Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM/ Univ. Airlangga

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA
Advertisements

SURVEI KONSUMSI PANGAN Mata kuliah Pilihan (2 sks) Dosen : Ch
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masalah Gizi Masyarakat
AKSESIBILITAS DAN KEAMANAN PANGAN
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
Pola Pangan Harapan (PPH) pertama kali diperkenalkan oleh FAO-RAPA pada tahun 1988
ARAH KEBIJAKAN KEWASPADAAN PANGAN
SUBSISTEM KETERSEDIAAN
Tim Analisi Pola Pangan Harapan (PPH) BPPKP Prov. Kalteng
KEDAULATAN & KEMANDIRIAN PANGAN
ANALISA FINANSIAL DAN EKONOMI
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
Gizi dan Kesehatan Masyarakat
SUBSISTEM KETERSEDIAAN
Bahan Kuliah Pembangunan Pertanian
TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN
Materi kuliah GIZI DAN KESEHATAN prasyarat MKK 236
POLA MENU SEIMBANG Minggu 13.
Dept. Gizi Kesmas/ FKM UA
STRATEGI MENGHADAPI OVER POPULATION
Innovation in Service Journal Review Nanotechnology for enhancing food security in India Nanoteknologi untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di India Oleh.
GIZI SEIMBANG KESEIMBANGAN ANTARA MAKANAN (ZAT GIZI) YANG MASUK KE DALAM TUBUH & KEBUTUHAN TUBUH AKAN ZAT GIZI TERSEBUT.
Penduduk.Jawa Barat telah menunjukkan perkembangan penduduk yang terus meningkat, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan diperlukan ketersediaan.
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
ARAH KEBIJAKAN KONSUMSI PANGAN UNTUK MEMENUHI SPM DI KABUPATEN/KOTA
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
Materi 8 KETAHANAN PANGAN
POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
SUSYANI JURUSAN GIZI POLTEKKES PALEMBANG
Peran Agroindustri Dalam Memperkuat Ketahanan Pangan
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
GIZI SEIMBANG MEWUJUDKAN GENERASI SEHAT BERPRESTASI
Rida Hidayati <K >
Materi-7 KEBIJAKAN EKSPORT & IMPORT (Kaitannya dengan Pertumbuhan Penduduk, Perkembangan Ekonomi, Pangan dan Gizi) OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes.
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Penjabaran Diversifikasi Pangan
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
PENGANTAR KESEHATAN LINGKUNGAN
ANALISIS KEBUTUHAN GIZI RUMAH TANGGA
Dept. Gizi Kesmas/ FKM UA
PENCAPAIAN KEDAULATAN PANGAN INDONESIA
SIKLUS EKONOMI Merupakan periode naik turunnya perekonomian suatu negara. Naik Turunya ekonomi : Pertumbuhan (Setiap periode ada kenaikan ) Titik puncak.
Sistem kesehatan Sesi 8 Dikutip dari Sistem kes, WikuAdisasmito, PhD.
Cukup jumlah dan mutu (gizi, beragam, dll)
DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT (TM3)
PERAN SERTA DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
OLEH : IR H ABDUL RAHMAN MS
Dini Ririn Andrias, SKM, MSc Dept. Gizi, FKM Unair
GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
Peluang dan Tantangan Kuliner Kota Malang Disampaikan pada FGD
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masalah Gizi Masyarakat
KETAHANAN PANGAN NASIONAL
JENIS DAN PROGRAM KESEHATAN DI INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2015
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
PEMANFAATAN DATA SUSENAS MODUL KONSUMSI
PERAN PEREMPUAN DALAM KETAHANAN PANGAN
KEDAULATAN & KEMANDIRIAN PANGAN
Pendapatan Nasional & Inflasi
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
EKOLOGI PANGAN DAN GIZI Ade Saputra Nasution Kesehatan Masyarakat STIKes Bhakti Kencana.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
RENCANA AKZI PANGAN DAN GIZI (RAPGN)
RAPAT KOORDINASI DAN SINKRONISASI PENYUSUNAN LAPORAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI (SKPG) KOTA PROBOLINGGO SEMESTER I TAHUN 2019 KOTA PROBOLINGGO,
Transcript presentasi:

Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM/ Univ. Airlangga SUB SISTEM KONSUMSI (1) Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM/ Univ. Airlangga Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan Ketahanan Pangan (wilayah maupun RT) Ketersediaan pangan Akses ekonomi dan fisik thd pangan  distribusi Status Kesehatan Kondisi fisiologis Budaya, termasuk kepercayaan Food taboo Food belief Food preference Food habit Pengetahuan Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

1. DEFINISI KETAHANAN PANGAN Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yg tercermin dr tersedianya pangan yg cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau (UU No 7 Th 1996) Food Security exists when all people, at all times, have physical & economic access to sufficient, safe & nutritious food that meets their dietary needs & food preferences for an active & healthy life (FAO,1996) Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yg tercermin dari tersedianya pangan yg cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tdk bertentangan dengan agama, keyakinan, & budaya masyarakat, utk dpt hidup sehat, aktif, & produktif secara berkelanjutan (UU No 18 Th 2012)

4 dimensi Ketahanan Pangan: Physical AVAILABILITY of food (Ketersediaan) Economic & physical ACCESS to food (Keterjangkauan) Food UTILIZATION (Utilisasi/penyerapan) STABILITY of the 3 dimensions over time (Stabilitas) Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. EMPAT DIMENSI KETAHANAN PANGAN Food availability Berkaitan dg suplai pangan dipengaruhi oleh produksi pangan, jumlah stok & perdagangan Food accessibility Suplai pangan yg cukup pd level nasional & intl, blm tentu menjamin ketahanan pangan RT, krn akses tiap RT thd pangan bisa berbeda2, dipengaruhi oleh pendapatan, pengeluaran, pasar, dan harga pangan Food utilization Berhubungan dg pemanfaatan zat2 gizi dr makanan oleh tubuh shg menentukan status gizi Terutama ditentukan oleh status kesehatan individu Dipengaruhi oleh pola pengasuhan & pemberian makan yg baik, penyiapan makanan yg baik, keragaman pangan yg dikonsumsi, & distribusi makanan di dlm rumah tangga Paradigma bergeser dr hanya kecukupan energi & protein (kuantitas), menjadi kecukupan mikronutrien (kualitas) Stability of 3 dimensions over time Intake pangan hrs ckp sepjg wkt. Jk mengalami kekurangan pd masa2 tertentu (periodik), maka blm bisa disebut food secure Dipengaruhi oleh iklim/cuaca buruk, ketidakstabilan politik, & faktor2 ekonomi (pengangguran, peningkatan harga pangan) Excellence with Morality

3. DURASI KERAWANAN PANGAN KETAHANAN PANGAN DURATION 3. DURASI KERAWANAN PANGAN CRONIC FOOD INSECURITY (Kerawanan pangan kronik) TRANSITORY FOOD INSECURITY (Kerawanan pangan sementara) Yaitu… Jangka panjang & persisten Jangka pendek & sementara Terjadi ketika... Tdk dpt memenuhi kebutuhan pangan selama bbrp kurun wkt tertentu Tiba2 ada penurunan kemampuan produksi atau akses pangan (sifatnya relatif unpredictable) Hasil dari… Kemiskinan berkepanjangan, kekurangan aset, kekurangan akses thd sumber daya produktif/ keuangan Shocks jangka pendek, fluktuasi thd ketersediaan & akses pangan, harga pangan & pendapatan rumah tangga Cara penanggu-langan… Peningkatan pendidikan; kredit; akses langsung thd pangan utk meningkatkan produktivitas Early warning capacity Safety net program

