KAITAN KONTRAK PSIKOLOGIS KARYAWAN TERHADAP KEPRIBADIAN KARYAWAN Rick R.J. Tallman University of Northern British Columbia, Prince George, Canada, and Nealia S. Bruning University of Manitoba, Winnipeg, Canada Oleh: TEJO PONCOYOGA/P2CC10029 RACHMAT SJUKURIP2CC10030 Dosen : Dr. Istiqomah, M.Sc. Presented: KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Magister Management Universitas Jenderal Soedirman
TUJUAN Untuk meningkatkan pemahaman kontrak psikologis karyawan dengan mengusulkan dan menguji hubungan antara kepribadian dan kontrak psikologis karyawan Mempertimbangkan pengaruh gender pada kontrak psikologis
DEFINISI Kontrak psikologis didefinisikan sebagai kepercayaan karyawan dan sikap mengenai kewajiban bersama antara karyawan & organisasinya (Lemire & Roullard, 2005 ; Chrobot – Mason, 2003 ;Rousseau,2001)
5 Employee Obligation, Tallman & Brunning (2005) Commitment to the organization Commitment to the job Stewardship behaviours Show initiative Serve the needs of organization
The Big five Personality Dimensions Neuroticsm Extroversion Agreebleness Openess to Experience Conscientiousness
HIPOTESIS H1a. There will be a negative relationship between neuroticism and employees’ obligation attitudes of commitment to the organization, commitment to the job, stewardship and show initiative. There will be no relationship between neuroticism and employees’ obligations for serving the needs of the organization. H1b. There will be a positive relationship between neuroticism and the employees’ attitudes about the organization’s obligation to satisfy existence needs. There will be no relationship between neuroticism and the organizations’ obligations to provide support in the job, growth or support as a person.
HIPOTESIS H 2a. There will be a positive relationship between extroversion and employees’ obligations of commitment to the organization, commitment to the job, and show initiative and no relationship between extroversion and employees’ obligations to provide stewardship behaviours or to serve the organization’s Needs H 2b. There will be a positive relationship between extroversion and the organizations’ obligation to satisfy growth needs and support as a person but no relationship between extroversion and the obligations support in the job and existence.
HIPOTESIS H 3a. Openness will be positively related to employees’ obligation to show initiative and negatively related to their obligation of stewardship. There will be no relationships between openness and employees obligations to be committed to the organization or to the job and to serve the organization’s needs. H 3b. Openness will be positively related to the organizations’ obligation to satisfy growth needs and support them as a person. There will be no relationship between openness and the organization’s obligations of support in the job and existence.
HIPOTESIS H 4a. Agreeableness will be positively related to employees’ obligation of stewardship behaviours and to serve the needs of the organization and not related to their obligations to be committed to the organization, committed to the job or to show initiative. H 4b. There will be a positive relationship between agreeableness and the organization’s obligation to support the employee in the job and as a person but no relationship between agreeableness and the organization’s obligations of growth and existence.
HIPOTESIS H 5a. Conscientiousness will be positively related to employees’ obligations to be committed to the organization, committed to the job and to show initiative but not related to their obligations of stewardship or serving organization needs. H 5b. Conscientiousness will be positively related to the organization’s obligation to support the employees in the job and satisfy growth needs but not to its obligations of support as a person or existence.
HIPOTESIS H 6. Gender will relate to employees psychological contract attitudes in that women will hold stronger attitudes about the mutual obligations than will men.
