Penulisan Media PR Session 9- Brosur dan Media Informatif Lain (poster, flyers, booklet) Ambang Priyonggo, M.A.
Objective Mahasiswa dapat merencanakan, menulis, dan mendesain brosur Mahasiswa dapat merencanakan, menulis, dan mendesain flyers dan poster Mahasiswa mengetahui perbedaan antara brosur, booklets, dan hybrids
BROCHURES (Brosur)
Brochures (brosur) Pada umumnya, brosur digunakan sebagai medium untuk menarik perhatian dan minat, menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan menyediakan informasi. Perlu diingat, saat digunakan sebagai sarana kampanye persuasif, brosur sebenarnya tidak persuasif; dalam konteks ini brosur digunakan sebagai sarana pendukung atau bagian dari media informatif lain yang lebih luas seperti press release.
Perencanaan Brosur 1.Mengetahui Target Audiens 2. Menentukan format 3. Menentukan Penempatan brosur 4. Menentukan panjang
1. Mengetahui Target Audiens Ungkapkan tiga pertanyaan mendasar tentang audiens Anda: Apakah audiens Anda khusus atau umum? Apakah Anda mempersuasi atau memberi informasi? Bagaimana Audiens Anda nantinya memanfaatkan Brosur Anda?
1. Mengetahui Target Audiens (lanjutan) Jika Audiens Anda khusus (technical): Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa AXON 11 polyester elastomer bersifat resistan terhadap beragam jenis bahan bakar: bensin yang bertimbal atau yang tidak bertimbal, Gasohol, minyak tanah, dan solar. Jika Audiens Anda umum (general): AXON 11 polyester elastomer menawarkan bahan pembuat desain untuk diaplikasikan di beragam industri.
1. Mengetahui Target Audiens (lanjutan) Mempersuasi: Bingung memilih univesitas yang memiliki keunggulan sebagai kampus multimedia? Itu tak perlu. Kuliah saja di Universitas Multimedia Nusantara. Menginformasi: Universitas Multimedia Nusantara adalah kampus multimedia.
1. Mengetahui Target Audiens (lanjutan) Anda perlu tahu bagaimana Audiens Anda akan menggunakan brosur Anda. Apakah brosur Anda ditargetkan untuk menstimulasi permintaan akan informasi lebih lanjut dalam format lain? Apakah brosur Anda akan mengarahkan audiens untuk meminta informasi lain? Apakah brosur Anda ini bisa disimpan atau dijadikan rujukan informasi bagi audiens? (contoh brosur tentang kesehatan)
2. Menentukan Format Format di sini merujuk pada cara Anda mengatur brosur Anda—dalam hal karakter pengorganisasian. -Q&A brochure: writing dan desain harus mengikuti format ini -Persuasif: problem-solution format (misal: menghabiskan 2 panel untuk problem dan 3 panel untuk elaborasi solusi, 1 panel untuk cover) -FAQs (Frequently asked questions) -Narrative (storytelling)
3. Menentukan Penempatan Pastikan di mana Anda akan menempatkan brosur ini. Apakah brosur ini akan di tempatkan di media kit (sebagai pelengkap) atau sebagai stand-a lone piece (sarana tunggal) yang disebarkan sendiri tanpa medium informatif lain. Jika bagian dari paket informasi lain, pastikan bahasa dan gaya penulisan yang seragam. Jika stand a lone piece, maka informasi harus lengkap—dan mungkin lebih panjang.
4. Menentukan Panjang Kepadatan dalam menulis itu merupkan seni. Hampir semua penulis bisa menulis panjang, namun belum tentu jika harus membuat tulisan singkat dan padat. Ukuran brosur menyebabkan keterbatasan tempat informasi harus padat, singkat, namun tetap informatif. Kunci menentukan panjang ini adalah dengan mengetahui dengan pasti informasi apa yang memang dibutuhkan target audiens Anda.
