DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA, FAPERTA IPB

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Advertisements

ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Akuntansi Persediaan dan Aset Tetap Rumah Sakit
Modal Pada Usahatani.
Harga beli = 100% Jika untung = a %  H. Jual = …….% (100 + a) %
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Akuntansi keuangan lanjutan 1
BAB 02 PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI & PENCATATAN BERPASANGAN
Nilai Waktu Uang Time Value of Money.
Studi Kelayakan Bisnis
Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI.
TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT
Bab VI Teori Biaya Produksi Muh. Yunanto
Oleh : Shanti Emawati, S.Pt., MP. Drh. Endang Tri Rahayu, MP.
Perencanaan Keuangan Financial Planning
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
MANAJEMEN KEUANGAN LITERATUR :
Perencanaan Bisnis Perikanan dan Kelautan
Biaya Produksi.
Wisnu Haryo Pramudya, S.E.,M.Si.,Ak
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 11 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Mikro Ekonomi Fungsi Produksi dan Ongkos Produksi.
Pendanaan Aktiva Lancar
BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)
PERENCANAAN AGRIBISNIS INDIKATOR HASIL BELAJAR
Luas Daerah ( Integral ).
Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
BIAYA PRODUKSI kelompok 3.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN
Mokh. Rum & Slamet Widodo,
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
Pert 6 : Perilaku Produksi
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBIAYAAN MODAL
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
BIAYA PRODUKSI ( COST OF PRODUCT ).
KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Department of Business Adminstration Brawijaya University
Bab V Teori Produksi Muh. Yunanto
Aspek Keuangan.
PRODUKSI DAN BIAYA JANGKA PENDEK
B E P TITIK PULANG POKOK.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Akuntansi keuangan lanjutan 1
PERTEMUAN 8 TEORI BIAYA PRODUKSI
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
PERENCANAAN ANGGARAN & LINEAR PROGRAMMING (ujian slide 1-22)
USAHA TANI SERTA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI
TEORI BIAYA PRODUKSI.
DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA UNGGAS BAGI KELOMPOK PETERNAK
Biaya dan Pendapatan Usahatani
Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Usahatani
Oleh : Shanti Emawati, S.Pt., MP. Drh. Endang Tri Rahayu, MP.
ANALISA USAHA TANI 2016 Disampaikan pada evaluwasi gerakan jarwo
KELAYAKAN USAHA TANI Silvana Maulidah, SP, MP
ILMU USAHATANI Perencanaan.
Financial Plan.
08 Studi Kelayakan Bisnis
?? mempelajari Sistem Usahatani Informasi 1. Tujuan, sikap petani
BAB 6 MACAM-MACAM ANALISIS USAHATANI PERTEMUAN KE - 11.
Studi Kelayakan Bisnis
Oleh : Shanti Emawati, S.Pt., MP. Drh. Endang Tri Rahayu, MP.
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
Gunawan Hatari, S.Pt.,M.Si. Definisi Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya.
Transcript presentasi:

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA, FAPERTA IPB ANALISIS USAHATANI DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA, FAPERTA IPB

Definisi Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, perikanan atau peternakan (Prawirokusumo, 1990) Pengetahuan terapan tentang cara-cara petani atau peternak dalam menentukan, mengorganisasikan serta mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga memberikan pendapatan maksimal (Ken Suratiyah, 2002)

Klasifikasi Corak dan Sifat: Komersial dan Subsistence Organisasi Usaha individual, kolektif (TRI) dan kooperatif (PIR) Pola Khusus (1 cab), Tidak khusus (beberapa, batas jelas), Campuran (Bbrp Cab tanpa batas yang jelas) Tipe berdasar komoditas yang diusahakan (Usahatani ayam, usahatani jagung dsb).

