REAKTOR NUKLIR Ketakutan atau realita ataukah…..perdebatan panjang ?

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2009.
Advertisements

Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc.IP.,M.Si
Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian
UNDANG-UNDANG TENTANG K3
Indonesia Relatif Aman dari Radiasi Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir berlebihan dengan isu radiasi akibat ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga.
PERAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL
PROSEDUR PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAHB3 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP.
Pengantar Sistem Manajemen Terintegrasi (GS-R-3)
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN
PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
DASAR-DASAR KESELAMATAN INSTALASI NUKLIR
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : /HM 01/KHH 4.2/2014 Hari, tanggalRabu,
Oleh. Carunia Mulya Firdausy
KONSEP TEKNOLOGI PENGELOLAAN PENCEMARAN UDARA Oleh Sudrajat - FMIPA UNMUL - PROGRAM Magister Ilmu Lingkungan UNMUL 2005.
PENYELARASAN PROGRAM / KEGIATAN BAPETEN
PENGELOLAAN LIMBAH AGROINDUSTRI
RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL
Kelas x Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
Pembaharuan hukum dan Institusi negara paska 98 Konferensi – tirani di bawah modal 6 Agustus 2008, Jakarta.
PERAN JAKSTRANAS DALAM RENSTRA BATAN
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
Direktorat Pendidik & Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Sebuah Pengantar: Berbagai Peluang untuk Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau Panduan.
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
Jakarta Convention Centre, 29 Januari 2010
DISUSUN OLEH DRS. THOYIB SMAN 1 GONDANG MOJOKERTO
PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
PDL.PR.TY.PPR.00.U04.BP KETENTUAN KESELAMATAN KERJA RADIASI Pusat Pendidikan dan Pelatihan BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.
ggggggggggg KEBIJAKAN PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA OLEH DIREKTUR
REAKTOR NUKLIR nanikdn.staff.uns.ac.id
S1 T. LINGKUNGAN.  Kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam, yang berkaitan dengan komposisi materi, termasuk juga perubahan yang terjadi di.
YENI DARMAWATI, Eksplorasi Kandungan Unsur pada Limbah Cair Pabrik Galvanis dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron Thermal Reaktor Kartini.
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada No.8 Jakarta
Pokja. Program ini dimaksudkan dapat bersentuhan langsung dengan kebutuhan minimal masyarakat maupun stake holders dalam rangka meningkatkan kepercayaan.
PERAN SEKTOR KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
INDONESIAN CURRENCY Rupiah. COINS Rp.5 (1974)Lima Rupiah FrontReverse.
Agenda Riset Nasional Bidang Energi Komisi Teknis Energi - Dewan Riset Nasional Jakarta, 6 Januari 2010.
BAB 2 BERBAGAI KASUS SUSTAINABILITY A. KASUS SUSTAINABILITY PERUSAHAAN
INSPEKSI K3.
URGENSI KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF di INDONESIA
PUSAT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) UNIVERSITAS DIPONEGORO
Kebijakan Energi Listrik
Konduksi Mantap 2-D Shinta Rosalia Dewi.
Struktur Penyelenggara Pemerintahan Daerah : Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KHANIFATUN, Pemantauan Radioaktivitas Udara di Ruang Reaktor Kartini.
ANALISIS LAJU DOSIS GAMMA DI PERMUKAAN KOLAM REAKTOR TRIGA 2000 SEBAGAI FUNGSI TINGGI AIR PENDINGIN PRIMER Rasito, R.H. Oetami, P. Ilham Y., dan Sudjatmi.
MASA DEPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERBARUKAN DI INDONESIA
Penggunaan Reaktor Nuklir di Indonesia Kelompok 13: 1. dicky a 2
Penggunaan Reaktor Nuklir di Indonesia Kelompok 13: 1. dicky a 2. Putri Elita R 3. Septiani F 4. Sri devi s xii ipa 3.
Beberapa Catatan tentang Kebutuhan Energi Indonesia Masa Depan
ASSALAMUALAIKUM WR.WB. NOORMAWATI
Sampah (Limbah Padat) Sampah adalah semua limbah padat yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan binatang yang biasanya padat dan dibuang karena tidak.
JUSTIFIKASI PERSYARATAN DESAIN SISTEM INSTRUMENTASI DAN KENDALI RDE
Taruniyati Handayani Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Reaktor Daya Eksperimen Konversi Teras TRIGA MARK II Bandung
Pengenalan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Ai Melani dan Zurias Ilyas -DPIBN BAPETEN-
Oleh : Mariano Fernandez (TN’06)
S u y a t i
Nama : Rusman Nim : PLTN.
BWR (Boiling Water Reactor) Suhu operasi ~385 o C, radiasi  Kualitas air  Kualitas material korosi zat radioaktif paparan radiasi.
Presentasi Kegiatan Belajar 1 klasifikasi pembangkit tenaga listrik
REAKTOR NUKLIR & MANFAATNYA BAGI KESEJAHTERAAN UMMAT MANUSIA
Boiling Water Reactor By: Rindi Wulandari.
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A
Jum’at, 4 Desember 2015 ElektroBudaya PP No 79 Tahun 2014 Realistiskah untuk mencapai kedaulatan energi.
Transcript presentasi:

REAKTOR NUKLIR Ketakutan atau realita ataukah…..perdebatan panjang ? keluar lanjut Drs. Thoyib, SMAN 1 Gondang Mojokerto

1 59 31 6 4 2 15 9 20 56 10 18 104 7 17 5

Kilas Balik Kegiatan Persiapan Pltn 2000 Reaktor Triga Mark Bandung pada daya 2 MW, 2002 BBN maju produksi Indonesia untuk RSG-GAS dan 2003 penyerahan hasil Studi CADES kepada Presiden Republik Indonesia 2000/2003 Beroperasinya RSG-GA Siwabessy daya 30 MW 1987, Instalasi Produksi Elemen Bakar Reaktor Riset 1988, beroperasinya Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif 1989, beroperasinya Instalasi Elemen Bakar Reaktor Eksperimental dan sidang BAKOREN menugaskan BATAN untuk melakukan Studi Tapak dan Studi Kelayakan PLTN , serta beroperasinya Instalasi Radio Metalurgi, Instalasi Keselamatan Nuklir dan Instalasi Mekano Elektronik Nuklir 1990. 1987/1990 Studi Tapak dan Kelayakan PLTN di Semenanjung Muria 1991 1995 Whole Indonesian Core RSG-GAS, 1996 Penyelesaian STSK-PLTN di Semenanjung Muria 1995/1996 1997 penetapan UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, dan 1998 Pemisahan unsur pelaksana oleh BATAN dan pengawasan oleh BAPETEN. 1997/ 1998 KEGIATAN TAHUN 1978 Ratifikasi NPT oleh DPR RI, dan 1979 beroperasinya Reaktor Kartini daya 100 kW. 1978/79 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN) 1972 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW 1971 Penandatanganan NPT (Non Proliferation Treaty) 1970 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet 1954 2004: RDP dengan DPR-RI Komisi VIII & VII, Thn 2006: PERPERS No 5/2006 ttg KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL, RDP-DPR Komisi VII dan Thn 2007: UU No:17/2007 ttg RPJPN (2005-2025). 2004/2007

Rencana Pembangunan PLTN Semenanjung Muria Go Nuclear 2006 Energy Planning Muria-4 2024/25 NPP Muria-3 2023/24 Muria-1 2016/17 Muria-2 2017/18 2025 2000 2015 2010 2020 Bidding Construction 2008/9 2010/11 Tahun Catatan: Tiap unit 1.000 MWe, proven technology (5 year construction time, cap factor 85 %) Berfungsinya STB bidang energi nuklir Kembali 2005 Site Evaluation Report (SER) Ijin Tapak 2008 Rekomendasi Amdal 2009 Dokumen Amdal Ijin Konstruksi 2009 Preliminary Safety Analysis Report (PSAR) Ijin Komisioning 2015 Dokumen Rencana Komisioning (DRK) Ijin Operasi 2016 Operasi (DRO) Bid Infitatiaon Specification (BIS) Ceramah Iptek Nuklir Unt. Guru SMA se- Prop. Jawa Timur 2007

Lokasi Potensial Tapak PLTN di Semenanjung Muria Chosen Site Jepara Semarang Demak Kudus Pati Juana G. Muria

Pemanfaatan Panas dari PLTN Produksi Hidrogren Gasifikasi & Pencairan Batubara Desalinasi air laut Enhanced Oil Recovery GCR/HTR Turbin/power generation (listrik)

