PENYUSUNNAN PERENCANAAN PROGRAM P2M ( Pengalaman & Pelaksanaan )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
Advertisements

Audit Sistem Informasi
Sesi 2 b: Manajemen Sekolah/Madrasah
Surveilans Epidemiologi TOPIK 3
KOORDINATOR PEMULIHAN ACEH-NIAS SEKSI ANALISA INFORMASI
Masyarakat Terlibat, Data Akurat, Desa Berdaulat
Marketing Research & Information System M-08
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
untuk Perencanaan/Pelaksanaan Program Penyakit Tidak Menular
SURVEILENS PENYAKIT TAK MENULAR
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI GIZI
SURVEILANS PENYAKIT TAK MENULAR
AUDIT SISTEM INFORMASI
Pertemuan ke-4 Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Sistem Informasi Penunjang Manajer Puncak
Sistem Kewaspadaan Dini KLB Gizi Buru
Prinsip Dasar Dan Konsep
SURVEY DAN PEMBANGUNAN DATA BERBASIS GIS UNTUK PERENCANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BBM DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA BPH.
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Dalam Penanggulangan Bencana
PRINSIP DASAR SURVEILANS
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
Metodologi Audit Sistem Informasi
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Surveilans Berbasis Masyarakat
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
SUMBER DATA SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL
Prinsip Dasar Dan Konsep
LAPORAN PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
Analisis Situasi.
PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA PENYAKIT (SURVEILANS)
IMPLEMENTASI SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
SISTEM INFORMASI KESEHATAN.
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
Konsep dasar STATISTIK
SURVEILENS PENYAKIT TAK MENULAR
Sistem surveilans Oleh Nugroho.
PEMBUATAN KEPUTUSAN M. EKO FITRIANTO FAKULTAS EKONOMI UNSRI
Riset Pemasaran (Marketing Research)
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
PRINSIP DASAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
By: drg. Elyda Akhya Afida M., MIPH
Dr Luwiharsih, Msc. 2 Merupakan metodologi yang dipergunakan KARS untuk melakukan survei on-site dng standar akreditasi versi 2012 Melalui telusur diharapkan.
Manajemen Penyakit dan Surveillans Kesehatan Lingkungan dalam Bencana
KONSEP DASAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
SURVEILANS TB.
Surveilance Gizi.
IMPLEMENTASI SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA BIRO KEUANGAN
PENERAPAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU SUCI SRI WAHYUNI A1.
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Dalam Penanggulangan Bencana
Sistem surveilans Oleh Nugroho.
BAB 1O.
MANAJEMEN DATA EPIDEMIOLOGI
ORGANISASI MANAJEMEN DI LAPANGAN PEMBERANTSAN PENYAKIT
SI702 Tata Kelola Sistem Informasi Pertemuan #9
Surveilans Epidemiologi Pemberantasan Penyakit
PENYELENGGARAAN SISTEM SURVEILANS PERTEMUAN KEEMPAT.
Surveilans Epidemiologi TOPIK 3
SURVEILANS KETIKA BENCANA
Monitoring And Evaluation Communities and Education Program in Aceh CEPA - Phase 2 Presented by Irwansya Yahya.
SURVEILANS GIZI. PENGERTIAN Surveilans adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematis, terus- menerus dan.
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Sesi 2: Cakupan Informasi Kesehatan
Perencanaan Dalam Surveilans Epidemiologi
1 PRINSIP DASAR SURVEILANS Khairul Amal, SKM Puskesmas Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.
Transcript presentasi:

PENYUSUNNAN PERENCANAAN PROGRAM P2M ( Pengalaman & Pelaksanaan ) PENGGUNAAN INFORMASI DALAM PENYUSUNNAN PERENCANAAN PROGRAM P2M ( Pengalaman & Pelaksanaan )

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN BESERTA IMPLEMENTASINYA MERUPAKAN SALAH SATU DARI 17 SASARAN NASIONAL YANG HARUS DICAPAI PEMANFAATAN INFORMASI DALAM MENUNJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN MASIH SANGAT MINIM INFORMASI YANG TERSEDIA SERINGKALI KURANG AKURAT ,TIDAK TEPAT WAKTU DAN BELUM DIANALISIS MENJADI BUKTI YANG DAPAT DIPAKAI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN BUKTI ADALAH ANALISIS DARI DATA MENJADI INFORMASI DAN DARI INFORMASI MENJADI BUKTI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DATA INFORMASI ANALISIS INTERPRETASI Alur Dari Data Ke Pengambilan Keputusan

DATA JENIS : PRIMER, SEKUNDER, TERSIER SUMBER : KOMUNITAS, FASILITAS KES, SEKTOR DILUAR KES PENGUMPULAN : RUTIN, KEG KHUSUS, SUPERVISI, AUDIT KINERJA PENGKAJIAN / REVIEW - ALAT PENGUMP : REGISTER, KUESIONER, CHECK LIST, TALLY SHEET

PERTIMBANGAN PEMILIHAN DATA BERORIENTASI PADA TINDAKAN : KEBUTUHAN UTK PENGAMBILAN KEPUTUSAN LAYAK : KEMUNGKINAN PENGUMPULAN DLM KONTEKS LOKAL BERKESINAMBUNGAN : KEGIATAN PENGUMPULAN TANPA BANTUAN DARI LUAR