Faktor Alam A. Iklim - Menentukan jenis komoditas - Menentukan Pola Pengelolaan B. Tanah - Hubungan tanah dan manusia (milik, sewa dan sakap/bagi hasil). - Luas lahan, Tingkat kesuburan, Lokasi dan Fasilitas – fasilitas (pengairan, drainase dll).

Tenaga Kerja A. Karakteristik - Kebutuhan tidak kontinyu/merata - Penyerapan terbatas - Tidak mudah distandarisasi, dirasionalkan dan dispesialisasi. - Corak beragam dan kadang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

- Sebagai manajer, jurutani dan anggota masyarakat. Tenaga Kerja………. B. Peran Petani - Sebagai manajer, jurutani dan anggota masyarakat. C. Tenaga Kerja Luar Keluarga - Sistem Upah (Borongan Waktu dan Premi) - Lamanya waktu bekerja (kondisi orang dan cuaca) - Kehidupan sehari-hari, Kecakapan dan Umur. K = P / T K = Kegiatan/prestasi kerja, P = konsumen / pemakai (Kebutuhan keluarga) dan T = Tenaga Kerja.

D. Kebutuhan dan Distribusi - Tingkat teknologi yang digunakan Tenaga Kerja………. D. Kebutuhan dan Distribusi - Tingkat teknologi yang digunakan - Tujuan dan Sifat Usatani - Topografi dan Tanah - Jenis komoditas yang diusahakan - Efisiensi Tenaga Kerja (Jumlah Produksi, Penerimaan per hari dan luas lahan / usaha. - Efisiensi Teknis, Perusahaan dan Kemanusiaan - Curahan Tenaga Kerja - Arti Intensif (padi sawah) dan Ekstensif (karet rakyat).

Modal dan Peralatan A. Pengertian Modal - Modal dan peralatan merupakan substitusi faktor produksi tanah dan tenaga kerja. - Dengan modal dan peralatan maka penggunaan tanah dan tenaga kerja dapat dihemat. - Modal dapat dibagi menjadi dua, yaitu land saving capital (Bibit Unggul, Pupuk) dan labour saving capital (Traktor, RMU).

Modal dan Peralatan……… B. Pembagian Modal 1. Sifat - Menghemat lahan dan tenaga kerja - Menyerap tenaga kerja lebih banyak (Teknologi kimia / biologi). - Mempertinggi efisiensi (Traktor) 2. Kegunaan - Modal Aktif (langsung/tidak meningkatkan produksi, pupuk, terasering dll.) - Modal Pasif (memertahankan produk, bungkus, karung dll).

- Modal Produktif, langsung meningkatkan produksi Modal dan Peralatan……… B. Pembagian Modal………. 3. Waktu - Modal Produktif, langsung meningkatkan produksi (pupuk, bibit unggul). - Modal Prospektif, meningkatkan produksi dalam jangka lama (investasi dan tearsering). 4. Fungsi - Modal Tetap (fixed assets) - Modal Lancar/tidak tetap (current assets)

C. Konsekuensi Modal dan Peralatan 1. Jenis Konsekuensi - Atas dasar fungsinya modal dibagi menjadi modal tetap dan modal tidak tetap - Konsekuensi modal tetap: a) Bunga modal (sewa); b) Penyusutan; c) Asuransi; d) Pemeliharaan dan e) Komplementer (oli, operator). 2. Cara Menghitung Penyusutan - Bertitik tolak pada harga perolehan (cost), sampai dengan modal tersebut dapat memberikan manfaat.

