PENTARIFAN ENERGI LISTRIK – PERTEMUAN KETUJUH MENYUSUN TARIF LISTRIK DENGAN METODE COST OF SERVICE ENERGY TARIF TEAM Charismata Kualita.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya berbasis Akrual
Manajemen Piutang.
Canada-Indonesia Private Sector Enterprise Development [ CIPSED ] Project CIPSED Project State University of Gorontalo [UNG] Entrepreneurship ToT Program.
BY: DWI RETNO ANDRIANI, SP, MP
Perencanaan Keuangan Financial Planning
Laporan Keuangan dan Siklus Akuntansi
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
Perencanaan Bisnis Perikanan dan Kelautan
ANALISIS PENYUSUTAN ASET TETAP
Biaya Produksi.
PERSAMAAN AKUNTANSI.
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Kewajiban pencatatan pajak M-2

Luas Daerah ( Integral ).
Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi
BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN
1 TheBalanceSheetand NotestotheFinancial Statements The Balance Sheet and Notes to the Financial Statements chapter 3.
Chapter 4 The Income Statement.
Depresiasi Dan Deplesi
OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri.
Copyright © 2007 Prentice-Hall. All rights reserved 1 Melengkapi Siklus Akuntansi Bab 4.
DEPRECIATION, IMPAIRMENTS
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
6-7. Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting
Pert 6 : Perilaku Produksi
PERENCANAAN PAJAK ATAS PENYUSUTAN
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
Andrian Noviardy,SE.,M.Si.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Analisa Laporan Keuangan (Case study Industri Penerbangan di Indonesia) Anang Rohmawan, SE MBA.
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
KONSEP PENILAIAN INVESTASI
AKTIVA TETAP BERWUJUD (1)
KONSEP PENANDINGAN dan PROSES PENYESUAIAN
Depresiasi dan Deplesi
PAJAK PENDAPATAN Macam-macam pajak : - Income taxes - Property taxes - Sales taxes, etc…. Contoh : Suatu perusahaan mempunyai pendapatan $ , pengeluaran.
Depresiasi Mesin, bangunan, dll. suatu saat akan tidak dipakai lagi/diganti karena : - adanya mesin yang lebih muktahir - perubahan jumlah/jenis mesin.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
TEKNIK EVALUASI KELAIKAN PROYEK MIGAS
Bab 5 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang (Lanjutan)
Bab 3 Tahap Penyesuaian Rita Tri Yusnita, SE., MM.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI & PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
INVESTASI Rita Tri Yusnita
Laporan Keuangan, dan Arus Kas
PERENCANAAN PAJAK ATAS PENYUSUTAN
ANGGARAN PENANAMAN MODAL
AKUNTANSI KOPERASI JUNAIDI, SE
EKONOMI REKAYASA PERTEMUAN V TAX AND DEPRECIATION Oleh :
Depresiasi Mesin, bangunan, dll. suatu saat akan tidak dipakai lagi/diganti karena : - adanya mesin yang lebih muktahir - perubahan jumlah/jenis mesin.
PERTEMUAN MINGGU 2 LINGKUNGAN BISNIS : PERPAJAKAN DAN KEUANGAN.
2 MANAJEMEN MODAL KERJA Pendahuluan Likuiditas Likuiditas vs profitabilitaas Kebijakan modal kerja Modal kerja selama inflasi.
JURNAL PENYESUAIAN.
Aktiva tetap, Perolehan dan Depresiasi
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN
Analisis Rasio Keuangan
DR. AGUS TONY POPUTRA.,SE.,MM.,MA.,Ak
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Aktiva Tetap, Perolehan dan Depresiasi
Transcript presentasi:

PENTARIFAN ENERGI LISTRIK – PERTEMUAN KETUJUH MENYUSUN TARIF LISTRIK DENGAN METODE COST OF SERVICE ENERGY TARIF TEAM Charismata Kualita

TARIFF DESIGN Forecasting Economic Growth Macro Economic Model Impact On Electricity Growth (Demand Forecast) Power System Expansion Model Development Strategy & Investment Req. Energy Primer Model Penganggaran Pendanaan (Commercial Arrangement) Cost (Biaya)/Investasi dan Biaya Operasi BIAYA POKOK PENYEDIAAN (COS) Rata2/kWh TARIFF DESIGN Charismata Kualita

MODEL ATAU METODE YANG DIPERGUNAKAN DALAM PERHITUNGAN TARIF Cost Of Service – (Rate of Return) Backward Looking Long Run Marginal Cost – Forward Looking (Planning) - Peak Load - Medium Load - Base Load Charismata Kualita

Tujuan dari Penyusunan Tarif Adil, dapat diterima, tarif yang tidak diskriminatif, dan memberikan kesempatan kepada Pelaku Usaha Listrik untuk menghasilkan keuntungan yang wajar dari nilai investasinya. Metode COS/ROR sebagai langkah awal.

