Percepction of Supply, Demand and fertility regulation Types of Fertility Decisions Rules and Models for fertility decesions Communication and Power In.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Advertisements

Esther V. Simanullang NPM Depok, 26 Februari 2013.
CINTA, SEKS DAN PERKAWINAN
KEKUASAAN DI DALAM KELUARGA
Psikologi sebagai Ilmu
Reducing Risk in Information Search Activities Reducing Risk in Information Search Activities Clare Brindley, Manchester Metropolitan University, UK Bob.
UKURAN FERTILITAS.
Effects of Income and Wealth on the Demand for Children
Chapter 7. Population Programs and Fertility Regulation
Migrasi dan Life Course
Oleh : Nama :Erita Agustin H. NPM : EFEK KEMATIAN BAYI DAN ANAK TERHADAP KEINGINAN UNTUK MEMILIKI ANAK By: David M. Heer.
DATA IDENTIFIKASI DAN LINGKUNGAN
5 Maret 2013 Riyadi Solih NPM Fertility decisions  highly complex. Keputusan kolektif/bersama: minimal 1 laki-laki + 1 perempuan. Tidak.
PEMILIHAN JODOH
DIRECT ECONOMIC COSTS AND BENEFIT OF CHILDREN FENY NUR ANGGRAENI
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
Bagian 3 Perkawinan dan Anak Pengantar Gambar: Master isolated images | FreeDigitalphotos.net 100% SDKI 2012 m.
FERTILITY REGULATION AND ITS COSTS: Dipresentasikan Oleh:
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
Membangun Saling Percaya
DEWI NURUL MUSJTARI, S.H., M.HUM FAKULTAS HUKUM UMY
RELATIONSHIP DEVELOPMENT
PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului.
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS
Fertilitas Andri Wijanarko,SE,ME
“KONSEP KELUARGA DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS”
DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN
DASAR KESPRO/KIA HASTUTI MARLINA. PERTEMUAN 6 1.KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN 2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KEHIDUPAN.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
Pertemuan ke – IV, Perilaku Individu dalam Organisasi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
DIFUSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN
Perkembangan Psikososial Dewasa Awal
Esensi Pekerjaan Manajer
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
KELUARGA MUHAMMAD NOOR HIDAYAT.
Pengaruh Kelompok dan rumah Tangga
Pretest Pengambilan Keputusan
PERILAKU KONSUMEN BUYER BEHAVIOR.
Determinan Keinginan Mempunyai Anak Lagi (Analisis SDKI Tahun 2012)
MEMAHAMI FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
Chapter 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi : Penyebab, Konsekuensi dan Kontroversi oleh : Arif Rahman H Armand Walay Asril.
Customer behaviour Riset pasar 15/05/2015 Bahan Ajar Resista Vikaliana.
Perilaku konsumen Proses keputusan konsumen: proses pasca pembelian, kepuasan konsumen, dan komitmen. Hadi Permana Aldi Indra Gunawan
MORTALITAS.
FECUNDITAS/FECUNDITY :
Pengambilan Keputusan sebagai ilmu dan seni
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN
Menganalisa Pasar Konsumen
Proses Pembentukan Keluarga Psikologi Pendidikan Keluarga
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN AKHLAK
Pengaruh Budaya terhadap Pengasuhan Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului.
FAKTOR PENENTU FERTILITAS
PEMASARAN SOSIAL Pengertian Pemasaran:
FERTILITAS.
PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului.
Peserta mampu bermitra dg masyarakat dlm : perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program imunisasi melalui komunikasi yg efektif dg memanfaatkan perangkat.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA. PROGRAM KB DI INDONESIA Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan.
KOMUNIKASI DALAM ASUHAN MASA NIFAS
ALAT KONTRASEPSI IMPLAN
Beberapa definisi Pemasaran : Menurut W Stanton, adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi.
Transcript presentasi:

Percepction of Supply, Demand and fertility regulation Types of Fertility Decisions Rules and Models for fertility decesions Communication and Power In Decisions The Fertility Transition and Decision Making