Modal dan Peralatan………

2a. Metoda Garis Lurus (straight-line method) Modal dan Peralatan……… C. Konsekuensi Modal dan Peralatan…… 2. Cara Menghitung Penyusutan……… 2a. Metoda Garis Lurus (straight-line method) (Cost – Nilai Sisa) / Umur Ekonomis (tahun) 2b. Unit Performance Method (Cost – Nilai Sisa) / Performance (jam) 2c. Decreasing (sum of the year digit) (Cost – Nilai Sisa) * Digit per tahun (umur ekonomis) 2d. Declining Balance 1 – (Akar^nilai sisa (Nilai Sisa/Cost))

Modal dan Peralatan………

Modal dan Peralatan………

Biaya dan Pendapatan Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila usahatani tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga luar serta sarana produksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan dapat menjaga kelestarian usahanya A. Fungsi Biaya Fungsi biaya menggambarkan hubungan antara besarnya biaya dengan tingkat produksi (Gambar 7.1. a)

Biaya dan Pendapatan……… (Gambar 7.1. a, hal. 60)

Biaya (C) dapat dibedakan menjadi: - Biaya tetap (FC=Fixed Cost) Biaya dan Pendapatan……… A. Fungsi Biaya……… Biaya (C) dapat dibedakan menjadi: - Biaya tetap (FC=Fixed Cost) - Biaya Variabel (VC=Variable Cost) - Biaya Marjinal (MC=Marginal Cost), perubahan biaya per satuan perubahan produksi - Biaya Rata-rata (AC=Average Cost) - Biaya Variabel Marjinal (MVC = MC) - Biaya tetap Marjinal (MFC = 0) - Biaya Rata-rata Tetap dan Variabel (AFC & AVC)

Biaya dan Pendapatan………

B. Pendekatan Analisis 1. Pendekatan Nominal Biaya dan Pendapatan……… B. Pendekatan Analisis 1. Pendekatan Nominal Tanpa memperhitungkan nilai uang menurut waktu (time value of money), yang dipakai adalah harga yang berlaku. Penerimaan = Harga produksi * Jumlah Produksi Biaya total = Biaya Tetap + Biaya Variabel

Biaya dan Pendapatan………

2. Pendekatan Future Value Biaya dan Pendapatan……… B. Pendekatan Analisis………. 2. Pendekatan Future Value Pendekatan ini memperhitungkan semua pengeluaran dalam proses produksi yang diperhitungkan ke saat panen atau saat akhir proses produksi. 2. Pendekatan Present Value dan penerimaan dalam proses produksi diperhitungkan ke saat awal atau sekarang, saat dimulainya proses produksi.

Bulan 4 : Penerimaan – Biaya = Rp 779.134 Biaya dan Pendapatan……… 2. Pendekatan Future Value………. Dengan bunga 1% a. Pengeluaran Bulan I : Rp 290.725 * 1,03 = Rp 294.446 Bulan II : Rp 75.000 * 1,02 = Rp 76.500 Bulan III: Rp 75.000 * 1,01 = Rp 75.750 Bulan IV : Rp 75.000 * 1,00 = Rp 75.000 Total Bulan 4 = Rp 521.696 b. Penerimaan Bulan 4 : Rp 1.300.830 * 1,00 =Rp 1.300.830 c. Pendapatan Bulan 4 : Penerimaan – Biaya = Rp 779.134

Bulan 4 : Penerimaan – Biaya = Rp 703.806 Biaya dan Pendapatan……… 3. Pendekatan Present Value………. Dengan bunga 2% a. Pengeluaran Bulan I : Rp 290.725 * 0,98 = Rp 284.910 Bulan II : Rp 75.000 * 0,961 = Rp 72.075 Bulan III: Rp 75.000 * 0,942 = Rp 70.650 Bulan IV : Rp 75.000 * 0,923 = Rp 69.225 Total Bulan 4 = Rp 496.860 b. Penerimaan Bulan 4 : Rp 1.300.830 * 0,923 = Rp 1.200.666 c. Pendapatan Bulan 4 : Penerimaan – Biaya = Rp 703.806

C. Cara Memperhitungkan Pendapatan Biaya dan Pendapatan……… C. Cara Memperhitungkan Pendapatan Pendapatan Kotor / Penerimaan Adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari usahatani selama satu priode, diperhitungkan dari hasil penjualan atau penaksiran kembali. Pendapatan Kotor = Jumlah Produksi * Harga satuan (Y) (Py)

