PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS JAWA TIMUR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
AGRIBISNIS Agribisnis dalam arti sempit (tradisional) hanya merujuk pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis dalam pengertian.
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
Team Teaching Manajemen Agribisnis
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Makalah Kunci (Keynote Speech)
SISTEM AGRIBISNIS.
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
PRODUKSI PANGAN INDONESIA
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
FAKTOR PRODUKSI MANAJEMEN USAHATANI
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
PEMBANGUNAN PERTANIAN/PEDESAAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
ARAH PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
SEKTOR PERTANIAN.
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
POLA-POLA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
Arah Kebijakan Persusuan
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DIY
RUANG LINGKUP AGRIBISNIS
AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN AYAM RAS DI INDONESIA
Peran Dunia Usaha Mendorong Perekonomian Nasional Melalui Potensi Desa
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Kebijakan Perikanan Budidaya
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
Lanjutan bab 3 Pertemuan 6.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
Definisi dan Arti Penting Agroindustri
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
Arah Kebijakan Persusuan
Teknologi Mendukung Diversifikasi Pertanian
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
PEMBANGUNAN PERIKANAN
Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
MEMBANGUN USAHA AGRIBISNIS
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
PERAN AGRIBISNIS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Transcript presentasi:

PERSPEKTIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS JAWA TIMUR Nuhfil Hanani AR www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil

SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI IBU DARI PEMBANGUNAN EKONOMI Pertumbuhan Sektor non pertanian Pertumbuhan Sektor pertanian Mendorong dan menciptakan Penyerapan tenaga kerja, Bahan Baku, dll Pertumbuhan ekonomi Nuhfil Hanani

MENGAPA AGRIBISNIS PERLU DIKEMBANGKAN? AGRIBISNIS (LEADING SECTOR) MEMPUNYAI KETERKAITAN KE DEPAN DAN KEBELAKANG YANG TINGGI INPUT RENEWABLE & SUSTAINABILITY BERSIFAT RESOURCE BASED INDUSTRI TEKNOLOGI AGRIBISNIS FLEKSIBEL SUMBER DAYA PERTANIAN SANGAT BESAR

POTENSI KOMODITAS

Komoditas Produksi (Ton ) Ranking Padi 11,643,773.00 2.00 Jagung POTENSI TANAMAN PANGAN Komoditas Produksi (Ton ) Ranking Padi 11,643,773.00 2.00 Jagung 5,587,318.00 1.00 Kacang tanah 207,796.00 Kedelai 339,491.00 Kacang hijau 79,878.00 Ubijalar 141,103.00 5.00 Ubi kayu 3,876,242.00 Sumber : diolah dari Basis Data Pertanian, Kementan 2010

Komoditas Produksi (to) Ranking Alpokat 44,540.00 2.00 Blimbing POTENSI HORTIKULTURA Komoditas Produksi (to) Ranking Alpokat 44,540.00 2.00 Blimbing 17,268.00 1.00 Belewah 20,125.00 Durian 87,037.00 Jambu air 16,610.00 Jambu biji 49,203.00 Jeruk Besar 22,531.00 Jeruk siam 267,061.00 Mangga 416,803.00 Manggis 11,238.00 Melon 42,678.00 Nangka 81,777.00 Nenas 72,404.00 5.00 Pepaya 202,000.00 Pisang 921,964.00 Rambutan 64,052.00 3.00 Sayuran B unga-bungaan Sumber : diolah dari Basis Data Pertanian, Kementan 2010

Komoditas Produksi (Ton ) Ranking Cengkeh 10,213.00 2.00 Jambu Mente POTENSI PERKEBUNAN Komoditas Produksi (Ton ) Ranking Cengkeh 10,213.00 2.00 Jambu Mente 14,554.00 5.00 Kakao 18,270.00 10.00 Kapok 23,600.00 1.00 Karet 24,551.00 15.00 Kelapa 250,847.00 3.00 Kopi 54,012.00 Tebu 1,109,855.00 TEH. 4,146.00 Tembakau 59,922.00 Sumber : diolah dari Basis Data Pertanian, Kementan 2010