Perceptions of Supply Perception of Demand Persepsi biaya pengaturan fertilitas Alternatives to fertility Keputusan Fertilitas : Jenis-Jenis Keputusan Model Pengambilan Keputusan dalam Fertilitas Komunikasi dan kekuatan dalam keputusan Transisi Frtilitas dan pembuatan Keputusan Konsep Dasar

A.Perception Of Supply Tergantung pada: 1.Tingkat Kesuburan seorang perempuan yang dipengaruhi oleh : Keturunan Kesehatan Umur Siklus Menstruasi secara teratur Frekuensi Berhubungan Sex Lama Menyusui dll

2. Kelangsungan Hidup Bayi dan anak : Jika Mortalitas bayi dan anak tinggi, maka pasangan harus lebih banyak melahirkan untuk mencapai suatu ukuran keluatga tertentu. Orang tua menginginkan anaknya sebagai jaminan ekonomi dan Jaminan hari tua

Persepsi Permintaan dipengaruhi oleh: Besar ukuran keluarga yg diinginkan Tingkat kepentingan jenis kelamin bagi org tua Persepsi orang tua tentang nilai dan manfaat dari anak Tingkat sosial ekonomi keluarga Biaya Pendidikan

Biaya subjekti: 1. biaya fisik dan normatif 2. Kekhawatiran efek samping atas pemakaian kontrasepsi Biaya Objektif : Waktu, Jarak dan biaya biaya untuk mendapatkan informasi dan efek samping akibat metode kontrasepsi

 Keputusan fertility berhubungan dengan perilaku alternatif, ada pertimbangan costs and benefit Seperti dikatakan Oppong (di volume ini) selain sisi ekonomis, Anak juga memberikan status politis dalam komunitas: mereka memastikan kekeluargaan terikat, dan bisa menaikkan pengaruh dan kekuatan wanita dalam keluarga, termasuk kendali atas kerja mereka, persekutuan perkawinan, dan fertilitas di kemudian hari. Anak bisa memberikan status social karena pengakuan, prestise, dan rasa hormat sesuai dengan perkawinan dan keibuan, mendorong kea rah senioritas yang lebih besar dalam kelompok lokal dan keluarga besar. Akhirnya, kepuasan fisik bisa diperoleh lewat perkawanan dan cinta anak.

1.NON DECISIONS terjadi ketika pasangan salah dalam memprediksi kesuburan atau kurangnya pengetahuan tentang pengaturan fertilitas. 2. PASSIVE persepsi terbatas pada kebiasaan atau budaya yang ada dikeluarga atau rumah tangga dimana hal ini membatasi dalam pengambilan keputusannya 3. ACTIVE pasangan harus tahu beberapa hal: peluang kehamilan, kemungkinan mengatur fertilitas, dan fakta bahwa kerugian dan manfaat dipertimbangkan pada hasil fertilitas

4. AMBIVALENT Wanita cenderung tidak ingin menambah anak tetapi dia tidak memakai kontrasepsi 5. NON RATIONAL Jika seseorang bertindak tidak sesuai dengan keinginannya.

1.Keputusan fertilitas didasarkan pada budaya/faktor-faktor normatif (leibestein, 1981) 2.Membandingkan beberapa alternatif kemudian memilih yg terbaik (mills 1977) 3.the expectancy x value model bi = ( ∑biai) wi + ( ∑nbi mci ) w2 dimana :

BI = Fungsi dari keyakinan individu tentang konsekuensi dari perilakunya Ai = Evaluasi dari perilaku NBi = Kepercayaan tentang pendapat orang lain Mci = Motivasi untuk setuju dengan yang lain W1,W2 = Kepentingan relatif dari masing- masing komponen dari BI

4. The Judgment – Valuation – Integration – Choice Model.  Judgment : dimana pembuat keputusan mengetahui konsekuensi yang mungkin terjadi.  Valuation : dimana setiap konsekuensi masing-masing konsekuensi diamati berdasarkan nilai-nilai subjektif dari keinginannya  intergration, nilai-nilai dari konsekuensi digabungkan menjadi evaluasi perilaku  choice, individu membandingkan penilaian perilaku kemudian memilih perilaku yang paling baik