(a) Biaya alat-alat luar: Korbanan untuk menghasilkan Biaya dan Pendapatan……… B. Cara Memperhitungkan Pendapatan………….. (a) Biaya alat-alat luar: Korbanan untuk menghasilkan pendapatan kotor, kecuali upah tenaga keluarga, bunga aktiva untuk kegiatan petani sendiri. (b) Biaya mengusahakan: alat-alat luar + tenaga keluarga (c) Biaya menghasilkan: biaya mengusahakan + bunga aktiva (d) Pendapatan Bersih: Selisih Pendapatan Kotor dengan biaya mengusahakan.

Biaya dan Pendapatan……… B. Cara Memperhitungkan Pendapatan………….. (e) Pendapatan Petani: Upah keluarga sendiri, Upah petani sebagai manajer, bunga modal sendiri, dan keuntungan atau Pendapatan Kotor dikurangi biaya alat-alat dan modal luar. (f) Pendapatan Tenaga Keluarga: merupakan selisih dari pendapatan petani dikurangi dengan bunga modal sendiri. (g) Keuntungan atau Kerugian Petani: merupakan selisih dari pendapatan petani dikurangi upah keluarga dan bunga modal sendiri. Tabel 7.3.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Biaya dan Pendapatan 1. Faktor Internal dan Eksternal Faktor internal adalah faktor dari dalam usahatani sendiri, sedang faktor eksternal berasal dari luar. 2. Faktor Manajemen Petani sebagai manajer harus dapat mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan ekonomis sehingga diperoleh hasil yang memberikan pendapatan yang maksimal.

Biaya dan Pendapatan………

Perencanaan A. Perencanaan Menyeluruh Memperhatikan keseluruhan sumberdaya yang dimiliki dan yang akan dipakai dalam usahatani, tujuannya: 1) Identifikasi keuntungan tertinggi 2) Identifikasi sumberdaya yang akan digunakan 3) Identifikasi kendala-kendala 4) Estimasi kebutuhan dan pencarian modal 5) Estimasi biaya dan pendapatan 6) Estimasi arus uang tunai (cash flow)

Sukses usahatani tergantung pada petani sebagai Perencanaan………. A. Perencanaan Menyeluruh………… Sukses usahatani tergantung pada petani sebagai manajer, sehingga diperlukan beberapa hal sbb.: 1. Pengetahuan dan kemampuan mendeteksi kapan menambah modal dan bagaimana menggunakannya. 2. Pengetahuan tentang bunga dan kredit bank. 3. Pengetahuan tentang kapan harus membayar bunga dan kredit bank.

B. Perencanaan Usahatani Merupakan proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani yang akan dan rencana-rencana usahatani berupa pernyataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan pada periode waktu tertentu untuk tujuan tertentu sehubungan dengan usahataninya. Manfaat yang dapat diambil petani: a) Petunjuk yang akan dilakukan; b) Pengurangan kesalahan; c) jaminan pelaksanaan; d) alat evaluasi; dan e) terjaminnya kontinyuitas usaha. B. Perencanaan Usahatani Merupakan proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani yang akan dan rencana-rencana usahatani berupa pernyataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan pada periode waktu tertentu untuk tujuan tertentu sehubungan dengan usahataninya. Manfaat yang dapat diambil petani: a) Petunjuk yang akan dilakukan; b) Pengurangan kesalahan; c) jaminan pelaksanaan; d) alat evaluasi; dan e) terjaminnya kontinyuitas usaha.