Komoditas Populasi (000 ekor) Ranking Ayam Ras Pedaging 56,993.79 3.00 POTENSI PETERNAKAN Komoditas Populasi (000 ekor) Ranking Ayam Ras Pedaging 56,993.79 3.00 Ayam ras petelur 21,959.50 1.00 Domba 750,961.00 Itik 3,688.30 4.00 Kambing 2,822,912.00 2.00 Sapi Perah 231,408.00 Sapi potong 37,454,453.00 Sumber : diolah dari Basis Data Pertanian, Kementan 2010

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

KEKUATAN No Uraian Bobot Rating Skor 1 Sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar 0,0625 5 0,3125 2 Tanah yang subur dan banyak di aliri sungai 4 0,25 3 Kondisi hidrologi dan hidrogeologi yang cukup baik 0,1875 Sarana dan prasarana irigasi yang cukup memadai Produktifitas lahan yang cukup tinggi 6 Peranan sektor agribisnis cukup tinggi (Kontribusi thd PDRB dan perdagangan ) 7 Sebagaian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian 0,125 0,625 8 Prasara dan sarana distribusi yang sangat memadai sampai tingkat desa 9 Mempunyai wilayah yang strategis daerah yang terletak pada jalur perdagangan dan perekonomian di Indonesia 10 Akses terhadap pusat teknologi yang mudah (PT dan Lembaga peneltian) 11 Orientasi perekonomian yang berbasis kerakyatan dan sumberdaya lokal 0,0312 12 Kondisi keamanan, ketentraman dan kerukunan beragama sangat baik 13 Komitmen pemerintah Provinsi dan masyarakat untuk pengembangan agribisnis sangat tinggi 14 Telah adanya rintisan pengembangan pasar sebagai di sentra Asia Tenggara 15 Kesadaran masyarakat tentang gizi cukup baik 16 Terdapat kelembagaan Kadin yang sangat kuat 0,0937 3,9687

KELEMAHAN No Uraian Bobot Rating Skor 1 Terdapat potensi komoditas sumberdaya lokal yang belum dikembangkan 0,0625 3 0,1875 2 perwilayahan komoditas pertanian belum dijadikan pengembangan sistem agribisnis 0,125 4 0,5 Fondasi dasar agribisnis belum terbentuk sehingga yang terjadi kegiatan agribisnis masih bertumpu pada kegiatan usahatani (off farm) Sistem alih teknologi pada petani dan masyarakat masih terbatas 5 Akses permodalan terbatas 6 Terjadinya konversi lahan pertanian 0,0312 0,0937 7 Terjadinya degradasi kualitas sumberdaya pertanian akibat pemanfaatan yang tidak mengikuti pola-pola pemanfaatan yang berkelanjutan 8 Lemahnya daya saing produk pertanian 9 Lemahnya jiwa kewirausahaan petani dan masyarakat 0,25 10 Lemahnya kelembagaan dan infrastruktur pendukung investasi 11 Teknologi mekanisasi, pasca panen dan kegiatan agroindustri belum berkembang 12 Usaha agribisnis skala rumahtangga, skala kecil dan agribisnis skala besar belum terikat dalam kerjasama yang saling membutuhkan , saling memperkuat dan saling menguntungkan 0,0315 13 Lemahnya kerjasama dengan Perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk pengembangan inovasi 14 Pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pertanian masih terbatas 15 Rantai pemasaran yang panjang, dan berakibat posisi tawar petani menjadi lemah 16 Pengangguran banyak terjadi pada pedesaan karena terjadinya involusi pertanian karena agroindustri belum berkembang 3,125

