PSTN part II ET3041 Jaringan Telekomunikasi Tutun Juhana

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dasar – Dasar Sistem Jaringan
Advertisements

DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI I
Elektronika Dasar (Minggu 3)
Dasar-dasar Komunikasi Data
Switching Techniques ET3041 Jaringan Telekomunikasi
DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI II
Ujicoba Soal Komunikasi Data
Pertemuan 7 Sistem Telepon
Jaringan Telekomunikasi
Pengantar Sistem Telekomunikasi
Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Contoh Sistem Komunikasi : Sistem Telepon
JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI NAMA KELOMPOK: 1. FITRI RACHMAD K.H( ) 2. SUCI RACHMAWATI( ) 3. TRI HENDRA MULJONO( )
Salah satu tujuan perhitungan trafik
III. Perancangan Subtransmisi dan Gardu Induk Distribusi
Pertemuan ke-3 Perkuliahan Komunikasi Data
Broadband Integrated Services Digital Networks (B-ISDN)
Sistem Telekomunikasi Pendahuluan
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)
Public Switched Telephone Network (PSTN) - I Jaringan Telekomunikasi
Signaling Tutun Juhana Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
DINI OKTARIKA, S.KOM 1 KOMUNIKASI DATA.  Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communicare atau Communis yang berarti menjadi milik bersama.  Komunikasi.
SIGNALING.
PENGKONDISI SINYAL (1).
Oleh : Niken Purwaningsih NIM
Internet Part 2 Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Imam Suharjo, ST
Wide Area Network (WAN)
Multiplexing Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi
Dioda Ideal.
TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Media Transmisi
2012 Frame Relay Luthfi Wahyudin T.Elektro.
Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi (sambungan….)
JARINGAN PRIVAT DAN JARINGAN PUBLIK
DAHLAN ABDULLAH MEDIA TRANSMISI DAHLAN ABDULLAH
Telekomunikasi, Jaringan dan Internet
KOMUNIKASI DATA.
PSTN (Public Switch Telephony Network )
Gambaran Umum Sistem Jaringan Komunikasi Pertemuan 01
(Exchange/Switching)
PERTEMUAN KE-14 PERKULIAHAN KOMUNIKASI DATA
SWITCHING PERANGKAT UNTUK MELAKUKAN PROSES PENYAMBUNGAN ANTARA PELANGGAN YANG MEMANGGIL (SOURCE SUBSCRIBER) DENGAN PELANGGAN YANG DITUJU (DESTINATION SUBSCRIBER)
JARINGAN PUBLIK.
JARINGAN AKSES PSTN.
Jartel, Sukiswo 1 JARINGAN AKSES OPTIK Sukiswo
Jaringan Akses PSTN TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro – Institut Teknologi Telkom.
JARINGAN AKSES TELEPON
Dasar Perencanaan PSTN
Konsep Komunikasi Telepon
Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi
Dasar Perencanaan Jaringan Akses
Perangkat Terminal dan Jenis Layanan Sentral
Pendahuluan Rekayasa Trafik
Jaringan PSTN Oleh : Anggita Sindy Wulandari ( )
Fiber Optik dan Jaringan Akses
TRANSMISI OLEH : HANAFI, ST.
TRANSMISI DATA Keberhasilan Transmisi Data tergantung pada : 1. Kualitas signal yang ditransmisikan 2. Karakteristik media transmisi   Jenis-jenis media.
PENGKONDISI SINYAL (1).
Perangkat Terminal dan Jenis Layanan Sentral
Jaringan Komunikasi Data
DASAR-DASAR PENGGUNAAN INTERNET
Arsitektur Jaringan kabel & wireless
TEKNIK SWITCHING UNIT INTEFACE SPC DIGITAL.
Media Transmisi Terdapat dua kategori dasar media transmisi :
TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:
PSTN (Public Switched Telephone Network)
Jaringan Komunikasi Data
Jaringan Komunikasi Data
Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi
PSTN (Public Switch Telephony Network )
Transcript presentasi:

PSTN part II ET3041 Jaringan Telekomunikasi Tutun Juhana Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung Imam Suharjo, ST Imam_te@yahoo.com Universitas Mercu Buana Yogyakarta http://mercubuana-yogya.ac.id Sumber : http://telecom.ee.itb.ac.id/~tutun dengan penambahan/pengurangan materi.

Basic Call Progress: On-Hook Sentral Telepon Local Loop Local Loop Pada kondisi ini tidak arus DC yang mengalir pada jaringan lokal (jaringan lokal bersifat Open Circuit)

Basic Call Progress: Off-Hook Sentral Telepon Sentral memberikan Dial Tone kepada terminal telepon Local Loop Local Loop Pada kondisi ini ada arus DC yang mengalir pada jaringan lokal yang berasal dari sentral (jaringan lokal bersifat Closed Circuit)

Basic Call Progress: Dialing Off-Hook Closed Circuit Pelanggan mendial (mengirimkan informasi no tel. Tujuan) Sentral Telepon DC Current Local Loop

Basic Call Progress: Switching Off-Hook Closed Circuit Sentral Telepon Address to Port Translation DC Current Local Loop Local Loop

Basic Call Progress: Ringing Off-Hook Closed Circuit Sentral Telepon Sentral mengirimkan sinyal AC untuk membunyikan bel di telepon tujuan DC Current + Ring Back Tone Local Loop Local Loop

