Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP-KONSEP DASAR TEORI KEPRIBADIAN
Advertisements

STRES dan MANAJEMEN STRES.
ASKEP KONDISI SEHAT JIWA
GANGGUAN KONSEP DIRI Pengertian Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam.
KONSEP DIRI.
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
STRESS DALAM PEKERJAAN
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 4/10/2017.
Manusia dan Penderitaan
Om swastyastu.
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
Penyuluhan kesehatan. 1.A.R.Yulia Sunarti, S. Kep 2.Almira Gandhi, S. Kep 3.Andina Ariesta Putri, S. Kep 4.Asnel Sartika, S. Kep 5.Firda Damba Wahyuni,
Syaifurrahman Hidayat, S.Kep., Ns
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
A. Pengertian dan Akibat stress
STREsS.
STRESS KERJA.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
DIMENSI RESPON DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP
Penyesuaian Diri PTIK.
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Menyampaikan Berita Duka
DOSEN PEMBIMBING DESI SARLI M.KEB
SKIZOFRENIA.
STRESS KERJA.
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
MAIZA FIKRI, ST., M.M KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN MAIZA FIKRI, ST., M.M
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP.
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
OLEH: WINNY PUSPASARI THAMRIN
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP.
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
Trauma Adhyatman Prabowo, M.Psi.
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
STREsS.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
GANGGUAN KECEMASAN.
GANGGUAN KECEMASAN (ANXIETY)
Stres....
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
GANGGUAN ALAM PERASAAN
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
GEGAR BUDAYA (CULTURE SHOCK)
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Agnes manafe pello Ellia Gerald a. mnahonin
PSIKOLOGI KECEMASAN.
KEPRIBADIAN.
Kepuasan Kerja, dan Stress
STREsS.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
STRESS KERJA.
EMOSI dan STRES ADAPTASI
Proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangannya
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
Transcript presentasi:

Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns KECEMASAN/ANSIETAS Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns

PENGERTIAN Kecemasan adalah perasaan individu yang tidak dapat diamati secara langsung, dan perasaan tanpa obyek yang spesifik, dipacu oleh ketidak tahuan dengan didahului oleh pengalaman baru seperti masuk sekolah, pekerjaan baru atau kelahiran anak (Stuart dan Laraia, 1998) Menurut Carpenito (2001), kecemasan merupakan suatu keadaan dimana individu atau kelompok mengalami perasaan yang sulit (ketakutan) aktivitas system saraf otonom dalam berespon terhadap ketidak jelasan, ancaman tidak spesifik

PENYEBAB KECEMASAN 1. Dimensi Fisik (Rawlin dan Heacock) 1. Dimensi Fisik Secara umum kesehatan seseorang akan berpengaruhi dengan adanya kecemasan. Meningkatnya kepekaan terhadap rasa lelah dan rasa cemas. Kecemasan bisa dimanifestasikan melalui perubahan fisik dalam sistem tubuh melalui sistem saraf rangsang otonom.

PENYEBAB KECEMASAN (Lanjutan) (Rawlin dan Heacock) 2. Dimensi Emosional Kecemasan merupakan peringatan yang bersifat subjektif atas adanya bahaya tak dikenali sumbernya. Kecemasan bisa terjadi karena adanya rasa takut yang datang tiba-tiba, atau insting yang tidak terkontrol, rasa rendah diri yang berlebihan, tidak sesuai keinginan dan harapan, pada tahap ringan dan sedang biasanya dimunculkan dalam bentuk perasaan marah.

PENYEBAB KECEMASAN (Lanjutan) (Rawlin dan Heacock) 3. Dimensi Intelektual Kecemasan bisa timbul akibat adanya pertentanga (konflik) dimana individu memiliki dua kepentingan yang bertolak dan harus memilih salah satu diantaranya. Mekanisme pertahanan diri yang dilindungi ego dari ancaman sistem diri dan mencegah kesadaran akan terjadinya kecemasan.

PENYEBAB KECEMASAN (Lanjutan) (Rawlin dan Heacock) 4. Dimensi Sosial Kecemasan timbul akibat hubungan interpersonal dimana individu menerima suatu keadaan yang menurutnya tak disukai oleh orang lain yang berusaha memberikan penilaian atas opininya, kecemasan juga dapat timbul karena adanya ancaman terhadap otonomi yang dimiliki orang serta adanya hambatan untuk mencapai suatu tujuan yang berasal dari luar (kehilangan pekerjaan) atau bisa pula internal (pengharapan yang tak masuk akal).

SUMBER KECEMASAN (Maramis) a. Frustasi Frustasi terjadi pada individu apabila tujuan yang ini dicapai terhalang suatu sebab Frustasi biasa berasal dari luar misalnya; bencana alam, kecelakaan, kematian seseorang yang dicintai, norma-norma, adat istiadat, peperangan, kegoncangan ekonomi, diskriminasi ras atau agama, persaingan yang berlebihan, serta pengangguran. Frustasi dari dalam misalnya ; cacat badaniah, kegagalan dalam berusahan dan moral sehingga penelitian terhadap diri sendiri menjadi tidak enak dan merupakan frustasi yang berhubungan dengan kebutuhan rasa harga diri.

SUMBER KECEMASAN (LANJUTAN) (Maramis) b. Konflik Konflik terjadi jika kita tidak dapat memilih diantara dua atau lebih macam kebutuhan atau tujuan. 1). Konflik pendekatan Penolakan Individu dihadapkan pada suatu keadaan yang mengharukan ia mengambil keputusan tapi ia tidak dapat maju terus ia tidak berani, mundur juga tidak menyenangkan.  dekompensasi mental. 2). Konflik Pendekatan ganda Individu tidak menghendaki kedua-duanya kerena kedua-duanya tidak menyenangkan baginya.

