KOMPONEN AGRIBISNIS Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mengetahui tentang komponen agribisnis Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan pembahasan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Advertisements

Fungsi dan Operasi Agroindustri
KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
AGRIBISNIS Agribisnis dalam arti sempit (tradisional) hanya merujuk pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis dalam pengertian.
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
Team Teaching Manajemen Agribisnis
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
SISTEM AGRIBISNIS.
SAP 3 EVALUASI PROYEK DESAIN STUDI KELAYAKAN DAN MEMPEROLEH GAGASAN
Retno Endah Andayani, S. Pd
KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH.
MANAJEMEN RESIKO AGRIBISNIS.
MATAKULIAH PENGANTAR EKONOMI
ASPEK FINANCIAL DALAM KELAYAKAN USAHA
PELUANG USAHA YANG SUKSES
ILMU EKONOMI DAN PERMASALAHANNYA
Oleh: Silvana Maulidah, SP. MP.
TUGAS KAPITA SELEKTA INFORMATIKA Mengenai TECHNIC SELLING
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PENGENDALIAN AGRIBISNIS
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Assalamu'alaikum Wr.Wb. ROZI.
Faktor-faktor Kelembagaan dalam Ekonomi Pertanian
SISTEM AGRIBISNIS Usaha agribisnis mempunyai kecenderungan untuk dikembangkan menjadi suatu usaha yang berorientasi bisnis atau keuntungan yang dapat.
Modal dalam Produksi Pertanian
Perdagangan Internasional
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN
Materi – 03 Sistem Kantor.
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
PERUSAHAAN.
Pertemuan 9 Pemasaran dan Komunikasi Koperasi
MATERI KE-1 MSDM.
MANAJEMEN PEMASARAN KOPERASI
Studi dan Analisis Pemasaran Pertanian
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
Wisnu Haryo Pramudya, S.E, M.Si, Ak
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
KEGIATAN POKOK EKONOMI
Definisi dan Arti Penting Agroindustri
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
PEMASARAN PERTANIAN.
POLA KEGIATAN EKONOMI.
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
ASPEK PEMASARAN FEASIBILITY STUDIES.
CIRI-CIRI PERTANIAN.
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
POKOK PERMASALAHAN EKONOMI, PELAKU EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
IDENTIFIKASI DAN EVALUASI PELUANG USAHA
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
EKSPOR IMPOR.
USAHATANI DAN PEMBANGUNAN USAHATANI
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
Manajemen Produksi Agribisnis
PTE MIKRO - PELAKU EKONOMI
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
pendahuluan PERTEMUAN – 1 Mata Kuliah: Manajemen Operasional
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
Pengembangan Sistem Informasi Erliyan Redy Susanto.
Anggota 1.Mutiara Emilia Hikmatunnisa W M.Firmansyah
Transcript presentasi:

KOMPONEN AGRIBISNIS Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mengetahui tentang komponen agribisnis Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan pembahasan materi ini diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami dan menjelaskan: Agroinput atau agribisnis hulu Usahatani Agribisnis hilir pengolahan hasil Agribisnis hilir pemasaran Jasa layanan dan pendukung

Agribisnis merupakan sebuah sistem yang terdiri dari lima komponen yaitu Agroinput atau agribisnis hulu Usahatani Agribisnis hilir pengolahan hasil Agribisnis hilir pemasaran Jasa layanan dan pendukung Agribisnis Hulu atau Agroinput Agroinput atau agribisnis hulu meliputi kegiatan perencanaan produk, perencanaan lokasi usaha, perencanaan standar produksi, pengadaan tenaga kerja, serta pengadaan dan penyaluran sarana produksi bagi usahatani. Proses Perencanaan produk: dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas.