3. DURASI KERAWANAN PANGN (contd.) KETAHANAN PANGAN 3. DURASI KERAWANAN PANGN (contd.) Ada 1 tipe lain kerawanan pangan berdasarkan durasi, yaitu seasonal food insecurity Biasanya terdapat pola siklus kekurangan ketersediaan & akses pangan Berhubungan dg fluktuasi musiman mnrt cuaca/iklim, pola panen, kesempatan kerja, dan/atau prevalensi penyakit Seasonal food security “terletak” di antara chronic & transitory food insecurity.  Mirip chronic food insecurity (biasanya dpt diprediksi & mengikuti sekuens kejadian yg sudah dikenal), namun krn durasinya terbatas, bisa pula dianggap sbg transitory food insecurity, namun yang berulang Availability / access to food Excellence with Morality Time UNIVERSITAS AIRLANGGA

Pasokan pangan dari luar (Impor ) KETAHANAN PANGAN KETERSEDIAAN PANGAN (Food Availability) Produksi Pasokan pangan dari luar (Impor ) Cadangan pangan Bantuan pangan Luas panen Produktifitas Diversifikasi produk Sarana dan prasarana pemasaran Irigasi, teknologi, kredit, Sarana produksi Jumlah Penduduk Iklim, hama penyakit, bencana,dll.

AKSES PANGAN (Food accessibility) KETAHANAN PANGAN AKSES PANGAN (Food accessibility) Akses Ekonomi Akses Fisik Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran Sarana dan prasarana perhubungan Akses sosial Tidak adanya konflik. Perang. Bencana. dll Aset Jumlah anggota keluarga Ketersediaan ‘pasar’ Jarak dengan ‘pasar’

Peta Ketahanan & Kerentanan Pangan Indonesia (Food Insecurity Atlas), 2009

Peta Kerentanan thd Kerawanan Pangan, P. Jawa, 2009 Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Peta Kerentanan Terhadap Kerawanan Pangan Provinsi Jawa Timur, 2009 Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS AIRLANGGA Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

hubungan antara ketahanan pangan pada level wilayah dengan ketahanan pangan rumah tangga (Adi AC & Andrias DR, 2012 – Diolah dari data Riskesdas 2010) Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hubungan antara ketahanan pangan pada level wilayah dengan konsumsi (asupan energi dan protein) pada balita (Adi AC & Andrias DR, 2012 – Diolah dari data Riskesdas 2010) Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ketahanan pangan rumah tangga Hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan konsumsi (asupan energi dan protein) pada balita Variable Ketahanan pangan rumah tangga Total (N=3997) Rawan pangan (n=2103) Kurang pangan (n=1012) Rentan pangan (n=497) Tahan pangan (n=385) Kecukupan Energi, n (%)a Defisit berat (<70% AKG) 1515 (72.0) 688 (68.0) 101 (20.3) 62 (16.1) 2366 (59.2) Defisit ringan (70-90% AKG) 333 (15.8) 191 (18.9) 72 (14.5) 48 (12.5) 644 (16.1) Cukup (>90% AKG) 255 (12.1) 133 (13.1) 324 (65.2) 275 (71.4) 987 (24.7) Kecukupan Protein, n (%)b 1164 (55.3) 507 (50.1) 86 (17.3) 38 (9.9) 1795 (44.9) 267 (12.7) 151 (14.9) 43 (8.7) 28 (7.3) 489 (12.2) 672 (32.0) 354 (35.0) 368 (74.0) 319 (82.9) 1713 (42.9) aSpearman correlation (r=0.418, p<0.001); bSpearman correlation (r=0.320, p<0.001) (Adi AC & Andrias DR, 2012 – Diolah dari data Riskesdas 2010)

Contoh hsl penelitian ttg hub antara ketahanan pangan RT dg konsumsi Table. Perbandingan konsumsi bbrp jenis kelompok pangan pada wanita menurut status ketahanan pangan rumah tangga (Tarasuk, 2001) Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Contoh hsl penelitian ttg hub antara ketahanan pangan RT dg konsumsi Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Contoh hsl penelitian ttg hub antara ketahanan pangan RT dg konsumsi Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Contoh hub antara ketahanan pangan RT (dari sisi akses ekonomi) dg konsumsi

