Symbolic Expression & Persuasive Language Jumat, 5 Desember 2014.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“Segalanya Berbicara ; Apa Yang Kita Katakan dan Cara Mengatakannya”
Advertisements

Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
SI, SKL dan Materi Sulit Bahasa Inggris
Elaboration Likelihood Model
KALIMAT EFEKTIF YUNIASIH.
Mengidentifikasi Alasan dan Kesimpulan: Bahasa Penalaran
Sugeng rawuh ! Fb : sholihin aminarta.
Struktur Bahasa dan Pengaruh bagi Komunikasi Persuasif
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KD: 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif Tujuan: Siswa dapat menulis gagasan berupa penyampaian pendapat.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KARANGAN ILMIAH Di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi produsen ilmu pengetahuan.
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 11 INDUKSI.
BERBICARA Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna yang disampaikan kepada.
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian …next.
PENALARAN Ciciolina Dwi N 4/10/2017 BI.
Pertemuan 8 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
BAHASA DAN LOGIKA Hartanto, S.I.P, M.A..
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
BAB VIII. PARAGRAF DALAM TULISAN Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menerapkan paragraf yang benar dalam tulisan Paragraf adalah kalimat-kalimat yang bertalian.
Teori tindakan Elearning kedua.
K V: HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA
Social Judgement Theory
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Audiensi & Melobi.
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Hubungan Ilmu, Penelitian
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
TEKNIK KOMUNIKASI DALAM HUMAS
HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM HUMAS
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
CITRA dan identitas PERUSAHAAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
CITRA PERUSAHAAN.
PENALARAN Oleh : Nurmaningsih.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
KOMUNIKASI EFEKTIF Nia H. Septianni, S. Psi -Pengantar Psikologi-
SENI DAN GAYA BERBICARA
Visual Rethoric.
Faktor – Faktor Pesan dalam Komunikasi Persuasif
BERBICARA Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna yang disampaikan kepada orang.
JASON A MARTIN L MICHAEL L REYVIN A RONALDO M
KOMUNIKASI EFEKTIF.
NAMA KELOMPOK 3 : DIMAS ANGGIE LORENZA ( )
Penalaran Reza Praditya Yudha, M.Ikom.
PENALARAN 9/15/2018 BI.
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
BERBICARA DALAM PRESENTASI ILMIAH
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
ADHI GURMILANG EFEK PERIKLANAN.
Unit 1: Pengenalan bidang komunikasi dan teori komunikasi
ATTITUDE/ SIKAP DALAM KOMUNIKASI PERSUASIF
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
SI, SKL dan Materi Sulit Bahasa Inggris
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN 1 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 2 MENGAPA KOMUNIKASI PENTING?  BAGI KEHIDUPAN MANUSIA “mendorong kemajuan peradaban manusia” dan.
PARAGRAF/ALINEA DAN POLA PENGEMBANGANNYA
Social Judgement Theory
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KOMUNIKASI EFEKTIF -Pengantar Psikologi-. 2 *Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. *Suatu ide, tidak peduli.
Transcript presentasi:

Symbolic Expression & Persuasive Language Jumat, 5 Desember 2014

Beberapa dimenasi dari ‘tipe’ makna yang dapat dipetakan : 1.Semantic Dimension : * Maksud / makna kata dalam sebuah kalimat 2. Fungsional Dimension : * Kata – kata yang pasti untuk menamai sesuatu, menghubungkan sebuah ide. Beberapa kata yang aktif. Pembicara / penulis menggunakan bahasa untuk mereduksi sebuah perlawanan 3. Thematic Dimension : * Kombinasi yang dihasilkan dari pilihan kata dan memberi kita “tekstur” atau “rasa” pada sebuah frase

The functional dimension : “What do the words do ?” Kata mempunyai “pekerjaan” secara tradisional. Kelompok “pekerjaa” itu masuk dalam ; kelompok gramatikal, kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, preposisi, kata penghubung, kata seru, dll Apa yang dapat dilakukan kata – kata dalam sebuah pesan ? Pada level ini, kita tertarik dengan bentuk pesan, bukan “isi” Misal : “Some leaders are born women”. Kalimat ini ‘mengejutkan’ secara sintaktik, karena merupakan kebalikan dari anggapan kuno “Some Men are born leaders”

Contoh kata di atas ingin menekankan adanya sebuah gerakan perempuan dengan mengganti kata women untuk man Dari contoh tersebut kita dapat melihat “what words can do” (functional meaning) dan “what connotations or denotations words have” (Semantic meaning)