Kegiatan perencanaan produk akan menentukan Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan Kombinasi pengembangan produk Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio Waktu dan urutan proyek Proses perencanaan produk mempunyai 5 tahapan yaitu: Mengidentifikasi peluang; melibatkan empat tipe proyek pengembangan produk yaitu: (a) produk baru, (b) turunan dari produk yang sudah ada, (c) perbaikan produk yang sudah ada, dan (d) produk yang pada dasarnya baru. Cara-cara mengidentifikasi peluang: Menerima keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada Analisis kelemahan dan keunggulan produk pesaing Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis Pertimbangan implikasi terhadap adanya kecenderungan dalam gaya hidup, demografi, dan teknologi untuk kategori produk-produk yang sudah ada dan peluang-peluang kategori produk baru

Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek; mempunyai 4 perspektif dasar dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi produk baru dalam kategori produk yang sudah ada yaitu Strategi bersaing; sebuah pendekatan pasar dan produk mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang. Segmentasi pasar; pembagian pasar ke dalam segmen-segmen yang memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan tindakan-tindakan pesaing dan kekuatan produk perusahaan sekarang berdasarkan kelompok pelanggan yang jelas Perkembangan teknologi; menyangkut penentuan waktu untuk menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk Perencanaan platform produk; platform produk merupakan sekumpulan asset yang dibagi dalam sekumpulan produk Evaluasi peluang produk baru secara fundamental; dengan melihat ukuran pasar, tingkat pertumbuhan pasar, intensitas persaingan, pengetahuan tentang pasar, pengetahuan tentang teknologi, kesesuaian dengan produk perusahaan lain, dan kesesuaian dengan kemampuan perusahaan

Pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu Penyelesaian perancangan proyek pendahuluan Perencanaan Lokasi Usaha; perencanaan lokasi usaha merupakan salah satu aktifitas awal yang harus dilakukan pra operasionalisasi perusahaan. Penentuan lokasi usaha bertujuan untuk menentukan lokasi perusahaan sebaik mungkin agar beroperasi maupun berproduksi dengan lancar. Ada empat variabel penentu lokasi usaha yang baik: Mempertimbangkan pasar; bertujuan agar mencapai kuantitas maupun kualitas konsumen, cepat memberikan pelayanan, dan menghemat biaya pengiriman Bahan baku; dapat memperoleh bahan baku dengan mudah, cepat dan murah serta dengan biaya yang minimal. Tenaga kerja: upah tenaga kerja, kuantitas tenaga kerja, dan kualitas tenaga kerja Kesempatan perluasan: semakin besar peluang perusahaan memperluas dirinya di kemudian hari maka semakin baik lokasi perusahaan

Perencanaan Standar Produksi: Standar produksi adalah pedoman untuk pelaksanaan kegiatan produksi yang dapat bersumber dari aktivitas perusahaan, asosiasi perusahaan dan masyarakat, standar nasional dan internasional. Perencanaan standar produksi berguna untuk mempermudah pengendalian kualitas produk yang menyangkut kepada kepuasan konsumen atas produk yang dibelinya. Pengadaan tenaga kerja: proses penarikan, seleksi, orientasi, serta pelatihan dan pengembangan untuk mendapatkan tenaga kerja yang efektif dan efisien untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan pengadaan tenaga kerja adalah: Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/ karyawan yang memenuhi syarat Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja yang adil

Analisis pekerjaan adalah menganalisa dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan. Analisis pekerjaan mempunyai manfaat: (1) landasan untuk melaksanakan mutasi, (2) landasan untuk melaksanakan promosi, (3) landasan untuk melaksanakan training/ pelatihan, (4) landasan untuk melaksanakan kompensasi, (5) landasan untuk melaksanakan syarat lingkungan kerja, dan (6) landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan. Fungsi analisis pekerjaan: (a) menentukan basis regional bagi struktur kompensasi, (b) mengevaluasi tantangan lingkungan pekerjaan yang mempengaruhi pekerjaan individu, (c) menghapuskan persyaratan kerja yang dapat menyebabkan adanya diskriminasi dalam pengadaan SDM, (d) Merencanakan kebutuhan SDM di waktu yang akan datang, (e) Memadukan lamaran dan lowongan kerja yang ada, (f) menentukan kebutuhan latihan bagi para karyawan, (g) mengembangkan rencana pengembangan pegawai yang potensial, (h) menetapkan standar prestasi kerja yang realistik, (i) menempatkan karyawan sesuai dengan keterampilannya, (j) membantu revisi struktur organisasi, (k) memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaannya, (l) memperbaiki alur kerja

