BAB 8 ALIRAN KALOR DI DALAM TANAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
4.1. Hukum-hukum Dasar untuk Sistem
Advertisements

ABSORBERS Sri Widya Ningsih ( )
SOAL-SOAL RESPONSI 9 STAF PENGAJAR FISIKA.
Kecepatan efektif gas ideal
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Mengenal Sifat Material III” 2.
GLOBAL WARMING Kelompok : Bonaventura PS Fernando Bagus P
Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
UAP AIR DAN GAS LAIN.
PENYERAPAN-PENGALIRAN DAN KEHILANGAN AIR
PERGERAKAN AIR DALAM TANAH
4.5 Kapasitas Panas dan Kapasitas Panas Jenis
BAB V PROSES TERMODINAMIKA GAS SEMPURNA
TEKANAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI
6 MODUL 6 1. Pengertian Dasar tanah yang terkena gaya rembesan. p
SUHU UDARA Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan.
SUHU UDARA.
BAB IV SIFAT-SIFAT GAS SEMPURNA
BAB 12. BINATANG DAN LINGKUNGANNYA. Konsep Ketersediaan Energi Sebuah pernyataan mengatakan bahwa kalor yang masuk dikurangi kalor yang keluar sama dengan.
PLTU Komponen utama: Boiler (Ketel uap), Turbin uap, Kondensor,
PENGERINGAN (lanjutan)
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
PENGUJIAN SIFAT FISIK EMULSI
3. Radiasi Radiasi tidak memerlukan kontak fisik
BAB 9. Aliran Air dalam Tanah
Pengeringan Shinta Rosalia Dewi
Konduksi Tunak Satu Dimensi (lanjutan) Dimas Firmanda Al Riza (DFA)
Konduksi Mantap Satu Dimensi (lanjutan)
Transfer Panas dan Massa
Konduktivitas Elektrolit
Teknologi Biobriket.
Perpindahan Panas I PENDAHULUAN
TERMODINAMIKA LARUTAN:
TERMODINAMIKA. Derajat dari reaksi biokimia pada suatu organisme dipengaruhi oleh: Temperatur (organisme dan lingkungan) Penyebaran radian kalor laten.
TERMAL DAN HUKUM I TERMODINAMIKA (lanjutan).
KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
Kalor.
NAMA : SEPTIAN TRIADI SYAHPUTRA NIM :
Perpindahan Kalor Dasar
Konduksi Mantap 2-D Shinta Rosalia Dewi.
FI-1101: Kuliah 14 TERMODINAMIKA
FISIKA TERMAL Bagian I.
1. KONSEP TEMPERATUR Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. Kalor.
SUHU DAN KALOR.
Pertemuan 12 TEORI GAS KINETIK DAN PERPINDAHAN PANAS(KALOR)
Ukuran kecepatan rata-rata molekul
Dasar-Dasar Kompresi Gas dan klasifikasi
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Kelompok Faktor Iklim Endah Budi Irawati, SP.MP
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Kesuburan Tanah.
TERMODINAMIKA Bagian dari ilmu fisika yang mempelajari energi panas, temperatur, dan hukum-hukum tentang perubahan energi panas menjadi energi mekanik,
KARAKTERISTIK UDARA OLEH : MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Pemahaman dan Analisis Iklim Mikro
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
BAB 12 CAMPURAN DARI GAS IDEAL DAN UAP
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
SUHU UDARA.
PENGUAPAN.
Rina Mirdayanti, S.Si, M.Si
TEKANAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI
Rina Mirdayanti, S.Si, M.Si
DIFUSI, TERMODINAMIKA, DAN POTENSIAL AIR
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
BAB 12 CAMPURAN DARI GAS IDEAL DAN UAP
Pertemuan ke-4 Oleh : Sonni Setiawan
Kecepatan efektif gas ideal Dalam wadah tertutup terdapat N molekul gas bergerak ke segala arah (acak) dengan kecepatan yang berbeda Misalkan : N 1 molekul.
Transcript presentasi:

BAB 8 ALIRAN KALOR DI DALAM TANAH

Agus Ismangil G74062168 Hadida Latifah G74061653 Oleh kelompok 8: Agus Ismangil G74062168 Hadida Latifah G74061653 Santi Ami Ningsih G74062013

Aliran kalor dan persediaannya di dalam tanah Ketika matahari bersinar pada permukaan lahan, sebagian dari energi diserap, memanaskan permukaan lahan. Panas ini hilang dari permukaan sampai keatas lahan untuk menurunkan lapisan lahan, melalui pemanasan atmosphere, dan melalui penguapan air. Terdapat sejumlah kalor dari permukaan sampai atmospir.

Persamaan kemalaran adalah: ………………………(8.1) c (adalah) kalor spesifik lahan yang menjadi kapasitas bahan volumetric, dan G adalah fluks kepadatan bahan dari dalam tanah

Jika konduktivitas termal konstan dengan kedalaman, dapat diambil dari sisi luar. Kita dapat juga membagi kedua sisi dengan , agar lebih familiar, bentuk persamaan panas:

jika lahan diasumsikan menjadi tidak terbatas, dengan keseragaman panas yang banyak, dan suatu temperatur permukaan yang bervariasi sinusoidal menurut persamaan: kemudian temperatur pada keadaan kedalaman dan waktu diberikan oleh:

terdapat di mana adalah periode dari fluktuasi suhu. Lambang D menghadirkan kedalaman yang membasahi, dan dihitung dari:

Untuk menemukan fluks kerapatan kalor pada permukaan,diferensiasi persamaan ( 8.6), substitusi dari persamaan ( 6.3), dan set z ke nol. Maka Gambar 8.1. Grafik persamaan (8.6) menunjukkan bagaimana permukaan temperature gelombang dengan kedalaman dan dikelompokkan dalam waktu.

