Environment and development

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
Advertisements

PASAR Adalah tempat pertemuan individu yang meminta faktor barang atau jasa serta individu yang menawarkan faktor barang atau jasa. Dalam pasar terjadi.
GEOGRAFI kelas XI IPS Semester II
PENCEMARAN LINGKUNGAN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
ENVIRONMENTAL VALUATION
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.
Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.
PROBLEMATIK EKONOMI Pertemuan 2.
SOSIOLOGI KETENAGAKERJAAN.
GOVERNMENT REGULATION OF MARKET POWER AND SOCIAL
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pembangunan Berkelanjutan
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Perekonomian Indonesia
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
EKONOMI MIKRO TEORI PRODUKSI
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
Bisnis, lingkungan hidup dan etika
Aspek Ekonomi dan Sosial
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Tugas Ekonomi Pendapatan Nasional dan Inflasi
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
TEORI BARANG SWASTA.
Kota yang berkelanjutan
INFLASI.
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
XI SOSIAL KETENAGAKERJAAN.
Environment and development
LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
Solusi Isu-Isu Lingkungan
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
EKSTERNALITAS.
Pasar dan Jenis-jenis Pasar
Perekonomian Indonesia
Pembangunan Ekonomi.
TEORI SEKTOR PUBLIK
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Masalah Kependudukan dan Pembangunan (II)
TEORI BARANG SWASTA.
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
Masalah Kependudukan dan Pembangunan (II)
TEORI BARANG SWASTA.
EKSTERNALITAS.
KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
AURELIA SEPTI MARIANIB HIKMAH NUR AZZA B NATALIA DEWI B LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
PRINSIP EKONOMI DALAM AGRIBISNIS. Sistem Perekonomian Sistem Pasar Bebas Sistem Ekonomi Perencanaan Sistem Ekonomi Campuran Ekonomi Makro Ekonomi Mikro.
Transcript presentasi:

Environment and development Chandra cahyo 11/311529/Ek/18424

pendahuluan Dalam beberapa tahun terakhir ini, para ekonom semikin menyadari betapa pentingnya implikasi-implikasi yang terkait dengan lingkungan hidup terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi. Peningkatan konsumsi di negara dunia ketiga juga menimbulkan implikasi global. Sebanyak 20% penduduk dunia adalah kelompok yang banyak menanggung beban kerusakan lingkungan.

Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa perusakan hutan yang tersisa di dunia akan berkontribusi besar pada terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global melalui efek rumah kaca

8 masalah dasar lingkungan hidup dan pembangunan 1. konsep pembangunan yang berkelanjutan 2. kependudukan dan sumber daya alam 3. kemiskinan 4. Pertumbuhan ekonomi 5. pembangunan daerah pedesaan 6. urbanisasi 7. perekonomian global 8. Sifat dan laju dari gas rumah kaca-Penyebab perubahan iklim

Pembangunan yang berkelanjutan dan perhitungan nilai lingkungan Para ahli lingkungan hidup menggunakan istilah “berkelanjutan” atau “berkesinambungan” untuk menjelaskan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelastarian lingkungan. Secara umum istilah berkelanjutan ialah pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa merugikan kebutuhan generasi di masa depan.

Bagi para ekonom, proses pembangunan bisa dikatakan berkesinambungan apabila jumlah total modalnya tetap atau meningkat dari waktu ke waktu. Untuk merumuskan kebijakan, perencanaan pembangunan harus melibatkan perhitungan lingkungan (environmental accounting)

Daivd Pearce dan Jeremy Warford mencoba mengkalkulasikan perhitungan lingkungan dengan rumus sebagai berikut : NNI˟ = GNI - - NNI˟ = pendapatan nasional neto berkesinambungan = depresiasi aset modal manufaktur = depresiasi modal lingkungan, bisa di nyatakan dalam satuan moneter(uang)/ tahun Disempurnakan lagi menjadi : NNI˟= GNI - - - R - A R = pengeluaran/belanja, untuk mengembalikan modal lingkungan hidup(hutan,sumber perikanan, dll) A = pengeluaran untuk memperbaiki kerusakan modal lingkungan yang terjadi di masa sebelumnya( pencemaran udara,air, kualitas tanah)