Pengadaan dan Penyaluran Sarana Produksi; sarana produksi yang dibutuhkan dalam suatu usahatani terdiri dari bibit/benih, pupuk dan pestisida, pakan ikan/ ternak dan obat-obatan, mesin dan peralatan produksi, dan sumber daya energi Usahatani Usahatani merupakan suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi dmana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap, atau manajer yang digaji himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, sinar matahari, dan bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah tersebut (Mosher, 1968) Usahatani merupakan suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan keterampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian (Kadarsan, 1992)

Tanah atau media untuk lahan usaha Tanah merupakan modal usahatani yang bersifat tetap dan memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. relatif langka dibandingkan dengan unsur-unsur pokok usahatani lainnya, b. distribusi penguasaannya di masyarakat tidak merata, c. luas relatif tetap atau dianggap tetap, d. tidak dapat dipindah-pindahkan, e. dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan Sumber kepemilikan tanah dapat diperoleh dari: Dibeli, adanya bukti kepemilikan yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh negara. Disewa, sebaiknya dibuat oleh pejabat yang berwenang agar manakala terjadi hal yang tidak diinginkan dapat diselesaikan secara hukum. Disakap, diatur dalam UU no 2 tahun 1960 tentang perjanjian bagi hasil Pemberian oleh negara; tanah milik negara yang diberikan kepada seseorang yang mengikuti program pemerintah atau berjasa kepada negara. Warisan, tanah yang karena hukum agama dibagikan kepada ahli warisnya Wakaf, tanah yang diberikan atas seseorang atau badan kepada pihak lainnya untuk kegiatan sosial. Membuka lahan sendiri; adanya hak ulayat pada perladangan berpindah

Tenaga kerja; seluruh penduduk dalam usia kerja (usia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Berdasarkan jenis tenaga kerja dapat dapat dibedakan atas tenaga kerja manusia, tenaga kerja ternak, dan tenaga kerja mesin. Sumber tenaga kerja: dalam keluarga dan luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga dapat diperoleh dengan cara: Upahan; upah untuk pria akan berbeda dengan wanita. Pembayaran upah dapat dilakukan secara harian atau mingguan, maupun setelah selesai pekerjaan Sambatan; tenaga kerja luar keluarga dengan sistem tolong menolong di antara para petani dan umumnya tidak berdasarkan pertimbangan ekonomi. Arisan tenaga kerja; setiap peserta arisan akan mengembalikan dalam bentuk tenaga kerja kepada anggota lainnya Modal; barang atau uang yang secara bersama-sama dengan tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru yaitu dalam hal ini adalah hasil (output) pertanian (Mubyarto, 1986). Ahmad (1997) mengatakan modal adalah produk atau kekayaan yang digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya

Hernanto (1991) modal adalah barang atau uang yang secara bersama-sama dengan tanah, tenaga kerja dan manajemen menghasilkan barang-barang baru yaitu produksi pertanian. Berdasarkan sifatnya modal dibagi menjadi dua bagian yaitu: Modal tetap; modal yang tidak habis pada satu periode produksi yang memerlukan pemeliharaan agar dapat berdaya guna dalam jangka waktu yang lama dan mengalami penyusutan pada setiap waktu. Modal tidak tetap/ bergerak: modal yang dianggap habis atau dianggap habis dalam satu periode proses produksi seperti pupuk, bibit, dan pestisida Sumber pembentukan modal: Modal sendiri; petani bebas untuk menggunakannya Pinjaman atau kredit; berasal dari bank atau pelepas uang lainnya Hadiah warisan; penggunaannya tergantung pada si pemberi Dari usaha lainnya; petani memiliki usaha dari luar usahatani yang cukup besar Kontrak sewa; diatur menurut jangka waktu tertentu sampai si peminjam dapat mengembalikan