PELUANG No Uraian Bobot Rating Skor 1 Adanya pertambahan penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga permintaan pada produk pertanian akan semakin meningkat 0,111 4,000 0,444 2 Akses pasar terbuka luas baik antar kabupaten/kota, provinsi maupun ke pasar internasional 3 Terdapat banyak Lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan untuk menyediakan paket teknologi produksi dan pengolahan pangan 4 Selera masyarakat telah bergeser kearah pangan olahan dan cepat saji 5 Pemerintah Propinsi telah menetapkan sektor Agribisnis sebagai proritas pembangunan 0,222 5,000 1,111 6 Kegiatan agribisnis umumnya bersifat resource based industry dan mempunyai keterkaitan ke depan dan kebelakang yang sangat besar (backward dan forward linkages), sehingga jika dikembangkan berdampak terhadap peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan 7 Masyarakat indonesia dan internasional telah mengenal Jawa Timur karena potensi pertanian yang sangat besar 0,056 3,000 0,167 8 Sistem informasi berbasis ICT telah berkembang sangat cepat sehingga arus informasi mudah diakses oleh masyarakat 9 Telah berkembangnya standarisasi produk secara internasional 0,333

ANCAMAN No Uraian Bobot Rating Skor 1 Pemerintah Kabupaten/kota setelah diberlakukannya otonomi daerah cenderung beorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 0,111 4,000 0,444 2 Masih banyak dijumpai para akademisi, dan institusi eksekutif dan legislatif yang mendefinisikan agribisnis dengan pengertian sempit yakni aspek usahatani saja saja 2,000 0,222 3 Adanya era globalisasi dan liberalisasi perdagangan menyebabkan dapat masuknya produk pangan yang berasal dari impor 5,000 1,111 4 Telah berkembangnya usaha pangan dari negara lain di Jawa Timur melalui investasi asing langsung 3,000 0,333 5 Negara di kawasan Asean seperti Malaysia dan Thailand telah mencanangkan sebagai produsen pangan yang bersifat global 0,056 6 Tumbuhnya usaha pertanian dan indutri pengolahan pangan skala besar dengan investasi asing 7 Adanya perubahan budaya khususnya di kalangan kaum muda dalam mengkonsumsi pangan dengan pola fastfood, sehingga menurunkan citra pangan lokal 8 Terdinya perubahan iklim global sehingga telah menimbulkan krisis pangan di dunia 9 Jumlah pangan yang diperdagangkan di dunia sangat sedikit (thin market) sehingga sering terjadi gejolah harga pangan di dunia 1,000 3,222

POSISI DAN ARAH PEMBANGUNAN AGRIBISNIS Produksi dan diversikasi Produksi dan diversifikasi Waktu Orientasi Ketahanan pangan Trading Orientasi Produksi Orientasi nilaia tambah Orientasi bisnis Nilai Tambah Kita masih disini

ARAH PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

LANDASAN TEORI STRATEGI PADA SEKTOR PERTANIAN Strategi tarikan Permintaan. Caranya : Peningkatan konsumsi melalui kampanye Perluasan pasar melalui ekspor ke luar daerah Perluasan pasar melalui ekspor ke luar negeri Pengembangan Agroindustri p Penawaran 0 Penawaran 1 Po Permintaan 1 Strategi dorongan Prodoksi. Teknologi Infrastruktur pertanian Saprodi dan kredit Kebijakan harga input dan output Permintaan 0 Q

CONTOH PRAKTEK YANG BERHASIL China, USA, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Taiwan : Industrialisasi pertanian adalah upaya untuk merubah sistem pertanian tradisional menjadi sistem pertanian berbasis value added (agriculture value added). Meningkatkan pengusahaan pertanian dari konsolidasi ke arah koordinasi vertikal di semua subsistem agribisnis. usaha pertanian akan lebih: kompetitif Efisien responsif terhadap permintaan konsumen Cepat mengadopsi teknologi baru

PILIHAN MODEL PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN KEGIATAN EKONOMI LAINNYA FOREWARD EFFECT BACKWARD EFFECT OUTPUT/ INPUT INDUSTRIALISASI SEKTOR PERTANIAN

PENDEKATAN INDUSTRIALISASI PERTANIAN Sub-sistem INPUT USAHATANI Pengolahan Penyediaan lembaga pendukung Perkreditan/permodalan, Penelitian dan inovasi Lembaga Penyuluhan,dll Regulasi Pemerintah Anggaran Pembangunan Harga input & Ouput Pemasaran dan perdagangan SDM Pemasaran SISTEM AGRIBISNIS

Sub-sistem INPUT USAHATANI Pengolahan Pemasaran Bisnis Hasil Usahatani Agroindustri Trading Benih /bibit Pupuk Pestisisida Alat & mesin penunjang usahatani Alat & mesin pasca panen dan pengolahan Usaha tanaman pangan dan hortikultura Usaha Perkebunan Usaha Peternakan Usaha Perikanan Dll Industri makanan Industri minuman Industri bio farmaka Industri agrowisata Industri estetika Industri lainnya Informasi pasar Promosi Distribusi Pasar Kerjasama perdagangan Kelembagaan pemasaran

Agribisnis berbasiskan komoditas unggulan Wilayah Pengendalian sumberdaya alam Konservasi sumberdaya alam Perlindungan sumberdaya alam, dll Sistem pertanian ramah lingkungan Bisnis input produksi Bisnis usahatani Bisnis Agroindustri Bisnis dalam trading Pembanguna Agribisnis berkelanjutan Penyediaan lembaga pendukung Perbankkan, Paket teknologi/Penelitian Lembaga Penyuluhan,dll Regulasi Pemerintah Produksi Harga input & Ouput Pemasaran Faktor Kunci Jaminan pasar Tersedianya sarana produksi lokal Adanya kredit produksi Akses distribusi Paket teknologi dan Penyuluhan Pembangunan Infrastruktur Pertanian Pembangunan agoindustri Pengembangan entreprneurship masyarakat Penguatan kelembagaan pedesaan

POSISI DAN ARAH PEMBANGUNAN AGRIBISNIS Produksi dan diversikasi Produksi dan diversifikasi Waktu Orientasi Ketahanan pangan Trading Orientasi Produksi Orientasi nilaia tambah Orientasi bisnis Nilai Tambah Kita masih disini

FOKUS PERHATIAN DALAM PEMBANGUNAN AGRIBISNIS JAWA TIMUR Masa depan petani 1 Masa depan daya saing dan bisnis pertanian 2 Masa depan nilai tambah sektor pertanian 3 Masa depan kelestarian sumberdaya pertanian 4 Masa depan ketahanan pangan 5

Sasaran Meningkatnya kesejahteraan petani dan pelaku agribisnis Meningkatnya nilai tambah produk dan keragaman produk olahan pertanian Tumbuh kembangnya usaha-usaha dalam aspek sarana produksi, pengolahan dan perdagangan hasil pertanian Meningkatnya posisi tawar, pengetahuan dan ketrampilan petani dalam agribisnis petani Meningkatnya layanan informasi teknologi, perkreditan, sarana produksi dan prasarana untuk pengembangan agribisnis Meningkatnya kesempatan kerja di wilayah melalui pengembangan agroindustri pedesaan Mantapnya sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumberdaya lokal Tumbuh kembangnya kluster unggulan agribisnis sebagai pusat pertumbuhan wilayah Terjaganya kualitas sumberdaya pertanian

PROGRAM Peningkatan daya saing, nilai tambah dan bisnis pertanian Peningkatan layanan dan posisi tawar petani dan pelaku agribisnis Pengembangan sektor pertanian sebagai pusat pertumbuhan daerah Pemantapan Ketahanan pangan Pelestarian sumberdaya pertanian

Peningkatan daya saing Penyusunan peta pewilayahan komoditas Meningkatkan produktifitas dan diversifikasi usaha pertanian Mengembangkan teknologi agribisnis spesifik lokasi Penyuluhan, pendampingan, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan Meningkatkan mutu produk usahatani Meningkatkan usaha-usaha agribisnis orientasi pasar global

Peningkatan nilai tambah dan bisnis pertanian Mengembangkan usaha industri hulu Mengembangkan industri pengolahan hasil hasil pertanian Promosi produk unggulan komoditas primer maupun olahan ke pasar internasional Mengembangkan pusat-pusat pasar agribisnis di wilayah Pengembangan kerjasama dan perdagangan antar regional maupun internasional Mengembangkan biofarmaka

