Pertemuan 3 MENGIDENTIFIKASIKAN DILEMA-DILEMA ETIKA Matakuliah : F0692 / KODE ETIK AKUNTAN Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0 Pertemuan 3 MENGIDENTIFIKASIKAN DILEMA-DILEMA ETIKA
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu memahami : Pandangan mengenai dilema etika Memecahkan dilema etika
Outline Materi Materi 1 : Pandangan mengenai dilema etika Materi 2 : Memecahkan dilema etika
Pandangan mengenai dilema etika Dilema pada pelaksanaan tugas sebagai akuntan publik, merupakan masalah sulit dimana pada kondisi tersebut mengharuskan akuntan publik menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan ; dalam hal ini berarti situasi tersebut sulit dan membingungkan.
Pandangan mengenai dilema etika Sebetulnya antara auditor, akuntan publik dan pebisnis, ketiga pihak ini saling merupakan partner kerja dan ada saling ketergantungan; disamping mereka banyak menghadapi dilema etika, baik dalam karir maupun bisnis. Bernegosiasi dengan klien yang mengancam akan mencari auditor baru, kalau hasil auditnya tidak memperoleh pendapat wajar tanpa pengeculian, jelas merupakan dilema bagi auditor karena pendapat itu tidak sesuai dengan integritasnya. Memutuskan apakah akan menegur supervisornya yang telah melakukan “lebih saji secara material” dari nilai pendapatan unit kerja akuntan independen untuk mendapatkan bonus yang lebih besar merupakan dilema yang sulit.
Pandangan mengenai dilema etika Dilema pada pelaksanaan tugas sebagai akuntan publik, merupakan masalah sulit dimana pada kondisi tersebut mengharuskan akuntan publik harus menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan ; dalam hal ini berarti situasi tersebut sulit dan membingungkan.
Pandangan mengenai dilema etika Dilema pada pelaksanaan tugas sebagai akuntan publik, merupakan masalah sulit dimana pada kondisi tersebut mengharuskan akuntan publik harus menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan ; dalam hal ini berarti situasi tersebut sulit dan membingungkan.
Memecahkan Dilema Etika Menurut Brooks, Leonard J. 10th ed.dalam bukunya Profesional Ethics for Accountans, ada beberapa alternatif dalam penyelesaian/ pemecahan etika. Namun eksekutif yang mengambil keputusan harus berhati-hati, agar supaya terhindar dari kesalahan cara yang merupakan rasionalisasi perilaku tidak beretika.
Memecahkan Dilema Etika Metode rasionalisasi yang umumnya digunakan bagi perilaku tidak beretika, adalah : Orang melakukan hal yang sama : argumentasi yang mendukung penyalah-gunaan pelaporan pajak, menjual produk yang kadaluarsa pada kemasan tidak tertulis tanggalnya ; dan ada beberapa hal yang melakukan sama. Jika itu legal, maka hal tersebut dikatakan beretika : argumentasi bahwa semua perilaku legal, adalah beretika sangat berhubungan dengan ketepatan hukum yang berlaku dinegara tersebut. Dengan filosofi ini berarti tidak ada kewajiban menuntut kerugian yang telah dilakukan oleh seseorang. Manipulasi dan korupsi itu sendi di Indonesia, pelakunya sembunyi dinegara lain.
Memecahkan Dilema Etika Kemungkinan ketahuan dan konsekuensinya, filosofi ini tergantung pada evaluasi hasil temuan auditor. Klien (top manajemen) yang menggunakan laporan auditor dengan cermat akan memberikan konsekuensi (kalau perlu hukuman yang tegas) kepada karyawan yang diketahui melakukan kesalahan / fraud setelah pelaksanaan audit. Brooks menemukan dan telah mengembangkan kerangka formal untuk membantu top manajemen atau akuntan publik dalam memecahkan dilema etika.
CLOSING Menentukan masalah/dilema etika dan melakukan tindakan yang tepat untuk karyawan sesuai dengan Normanya dapat dilakukan dengan enam langkah : Dapatkan fakta-fakta yang relevan Identifikasi semua issue etika dari fakta tersebut Tentukan siapa/bagaimana karyawan atau stakeholders yang dipengaruhi oleh dilema tersebut Identifikasi alternatif yang tersedia bagi orang yang harus memecahkan dilema Identifikasi konsekuensi yang mungkin timbul dari setiap alternatif yang dipilih Buatlah keputusan yang tepat
TUGAS PRIBADI Fadil, usia 33th, sudah 8th. bekerja di pabrik ban di Jawa Barat sebagai Akuntan. Saudaranya merencanakan membuka pabrik yang sama di Sumatera dan ingin menarik Fadil untuk jabatan Direktur Keuangan. Pabrik akan beroperasi ½ tahun lagi, ia ingin juga sempat mempersiapkan pabrik baru. Sesudah menerima tawaran ini, Fadil dengan sengaja mengurangi disiplin kerja sampai suatu tingkatan yang cukup mengkhawatirkan pimpinannya. Ia sering datang terlambat dan pulang sebelum jam kerja selesai. Kadang-kadang samasekali tidak masuk kerja tanpa membertitahukan alasannya. Sudah beberapakali ia tidak mengikuti rapat antar bagian, juga tidak mnyelesai Laporan bulanan yang lalu. Ia mengharapkan akan dipecat, supaya mendapat pensangon yang cukup besar sementara menunggu Pabrik di Sumatera selesai dan ekonomi keluarganya tidak terbengkalai.
TUGAS PRIBADI Bagaimana hubungan antara disiplin kerja, tanggung jawab akuntan dan moral ? Jelaskan dalam ilmu lain yang juga membicarakan tingkah laku manusia ! Apa yang menjadi kekhususan dalam kecakapan profesional dan terbengkalainya kerja akuntansi yang merupakan tugas dan tanggung jawab Fadil? Apa yang mencolok, jika seorang akuntan memandang bahwa dalam family business akan ada masa depan yang lebih cerah daripada meniti karir di perusahaan lain? Jelaskan jawaban saudara dengan sudut pandang etika bisnis.