Dari pengambilan keputusan ini semuanya tergantung dari individunya karena setiap indiviud berbeda-beda dalam kepercayaan dan aturan-aturan yang dimiliki individu. Tiga jenis aturan yang diajukan yaitu : additive, dimana evaluasi menyeluruh setiap alternatif adalah jumlah nilai-nilai yang berkait dengan setiap konsekuensinya; conjunctive/additive, dimana seseorang menghilangkan semua alternatif dengan konsekuensi yang tidak dapat diterima dan kemudian mengevaluasi alternatif yang masih ada menurut sebuah model aditif; satu konsekuensi, dimana perbandingan antar perilaku didasarkan hanya pada satu konsekuensi dan responden tidak tertarik dengan semua konsekuensi lainnya.

1.Konsekuensi tidak selalu diketahui dan terkadang tidak dapat masuk dalam perhitungan. 2.Peluang mendapatkan informasi yang akurat berbeda pada setiap orang (Pitz, 1980; Pits dan lainnya, 1980) dan mungkin mempertimbangkan secara tidak akurat likelihood dari konsekuensi-konsekuensi yang berbeda (Tversky dan Kahneman, 1974). 3.pengumpulan informasi konsekuensi dan probabilitas memakan banyak waktu, dan nilai informasi mungkin menjadi lebih berat oleh biaya pengumpulannya, terutama di negara berkembang (Meeker, 1980). 4.proses pembuatan keputusan sendiri mempunyai biaya normatif dan fisik terkait, seperti halnya pengetahuan yang dibutuhkan untuk aktivitas seksual, perasaan malu berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan, kebutuhan akan diskusi KB dengan pasangan atau orang lain, dan ketakutan dalam mengungkapkan. 5.keputusan fertilitas mungkin melibatkan suatu campuran konsekuensi, biaya dan keuntungan yang menghasilkan suatu situasi ambivalensi. Finally, tingkat rasionalitas mungkin tergantung pada perspektif apa yang betul- betul dipertimbangkan.

a.couple communication fertility komunikasi diasumsikan pada empati yang lebih besar/banyak dan meningkatkan kemampuan pasangan untuk bertindak bersama dalam mencapai tujuan b.marital power, dominance & fertility terkait dengan kekuatan pembuatan keputusan akhir istri atas aspek kehidupan keluarga  Egalitarianisme  Resolution of disagreement and conflict c.Pengaruh kelurga dan bukan keluarga pengaruh orang tua dalam pembuatan keputusan fertilitas lebih kepada: mengotrol pola produksi, konsumsi makanan, perawatan kesehatan, kontrol fertilitas. Keputusan fertilas juga dipengaruhi oleh bukan keluarga yakni: kerabat, tetangga, perkumpulan, pemuka masyarakat, perawat kesehatan, dan otorisasi negara.

1.tidak ada perubahan dasar dalam pembuatan keputusan  konsekuensi dari pemeliharaan/perawatan -  biaya  ukuran keluarga juga menjadi perhitungan biaya  konsekuensi dari biaya pemeliharaan  penurunan keinginan jumlah anak

2. proses pengambilan keputusan mengalami perubahan yang mendasar dari pasif menjadi aktif 3. pengambilan keputusan fertility berubah dari kelompok tua diserahkan kepada pasangan langsung 4. perubahan transisi demografi mempengaruhi tingkat fertilitas dari tfr tinggi menjadi turun

Riset empiris pada proses pembuatan keputusan fertilitas menawarkan perspektif alternatif dalam bagaimana suplai akan anak, permintaan anak dan pengaturan biaya fertilitas yang diraskan dan dipertimbangkan oleh seseorang. Bagaimanapun beberapa studi telah menguji/meneliti persepsi-persepsi ini secara stimulan termasuk persepsi tentang sumber alternatif dari kepuasan secara ekonomi, politik, status dan fisik yang diberikan keluarga – keluarga yang besar.