Fitting it All Together (mengemas informasi dlm brosur) Desain brosur ditentukan dengan berapa banyak lipatannya (fold). Berikut ragamnya: A two-fold brochure (brosur lipat dua) memiliki dua lipatan, dan terdiri dari enam panel. At three-fold brochure (brosur lipat tiga) memiliki tiga lipatan dan terdiri dari delapan panel. Dst...
Susunan penyajian (order of presentation) Hal pertama yang perlu Anda lakukan tentang penyajian ini adalah menentukan di mana front panel (cover) dan di mana final panel (panel terakhirnya).
Order of presentation (two-fold) Panel 1: Headline Harus to-the point hindari blind headlines, simply tell what inside. misal: “Menuju Angkasa” ? bandingkan: “Bersama Sekolah Penerbangan Garuda Menuju Angkasa” Panel 2: Opening Section Berfungsi untuk membangun ketertarikan (interests) Harus menjelaskan tujuan brosur dan merujuk pada judulnya Merupakan bridge atau jembatan
Order of presentation Panel 3 dan 4: main load, isi utama, bisa berupa gabungan kalimat dan gambar. Panel 5 dan 6 memiliki ragam fungsi. Panel 5 bisa digunakan sebagai teaser untuk memperkenalkan “bentangan dalam” pada brosur. Panel 6 bisa dibiarkan blank (kosong) atau diisi alamat surat dan telepon/email. Lihat contoh script di page 212-214 (chapter 8) PR Writing, Thomas H. Bivins.
Other Information Pieces: Flyers, Posters, Booklets and Hybrids
Flyers (pamflet) Flyers merupakan medium yang cepat dalam menyampaikan atau menyebarkan informasi ke khalayak luas dengan cara murah. Flyers biasa dibagikan di jalan, pintu masuk tempat suatu event, kotak-surat atau door-to-door. Tidak seperti brosur, flyers di-lay out seperti iklan display. Namun dari sisi penyajian copy, flyers seperti brosur, artinya butuh naskah dan gambar yang disatukan hingga menarik audiens. Format penulisan skrip pada brosur bisa diterapkan di sini.
Menulis Flyers Perhatikan seberapa banyak informasi yang dibutuhkan, mengingat space yang sangat terbatas (dibandingkan brosur). Naskah yang sedikit namun efektif akan memungkinkan Anda untuk memainkan desain dengan memadunya dengan gambar. Pilih gambar yang memiliki full-impact, efek pengaruh kuat dan menarik. Ini menjadi penting, karena dengan gambar yang menarik Anda bisa mendapatkan ‘kesan pertama’ yang menarik dari audiens. Keunggulan Flyers: gampang diproduksi, memudahkan pengembangan kreativitas, dan harga murah.
Poster Beda dari flyers dan poster hanyalah pada ukuran dan biaya produksi. Poster lebih mahal karena: ukuran lebih besar, (11 x 17 inchi) hingga lebih; dicetak warna atau hitam putih dengan kualitas yang baik (glossy). Penggunaan poster adalah untuk mengumumkan sesuatu. Misalnya, drama, film, acara peluncuran, konser, seminar dll. Dalam beberapa hal, poster digunakan perusahaan untuk menyampaikan pesan moral, pelecut semangat, pesan keselamatan kerja, misi dan visi.
Booklets Booklets dipilih sebagai medium penyampai informasi di saat brosur diraskan tidak cukup ruang. Ukuran booklet bervariasi, namun yang standar biasanya7 x 7.5 inch; 9 x 12 inch Jumlah halaman: bisa 8, 12, dan seterusnya. Karena biasanya dicetak dengan kualitas terbaik (warna) dan desain yang menarik, maka produksi booklet terbilang mahal.
Gaya penulisan Booklet Seperti brosur hanya lebih detail lagi Bahkan bisa pula seperti menulis artikel pada newsletter (gaya feature).
Hybrid Hybrid merupakan medium penyampai informasi yang bisa dikatakan formatnya berada di antara brosur dan booklet. Mungkin lebih tepatnya dikatakan sebagai large-format brochure.
Any question? Let’s discuss the PR project for the launching of Bu Niknik’s novel and Pak Masri’s Book in a Seminar on May 10, 2007