Populasi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup Penurunan laju pertumbuhan penduduk sangatlah penting, karena hal ini berpotensi untuk meredakan intensifikasi aneka persoalan hidup Cepatnya pertumbuhan penduduk di negara- negara dunia ketiga telah menyusutkan persediaan air dan bahan kayu di daerah pedesaan serta menimbulkan masalah kesehatan di daerah perkotaan akibat minimnya fasilitas dan terbatasnya persediaan air.

Kemiskinan dan lingkungan Hidup Selama ini angka fertilitas yang tinggi merupakan penyebab utama kemiskinan. Di China, jumlah orang yang menggarap sebidang lahan dalam luas yang sama lebih banyak dari pada di india

Pertumbuhan ekonomi versus kelestarian lingkungan Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengaruh kelestarian lingkungan. Peningkatan status ekonomi penduduk di kalangan kaum miskin akan membawa kebaikan bagi lingkungan

Pembangunan Daerah Pedesaan dan Lingkungan hidup Untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah, negara berkembang harus mampu meningkatkan produksi pangannya sebesar 50% antara tahun 2005-2050. Peningkatan penyediaan input pokok pertanian bagi petani kecil dan di perkenalkanya metode pertanian yang baru akan membantu menciptakan produksi yang lebih baik dari pada pola pemanfaatan lahan yang justru dapat merusak lingkungan

Pembangunan Perkotaan dan Lingkungan Hidup Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa kondisi lingkungan hidup di perkotaan semakin buruk. Kemerosotan kualitas lingkungan hidup tersebut berlangsung lebih cepat dari pada laju pertumbuhan penduduk, sehingga biaya marginal dari setiap pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Perlu MDG(point ketuju)

Lingkungan Hidup Global Seiring dengan meningkatnya jumlah total penduduk dan tingkat pendapatanya, degradasi lingkungan secara neto terus memburuk.

Ruang lingkup Degradasi Lingkungan Ada 7 kategori konsekuensi kesehatan dan produktivitas yang di akibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup di negara berkembang, Polusi air dan kelangkaan air bersih Polusi udara Pembangunan limbah padat yang berbahaya Pengikisan kualitas tanah Proses penggundulan hutan Kemerosotan biodiversitas Perubahan kondisi atmosfer

Model lingkungan hidup dari ilmu ekonomi tradisional Sumber daya milik pribadi Grafik di bawah mendemonstrasikan bagaimana pasar dapat menentukan tingkat konsumsi sumber daya alam yang paling optimal dengan melibatkan upaya maksimalisasi total keuntungan netto bagi masyarakat dari suatu sumber daya, yang merupakan selisih antara total keuntungan yang akan dihasilkan oleh sumber daya tersebut dan total biaya yang harus ditanggung produsen untuk menyediakannya.

Efisiensi Statis dalam Alokasi Sumber Daya Price Supply Consumer Surplus Marginal Cost P Producer Surplus or Scarcity Rent Demand Quantity Q

Alokasi Sumber Daya yang Optimal dari Waktu ke Waktu Price By reducing consumption from 75 to 50, price goes up to PS and producer surplus increases by PSPab a Ps P MC b Demand 50 75 Quantity

Property Rights yang sempurna ditandai oleh : Universalitas : semua sumber daya yang ada dalam perekonmian dimiliki oleh perseorangan. Eksklusivitas : setiap orang yang bukan pemilik tidak akan diperkenankan memanfaatkan suatu sumber daya begitu saja. Transferabilitas : pihak pemilik sumber daya bisa saja menjual sumber daya miliknya apabila ia memang menghendakinya. Enforsabilitas : pengaturan distribusi pasar atau segenap manfaat dari sumber daya tersebut harus ditegakkan secara hukum.