Persuader ingin pesannya memunjukkan tiga ‘pekerjaan’ : 1.Identifiasi atau menemukansebuah isu atau topik 2.Menandai penyebab atau menghilangkan sebuah problem yang diasosiasikan dengan sebuah isu 3.Memotivasi audiens untuk melakukan tindakan

The Semantic Dimension:“What do the words means ?” Fokus pada beragam perbedaan makna yang dapat diberikan untuk menyatakan sebuah kata Kekuatan dimensi semantik dari bahasa menjadi terlihat jelas ketik kita melihat bagaimana kata – kata tersebut berdampak pada kita sebagai konsumen, secara khusus dalam bidang periklanan Misal : Slogan – slogan produk tertentu (“rendah lemak”) atau slogan politik waktu pemilu

Thematic Dimension :“How do the Work Feel ?” Apakah kesatuan kata – kata digunakan dalam sebuah pesan ? Karakteristik bahasa dianalisis berdasarkan intuisi atau perasaan Masalah yang dihadapi persuader dalam era informasi ini adalah bukan bagaimana membuat pilihan yang terbaik, tapi bagaimana membuat banyak pilihan

Contoh : * Ronald Reagen membawa slogan kampanyenya dengan merujuk pada “the begining of a new renaissance in America”, kemudian dia merubahnya menjadi “a new era of prosperity”. * Tema yang mengangkat kampanye itu “together – anew beginning”. Mereka semua cocok / sesuai dengan tema “future” (masa depan) dan image tentang sebuah permulaan / awal

Using Symbolic Expression Dalam kasus slogan kampanye, kita seolah menjadi seorang “psikoanalisis amatir” –membaca pikiran kandidat berdasarkan pada kata – kata yang mereka ucapkan Bagaimanapun hal tersebut bisa memberikan kekuatan persuasif pada waktu kita (misal ; dengan menghabiskan waktu kita menonton televisi) Melihat kekuatan simbol pada dimensi semantik dan tematik mereka adalah patut dipertimbangkan Tidak hanya dapat menyatakan motivasi, mereka juga dapat mempengaruhi image diri kita dan mengekspresikan budaya ideal dan karakter nasional kita

PENALARAN Argumentasi ; * Suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara * Argumentasi seperti sebuah bangunan, sedangkan penalaran seperti sebuah bagan atau arsitektur untuk membangun gedung tersebut

Proposisi ; * Pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya * Hanya kalimat deklaratif yang dapat mengandung proposisi, karena kalimat itu dapat dibuktikan kebenarannya. Misal ; Semua manusia akan mati pada suatu waktu, Beberapa orang Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah

Inferensi dan Implikasi ; * Inferensi berasal dari kata latin inferre yang berarti menarik kesimpulan. Inferensi adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari fakta yang ada. * Implikasi dari bahasa latin, implicare yang berarti melibatkan / merangkum. Sesuatu yang dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri

Wujud Evidensi * Unsur yang paling penting dalam tulisan argumentatif adalah evidensi. Evidensi adalah semua fakat yang ada, semua kesaksian,semua informasi atau autoritas yang dihubung – hubungkan untu membuktikan suatu kebenaran * Dalam wujudnya yang paling ‘rendah’, evidensi berbentuk data / informasi. Data / informsi adalah keterangan yang diperoleh dari seumber tertentu. Fakta adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi atau sesuatu yang asa secara nyata

Cara menguji data ; 1. Observasi – Tiap penulis harus mengadakan pengujian lagi sengan mengobservasi sendiri data/ informasi itu. 2. Kesaksisan – Menguji data tidak harus dengan observasi. Bisa dilakukan dengan meminta ketarangan atau kesaksian dari orang lain yang telah mengalami atau menyelidiki sendiri persoalan itu. 3. Autoritas – Melakukan penilaian, diadakan seleksi untuk menentukan fakta – fakta mana yang dapat dijadikan evidensi dalam argumen

Cara menguji fakta 1. Konsistensi – Sebuah argumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga persuasif yang tinggi jika evidennya bersifat konsisten, tidak ada satu evidensi yang bertentangan atau melemahkan evidensi yang lain 2. Koherensi – Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi harus pula koheren dengan pengalaman manusia atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku

Cara Menilai Autoritas 1. Tidak mengandung prasangka – artinya pendapat itu disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri atau berdasar hasil eksperimentasi yang dilakukannya 2. Pengalaman dan pendidikan autoritas – pendidikan harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai ahli yang diperoleh melalui pendidikannya tadi. Pengalaman diperoleh dari penelitian dan presentasi hasilnya

3. Kemashuran dan Prestise – apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran atau prestise pribadi di bidang lain ? 4. Koherensi atau kemajuan – apakah pendapat yang diberikan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman atau koheren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu ?