KEMAJEMUKAN BUDAYA DAN DEMOKRASI Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel
Pengertian Kebudayaan kebudayaan adalah seperangkat pengetahuan yang dimiliki manusia yang dijadikan sebagai pedoman untuk menginterpretasikan tindakan dan dalam menghadapi lingkungannya. Setiap entitas masyarakat pastilah memiliki kebudayaan dan bisa jadi berbeda dengan lainnya. Etnis Jawa, Cina, Arab dan sebagainya pastilah memiliki pengetahuan kebudayaan yang satu dengan lainnya sangat berbeda
Kemajemukan Budaya Multikulturalisme adalah seperangkat ide atau gagasan yang menghasilkan aliran yang berpandangan bahwa terdapat variasi budaya di dalam kehidupan masyarakat. Yang terjadi adalah adanya kesetaraan budaya, sehingga antara satu entitas budaya dengan budaya lainnya tidaklah berada di dalam suasana bertanding untuk memenangkan pertarungan.
Multikulturalitas sebagai Sunnatullah Allah telah menciptakan manusia dalam berbagai penggolongan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa wa ja’alnakum syu’uban wa qabailan, lita’arafu. Teks-teks di dalam kitab suci banyak yang berbicara tentang multikulturalitas tersebut
Ras Manusia George Cuvier: ada tiga ras yang menghuni dunia ini. Kaukasoid menghuni benua Eropa, Monggoloid menghuni Benua Asia dan Negroid menghuni benua Afrika. Tetapi juga terjadi mutasi antar benua. Carl Von Linne: berdasarkan warna kulit dan sifat yang melekat: Bangsa kulit merah (Indian-Amerika) terbelenggu adat, Orang Asia berkulit kuning berwatak rakus, arogan, tamak dan cerewet. Orang berkulit hitam (Afrika) licik, lamban, ceroboh dan mencla-mencle atau tidak teguh pendirian. Orang Eropa berkulit putih berwatak disiplin tinggi, amat teliti, berjiwa penemu dan taat hukum. Pandangan seperti ini adalah konstruksi Orang Eropa
Multikulturalitas sebagai Keniscayaan Secara empiris tidak ada masyarakat yang bercorak monokultur Secara empiris masyarakat terdiri dari berbagai penggolongan sosial Secara empiris masyarakat terbagi ke dalam berbagai penggolongan budaya Secara empiris masyarakat terdiri bari berbagai penggolongan politik Secara empiris masyarakat terbagi ke dalam penggolongan agama Secara empiris masyarakat terdiri dari berbagai etnis dan suku.
Demokrasi Demokrasi: kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Pilar Demokrasi: Kedaulatan rakyat, pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah, kekuasaan mayoritas, hak-hak minoritas, jaminan HAM, Pemilihan yang bebas dan jujur, persamaan di depan hukum, proses hukum yang wajar, pembatasan pemerintah secara konsitusional, pluralisme sosial, ekonomi dan politik serta nilai toleransi, kerjasama dan mufakat.
Sejarah Demokrasi Lembaga Politik di Athena (5000-6000) yang berfungsi sebagai majelis yang memutuskan perkara-perkara pemerintahan. Lembaga pengadilan yang terdiri dari 501 orang untuk memutuskan perkara-perkara pengadilan. Di Era Modern, John Locke (1690) menulis tentang Two Treatises of Government. Montesqiue (1748) mengembangkan pemisahan kekuasaan: eksekutif, legislatif dan yudikatif. Amerika telah mengembangkan demokrasi selama 360 tahun.
Demokrasi Indonesia Indonesia telah mengembangkan demokrasi semenjak tahun 1945. selama 63 tahun. Pengalaman demokrasi di Indonesia, yaitu: Demokrasi terpimpin: 1945-1965 Demokrasi Pancasila: 1966-1998 Demokrasi Reformasi: 1999- sekarang
Mengukur Demokrasi Political participation: seberapa besar tingkat partisipasi publik dalam perstiwa politik Political recruitment: bagaimana tingkat keterbukaan, kebebsan dan kejujuran dalan rekruitmen politik. Political accountability: bagaimana pertanggungjawaban politik di hadapan publik Political sharing: bagaimana pola pembagian kekuasaan dalam politik. Political leadership: bagaimana proses dan produk kepemimpinan serta dampak kepemimpinan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Good Governance UNDP Participation Rule of Law Transparency Responsiveness Consensus Orientation Equity Effectiveness and efficiency Accountability Strategic vision
Relasi Demokrasi dan Multikulturalitas Problema Demokrasi di Indonesia: Politik moral versus politik uang Partisipasi versus coersi Kesadaran semu versus kesadaran fragmatis Political actions versus political behaviors Perspektif elit versus perspektif rakyat Kekerasan politik versus keteraturan politik Kestabilan politik versus perubahan politik
Relasi… Tatanan Masyarakat Sipil yang civilized: Adanya penghargaan atas perbedaan fisikal, etnis dan budaya Adanya penghargaan bahwa kemajemukan bukan penghalang untuk merajut kesepahaman Adanya penghargaan atas proses dan mekanisme demokrasi yang relevan dengan budaya bangsa Adanya kebebasan berbicara dan bergaul tanpa rasa takut Adanya kemandirian dan keterbukaan.
Multikulturalisme pilar Demokrasi Pemahaman, sikap dan tindakan yang bercorak co-eksistensi Pemahaman, sikap dan tindakan yang bercorak pro-eksistensi Implikasinya akan memunculkan kerjasama antar golongan sosial, politik, budaya dan agama Implikasi lain akan muncul rendahnya prejudice di antara warga masyarakat.
Ke Depan… Harus muncul kesadaran Unity in Diversity, berbeda-beda tetapi satu jua, Bhinneka Tunggal Ika. Kebinnekaan bukan malapetaka tetapi rahmat yang perlu dijaga.
Akhirnya…. Terima kasih Thanks Syukran Katsiran Mator Kasoon Matur Nuwun Wassalamu alaikum wr.wb.