Manajemen; kemampuan manusia mengelola atau mengkombinasikan seluruh komponen dalam usahatani dalam waktu tertentu untuk memperoleh produksi tertentu. Tiga alasan dibutuhkannya manajemen: (a) mencapai tujuan organisasi dan pribadi, (b) menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan (c) mencapai efisiensi dan efektifitas. Hernanto (1991), manajemen usahatani adalah kemampuan petani menentukan, mengorganisir, dan mengkoordinasikan setiap komponen usahatani yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan. Efisiensi; kemampuan melaksanakan suatu efektifitas dengan biaya tertentu yang memberikan hasil maksimum atau dengan biaya seminimum mungkin untuk mencapai hasil tertentu. Efektifitas; kemampuan untuk melaksanakan aktivitas tepat waktu Lingkungan Usahatani; lingkungan fisik, ekonomi, sosial, dan lingkungan-lingkungan di luar usahatani. Semua lingkungan tersebut langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kepada petani atau pelaku agribisnis lainnya dalam mengelola usaha agribisnis skala kecil.

Petani; setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian dalam arti luas yang meliputi usaha pertanian, peternakan, perikanan (termasuk penangkapan ikan), dan pemungutan hasil hutan. Dilihat dari tujuan usahatani, maka petani dibedakan menjadi dua: Petani subsisten; menjaga keamanan keluarga yang maksimal, produk usahatani yang dihasilkan bermacam-macam bahan makanan, status lahan yang diusahakan milik sendiri atau keluarga, sumber tenaga kerja utama adalah keluarga dan gotong royong, investasi mengutamakan dalam tenaga kerja, hasil usahatani digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga , pendapatan umumnya relatif stabil, dan sangat tergantung kepada kendala alam Petani komersial; memaksimumkan keuntungan dengan memanfaatkan kendala yang terbatas, spesialisasi pada produk untuk dijual, status lahan yang diusahakan berstatus bebas, sumber tenaga kerja utama adalah tenaga sewa, investasi terutama pada bangunan, alat-alat pertanian, dan pemakaian input usahatani yang terus meningkat. Komoditi; dapat berupa tanaman, ternak, atau ikan baik secara sendiri maupun campuran dan mempunyai kebutuhan dasar yang wajib untuk dipenuhi

Agribisnis Hilir Pengolahan Hasil Komponen agribisnis hilir pengolahan hasil adalah kegiatan ekonomi yang mengolah produk usahatani menjadi produk olahan baik produk antara maupun produk akhir. Pengolahan hasil atau industri pengolahan adalah suatu operasi atau rentetan operasi terhadap suatu bahan mentah untuk diubah bentuk atau komposisnya. Pelaku industri pengolahan hasil usahatani berada diantara petani yang memproduksi dengan konsumen atau pengguna hasil industri pengolahan. Ciri-ciri industri pengolahan hasil usahatani: Dapat meningkatkan nilai tambah Menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan. Meningkatkan daya saing, dan Menambah pendapatan dan keuntungan produsen Pengolahan merupakan bagian dari agribisnis yang mengolah bahan baku yang bersumber dari tanaman, binatang dan ikan

Empat alasan industri pengolahan hasil usahatani mempunyai sumbangan yang nyata bagi pembangunan di negara berkembang: Industri pengolahan hasil usahatani adalah pintu untuk sektor pertanian yang melakukan transformasi bahan mentah dari usahatani termasuk transformasi produk subsisten menjadi produk akhir untuk konsumen Industri pengolahan hasil usahatani sebagai dasar sektor manufaktur. Industri pengolahan hasil usahatani menghasilkan komoditas ekspor penting Industri pengolahan pangan merupakan sumber penting nutrisi; industri pengolahan dapat menghemat biaya dengan mengurangi kehilangan produksi pascapanen dan menjadkan mata rantai pemasaran bahan makanan juga dapat memberikan keuntungan nutrisi dan kesehatan. Industri pengolahan tidak hanya bersifat reaktif tetapi juga menimbulkan permintaan ke belakang. Akibat dari permintaan ke belakang ini adalah: Petani terdorong untuk mengadopsi teknologi baru agar produktivitas meningkat Produksi dan pendapatan usahatani meningkat Memperluas pengembangan prasarana