Sumber daya milik umum Sumber daya milik umum?  sumber daya langka yang dimiliki oleh masyarakat secara keseluruhan sehingga bisa dimanfaatkan oleh siapa saja.  tidak ada laba potensial ataupun rente kelangkaan yang bisa dipungut  (teori neoklasik) akan tercipta inefisiensi.

Sumber Daya Milik Umum dan Misalokasi Return to labor Initial employment is L*, where MPL = W and PS = AP*CDW. As more workers use the land, MPL < W and PS declines. At LC, MPL is very small, AP = W, and PS = 0 C AP* D E Wage W Marginal Product of Labor Average Product of Labor L* Lc No. of Workers

Model kepemilikan umum Barang Publik dan Penyakit Publik: Degradasi Lingkungan Hidup Regional dan Masalah Free Rider Suatu ekternalitas tercipta apabila perilaku konsumsi atau produksi seseorang mempengaruhi kepentingan orang lain tanpa imbalan atau kompensasi sedikit pun. Model kepemilikan umum  eksternalitas yang bersumber dari penurunan produk rata-rata dapat dengan mudah diinternalisasikan melalui pemberlakuan pasar-pasar kepemilikan sempurna, yang dilaksanakan melaluli swastanisasi barang-barang milik umum.

Con’t Barang Publik(public goods)  segala sesuatu yang dapat memberikan keuntungan bagi tiap orang.  kepuasan masing-masing orang tidak berkurang walaupun barang publik tersebut digunakan secara bersama-sama. Contoh: Udara Penyakit Publik(public bad)  Setiap produk atau kondisi yang menurunkan kesejahteraan masyarakat secara terus menerus. contoh: Pencemaran udara dan air

Con’t Free-rider  adalah sejumlah individu yang menikmati segala manfaat yang tersedia tapi tidak memberikan kontribusi biaya yang memadai untuk menanggung biaya pengadaan sumber daya yang membuahkan manfaat tersebut.

Con’t

Kelemahan-kelemahan Kerangka Analisis Barang Publik Masalah utama mekanisme penentuan harga barang publik  tingkat harga yang sesuai terhadap masing-masing masyarakat Solusi  menentukan besarnya pungutan  GAGAL

Ekologi Pemukiman Kumuh di Perkotaan Pusat-pusat kota di berbagai negara sedang berkembang akan menyerap lebih dari 80 persen lonjakan penduduk dunia. Kondisi lingkungan hidup yang tidak dikelola dengan baik, yang diperparah oleh lonjakan penduduk dan emisi industri, telah dan akan melipat gandakan ancaman kesehatan. faktor penyebab : - urbanisasi dan pertumbuhan insdustri - keterbatasan pengelolaan kawasan-kawasan pemukiman didaerah perkotaan itu sendiri

Industrialisasi dan Pencemaran Udara di Daerah-Daerah Perkotaan Efek “Kurva lingkungan Kuznet” menggambarkan bahwa pencemaran di daerah perkotaan pada awalnya akan terus meningkat seiring dengan kenaikan tingkat pendapatan nasional lalu kemudian menurun. World Development Report (1992) tingkat pencemaran di seperempat bagian kota terburuk di negara maju masih lebih baik daripada kondisi di seperempat bagian terbaik di kota-kota pada negara dunia ketiga. Teknologi - teknologi bersih (clean technologies)

Sumber utama pencemaran udara: - penggunaan energi secara berlebihan - emisi kendaraan - pencemaran limbah produksi industri Eksternalitas yang menanggung biaya kerusakan lingkungan hidup justru mereka yang tidak terlibat atas tersebarnya polutan. Harga – harga yang dibayarkan untuk konsumsi barang lebih kecil dari biaya sosial yang ditimbulkan dari konsumsi barang tersebut.