Basic Call Progress: Talking Off-Hook Closed Circuit Telephone Switch Voice Energy DC Current Voice Energy DC Current Local Loop Local Loop

Indonesia Network Call Progress Tones

Local Access Network (Copper) Central Office Feeder Route Boundary 40,000 to 50,000 Lines Serving Area Boundary

Subscriber Loop System D F FP DP MF BF DW DC sentral MDF = Main Distribution Frame MF = Main Feeder = Kabel primer FP = Feeder point = Cross connect point = Rumah kabel (RK) BF = Branch feeder = Kabel sekunder DP = Distribution point DW = Drop wire = kabel penanggal DC = Distribution cable

Cross connection point (RK) 50 pair (p) RK 10 p 10 p 10 p Kita lihat bahwa kabel sekunder 50 pair dihubungkan ke RK yang keluarannya 6 x 10 pair Hal ini biasa dilakukan antara lain untuk kemudahan relokasi kabel pelanggan, cadangan ketika terjadi kerusakan

Cross connection point (cont.) Kabel yang 50 pair bisa dihubungkan ke RK yang lain (RK hirarkis) 6 x 10 p 1 x 50 p 1 x 300 p RK RK 7 x 50 p sentral

Tetapi ada dua faktor yang membatasi panjang saluran pelanggan : Dari sudut pandang ekonomi, diinginkan bahwa kabel ke pelanggan dapat sepanjang mungkin sehingga hanya digunakan satu sentral Tetapi ada dua faktor yang membatasi panjang saluran pelanggan : Batasan sinyal Batasan redaman

Batasan sinyal DC (DC signaling) Dc signaling digunakan pada saluran pelanggan misalnya untuk mengirimkan sinyal off-hook atau pulse dialing Sejumlah arus tertentu diperlukan untuk dapat melaksanakan dc signaling seperti tersebut di atas dan sentral harus dirancang agar dapat mengalirkan arus tersebut Sentral dirancang untuk dapat menerima tahanan dc maksimum saluran Arus minimum yang diperlukan terminal telepon agar dapat berfungsi ikut memberi andil dalam tahanan dc total dari saluran pelanggan

Tahan dc (Rdc)saluran pelanggan yang berupa kabel tembaga : Rdc = 21,96/d2 [ohm/km] d = diameter kabel dalam satuan mm Resistansi konduktor tergantung pada suhu sehingga rumus di atas hanya berlaku untuk suhu 20o C Contoh Suatu sentral menggunakan batere –40 V untuk mencatu saluran pelanggan. Suatu tahanan seri 250 Ohm disertakan pada batere untuk mencegah arus pendek. Terminal pelanggan (pesawat telepon) memiliki tahanan dc 50 ohm. Mikropon pada pesawat telepon memerlukan arus 23 mA agar dapat berfungsi dengan baik. Hitung jarak terjauh dari sentral ke pelanggan bila digunakan kawat yang diameternya 0,41 mm ! Jawab : Misalkan RL adalah tahanan dc saluran pelanggan, maka kita mempunyai persamaan : 23.10-3 = 40/(250+50+ RL), maka RL= 1439 ohm Dari rumus di atas diperoleh harga Rdc = 133,89 ohm/km maka panjang saluran adalah = 1439/133,89 = 10,74 km Maka jarak terjauh dari sentral ke pelanggan adalah = 10,74/2 = 5,37 km

Batasan redaman Batasan redaman berasal dari response ac dari saluran pelanggan Kriteria batasan redaman adalah untuk menjamin agar kualitas penerimaan di pelanggan dapat memuaskan Kualitas ini bersifat subjektif Sistem penilaian (rating system) untuk mengukur kepuasan pelanggan yang distandardkan oleh ITU-T (CCITT) disebut reference equivalent (RE) yang kemudian diperbaharui menjadi Corrected Reference Equivalent (CRE)

Batasan sinyal dc pada kasus di atas dipecahkan dengan cara : Kadang-kadang ada kasus dimana pelanggan bertempat tinggal di lokasi yang jaraknya melebihi jarak maksimum sentral-pelanggan dan amat tidak ekonomis apabila harus disediakan sentral untuk mencatu pelanggan tersebut Batasan sinyal dc pada kasus di atas dipecahkan dengan cara : Menggunakan kabel yang diameternya lebih besar Menggunakan pesawat telepon yang membutuhkan arus lebih kecil Menggunakan catu daya yang lebih besar (> 48 V) Untuk jarak yang melebihi 8 km diperlukan suatu loading coil untuk memperbaiki karakteristik frekuensi vs redaman

C dan H digunakan pada sentral digital Sentral harus melaksanakan beberapa fungsi tertentu untuk menyalurkan sinyal dc serta mentransmisikan voice pada saluran pelanggan Fungsi-fungsi sentral ini dilakukan oleh perangkat yang disebut subscriber line interface (subscriber loop interface :SLI)  fungsi yang dilakukannya disingkat BORSCHT B = Battery feed = catu daya O = Overvoltage protection = penangkal petir R = Ringing = membangkitkan arus ringing ke pelanggan yang dituju S = Supervision = mendeteksi kondisi off-hook C = Codec = coder-decoder = ADC/DAC Hybrid = konversi 2 kawat ke 4 kawat atau sebaliknya C dan H digunakan pada sentral digital Chip untuk SLI disebut SLIC (SLI Circuit)