Peningkatan layanan dan posisi tawar Memantapkan kelembagan petani Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dan pelaku agribisnis baik dalam usahatani maupun agroindustri Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap inovasi teknologi, perkreditan, sarana produksi, maupun informasi pasar Pengembangan teknologi mekanisasi pertanian untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi, serta pemanfaatan sumberdaya energi terbarukan Meningkatkan jalinan kerjasama kelompok tani dengan pengusaha yang saling menguntungkan Meningkatkan partisipasi kelembagaan masyarakat/petani dalam pengambilan keputusan kebijakan pemerintah Pengembangan pusat layanan teknologi agribisnis Pengembangan pusat layanan perkreditan dan sarana produksi agribisnis Meningkatkan koordinasi pembangunan agribisnis dengan pembangunan wilayah( pedesaan) Meningkatkan dan mengembangkan dukungan infrastruktur pendukung dari sektor non pertanian (pasar, irigasi, jalan, listrik, dll) Pengembangan pola kemitraan usaha di bidang pertanian Pengembangan pola contract farming

Pengembangan Sektor Pertanian Sebagai Pusat Pertumbuhan Daerah Mengembangkan kawasan-kawasan komoditas unggulan di setiap wilayah Pengembangan agroindustri di kawasan sentra produksi Meningkatkan investasi agribisnis pada setiap wilayah Mengembangkan agropolitan Mengembangkan agrowisata Mengembangkan urban agriculture

Pemantapan Ketahanan pangan Meningkatkan dan memantapkan ketersediaan pangan Pengembangan sumber pangan alternatif lokal Meningkatkan akses pangan khususnya pada kelompok masyarakat rawan pangan Percepatan diversifikasi konsumsi pangan non beras Stabilisai harga pangan Penguatan lembaga ketahanan pangan masyarakat Pengembangan teknologi pengolahan pangan Pengembangan sistem kewaspadaan pangan dan gizi

Pelestarian sumberdaya pertanian Penataan dan pemantapan tata ruang untuk mengurangi laju konversi lahan produktif Rehabilitasi, pemeliharaan dan optimasi pemanfaatan infrastruktur produksi pertanian Konservasi dan Rehabilitassumberdaya lahan dan air pada daerah aliran sungai (DAS) Bimbingan teknis sistem produksi pertanian (Good Agriculture Practices/GAP Mengembangkan pertanian ramah lingkungan (pertanian organik dan agroforestry) Mengembangkan sistem pertanian tanaman sela (kehutanan dan perkebunan Membina kelompok pemakai Air Melakukan perbaikan dan meningkatkan jaringan pengairan Mengembangkan pola kemitraan petani dengan Perhutani dalam usahatani berkelanjutan Pemberdayaan ekonomi petani pada daerah kawasan hutan melalui pengembangan usaha-usaha non farming

PERAN KOPERASI DALAM AGRIBISNIS

PERANAN KOPERASI DALAM AGRIBISNIS Economic of scale ( efisiensi skala usaha) Agribusiness development and farmer’s welfare (perkembangan agribisnis dan kesejahteraan petani) Economic of scope (efisiensi dalam pelayanan usaha untuk untuk pengembangan agribisnis) Bargaining power (posisi tawar)

KUNCI SUKSES Fairne, Stanton and Dobbin (1989) Dalam studi AGRI-MASS menunjukkan bahwa di perusahaan- perusahaan agribisnis di AS dan AU ditentukan oleh ketrampilan manajer agribisnis Ketrampilan manajer agribisnis tersebut meliputi : ketrampilan bisnis dan ekonomi (business and economic skill); kecakapan teknikal (technical skill); kecakapan komunikasi (communication skill); Kecakapan entrepreneur (entrepreneurial skill) PENGELOLA KOPERASI AGRIBISNIS

KETRAMPILAN YANG DIBUTUHKAN Peningkatan Kapasitas PengelolaKoperasi dalam pengembangan agribisnis pedesaan Entrepreneurial Skill Managerial Skill Peningkatan Kapasitas Koperasi dalam pengembangan agribisnis pedesaan Business Skills Marketing Skills Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam pengembangan agribisnis pedesaan Sub-Sistem Hilir(agroindustri Sub-sistem Hulu(Sarana produksi Usahatani /ternak/ikan Backward Linkage Forward Linkage Pemasaran

Terima kasih Nuhfil Hanani