Kriteria perencanaan usahatani yang baik: B. Perencanaan Usahatani………. Kriteria perencanaan usahatani yang baik: 1) Rasional, sesuai situasi nyata 2) Fleksibel, disesuaikan dengan keadaan 3) Dapat dinilai, dan dengan cepat diambil tindakan yang tepat. 4) Menjamin kontinyuitas usahatani Perencanaan Usahatani disusun dengan 3 cara: (a) Pre determined Plan (oleh Pemerintah) (b) Self-determined Plan (oleh Petani) (c) Joint Plan (Secara Bersama)

Dalam pelaksanaan Joint Plan, Beberapa hal penting Perencanaan……… B. Perencanaan Usahatani………. Dalam pelaksanaan Joint Plan, Beberapa hal penting untuk dibicarakan bersama, seperti: 1) Varietas yang akan ditanam 2) Kapan tanam dan kapan panen, kaitannya dengan penyediaan irigasi. 3) Pupuk apa, berapa dan kapan digunakan 4) Berapa dan darimana modal yang diperlukan, kaitannya dengan kesiapan perbankan.

Komponen anggaran kegiatan adalah sebagai berikut: Perencanaan……… C. Anggaran Kegiatan Komponen anggaran kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Batasan kegiatan apa yang diproduksi dan bagaimana memproduksinya. 2) Daftar kebutuhan sumberdaya per unit kegiatan. 3) Kuantifikasi hubungan antar kegiatan, misalnya kebutuhan pengembalian. 4) Daftar kendala yang bukan sumberdaya, misalnya pemasaran. 5) Daftar biaya tetap 6) Pernyataan jumlah produk yang dihasilkan dan taksiran harga. Kotak 8.1.

C. Anggaran Penggunaan Sumberdaya 1. Lahan dan Rotasi Perencanaan……… C. Anggaran Penggunaan Sumberdaya 1. Lahan dan Rotasi Anggaran sumberdaya harus memenuhi kriteria: a) Lahan yang dibutuhkan, dikuasai petani b) Jenis tanaman sesuai jenis tanah c) Perencanaan mencakup: luas, jadwal tanam dan lama pertumbuhan dan urutan tanaman 2. Tenaga Kerja Perencanaan tenaga kerja akan memperhitungkan kebutuhan tenaga kerja (dari dalam atau luar keluarga) untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan usahatani. Contoh 3. ; Tabel 8.2.

Evaluasi Usahatani Istilah-istilah: 1. Produksi Total (Y) 2. Harga Produksi (P) 3. Penerimaan atau Nilai produksi (R atau S) 4. Biaya Variabel (VC) 5. Biaya Variabel per Unit (AVC) 6. Biaya Tetap (FC) 7. Biaya Total (TC atau C) 8. Pendapatan Petani (I)

10. Total Tenaga Kerja (HKO) 11. Produktivitas Tenaga Kerja (Rp/HKO) Evaluasi Usahatani………. Istilah-istilah………. 9. Keuntungan (л), yaitu pendapatan (I) dikurangi upah tenaga kerja keluarga (w) 10. Total Tenaga Kerja (HKO) 11. Produktivitas Tenaga Kerja (Rp/HKO) 12. R/C rasio, perbandingan penerimaan dan biaya 13. л/C rasio, perbandingan keuntungan dan biaya 14. Sewa Lahan

Biaya, Pendapatan dan Kelayakan Usaha Evaluasi Usahatani……… Biaya, Pendapatan dan Kelayakan Usaha Suatu usahatani dikatakan layak, bila: 1. R/C > 1 2. л/C > bunga bank yang berlaku 3. Produktivitas TK (Rp/HKO) > tingkat upah 4. Pendapatan (Rp) > Sewa Lahan (Rp) per satuan waktu atau musim tanam 5. Produksi (kg) > BEP produksi (kg) 6. Penerimaan > BEP penerimaan (Rp) 7. Harga (Rp/kg) > BEP harga (Rp/kg) 8. Penurunan harga produksi dan kenaikan harga faktor produksi tidak menyebabkan kerugian. Contoh dan Perhitungan

contoh lain...

Terimakasih Pergilah dengan percaya diri ke arah impian Anda. Tempuhlah Hidup seperti yang anda bayangkan Terimakasih