BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA Maulfi Syaiful Rizal PBSI FIB Universitas Brawijaya
Hakikat Pendekatan PENDEKATAN? Pendekatan appoprio (latin), approach (Barat) (yang berarti jalan dan penghampiran) Pendekatan secara umum adalah cara-cara untuk mendekati objek. Pemahaman mengenai pendekatanlah yang seharusnya diselesaikan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan penentuan masalah, teori, metode, dan tekniknya.
Mengapa Pendekatan Pengkajian Sastra Selalu Berkembang? Ragam sastra sangat banyak dan berkembang secara dinamis. Kesulitan dalam memahami gejala sastra memicu para ilmuwan untuk menemukan berbagai cara sebagai pendekatan baru.
Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pengkajian Sastra Pendekatan Mimetik Pendekatan Ekspresif Pendekatan Pragmatik Pendekatan Objektif Pendekatan Biografis Pendekatan Sosiologis Pendekatan Psikologis Pendekatan Antropologis Pendekatan Historis Pendekatan Mitopoik
Dasar Pengembangan Pendekatan Pengkajian Sastra Berdasarkan Teori Abrams Kenyataan MIMETIK Pengarang EKSPRESIF Karya Sastra OBJEKTIF Pembaca PRAGMATIK
Pendekatan Mimetik Dasar pertimbangan pendekatan mimesis adalah dunia pengalaman, yaitu karya sastra itu sendiri yang tidak bisa mewakili kenyataan yang sesungguhnya melainkan hanya sebagai peniruan kenyataan (Abrams, 1958:8). Pendekatan yang berupaya memahami hubungan karya sastra dengan kenyataan atau realita (Berasal dari bahasa Yunani mimesis yang berarti tiruan). Realitas : Sosial, agama, budaya, politik, dll Karya Sastra
Pendekatan mimesis menempatkan karya sastra sebagai: produk peniruan kenyataan yang diwujudkan secara dinamis, representasi kenyataan semesta secara fiksional, produk dinamis yang kenyataan di dalamnya tidak dapat dihadirkan dalam cakupan yang ideal, dan produk imajinasi yang utama dengan kesadaran tertinggi atas kenyataan. Langkah kerja analisis melalui pendekatan ini dapat disusun ke dalam langkah pokok, yaitu: mengungkap dan mendeskripsikan data yang mengarah pada kenyataan yang ditemukan secara tekstual, menghimpun data pokok atau spesifik sebagai variabel untuk dirujukkan ke dalam pembahasan berdasarkan kategori tertentu, sesuai tujuan, misalnya menelusuri unsur fiksionalitas sebagai refleksi kenyataan secara dinamis, dsb., membicarakan hubungan spesifikasi kenyataan dalam teks karya sastra dengan kenyataan fakta realita, dan menelusuri kesadaran tertinggi yang terkandung dalam teks karya sastra yang berhubungan dengan kenyataan yang direpresentasikan dalam karya sastra.
Kelemahan : sering dilakukan pembandingan secara langsung antara realitas faktual (nyata) sehingga hakikat karya sastra yang fiktif imajiner sering dilupakan. Perkembangan Selanjutnya : Sosiologi Sastra.
Pendekatan Ekspresif Pendekatan yang memfokuskan perhatian dan kajiannya pada sastrawan sebagai pencipta atau pengarang karya sastra. Menurut Abrams (1958: 22) pendekatan ekspresif ini menempatkan karya sastra sebagai curahan, ucapan, dan proyeksi pikiran dan perasaan pengarang Pengarang Karya Sastra ide, gagasan, emosi, pengalaman lahir dan batin
Pandangan terhadap karya sastra: wujud ekspresi pengarang, produk imajinasi pengarang yang bekerja dengan persepsi- persepsi, pikiran-pikiran dan perasaan-perasaannya, produk pandangan dunia pengarang Langkah kerja pendekatan ini adalah: memerikan sejumlah pikiran, persepsi, dan perasaan pengarang yang hadir secara langsung atau tidak di dalam karyanya, memetakan sejumlah pikiran, persepsi, dan perasaan pengarang yang ditemukan dalam karyanya ke dalam beberapa kategori faktual teks berupa watak, pengalaman, dan ideologi pengarang, merujukkan data yang diperoleh pada tahap (1) dan (2) ke dalam fakat-fakta khusus menyangkut watak, pengalaman hidup, dan ideologi pengarang secara faktual luar teks (data sekunder berupa data biografis), dan membicarakan secara menyeluruh, sesuai tujuan, pandangan dunia pengarang dalam konteks individual maupun sosial dengan mempertimbangkan hubungan-hubungan teks karya sastra hasil ciptaannya dengan data biografisnya.
Kelemahan : Cenderung menyamakan secara langsung realitas sosial yang ada dalam karya sastra dengan realitas yang dialami sastrawan atau pengarang karya sastra.
Pendekatan Pragmatik Pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Karya sastra Pembaca Langkah-langkah analisis pendekatan pragmatik: menandai adanya kualitas yang khusus atas teks sastra yang mencirikan adanya perbedaan dengan teks lainnya dan memerikan dan meneliti unsur-unsur dasar penyebab tanggapan terhadap karya sastra.
Kelemahan : cenderung menilai karya sastra dari keberhasilnnya menyampaikan tujuan tertentu kepada masyarakat. Perkembangan Selanjutnya : Resepsi Sastra
Pendekatan Objektif Pendekatan objektif (Abrams, 1978: 26-29) memusatkan perhatian semata-mata pada unsur-unsur, antarhubungan, dan totalitas karya sastra. Karya sastra dianggap sebagai struktur yang otonom yang bebas dari realita, pengarang, dan pembaca. Konsep dasar pendekatan ini (Hawkes dalam Pradopo, 2002: 21) adalah karya sastra merupakan sebuah struktur yang terdiri dari bermacam-macam unsur pembentuk struktur. Antara unsur-unsur pembentuknya ada jalinan erat (koherensi) Kelemahan: menolak unsur-unsur ekstrinsik dalam karya sastra. Perkembangan Selanjutnya: Pendekatan Struktural
Terima Kasih Selamat Belajar