PENGANTAR ANALISIS DAN PENGELOLAAN PENCEMARAN LINGKUNGAN oleh Sudrajat FMIPA/PPLH-Lemlit Universitas Mulawarman Samarinda 2007
I.PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Perubahan radikal pada interaksi aktivitas antropogenik dengan lingkungan alam terjadi melalui revolusi industri pada abad ke-18. Revolusi industri ditandai dengan pengambilan bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh aktivitas sosio-ekonomi yang mengakibatkan kecenderungan kerusakan ekosistem yang meningkat. Meluasnya aktivitas industri secara luar biasa lebih kurang 2 abad lamanya menjelma menjadi industrialisasi, dan eksistensinya kini menuju proses yang tidak terkendali, tidak berkelanjutan dan mulai merusak lingkungan hidup.
Proses industrialisasi ternyata telah memberikan kontribusi pada perjalanan waktu yang sangat panjang dan akhirnya mencapai kondisi kerusakan lingkungan seperti sekarang ini. Beberapa gejala kerusakan lingkungan al : Perusakan lapisan ozon Terjadinya efek rumah kaca Meningkatnya keasaman tanah dan air permukaan Meningkatnya konsentrasi logam berat pada sedimen dan tanah Akumulasi bahan kimia tak terurai Kontaminasi dan menurunnya debit air tanah Pemusnahan hutan hujan tropika, lahan basah serta keanekaragaman hayati
5 Basic Causes of Environmental Problems Population Growth - Unsustainable Resource use Poverty Excluding environmental costs from market prices Trying to mange nature without knowing enough about it. 4
Examples of Environmental Problems Species are threatened Eroding Soils Pollution is Increasing Global Warming Collapsing Fisheries Coral Reefs are Dying 5
ENVIRONMENTAL POLUTION Issue Lingkungan OZONE DEPLETION POOR SANITATION CLIMATE CHANGE UNSAFE WATER RADIATION ENVIRONMENTAL POLUTION BIOCHEMICAL THREAT CONTAMINATED FOOD TOXIC &HAZARDOUS TOXIC CHEMICAL 6
Industrialisasi diperlukan untuk mempercepat produksi bahan dan jasa atau meningkatkan taraf hidup manusia. Sistem ini akan banyak memerlukan banyak tenaga kerja, suplai energi dan bahan baku. Dengan demikian terjadi diplisi bahan baku dan energi yang perlu dicari atau diimpor dari negara lain atau dibuat dari bahan sintetik. Bahan-bahan sintetik ini banyak yang bersifat racun lingkungan. Seiring dengan proses ini buangan industri menjadi semakin banyak dalam jumlah maupun kualitasnya. Oleh karena ini di dalam kegiatan industri akan terjadi kerusakan sumber daya dan lingkungan, baik karena eksploitasi bahan baku alami maupun buangan industri.
Pola Umum PROSEs industri BAHAN BAKU ENERGI SDM WAKTU DAN RUANG FLUIDA PRODUK PENDAPATAN PENGETAHUAN LIMBAH INDUSTRI ENERGI PROSES TRANSFORMASI BAHAN BAKU Pola Umum PROSEs industri Unsur Penting bahan masukan industri : Bahan Baku Energi Fluida Unsur Penting keluaran : Produk Limbah 8
Proses terjadinya limbah di lingkungan Industri
SUMBER DAYA ALAM INDUSTRI PRODUK INDUSTRI JASA BAHAN BAKU UTAMA LIMBAH BAHAN BAKU UTAMA LIMBAH INDUSTRI LIMBAH PRODUK LIMBAH INDUSTRI JASA LIMBAH UMAT PENGGUNA BAHAN DAN JASA Gambar. Rangkaian Proses Terbentuknya limbah
Emisi limbah dalam transformasi bahan baku menjadi produk Definisi : Limbah adalah bahan buangan , yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai ekonomi. Bahan buangan ini dapat terdiri dari material padat, semipadat, cairan atau gas yang berasal dari industri, perdagangan, pertambangan, pertanian dan kegiatan masyarakat. Limbah cair Limbah padat Limbah gas dan partikulat
Bagan Siklus Material sejak eksploitasi SDA, transformasi untuk produk berguna di pabrik, penggunaan oleh masyarakat dan kembali ke alam
Gangguan terhadap fungsi dan kualitas lingkungan berupa munculnya persoalan-persoalan akan terjadi bila alam ataupun lingkungan buatan manusia tidak dapat mendaurulang ‘limbah yang masuk ke lingkungan. Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas lingkungan bila lingkungan mengalami hal-hal berikut : lambatnya proses terdaurulangnya ‘limbah ’ melalui proses alami tidak segeranya tersedia alur teknologi yang memunculkan sumberdaya berguna dari bahan-bahan yang merupakan ‘limbah ’ lebih tingginya laju pemanfaatan sumberdaya dibandingkan dengan laju terdaurulangnya sumberdaya tersebut.
Karena limbah dibuang ke lingkungan, maka masalah yang ditimbulkannya merata dan menyebar di lingkungan yang luas. Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke tempat lainnya. Limbah cair atau padat yang dibuang ke sungai, dihanyutkan dari hulu sampai jauh ke hilir, melampaui batas-batas wilayah akhirnya bermuara di laut atau danau, seolah-olah laut atau danau menjadi tong sampah. Limbah bermasalah antara lain berasal dari kegiatan pemukiman, industri, pertanian, pertambangan dan rekreasi.
Limbah pemukiman selain berupa limbah padat yaitu sampah rumah tangga, juga berupa tinja dan limbah cair yang semuanya dapat mencemari lingkungan perairan. Air yang tercemar akan menjadi sumber penyakit menular.
Limbah industri baik berupa gas, cair maupun padat umumnya termasuk kategori atau dengan sifat limbah B3. Kegiatan industri disamping bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, ternyata juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan perairan, tanah, dan udara. Limbah cair, yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air.
Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah. Limbah gas yang dibuang ke udara pada umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang tidak diinginkan. Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan kerugian karena merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian dan hutan. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah dari industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk. Walau pestisida digunakan untuk membunuh hama, ternyata karena pemakaiannya yang tidak sesuai dengan peraturan keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida – pembunuh kehidupan. Pestida yang berlebihan pemakaiannya, akhirnya mengkontaminasi sayuran dan buahbuahan yang dapat menyebabkan keracunan konsumennya. Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya bila sampai diperairan dapat merangsang pertumbuhan gulma penyebab timbulnya eutrofikasi. Pemakaian herbisida untuk mengatasi eutrofikasi menjadi penyebab terkontaminasinya ikan, udang dan biota air lainnya.
Pertambangan memerlukan proses lanjutan pengolahan hasil tambang menjadi bahan yang diinginkan. Misalnya proses dipertambangan emas, memerlukan bahan air raksa atau mercury akan menghasilakan limbah logam berat cair penyebab keracunan syaraf dan merupakan bahan teratogenik. Kegiatan sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui sarana transportasi, dengan limbah gas buang di udara, tumpahan minyak dan oli dilaut sebagai limbah perahu atau kapal motor dikawasan wisata bahari.