SUMBER KECEMASAN (LANJUTAN) (Maramis) c. Tekanan Tekanan sehari-hari biarpun kecil tetapi bila bertumpuk-tumpuk dapat menjadi stress yang hebat. Tekanan dari dalam diri cita-cita atau norma-norma yang kita gantungkan terlalu tinggi dan kita mengejarnya dengan sedemikian rupa sehingga kita terus menerus berada dalam suatu tekanan. Tekanan dari luar  seorang ayah menuntut anaknya agar berprestasi gemilang atau istri yang setiap hari mengeluh pada suaminya tentang uang belanja yang tidak cukup dan sebagainya. d. Krisis Yaitu suatu keadaan yang mendadak yang menimbulkan stress pada seorang individu ataupun kelompok, misalnya kematian, kecelakaan, penyakit yang memerlukan operasi, menopause, masuk sekolah untuk pertama kalinya dan sebagainya.

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN (Soewadi) a. Potensial Stressor Stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga seseorang itu perlu mengadakan adaptasi atau menanggulangi stressor yang timbul sesuai dengan berat ringannya stress. b. Maturitas (kematangan) Individu yang matang yaitu yang memiliki kematangan kepribadian sehingga akan lebih sukar mengalami gangguan akibat stress, sebab individu yang matang mempunyai daya adaptasi yang besar terhadap stressor yang timbul.

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN (Lanjutan) (Soewadi) c. Status pendidikan dan status ekonomi Status pendidikan dan status ekonomi yang rendah pada seseorang, akan menyebabkan orang tersebut lebih mudah mengalami stress dibanding dengan mereka yang status pendidikan dan status ekonomi yang tinggi. d. Keadaan fisik Individu mengalami gangguan fisik seperti cidera, penyakit badan, operasi, aborsi, cacat badan lebih mengalami stress. Di samping itu orang yang mengalami kelelahan fisik juga lebih mudah mengalami stress.

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN (Lanjutan) (Soewadi) e. Tipe kepribadian Orang dengan kepribadian tipe A lebih mudah mengalami gangguan akibat adanya stress dari pada orang yang berkepribadian B. Ciri-ciri orang dengan kepribadian tipe A adalah tidak sabar, ambisius, ingin serba sempurna, merasa terburu-buru waktu, sangat setia (berlebihan) terhadap pekerjaan, agresif, mudah gelisah, mudah bermusuhan, mudah tersinggung, otot-otot mudah tegang. Sedangkan orang dengan kepribadian tipe B mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan orang yang berkepribadian tipe A

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN (Lanjutan) (Soewadi) f. Sosial Budaya Cara hidup orang di masyarakat juga sangat mempengaruhi pada timbulnya stress. Individu yang mempunyai cara hidup sangat teratur dan mempunyai falsafah hidup yang jelas, maka pada umumnya lebih sukar mengalami stress. Demikian juga keyakinan agama akan mempengaruhi timbulnya stress. Orang dengan keyakinan agama yang kuat akan jauh lebih sukar mengalami stress dibanding mereka yang keyakinan agamanya lemah.

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN (Lanjutan) (Soewadi) g. Lingkungan atau situasi : orang yang berada ditempat yang dirasakan asing ternyata lebih mudah mengalami stress. h. Umur : ada yang berpendapat bahwa faktor umur muda lebih mudah mengalami stress dari pada umur tua, tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya. i. Jenis kelamin : umumnya wanita yang lebih mudah mengalami stress, tetapi umur wanita lebih tinggi dari pada pria.

GAMBARAN KLINIK KECEMASAN Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan Gangguan konsentrasi dan daya ingat Keluhan-keluhan somatic misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdering (tinnitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya.

TINGKAT KECEMASAN a. Kecemasan ringan Kecemasan tingkat ini jarang menjadi masalah bagi individu. Berhubungan dengan ketegangan pengalaman kehidupan sehari-hari yang menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya, kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan secara kreativitas. b. Kecemasan sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan padahal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.

TINGKAT KECEMASAN (Lanjutan) c. Kecemasan Berat Seseorang cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada area lain. d. Panik Berhubungan dengan terperangah, kekuatan dan eror. Karena kehilangan kendali. Orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan, panik melibatkan disorganisasi kepribadian, jika hal ini terus berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelelahan dan kematian

TEORI KECEMASAN a. Teori Psikoanalitik Menurut Freud, kecemasan berasal dari konflik psikis yang berasal dari ego, ego mewakili kesadaran pribadi yang bertugas mengingatkan individu untuk siap dalam menentukan respon terhadap stimulus. b. Teori interpersonal Sullvan mengemukakan bahwa kecemasan timbul akibat ketidak mampuan untuk berhubungan interpersonal dan sebagai akibat penolakan.

TEORI KECEMASAN (LANJUTAN) c. Teori perilaku Kecemasan merupakan hasil frustasi akibat berbagai hal yang mempengaruhi individu dalam mencapai tujuan yang diinginkan. d. Teori keluarga Studi pada keluarga dan epidemiologi memperlihatkan bahwa kecemasan selalu ada pada tiap-tiap keluarga dalam berbagai bentuk dan sifatnya heterogen

RENTANG RESPON KECEMASAN RESPON ADAPTIF RESPON MALADAPTIF Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik a. Konstruktif Motivasi individu untuk belajar mengadakan perubahan terutama perubahan terhadap perasaan tidak nyaman serta terfokus pada kelangsungan hidup. b. Dekstruktif Menimbulkan tingkah laku maladaptif, disfungsi yang menyangkut kecemasan berat atau panik

TERIMAKASIH