Presentasi PTI INFRARED SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA PADA WLAN Anggar Aristian 13.230.0065
Pengertian WLAN Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data. Wireless LAN sering di sebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless. Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.
Media Access WLAN Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA/CA (singkatan dari Carrier Sense Multiple Access atau Collision Avoidance, merupakan protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi jaringan untuk menghindari collisions(tubrukan).), sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.
Infrared Sebagai Media Transmisi Data Wireless LAN WLAN menggunakan IR(Infrared) sebagai media transmisi karena Infrared dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. Infrared memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Namun infrared mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat menembus tembok atau benda gelap. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD).
WLAN dengan Infrared memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR). a. DFIR Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi. b. DBIR Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS. c. QDIR Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada WLAN adalah : Data rate tinggi (>1 Mbps), daya rendah dan harga murah. Metode akses yaitu metode membagi kanal kepada banyak pemakai dengan aturan-aturan tertentu. Media transmisi yang merupakan faktor penting pada keterbatasan data rate dan memiliki teknik tersendiri, di mana bila teknik yang berhubungan dengan media transmisi (seperti teknik propagasi dalam ruangan, teknik modulasi dll) dapat diperhitungkan dengan baik maka akan dihasilkan sistem WLAN yang tangguh. Topologi yaitu cara dan pola yang digunakan dalam menghubungkan semua terminal. (jika menggunakan media transmisi data Frekuensi Radio.)
Terimakasih Atas Perhatianya Dhaa, Dhaa…!! Success ahead..!!