Eksternalitas Polusi: Biaya Individual versus Biaya Sosial dan Peranan Perpajakan Price MCS MCP a Supply P* $2 PM b PC c Demand Quantity Q* QM

Masalah-Masalah Pemukiman serta Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Penduduk paling miskin di perkotaan memiliki kesamaan dengan penduduk miskin di pedesaan dalam hal lingkungan yang buruk (polusi dan tidak ada sanitasi). Diperparah juga dengan banyaknya jumlah keluarga. Fakta yang terjadi adalah tingkat kematian di pemukiman kumuh di kota terkadang lebih tinggi daripada di daerah pedesaan, walaupun secara umum warga desa jarang mendapat pelayanan kesehatan.

Hambatan terbesar: biaya kesehatan dan aneka biaya ekonomi yang sangat besar Hal ini bisa menyurutkan upaya pembangunan ekonomi dan perbaikan standar hidup masyarakat. Penundaan investasi dalam pengadaan berbagai macam fasilitas infrastruktur untuk menyediakan air bersih dan kecukupan sanitasi pada akhirnya akan menimbulkan biaya-biaya yang lebih besar lagi di masa mendatang. Pendapatan devisa terganggu akibat terkontaminasinya sumber air bersih karena negara maju tidak akan mengimpor produk pertanian yang sudah terkontaminasi oleh air tersebut.

Perlunya Reformasi Kebijakan Sedikit sekali anggaran dana yang tersedia bagi penyediaan berbagai bentuk pelayanan sosial yang benar-benar mengakar pada kepentingan masyarakat luas. Hanya sekitar 0.5% dari total GDP negara-negara berkembang dihabiskan untuk membiayai penyediaan sanitasi dan air bersih. Masalah yang terjadi adalah kebijakan yang dibuat pemerintah tidak tepat sasaran. Yang menikmati dampak kebijakan tersebut adalah masyarakat berpenghasilan tinggi bukan masyarakat miskin.

Yang perlu dilakukan yaitu: kebijakan penetapan harga yang lebih baik Peningktan efisiensi untuk memperbaiki alokasi dana dan menghemat devisa Penyusunan rencana kebijakan lingkungan yang lebih matang

Lingkungan Hidup Global : Kerusakan Hutan Hujan dan Efek Rumah Kaca Banyak aspek-aspek ekosistem yang telah rusak sehingga kemampuannya untuk regenerasi terbatas Biaya-biaya potensial muncul akibat terjadinya penipisan lapisan ozon dan pemanasan global Proses penggundulan hutan bertanggungjawab atas 25 persen dari total kenaikan emisi CO2 dunia

Lingkungan Hidup Global : Kerusakan Hutan Hujan dan Efek Rumah Kaca Penipisan Lapisan Ozon ( Ozon Depletion) Pemanasan Global ( Global Warming ) Barang Publik Global ( Global Public Goods ) Efek Rumah Kaca ( Greenhouse gases ) Biaya Opportunitas Pelestarian Hutan

Apa Yang Bisa Dilakukan Negara Berkembang? Penentuan harga sumber daya secara memadai Partisipasi masyarakat Pengaturan Hak milik dan kepemilikan yang lebih jelas Peningkatan alternatif ekonomi bagi penduduk miskin Peningkatan status ekonomi kaum wanita Pengendalian emisi industri

Apa Yang Bisa Dilakukan Negara Maju Untuk Membantu Negara Berkembang? Liberalisasi Perdagangan Pemberian Keringanan Utang Bantuan Finansial dan Teknologi

Apa Yang Bisa Dilakukan Negara Maju Untuk Menyelamatkan Lingkungan Hidup Global? Mengurangi Emisi dan Penyebaran Polutan Berbahaya (empat gas rumah kaca : karbon dioksida, metan, asam nitrat, sulfur heksafluorida dan dua kelompok gas : hidrofluorokarbon, perfluorocarbons) Penelitian dan Pengembangan Teknologi ( R & D ) Menurunkan Pola dan Tingkat Permintaan Yang Merusak Lingkungan