VI. PRINSIP KERJA PLTN PLT FOSIL ( MINYAK, BATUBARA DAN GAS ) . PLTN

REAKSI FISI U235 + n X1 + X2+ (2,3) n + E Dimana : U235 = bahan dapat belah (berada dalam pelet UO2 dan dikungkung oleh kelongsong Zircalloy) n = neutron X1,2 = hasil belah radioaktif E = energi, 200 MeV/reaksi fisi

Reaktor Air Bertekanan Tinggi - PWR

PLTN JENIS PWR RCP SG Reactor

Reaktor Air Mendidih - BWR

The First Two ABWRs in the World Are Operating in Japan TEPCO’s Kashiwazaki-Kariwa Units 6 and 7 , 2 x 1356 MWe

Sistem Pertahanan Berlapis Mencegah insiden abnormal Bilamana terjadi insiden abnormal Mencegah berkembangnya insiden abnormal Bilamana terjadi kecelakaan Mencegah pelepasan zat radioaktif secara abnormal Desain keselamatan: (anti gempa, inherently safety feature, dll) Desain fail-safe: (Tindakan secara otomatis bilamana terjadi keadaan darurat, dll) Sistem saling-kunci: (pencegahan terhadap kesalahan operasi, dll) Sistem deteksi kesalahan dini Sistem shut-down (penghenti) otomatis Sistem pendingin teras darurat Sistem Pengungkung (containment)

Konsep Dasar Sistem Pengungkungan Radiasi Pada PLTN PWR (Pressurized Water Reactor) BWR (Boiling Water Reactor)

VIII. Limbah PLTN Limbah PLTN digolongkan menjadi 3 kategori : Limbah radioaktif aktivitas rendah Limbah radioaktif aktivitas menengah Limbah radioaktif aktivitas tinggi Jumlah limbah keseluruhan kecil dan 70-80% merupakan limbah radioaktif aktivitas rendah Jumlah limbah sangat kecil dibandingkan dengan limbah industri kimia dan limbah dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil Limbah disimpan dan diisolasi dari lingkungan manusia

Radioaktif Tingkat Tinggi Terdiri atas elemen bakar bekas dan sisa proses daur ulang Penanganan : Vitrifikasi Ditampung dalam kontainer baja tahan karat yang disimpan sementara di lokasi PLTN selama 30 tahun sampai 40 tahun untuk menurunkan radioaktivitasnya Dipindahkan ke tempat penyimpanan lestari yang memenuhi persyaratan secara geologis Elemen bakar bekas tersebut pada suatu saat bisa diambil kembali untuk dilakukan daur ulang Penyimpanan Tanah Dalam

IX. Kesimpulan Pemanfaatan energi nuklir selalu mengutamakan keselamatan, bersih dan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu introduksi PLTN lebih menguntungkan, bila tidak perlu menunggu sampai sumberdaya energi lainnya menipis (non-depletion strategy). Peran energi nuklir di Indonesia adalah simbiotik dan sinergistik baik dengan energi fosil maupun energi baru & terbarukan. Teknologi nuklir akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berperan pada penyediaan energi. Untuk penyediaan tenaga listrik (PLTN) dilakukan dengan acuan kebijakan Pemerintah di bidang energi bauran (energy mix) untuk mewujudkan keamanan pasokan energi (energy security of supply) yang berkelanjutan Dalam situasi ketersediaan energi primer yang semakin sulit dan tuntutan persyaratan lingkungan yang ketat serta dalam rangka memberikan kesempatan berinvestasi seluas-luasnya di sektor energi bagi investor, maka untuk penyediaan pasokan energi yang optimal (optimum energy mix) dengan pemanfaatan PLTN beroperasi komersial sekitar tahun 2016 merupakan solusi yang tepat. Pemanfaatan iptek nuklir mendorong alih teknologi tinggi yang sangat bermanfaat bagi pembangunan kemampuan nasional untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional

Produksi Hidrogen

Mengelola dan Memproses Limbah Radioaktif Limbah diproses dan diperkecil volumenya Limbah gas : filtrasi Bertingkat Turunkan produksi limbah : dengan teknologi Limbah cair : evaporasi padat sementara Limbah padat : insenerasi kompaksi padat sementara/vitrifikasi Limbah sesudah diproses dibungkus dan diisolasi bertingkat Limbah dipadatkan dalam semen atau keramik Pembungkus : semen/keramik Pembungkus : baja Penyimpanan sementara dan penyimpanan Akhir. Penyimpanan tanah dangkal