Tarif yang diajukan PLN VS Tarif yang dihitung dengan dasar Biaya Pokok Penyediaan (COS/ROR)

Apa implikasi yang terjadi apabila TARIF < COS ? Pelaku Usaha Listrik tidak mampu mendapatkan biaya perawatan pada masa yang akan datang dan tidak mampu membayar kewajiban-kewajibannya. Kalaupun Pemerintah memberikan dukungan atas kekurangan ini maka hal ini akan mengandung implikasi negatif kepada Masyarakat dan Pelaku Usaha Listrik seperti: Sumber dana bagi kebutuhan lain dari masyarakat menjadi hilang. Menurunkan tanggung jawab perpajakan dan mendorong terjadinya inefisiensi. Terjadi pemakaian sumber-sumber energi Indonesia yang tidak efisien (tarif terlalu rendah). Mendorong pemakaian lebih banyak energi yang tidak bermanfaat dibandingkan energi yang dipergunakan bagi aktifitas produksi atau aktifitas yang lebih bermanfaat.

Bagaimana menghitung tarif berdasarkan Cost-of-Service/Rate-of-Return? Menentukan Revenue Requirement – Yaitu tingkat penerimaan yang  dapat menutupi biaya operasi PLN/SBU ditambah  tingkat keuntungan yang wajar dari nilai investasinya (Return). Menentukan struktur tarif – Yaitu menentukan tingkat dan pola pembebanan kepada kelas konsumen akibat penggunaan jasa Pelaku Usaha Listrik melalui : Alokasi Cost, Disain tarif.

Menentukan Revenue Requirement Menentukan biaya yang prospektif dan tepat yang dibutuhkan Pelaku Usaha Listrik namun dapat ditanggung oleh konsumen. Menentukan jumlah investasi yang telah ditanamkan (Rate Base), yang didalamnya pemilik modal Pelaku Usaha Listrik mempunyai hak untuk memperoleh keuntungan. Menentukan persentase return yang wajar.

Rumus Revenue Requirement R = E + ( V – d ) r R = Revenue Requirement E = Expenses, including (1) Operating Expenses (2) Maintenance Expenses (3) Depreciation (4) Taxes V = Value of the Rate Base, considering (1) Plant in Service (2) Working Capital d = Accumulated Depreciation r = Rate of Return, the weighted average cost of capital: (1) Debt (2) Preferred Stock (3) Common Stock or Equity

TAHAPAN PENENTUAN TARIF Data Keuangan & Penyesuaian Cost of Service Data Beban Total Revenue Requirement Alokator Cost Allocation Study Revenue Requirement Per kelas konsumen Studi Marginal Cost Data Tagihan Pelanggan TARIF

Tahun Dasar (Test Year) Penentuan revenue requirements didasarkan atas data biaya “tahun dasar” perhitungan. Tahun dasar perhitungan adalah periode/tahun buku dari data biaya satu tahun yang akan dipergunakan sebagai dasar penentuan revenue requirement. Tahun dasar yang dipergunakan menunjukan hasil operasi Pelaku Usaha Listrik selama 12 bulan – Sebaiknya penggunaan tahun dasar yang ditetapkan memiliki nilai yang prospektif baik dari sisi Penerimaan, Biaya, Rate Base, dan Struktur Modal.

Konsep Tahun Dasar (Test Year) Historical Test Year Hasil operasi aktual tahun sebelumnya yang disesuaikan untuk perubahan-perubahan yang diketahui dan dapat diukur (inflasi, tingkat pemakaian/susut, perubahan kontrak-kontrak). Future Test Year Memproyeksikan tingkat Penerimaan, Biaya, Rate base dan Struktur modal yang akan menjadi dasar perhitungan tarif tahun yang diproyeksikan (Hasil operasi perusahaan disesuaikan dengan rencana proyeksi). Kombinasi kedua pendekatan diatas Sebagian tahun dasar didasarkan kepada hasil operasi tahun berjalan dan sebagian lainnya didasarkan atas proyeksi.

Pembahasan Tahun Dasar Mengapa pemilihan tahun dasar penting? Konsep tahun dasar apa yang saat ini banyak dipergunakan oleh berbagai usaha termasuk ketenagalistrikan? Mengapa? Apa kelebihan dan kekurangan setiap konsep tahun dasar? Pertimbangkan: Ketepatan dan Keandalan, Transparansi, Pertumbuhan, dan Tingkat perubahan.