Desain – Metodologi -Pendekatan Data dari 163 karyawan di sepuluh organisasi di Kanada Barat Variabel & Instrument Pengukuran Variabel demografis gender digunakan sebagai variabel penelitian.Usia & masa kerja dalam organisasi digunakan sebagai variabel kontrol dalam analisis regresi Analisa regresi untuk mengukur hubungan antara masing-masing dari sembilan kontrak psikologis, dimensi gender, dan lima besar dimensi kepribadian
DEMOGRAFI URAIAN RESPONDEN UKURAN (%) Posisi non manajerial, manajerial tengah & karyawan teknis/profesional 49,7 Jenis kelamin perempuan 60,5 Usia 31 thn atau lebih 77,8 Pendidikan universitas 19,3 Status sudah menikah 71,4 Rentang waktu dalam posisi saat ini 5 thn / lebih 29,4 Pengalaman kerja penuh waktu 10 thn/lebih 59,6
TEMUAN Kepribadian berhubungan dengan lima dari sembilan dimensi kontrak psikologis Gender memiliki dampak terhadap dimensi kontrak psikologis Perempuan memiliki sikap kuat dibandingkan laki-laki
RESULTS Neurotisme sedikit berhubungan dengan kewajiban karyawan , selain itu neurotisme yang positif berhubungan dengan kewajiban organisasi untuk menyediakan kebutuhan karyawan untuk berkembang. Hubungan ini tidak dapat diprediksi, H1a & H1b tidak didukung Ekstroversi secara signifikan berhubungan dengan kewajiban karyawan untuk berkomitment untuk organisasi. Ekstroversi juga berhubungan dengan stewardship. H2a & H2b didukung Hanya hubungan yang negatif antara keterbukaan dan stewardship yang ditemukan dalam analisis regresi. H3a& H3b didukung sangat kecil
RESULTS Ada hubungan yang positif antara kepercayaan & kewajiban organisasi untuk mendukung karyawan. Ada hubungan yang negatif antara kepercayaan dan komitment karyawan pada pekerjaannya. H4a & H4b didukungsangat kecil Ada hubungan yang signifikan antara dimensi kepribadian : konsistensi dengan kewajiban karyawan dalam komitmennya terhadap pekerjaannya. Kewajiban organisasi untuk mendukung karyawan dalam pekerjaannya dan memberikan kepuasan untuk kebutuhan berkembang karyawan tidak berkaitan secara signifikan. s H5a di dukung , H5b tidak didukung Gender memiliki hubungan yang negatif dengan kewajiban perusahaan dalam mendukung pekerjaan, pertumbuhan, dukungan sebagai individu dan eksistensi. Gender juga berhubungan negatif, secara negatif dengan kewajiban karyawan, untuk terikat dalam organisasi, dan terkait positif meski marginal ,dalam memberikan pelayanan pada kebutuhan organisasi. Jika data perempuan dimasukkan satu, dan laki-laki dimasukkan dua , H6 didukung.
TEMUAN Kepribadian berhubungan dengan lima dari sembilan dimensi kontrak psikologis Gender memiliki dampak terhadap dimensi kontrak psikologis Perempuan memiliki sikap kuat dibandingkan laki-laki
Keterbatasan Penelitian The self selection of participants limits the generalizability of the results Mengasumsikan model karir linear untuk peserta dan tidak menganggap model alternatif
Kesimpulan Hubungan antara kepribadian karyawan dan gender dan kontrak psikologis : Kepribadian akan muncul menjadi faktor penting dalam memahami kontrak psikologis, namun menunjukkan hubungan yang relatif moderat Kepribadian menyediakan dasar untuk proposisi kontrak psikologis yang istimewa Gender menjadi faktor penting untuk memahami kontrak psikologis
Terima Kasih
Figure 2. Influence of gender and conscientiousness on growth obligation
WHAT DO U THINK ABOUT THIS THINK FAST.....!
Figure 1. Influence of gender and neuroticism on growth obligation
Figure 3. Influence of gender and openness on the obligation growth
Implikasi Praktis Kepribadian menjadi faktor penting dalam pemahaman kontrak psikologis, terutama pada pria Kepribadian menyediakan dasar untuk kontrak psikologis yang istimewa Interaksi kepribadian dan jenis kelamin merumitkan proses manajemen kontrak psikologis