Agribisnis Hilir Pemasaran Agribisnis hilir pemasaran adalah kegiatan-kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan di dalam dan luar negeri termasuk di dalamnya kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditas dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta market intelligence. Pemasaran merupakan titik awal dalam kegiatan agribisnis. Analisis pemasaran mengkaji lingkungan eksternal atau respon terhadap produk agribisnis yang akan ditetapkan dengan melakukan karakteristik konsumen, pengaruh kebijaksanaan pemerintah dan pasar domestik atau pasar internasional. Pemasaran dapat dilakukan dengan melalui pendekatan kelembagaan dengan mempertimbangkan sifat dan karakter dari pedagang perantara (middlemen), hubungan agen dan susunan/perlengkapan organisasi Middlemen adalah perantara individu-individu yang mengkonsentrasikan spesialisasi bisnis dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran dalam aliran produk dari produsen ke konsumen akhir.

Jasa layanan dan Pendukung Jasa layanan dan pendukung adalah seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan penyuluhan, sistem informasi dan transaksi, lembaga transportasi, lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat. Jasa layanan lembaga keuangan; kebijakan pembiayaan pembangunan pertanian yang memprioritaskan anggaran untuk sektor pertanian dan sektor pendukungnya, kebijakan pembiayaan pertanian yang mudah diakses oleh masyarakat. Jasa layanan lembaga penelitian dan pengembangan; berkaitan dengan pengembangan teknologi dalam agribisnis. Teknologi baru diciptakan melalui kegiatan penelitian, baik dalam rangka perbaikan atau pembaharuan dari teknologi yang sudah ada sehingga mempunyai keunggulan yang lebih banyak atau penemuan teknologi yang sama sekali baru. Jasa layanan lembaga pendidikan dan penyuluhan; Balai Pusat Pertanian, Balai Benih Ikan, Unit Pembenihan Rakyat, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya, dan Pos Kesehatan Hewan.

Jasa layanan sistem informasi dan transaksi; pasar hewan, Rumah Pemotongan Hewan, Rumah Potong Unggas. Jasa Layanan Lembaga Transportasi; menyebarluaskan produk usahatani. Membawa sarana dan alat produksi usahatani ke tiap usahatani dan membawa hasil usahatani ke pasar konsumen baik di kota besar maupun kecil Jasa transportasi haruslah semurah mungkin agar penerimaan yang diperoleh petani semakin tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengangkutan antara lain: Sifat barang yang harus diangkut Jarak pengangkutan barang-barang Banyaknya barang yang diangkut Jenis alat transportasi Jasa layanan lembaga pemerintah; berupa pengembangan dan implementasi undang-undang, peraturan-peraturan, hukum dan legalitas. Jasa layanan lembaga masyarakat; (a) kelompok tani (suatu kumpulan petani yang bertujuan mempermudah dalam penyuluhan pertanian, pendistribusian pupuk, pembibitan, pengelolaan pertanian, dan penjualan hasil panen, (b) Gapoktan bertujuan mempermudah dalam penyuluhan pertanian dan mengkoordinir segala keperluan kelompok tani..

Peranan jasa layanan pendukung agribisnis: Memenuhi kebutuhan manusia melalui berbagai hasil pertanian Menjaga ketahanan sumber daya alam dan lingkungan melalui pengelolaan keanekaragaman hayati. Pemanfaatan dan pengembangan IPTEK dalam rentang yang lebar mulai dari yang sederhana sampai dengan teknologi tinggi Pengembangan pasar berbagai jenis tipe dan fungsi untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen dan memuaskan produsen Mendorong pengembangan sektor industri keuangan dan sektor pendukungnya. Pengembangan organisasi usaha, organisasi penunjang usaha, organisasi kemasyarakatan.