Hujan Asam Mustahil dari PLTN Ledakan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, Jepang, sempat memicu beredarnya kabar bohong, yaitu.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tugas Ipa DAUR AIR / SIKLUS AIR
Advertisements

Indonesia Relatif Aman dari Radiasi Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir berlebihan dengan isu radiasi akibat ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga.
Global Warming Pemanasan Global ( )
KARAKTERISTIK LIMBAH GAS DAN PARTIKEL
Biomas Kayu Pellet Presentasi Energi Pemanas Rumah Tangga (winter)
Pencemaran Udara Pertemuan ke-8.
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARAKTERISTIK DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
JENIS POLUSI PADA LINGKUNGAN KERJA
Global Warming Issue.
ATMOSFER Atmosfer : Campuran dari berbagai macam gas dan aerosol yang menyelubungi permukaan bumi. Aerosol : Suatu sistem yang terdiri dari partikel cair.
Anomali Capai Tingkat Ekstrem
PRESENTASI GEO Aemelia XISI/01 Farenza XISI/06 Kevin Ryan XISI/15
DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
Perlindungan dan permasalahn Air Pertumbuhan kota di ikuti dengan pertambahan jumlah penduduk. Sehingga kebutuhan air bersih meningkat Penduduk memperoleh.
Lingkungan Hidup Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan.
Chemical Engineering Department - UNDIP
By: Berliana Farah Diba 5A
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
Oleh ~Faiz Agil Wirawan~
ACID RAIN ( HUJAN ASAM ) Disusun oleh :
( Oseanografi) TSUNAMI.
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PRESENTASI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
Global Warning: Ancaman Terbesar Planet Bumi
Bab 7 ILMU ALAMIAH DAN TEKNOLOGI MASA DEPAN SEHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA 'Bahan Kuliah IAD', 2011.
PENGERTIAN HAZARD, DISASTER, RISK AND VULNERABILITY
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN GLOBAL
Nama kelompok: Feni vitriani laoli Merlyn stefani
Evolusi tentang laut Oleh : Upi Supriatna.
PENCEMARAN UDARA OLEH KELOMPOK III : DEDI DWI KRISMAWANTI
Mendeskripsikan Dampak Polusi Lingkungan Kerja terhadap Kesehatan
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
HUJAN Proses terjadinya hujan.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
POLUSI UDARA.
SUMBER DAYA ALAM.
BAHAN DAN ENERGI.
KERUSAKAN LINGKUNGAN Depok, 2012.
PENCEMARAN UDARA Pertemuan 7
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Perubahan pada alam yg berdampak bagi kehidupan manusia
Perubahan pada alam yang berdampak bagi kehidupan manusia
Oleh : Nama : WITANTO AGUNG PRAYOGI Npm : DAN Nama : RAFLI HALIM Npm :
Pemanasan Global (Global Warming)
Radiasi Nuklir & Tumbukan Meteorit
EKOLOGI MANUSIA Pemusnahan Sumber Daya
Global problem Global warming (pemanasan global) – peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK)
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
STRUKTUR BUMI DAN LAPISAN TANAH
Nama : Rusman Nim : PLTN.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Perubahan Iklim Global dan Dampaknya
Pencemaran air Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah danausungailautan.
Pelatihan Perubahan Iklim dan REDD+ Bagi Stakeholders Kabupaten
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ( Batu Bara)
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
PEMCEMARA N LINGKUNGA N. Perhatikan gambar dibawah ini.
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Optimasi Energi Terbarukan (Polusi dan Pemanasan Global)
Optimasi Energi Terbarukan (Energi Biomassa dan Energi Biogas)
SISTEM PEMBAKARAN BAHAN BAKAR KELOMPOK 1 1.ACHMAD FARESZY PRATAMA 2.AMALIA ADRIATNA PUTRI 3.AZARIA HIKMAH FAJRIANTI.
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
KELOMPOK 6. DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI DAN UPAYA MENGATASINYA.