Expenses: R=E+(V-d)r Tujuan: Menentukan tingkat yang wajar dari expenses yang “allowable”, prospektif dan tepat. Non-Allowable Expenses Contoh: Biaya yang direncanakan tanpa dasar yang kuat dan tanpa perhitungan yang jelas. Biaya yang tidak memberikan nilai tambah kepada PLN/SBU (not “used and useful”) Alokasi biaya yang tidak berada pada sisi operasi PLN/SBU atau sisi non-operasi PLN/SBU Aktivitas Lobi Advertising Dukungan terhadap beberapa organisasi–organisasi Perlakuan dalam Perhitungan tarif: Tidak termasuk dalam perhitungan Revenue Requirements

Expenses: R=E+(V-d)r Tujuan: Menentukan tingkat yang wajar dari expenses yang “allowable”, prospektif dan tepat. Klasifikasi Expenses secara umum: Annually Recurring Expenses (Selalu Timbul setiap Tahun) Periodically Recurring Expenses (Selalu Timbul Secara Periodik) Non-recurring Expenses (Tidak selalu Timbul) Extraordinary Non-Recurring Expenses (Luar Biasa Tapi Tidak Selalu Timbul)

Biaya-biaya dalam Perhitungan Tarif dan Perlakuan yang Diberikan Annually Recurring Expenses (Timbul setiap tahun) Contoh: Gaji dan Upah Biaya Bahan Bakar Penyusutan Perlakuan dalam Perhitungan tarif: Termasuk dalam perhitungan Revenue Requirements

Biaya-biaya dalam Perhitungan Tarif dan Perlakuan yang Diberikan Periodically Recurring Expenses (Timbul secara periodik) Contoh: Biaya dalam penentuan tarif Biaya pengisian kembali bahan bakar Nuklir Biaya perawatan yang tidak normal Biaya dalam mengurangi Pajak Piutang Ragu (Cadangan atau penghapusan) Perlakuan dalam Perhitungan tarif: Normalisasi – Cadangan (Allowance) Biaya/Accrued Expenses

Biaya-biaya dalam Perhitungan Tarif dan Perlakuan yang Diberikan Non-Recurring Expenses (Tidak selalu Timbul) Contoh: Biaya khusus kepada PEMDA Studi Kelayakan Biaya biaya hukum Perlakuan dalam Perhitungan tarif: Tidak dimasukkan dalam perhitungan tarif, atau Dimasukkan dalam perhitungan melalui proses normalisasi biaya.

Biaya-biaya dalam Perhitungan Tarif dan Perlakuan yang Diberikan Extraordinary Non-Recurring Expenses (Luar biasa tetapi tidak selalu timbul) Contoh: Biaya disebabkan kerusakan akibat bencana alam Piutang macet yang sangat besar Perlakuan dalam Perhitungan tarif: Amortisasi

Rate Base: R=E+(V-d)r Tujuan: Menentukan jumlah investasi yang telah ditanamkan, yang didalamnya pemilik modal mempunyai hak untuk memperoleh keuntungan. Jumlah investasi tergambar pada “Nilai” aktiva yang terdapat dalam laporan keuangan pada tahun dasar yang dipergunakan (Proyeksi Laporan Keuangan)

Elemen utama dari Rate Base Aktiva Tetap yang Digunakan Akumulasi Depresiasi Modal Kerja

Elemen dari Rate Base Aktiva Tetap – Investasi pada Pembangkit, Transmisi, Distribusi dan aktiva tetap lainnya yang timbul dan dipergunakan sebagai akibat dari adanya usaha memberikan jasa pelayanan PLN/SBU. Nilai Buku versus Nilai Ekonomis Tahun Dasar Rata-rata tahun dasar (Average test year) Tahun dasar – Akhir tahun (Year–end test year) Tahun dasar masa yang akan datang (Future test year) Pekerjaan dalam Proses (Aktiva)

Elemen dari Rate Base Akumulasi Depresiasi – Jumlah nilai susut / pemakaian aktiva dari waktu kewaktu dengan akibat nilai aktiva yang semakin menurun. Biaya Depresiasi adalah biaya non Kas yang berakibat menurunkan nilai pajak pendapatan, dan memberikan nilai return dari investasi. Straight-line – Garis lurus (very common) Accelerated – Dipercepat (different methods) Akumulasi depresiasi adalah jumlah depresiasi tahun ke tahun yang merefleksikan penurunan nilai Aktiva.

Annual Depreciation Formulas Straight line (SL) Sum of the Years Digits (SOYD) Declining-Balance (DB) Accelerated Cost Recovery System (ACRS) Dt = based on a predetermined schedule (in U.S., the schedule was established by tax law)

Pengaruh dari Metode Depresiasi

Pengaruh perbedaan metode depresiasi dan akibatnya Apa pengaruh perbedaan metode depresiasi terhadap : Revenue requirements? Pajak ? Investasi ? Return (profit) ? Resiko Bagi Investor ?

Elemen dari Rate Base Modal Kerja – Dibutuhkan dalam menjalankan usaha. Dari sisi Investor – Modal kerja digunakan untuk: Biaya Operasi & Maintenance dalam waktu tertentu Biaya cadangan Bahan Bakar Persediaan Materials dan Peralatan Materials & Supplies + Prepayments + Cash Working Capital. Cash Working Capital =[(Days Lag / 360) x Purchased Power] + [(45 / 360) x O&M Expense]