.660 (20,13) 20.554.650 (20,57) 21.221.744 (20,69) 21.947.823 (20,93) Lainnya 21.766.206 21.775.771 23.291.272 24.805.750 26.379.384 27.315.967 (23,22) (22,93) (24,40) (24,82) (25,72) (26,05) Total 93.722.036 (100) 94.948.118 95.456.935 99.930.217 102.552.750 104.870.663 Angka dalam ( ) menunjukkan persentase terhadap penduduk yg bekerja. Sumber: Data Sakernas-BPS

STATISTIK INDUSTRI PENGOLAHAN BPS mengklasifikasikan perusahaan industri pengolahan menjadi 4 golongan berdasarkan jumlah tenaga kerja yaitu: 1. Industri besar bila menggunakan tenaga kerja 100 orang atau lebih, 2. Industri sedang bila menggunakan tenaga kerja 20 sampai 99 orang, 3. Industri kecil bila menggunakan tenaga kerja 5 sampai 19 orang dan 4. Industri kerajinan rumahtangga bila menggunakan tenaga kerja 1 sampai 4 orang. Disamping pengklasifikasian diatas, perusahaan industri pengolahan juga dikelompokan menurut jenis barang/produk utama, yaitu: Pertama: barang yang nilainya paling besar, Kedua: jika nilainya sama maka ditentukan volumenya yang paling besar, Ketiga: jika nilai dan volume sama maka ditentukan lamanya waktu. yang dihasilkan dalam satu tahun. Pengklasifikasian ini mengacu kepada klasifikasi jenis industri yang disusun oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang disebut International Standard Industrial Classification for all economics activities (ISIC) yang disesuaikan dengan keadaan di negara Indonesia menjadi Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) dan selanjutnya diubah menjadi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

PENANGGUNG JAWAB DATA STATISTIK INDUSTRI BPS-PUSAT DIREKTORAT STATISTIK INDUSTRI DIREKTUR SUB.DIT.STAT INDUSTRI BESAR&SEDANG KA.SUB.DIT STAT IBS SUB.DIT.STAT INDUSTRI KECIL&KERAJINAN KA.SUB.DIT.STAT IKKR RUMAHTANGGA BPS-PROPINSI BPS-KAB/KOTA BPS KABUPATEN/KOTA (KEPALA BPS KAB/KOTA) BIDANG STATISTIK PRODUKSI (KABID.STAT. PRODUKSI) SEKSI STATISTIK INDUSTRI (KASIE STAT.INDUSTRI) SEKSI STATISTIK PRODUKSI (KASIE STAT. PRODUKSI)

KONSEP DAN DEFINISI Industri pengolahan Suatu kegiatan ekonomi yang mengubah bahan baku secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah perusahaan yang melakukan kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Perusahaan atau Usaha Industri Suatu unit usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas resiko usaha tersebut. Jasa Industri Pengolahan Kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahan dengan mendapat imbalan sejumlah uang/barang sebagai balas jasa (makloon). Misalnya perusahaan penggilingan padi/gabah, dimana gabahnya milik petani, sedang perusahaan hanya menerima balas jasa dari petani tersebut.

Pengumpulan Data Statistik Industri Pengolahan   Data statistik industri pengolahan dikumpulkan melalui beberapa survei yaitu: Survei industri besar dan sedang Survei industri kecil dan kerajinan rumah tangga dan Survei produksi bulanan/triwulanan. Survei industri besar dan sedang dilakukan setiap tahun terhadap seluruh perusahaan industri yang berkategori besar dan sedang di seluruh wilayah Indonesia. Jadi sebenarnya pengumpulan data Statistik industri besar dan sedang dilakukan secara lengkap atau sensus (Complete Enumeration). Dalam pengumpulan datanya sulit sekali BPS mencapai respon rate 100%, sehingga beberapa perusahaan yang Non Respon perlu diestimate. Salah satu alasan dilakukannya survei ini secara lengkap adalah bahwa persentase jumlah perusahaan industri besar dan sedang yang hanya kurang dari 1% menghasilkan nilai tambah sekitar 85 persen dari total nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor industri pengolahan secara keseluruhan. Jadi, dengan melakukan survei rutin terhadap perusahaan industri besar dan sedang akan dapat diketahui perkembangan sektor industri pengolahan.

Metodologi Pengumpulan Data  Metodologi pengumpulan data statistik industri besar sedang adalah dengan complete enumeration (pencacahan lengkap) dengan frame (kerangka sampel) Direktori Industri Besar sedang yang selalu diupdate setiap tahun. Uraian 1. Jenis Survei 2. Cakupan 3. Periode data 4. Target 5. Petugas Survei 6. Kerangka Sampel 6. Jumlah variabel 7. Penanggung Jawab di BPS 8. Data yang dihasilkan Industri Besar Sedang Survei Industri Besar dan Sedang Lengkap Tahunan 26.000-an perusahaan Mantri Statistik/Staf BPS Kab/Kota/Provinsi Hasil Updating Direktori IBS Sekitar 100-150 Subdit Statistik Industri Besar Sedang Data agregasi tentang pekerja, input output, nilai tambah, ekspor, investasi

Tabel 3. Beberapa Karakteristik Industri Pengolahan 1998-2008 Uraian 1998 2002 2003 2007 2008 1.Jumlah Perusahaan (ribuan) 2 218,3 (100,0) 2 749,8 (100,00) 2 662,2 3 246,6 (100) 3 167,9 a. IBS 21,4 0,97) 21,1 (0,76) 20,3 28,0 (0,86) 25,7 (0,81) b. IKKR 2 196,9 (99,23) 2 728,7 (99,24) 2 641,9 3 218,6 (99,14) 3 142,2 (99,19) 2. Pekerja (dalam ribuan) 9 425,8 10 931,1 10 673,5 11 914,6 11 408,8 4 1236 (43,75) 4 364,9 (40,18) 4 273,9 (40,19) 4 624,9 (38,82) 4 457,9 (39,07) 5 302,2 (56,25) 6 566,2 (59,82) 6 363,6 (59,81) 7 289,7 (61,19) 6 950,9 (60,93) 3. Output (triliyun Rp) 474,4 882,5 925,0 1 735,1 2 129,4 430,3 (90,69) 882,7 (92,08) 838,8 (90,68) 1 547,0 (89,16) 1 917,3 (90,04) 44,2 (9,31) 57,3 (7,92) 86,2 (9,32) 188,1 (10,84) 212,1 (9,96)