Transcript presentasi:

Hujan Asam Mustahil dari PLTN Ledakan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, Jepang, sempat memicu beredarnya kabar bohong, yaitu hujan asam bakal menerjang wilayah searah barat daya Jepang sampai kilometer. Kabar bohong teratasi, kekhawatiran lain muncul, yaitu hujan asam menjadi bayang- bayang dilema penutupan PLTN. Hujan asam adalah hujan dengan keasaman tinggi. Sekilas sama dengan hujan biasa. Yang membedakan, tingginya kandungan asam pada air hujan asam dapat merusak kulit, mematikan tumbuhan, dan menyebabkan logam-logam cepat berkarat. Secara ekstrem, akumulasi asam tinggi di alam bisa memusnahkan seluruh spesies di sebuah danau. Ada dua penyebab utama hujan asam, yaitu alami dan ulah manusia. Salah satu penyebab alami adalah letusan gunung berapi. Sementara ulah manusia terkait penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak di dunia industri (pabrik), kendaraan bermotor, hingga pembangkit listrik. Penjelasannya, hasil pembakaran energi fosil akan menjadi polutan bagi atmosfer. Komposisi polutannya membawa sifat asam yang meliputi asam sulfat, asam nitrat, atau klorida. Letusan gunung berapi misalnya, yang menimbulkan berbagai komposisi asam di atmosfer. Penggunaan pupuk pertanian juga menimbulkan asam, tetapi persentasenya berbeda-beda. Berbagai komposisi asam itu penyebab utama pengendapan asam di atmosfer. Secara teknis, pengendapan asam dari atmosfer ke permukaan bumi tak hanya melalui air hujan, tetapi juga melalui salju, kabut, embun, dan aerosol. Hujan asam biasanya memiliki perbandingan 62 persen asam sulfat, 32 persen asam nitrat, dan 6 persen asam klorida. Bukan dari PLTN Menurut Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman, hujan asam tidak mungkin terjadi akibat proses reaksi nuklir. Hujan asam juga kecil kemungkinannya akibat ledakan hidrogen di instalasi PLTN Fukushima. Oleh karena itu, As Natio memastikan bahwa hujan asam sebagai dampak ledakan di instalasi PLTN Fukushima—seperti yang banyak beredar selama ini—sebagai kabar bohong. Ia menduga, informasi hujan asam berkembang pascatindakan darurat pekerja PLTN Fukushima saat mendinginkan reaktor nuklir menggunakan zat boron, yang menghasilkan asam borat. "Asam borat tidak menyebabkan hujan asam. Asam borat justru baik untuk kulit sehingga banyak digunakan di industri kosmetik," katanya. Ahli nuklir Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sihana, mengatakan, tidak ada hujan asam yang ditimbulkan dari proses reaksi nuklir. Ledakan dan kebakaran di PLTN Fukushima akibat suhu tinggi dan ledakan hidrogen. "Kebakaran di unit 4 PLTN Fukushima diperkirakan akibat bocornya refrigerant pendingin tempat penyimpanan limbah bahan bakar nuklir," katanya. Dilema PLTN Ledakan di PLTN Fukushima akibat gempa dan tsunami tak dimungkiri menginspirasi publik, seperti di Jerman dan negara lain untuk menekan pemerintahnya agar sesegera mungkin menutup PLTN berisiko. Para analis karbon di Eropa mulai menimbang dampak penutupan PLTN. Matteo Mazzoni, seorang analis karbon Italy’s Nomisma Energia, seperti dikutip Reuters, Rabu lalu, menyebutkan, ada imbas potensi hujan asam makin besar dari rencana penutupan tujuh PLTN tertua di Jerman pada Juni Imbas itu akibat suplai karbon dioksida yang bertambah 8 juta-11 juta ton karbon dioksida dalam sebulan. Alasannya, suplai listrik dari tujuh PLTN tertua di Jerman itu belum memungkinkan diganti semuanya dengan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Produksi energi terbarukan masih terlampau sedikit. Sejauh ini, energi dari bahan bakar fosil yang dianggap paling memungkinkan. Fakta ini menjadi tantangan dunia. Di sanalah dilema muncul. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil jelas-jelas meningkatkan konsentrasi polutan, yang menjadi penyebab hujan asam. Di dunia, saat ini setidaknya tercatat ada 437 reaktor nuklir. Potensi bahaya reaktor nuklir memang besar. Namun, dari 437 reaktor itu, sejauh ini hampir semuanya terbukti mampu dikendalikan. Masyarakat pun menerima banyak manfaat berupa energi listrik dari PLTN, yang jauh lebih murah dibandingkan listrik dari bahan bakar fosil. Di sisi lain, ancaman radiasi nuklir nyata adanya. Kini, ketika ada keinginan menutup operasional reaktor nuklir, pada saat bersamaan ada ancaman lain, yaitu hujan asam yang bisa jadi bukan lagi kabar bohong.