KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA Kuswanto, S.Pd
A. PERUBAHANLINGKUNGAN Interaksi antara manusia dan lingkungan menyebabkan ketidak seimbangan ekologi, seperti kerusakan tanah, pencemaran lingkungan, hilangnya suatu populasi. Keadaan ini diperparah dengan eksploitasi sumber daya alam untuk menunjang kehidupan manusia. Adanya rantai yang putus dalam daur biologi atau daur materi dapat menyebabkan perubahan lingkungan.
Faktor penyebab kerusakan lingkungan Faktor alam Diantaranya dalah gunung meletus, gempa bumi, angin topan, banjir, kemarau panjang, kebakaran hutan Faktor manusia diantaranya adalah penebangan hutan, pembangunan permungkinan, intensifikasi pertanian Penggunaan pupuk dan pestisida dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, sitem monokultur dapat mengurangi keanekaragaman, peledakan hama
B. PENCEMARAN LUNGKUNGAN BAHAN PENCEMAR AIR SUNGAI/ LAUT TANAH UDARA AIR ALGA AIR TANAH ANGIN IKAN KECIL SUMUR/ MATA AIR AWAN TUMBUHAN IKAN BESAR HUJAN ASAM MANUSIA
PENYEBARAN BAHAN PENCEMAR DDT Mula-mula diketahui bahwa racun pembunuh serangga yang amat ampuh dan digunakan secara luas membasmi nyamuk malaria yakni DDT, memiliki dampak sampingan amat merugikan. DDT memiliki sifat larut dalam lemak. Karena itu, residunya terus terbawa dalam rantai makanan dan menumpuk dalam jaringan lemak. Dari situ, sisa DDT mengalir melalui air susu ibu kepada anaknya, baik pada manusia maupun pada binatang. Binatang pemangsa mendapat timbunan sisa DDT dari binatang makanannya. Rantainya seolah tidak bisa diputus.
JENIS PENCEMARAN LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut. Gas H2S. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara. b. Gas CO dan CO2. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Misalnya asap rokok.
c. Partikel SO2 dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan. d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. CFC Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.
B. PENCEMARAN AIR Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut. a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c. Fosfat hasil pembusukan bersama H03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang. Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.
C. PENCEMARAN TANAH Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini : sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan) c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
D. PENCEMARAN SUARA (KEBISINGAN) Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
Parameter Pencemaran Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut : Parameter kimia Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat. b. Parameter biokimia Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas. d. Parameter biologi Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
C. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN Punahnya spesies Ledakan hama Gangguan keseimbangan lingkungan Kesuburan tanah berkurang Keracunan dan penyakit Pemekatan hayati Terbentuk lubang ozon Efek rumah kaca
Efek rumah kaca (greenhouse effect) merupakan fenomena peningkatan pada sejarah temperatur bumi yang disebabkan gas-gas tertentu dalam atmosfer (uap air, karbondioksida, nitrogen oksida, dan metana, misalnya) menjebak/mengikat energi dari matahari (Anonimus a, tanpa tahun). Radiasi yang disimpan oleh gas-gas tersebut akan menghangatkan bumi. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Mekanisme terjadinya efek rumah kaca adalah sebagai berikut (gambar 1). Bumi secara konstan menerima energi, kebanyakan dari sinar matahari tetapi sebagian juga diperoleh dari bumi itu sendiri, yakni melalui energi yang dibebaskan dari proses radioaktif. Sinar tampak dan sinar ultraviolet yang dipancarkan dari matahari. Radiasi sinar tersebut sebagian dipantulkan oleh atmosfer dan sebagian sampai di permukaan bumi. Di permukaan bumi sebagian radiasi sinar tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang diserap oleh permukaan bumi dan menghangatkannya. Namun dalam (Petrucci dan Harwood, 1997:260) dinyatakan bahwa sebagian energi yang diserap diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah. Radiasi inframerah yang dipancarkan bumi ini ada yang dapat melewati atmosfer dan terbebaskan ke ruang angkasa. Tetapi sebagian radiasi infra merah tersebut diserap oleh gas-gas dalam atmosfer, gas-gas tersebut lazim disebut gas rumah kaca (greenhouse gases). Energi yang diserap tersebut kemudian ditahan dalam atmosfer sehingga menghasilkan efek hangat
Sedangkan dalam Anonimus dinyatakan bahwa energi yang masuk ke bumi 25% akan dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diadsorpsi permukaan bumi , dan 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Ada dua macam efek rumah kaca yaitu efek rumah kaca alami dan efek rumah kaca yang ditingkatkan. Efek rumah kaca yang alami terjadi secara alami oleh bumi dimana gas rumah kaca yang terbentuk di atmosfer terdiri dari karbondioksida dan uap air yang terbentuk dari respirasi makhluk hidup. Sedangkan efek rumah kaca yang ditingkatkan terjadi karena peningkatan gas rumah kaca yang berasal dari pencemaran udara. Efek rumah kaca yang ditingkatkan membuat suhu bumi semakin tinggi.