STATUS KESEHATAN Status kesehatan Kondisi kesehatan sso dapat pengaruhi jenis dan jumlah makanan yg dikonsumsi. Pada umumnya ketika sakit, seseorang mengalami penurunan selera makan Contoh2 kondisi sakit yg berhubugan dg konsumsi: Diabetes  atur makanan menurut indeks glikemik Hipertensi  mengurangi konsumsi garam Autis  makanan bebas/ rendah gluten Sakit gigi  pengaruhi selera Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kondisi Fisiologis Hamil Menyusui Masa pertumbuhan Perlu asupan zat gizi tertentu yang lebih dari kondisi normal, sehingga dapat mempengaruhi jenis & jumlah makanan yg dikonsumsi Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

BUDAYA Food taboo Food belief Food preference Food habit Taboo = Forbidden Contoh: makan pisang gancet ketika hamil  bayi kembar siam Food belief Food and folk medicine  misal: yin-yang (keseimbangan panas dingin) Sympathetic magic food  misal Kenari dianggap masy tradisional india bisa mencerdaskan; Steak oleh masy tradisional amerika dinggap bisa membawa energi, kekuatan, maskulinitas Physiological foods  makanan ada yg dianggap menguntungkan/ merugikan. Misal: ikan bisa sebabkan cacingan pd anak2 Food preference Mrpkn tindakan/ukuran suka atau tdk suka thd makanan Mengukur preferensi makanan  mengukur sikap Sikap berhubungan dgn opini, kepercayaan, motivasi & tindakan Skala Likert Food habit Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kebiasaan Makan (food habit) FAKTOR EKSTRINSIK FAKTOR INTRINSIK LINGK. ALAM ASOSIASI EMOSIONAL Pola makan pd umumnya berhubgn dg jenis pangan yg diprod setempat Sikap thd mknn dipengaruhi pengalaman masa anak2 LINGK. SOSIAL, BUDAYA & AGAMA Budaya tdk hny tentukn apa yg dimkn, tp jg siapa & dlm keadaan bgmn mknn tsb dmkn KEADAAN JASMANI / KEJIWAAN Keadaan kesehatan, Ex: sakit gigi  makan lunak  nafsu makan turun Budaya m’beri nilai sosial pd mknn Budaya m’beri pedoman2 & batasan Kejiwaan, Ex: lelah, putus asa  nafsu makan turun LINGK. EKONOMI Trend  Gol Ek tinggi, kons pgn hewani >> nabati Produsen/ penyalur pangan tdk selalu berarti konsumen. Ex: pedagang telur, sate

Pergeseran konsumsi & masalah gizi Pendapatan , teknologi Globalisasi, migrasi Pergeseran gaya hidup Pergeseran pola konsumsi Pergeseran masalah gizi Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGETAHUAN Pendidikan makin tinggi, peluang pengetahuan makin baik Diperoleh dari pengalaman sendiri maupun org lain Pendidikan PENGETAHUAN PANGAN GIZI Pengalaman Media massa Akses thd media massa  akses informasi Catt: PPG rendah  kesulitan memilih & memanfaatkan pangan  salah pilih Peningkt pndpt tdk selalu berdampak pd perbaikan konsumsi & st gizi Peningkt pndptn & pnddikan gizi  berdampak pd perbaikan kons & st gizi

Referensi Tarasuk VS. 2001. Household food insecurity with hunger is associated with women's food intakes, Health and Household Circumstances. The Journal of Nutrition; Oct 2001; 131, 10; ProQuest Biology Journals pg. 2670 Handewi P. Saliem dan Ening Ariningsih. Perubahan Konsumsi dan pengeluaran Rumah tangga di Pedesaan: Analisis Data SUSENAS 1999 – 2005. Ariningsih E. Konsumsi dan Kecukupan Energi dan Protein Rumah Tangga Perdesaan di Indonesia: Analisis Data Susenas 1999, 2002, dan 2005 Suryana A. Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi: Faktor Pendukung Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia

Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM/ Univ. Airlangga Terima Kasih Dini R. Andrias, SKM, MSc Dept. GIzi/ FKM/ Univ. Airlangga Excellence with Morality UNIVERSITAS AIRLANGGA