Dimana: Akar kuadrat ini merupakan produk daya konduktif termal dan volume kapasitas kalor

8.2 Kekayaan Lahan Yang berkenaan dengan panas: Kapasitas kalor volumetrik Kapasitas kalor volumetrik suatu lahan penjumlahan dari kapasitas kalor menyangkut komponen lahan. Lahan secara khas terdiri dari mineral, air, dan perihal organik. Kapasitas kalor lahan kemudian dihitung dari

8.3.Kelimpahan Termal pada lahan: Konduktivitas termal Devries ( 1963) yang diusulkan bahwa yang berkenaan dengan daya konduktivitas panas lahan adalah dihitung sebagai suatu penjumlahan yang menyangkut daya konduksi dari unsur lahan=

di mana fraksi volume, adalah suatu faktor pemberat, adalah keterhantaran termal dari unsur dan bagian m menandai adanya air, gas, dan fraksi mineral.

Kemiringan pada saturasi fungsi tekanan uap adalah bergantung pada tingkat kuatnya temperatur, jadi konduktivitas termal nyata pada fase gas bertambah secara cepat dengan temperatur. Dalam contoh digambarkan, konduktivitas fase gas hanya sedikit diatas 10 persen pada konduktivitas air, tapi seiring dengan bertambahnya temperatur, hal itu menjadi semakin sama. Pada 60 , konduktivitas fase gas dan air adalah sama, jadi untuk tanah basah ( ), kondutivitas menjadi tidak bergantung pada kandungan air.

8.4 Diffusivitas Termal dan Masukan Tanah. Persamaan (8.4) mendefinisikan difusi sebagai rasio pada konduktivitas untuk kapasitas panas volumetrik. Gambar 8.4 menunjukkan diffusivitas tanah dalam gambar 8.2 dan 8.3. Difusi pada tanah organik hampir konstan dengan kandungan airnya, ketika mineral tanah memiliki transisi relatif cepat dari diffusivitas kering ke basah .

Terdapat gambar Gambar 8.4. Diffusivitas termal pada tanah dari gambar 8.2 dan 8.3.

Contoh 8.3. Bandingkan ukuran diurnal kelembaban tanah organik basah dengan tanah liat yang kering dan basah. Solusi. Dari gambar 8.4. Diffusivitas kelihatan menjadi antara 0.14; 0.2; dan 0.4 mm/s untuk organik, tanah liat kering, dan tanah liat basah berturut-turut menggunakan persamaan (8.8),

maka

Contoh 8.4. Pada kedalaman berapa temperatur tanah diukur jika kamu mencari arti suhu tahunan ke dalam 1 C? Solusi dari bab dua kita ketahui bahwa batas tahunan variasi temperatur yaitu 20 ke 30 C, jadi A(0) adalah 10 ke 15 C. kita ingin variasi menjadi kurang dari 1 C. jadi menggunakan persamaan (8.6)

Yaitu Kita asumsikan bahwa tanah yang basah untuk tahun berikutnya. Ukuran kelembaban annual menjadi Maka z dapat diselesaikan

Informasi pada gambar 8. 2 dan 8 Informasi pada gambar 8.2 dan 8.3 dapat dikombinasikan untuk memberikan nilai serapan termal. Ini ditunjukkan dalam gambar 8.5. Kandungan air berpengaruh pada semua masukan tanah diatas keseluruhan batas pada kandungan air. Tanah basah serapan mencapai empat sampai lima kali tanah kering. Mineral tanah masukan juga mencapai tiga sampai lima kali lebih besar dari itu untuk tanah organik.

Gambar Gambar 8.5. Diffusivitas masukan pada tanah dari gambar 8.2 dan 8.3.

8.5. Transfer panas dari hewan ke substrat. Persamaan (8.3) dapat diselesaikan dengan membedakan set pada awal dan batas kondisi untuk memperoleh hasil lainnya dalam hubungannya dengan lingkungan biofisika. Masalah sederhananya adalah bahwa pada perkiraan konduksi hilangnya panas atau bertambahnya panas ketika hewan dengan temperatur T terjadi dalam hubungannya dengan tanah atau substrat lainnya dengan temperatur awal T.

Masalah matematis memperkirakan bahwa untuk mendapatkan temperatur sebagai fungsi ukuran dan waktu untuk medium semi-tak terbatas pada diffusivitas , dan temperatur awal T ketika permukaan yang secara seketika dinaikkan ke temperatur T pada waktu nol. Solusi dapat dicarikan dalam harga standar transfer panas. Yaitu:T(z,t) =

. Pada konduktansi tanah yang ekuivalen didapat: Untuk menemukan panas yang mengalir melalui permukaan tanah, diferensiasi persamaan (8.21) dengan mempedulikan ukuran untuk mendapatkan gradien temperatur, kalikan gradien dengan konduktivitas termal, dan set ukuran ke nol. Hasilnya: G = ....(8.22) . Pada konduktansi tanah yang ekuivalen didapat: Dimana c kalor spesifik molar

Gambar Gambar 8.6. Konduktansi termal pada tiga material tanah rata-rata terhadap waktu

Konduktansi secara langsung sebanding dengan masukan tanah dan berbanding terbalik dengan kuadrat akar waktu. Nilainya di plot pada gambar 8.6 untuk mineral dan tanah organik. Konduktansi untuk keseluruhan hewan adalah dilakukan dengan mengalikan konduktansi pada persamaan(8.23) dengan perbandingan area dalam hubungannya dengan substrat untuk total area permukaan pada hewan.