Apakah rumah kaca selalu merugikan? Gas-gas rumah kaca yang membentuk lapisan di atmosfer yang paling besar adalah CO2 . Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Selama ini kita tidak merasa keberadaan CO2 sebagai suatu polutan, karena CO2 tidak beracun. Namun karbondioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang penting yang paling banyak dihasilkan dan merupakan sebab yang siginifikan dalam pemanasan global. Sumber-sumber gas rumah kaca adalah pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya (Anonimus e, tanpa tahun). Selain itu penurunan luas aeral hutan juga dapat meningkatkan kadar CO2 di udara. Menurut Setiono, Masjhur, dan Alisyahbana (1998: 41) penyusutan luas hutan berarti menyusutnya rosot karbon (carbon sink) sehingga karbon tang semula tersimpan dalam biomassa hutan cepat atau lambat akan lepas ke dalam atmosfer dan menaikkan kadar CO2 dalam atmosfer Apakah rumah kaca selalu merugikan?
Apa yang bisa kita lakukan? memaksimumkan layanan ekologi lingkungan dan meningkatkan penggunaan bahan baku. Pelaksanaannya misalnya dengan, Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya tak terbaharukan (air dan sinar matahari). Dengan demikian akan mengurangi kebutuhan energi BBM dan listrik PLN. Penggunaan energi tak terbaharukan itu dapat mengurangi anggaran belanja subsidi pemerintah dan bersifat bersih (tidak mencemarkan). Penggantian CFC dengan teknologi yang tidak merusak ozon. Menggunakan predator alami untuk membasmi hama tanaman. Pemberdayaan taman kota Dalam rumah tangga dibiasakan melakukan penghematan energi dan mengurangi sampah. Memperbanyak dan memperbaiki kualitas kendaraan umum sehingga mengurangi keberadaan kendaraan pribadi Membiasakan bersepeda seperti yang telah diterapkan di Jepang, Jerman dan Belanda.
D. PELESTARIAN LINGKUNGAN Pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan sebagai pupuk organik guna mengatasi pencemaran lingkungan Pengolahan lingkungan bertujuan untuk Mencapai keselarasan hubungan antara hubungan manusia dengan lingkungan Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan Melakukan pembangunanberwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang Melindungi negara terhadap dampak kegiatan diluar negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran
ETIKA LINGKUNGAN Prinsip etika lingkungan Prinsip tidak merugikan (The rule of nonmaleficence), yakni tidak merugikan lingkungan, tidak menghancurkan populasi spesies ataupun kominitas biotik Prinsip tidak campur tangan (The rule of noninterference), yaitu tidak memberikan hambatan pada organisme, yaitu kebebasan mencari makan, tempat tinggal, berkembang biak Prinsip kesetiaan (The rule of fidelity), yaitu tidak menjebak, menipu atau memasangperangkap terhadap mahluk hidup untuk semata-mata kepentingan manusia Prinsip keadilan (The rule of restitutive justice), yaitu mengembalikan apa yang telah kita rusak dengan membuat kompensasi.
LIMBAH DAN DAUR ULANG
Pupuk Kompos Cara membuat pupuk kompos adalah : Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dan sampah anorganik (plastik) Masukkan sampah organik kedalam bak penampungan Tutup bak agar proses dekomposisi optimal. Sampah harus basah tapi tidak sampai berair dan diaduk seminggu sekali Dalam waktu dua atau tiga bulan kompos akan jadi
Pupuk Kompos dengan Bantuan Cacing Smpah organik diletakkan diletakkan dikotak rak plastik yang bagian bawahnya diberi lubang air Tumpukan paling bawah adalah sampah paling lama dan paling atas adalah paling baru Pada kotak paling bawah atulah diberi tanah dan cacing tanah Penyiraman air dilakukan pada kotak paling atas secukupnya Rak paling bawah jadi pupuk kompos sekitar satu atau dua bulan Setelah rak terbawah habis terurai, cacing akan bergerak naik ke rak atasnya lewat lubang air Rak ahrus ditutup lebih bagus dengan tutup warna hitam
Daur ulang batok kelapa Batok kelapa dapat didur ulang jadi berbagi barang seperti kancing baju, celengan, gelas seloki, gayung, centong/sendok nasi, kelapa gabuk (yang gagal membesar) dan telah kering. Separuh bagian diukir menjadi wajah dengan semburat serat sabut, sebagai rambutnya. Separuhnya lagi dibiarkan utuh terbungkus sabu. Batok kelapa juga dibuat menjadi perangkat makan. Yang ini, proses pembuatannya lebih sulit karena batok-batok tersebut dipecah-pecah kecil dan disusun kembali seperti membuat mozaik dengan perekat, sehingga menjadi lempengan. Barulah setelah ini dibentuk menjadi benda-benda tertentu, bahkan bisa dibuat lemari atau meja
Daur Ulang Kertas Kertas bekas digunting-gunting sampai menjadi potongan kecil Rendam potongan kertas selama 1 hari Blender kertas yang sudah direndam sampai menjadi bubur kertas Beri pewarna sesuai keinginan masig-masing, lebih bagus kalau menggunakan pewarna alami Bubur kertas yang sudah diberi pewarna dicampur dan diaduk dengan lem kanji Adonan dicetak di cetakan dari rangka kayu yang ditengahnya dilapisi kain ero Bubur kertas yang sudah dimasukkan ke cetakan diratakan sambil ditekan dengan paralon. Fungsinya agar airnya jatuh ke baskom yang sudah diletakkan di bawah cetakan Setelah rata dan tebalnya sudah sesuai dengan yang diinginkan baru dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tapi, jangan dijemur di bawah matahari langsung Angkat dari kain dan kertas daur lang pun jadi Kertas yang sudah jadi bisa digunting sesuai keinginan masing-masing
Terima kasiH