PENGOLAHAN DATA : MANUAL, MESIN NON ELEKTRONONIK, ELEKTRONIK (KOMPUTER) ALAT EVALUASI : TABEL, GRAFIK, PETA (GIS) DINAS KESEHATAN MELAKUKAN ANALISIS DATA YG DIKUMPULKAN SECARA RUTIN DAN TERUS MENERUS. KEGIATAN SECARA RUTIN DAN TERUS-MENERUS INI DILAKSANAKAN MELALUI KEGIATAN SURVEILANS DAN INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN

ANALISIS DATA IND OUT PUT SURVEILANS IND OUT COME BUKTI ANALISIS DATA IND INPUT SIMK IND PROSES P E SURVEI

NILAI-NILAI DALAM MASY Keterbatasan Bukti Dalam Pengambilan Keputusan BUKTI NILAI-NILAI DALAM MASY SUMBER DAYA

Dari Informasi ke Bukti Sajikan informasi yang berorientasi pelanggan (client oriented information) Yakinkan para pengambil keputusan punya akses ke pengambil keputusan penuhi kebutuhan informasi mereka gunakan metode presentasi yang aktraktif

Dasar Untuk Pengambilan Keputusan BUKTI POLITIK INTUITIF

Dari Bukti ke Pengambilan Keputusan Ukur beban suatu peristiwa kesehatan Pantau kecenderungan, kenali KLB & penanggulangannya Ketahui kelompok resiko tinggi Pandu perencanaan (Health Management Information System) Pandu pemantauan & evaluasi program pemberantasan Prioritasi alokasi sumberdaya kesehatan Sediakan bagi riset epidemiologi untuk akuntabilitas

Kegiatan Surveilans AFP di Jatim Pengumpulan data DEMOGRAFI jml penddk gol umur (<15 th) GEOGRAFI Daerah sulit Daerah kepulauan Kasus AFP: Kasus AFP dilaporkan Non Polio AFP Rate Adekuasi spesimen Ketepatan & kelengkapan laporan Kluster AFP IMUNISASI Desa UCI KLB PENYAKIT (PD3I) Ada tidaknya KLB SARANA/TENAGA : Tenaga terlatih/tidak, Kualitas tenaga Tenaga ahli (RSUD Dr. Soetomo ) LAIN-LAIN Daerah konflik Kumuh, padat, migrasi tinggi 9.431.590 14 % PKM 11 PKM Kepulauan 113 ks 321 ks 232 ks 1.18 3.63 2.66 81,7 % 77,7% 71,3% PKM (48,5%) , RS (19,4%) , Kab/Kot (15,12%) PKM (70.14%), RS (89.98%), Kab/Kota (91.68%) belum ditemukan SPM: 54% ; Campak : 92.1 % KLB PD3I terjadi di semua Kab/Kota 33 % petugas SE ( Kasi/Staf ) belum terlatih/baru Konsultan ahli DSA, DSS dan DSRM Ada daerah tertentu yang rawan konflik (Madura) Hampir setiap PKM punya daerah kumuh, padat, migrasi penduduk

Kegiatan Surveilans AFP di Jatim 14 Kab/Kota dengan NPAFP Rate <1 16 Kab/Kota dengan Spes Adekuat < 80% 8 Kab/Kota dengan kelengkapan lap.<90% 7 Kab/Kota dengan kelengkapan lap.RS <90% 25 kab/Kota dengan kelengkapan lap PKM <90% Dipetakan daerah KLB di Jatim periode 5 tahunan Sekitar 50% Desa di Jatim 33% belum terlatih surveilans (staf Surveilans) karena baru. Data hasil Assesment lebih valid Diketahui pada saat assesment & lap. PWS Diskusi Tim dilakukan setiap Jumat 4 x /tahun atau non resmi per telephon Pengolahan data : Kasus AFP minimal ( Non Polio AFP Rate ) % Speseimen adekuat % ketepatan & kelengkapan laporan Identifikasi daerah KLB PD3I Identifikasi desa risti dengan variabel kasus AFP, Cakupan IMM, daerah sulit, Kepulauan, Nakes, daerah konflik, Kumuh, Padat, Migrasi penduduk tinggi Identifikasi kualitas SDM (data assessment) Analisa data laporan & hasil Assesment Cakupan imunisasi (P4) berjalan Pembahasan masalah dilakukan oleh Tim (TEP) Komunikasi intensiv dengan tenaga ahli

Kegiatan Surveilans AFP di Jatim Analisis & interpretasi data : Trends Non Polio AFP rate : cenderung naik ( 2004 – 2005 ) Pemetaan desa risti : Dirinci sesuai dengan faktor risikonya ( faktor risiko diluar cak.IMM jauh lebih dominan ) Pemetaan kinerja Kab/Kota : 23 Kab/kota kinerja sedang- kurang Membuat kesepakatan dgn para tenaga ahli tentang : laporan cepat bila ada kasus di RS tindakan yg akan dilakukan, antisipasi penyebaran KLB dari propinsi lain Pemetaan daerah KLB PD3I : dilakukan setiap Kab/Kota periode 5 tahun Konfirmasi & validasi data laporan : sekitar 40% data laporan & assessment tak sama dan hasil assessment identifikasi daerah yg secepatnya perlu diintervensi : dipetakan sesuai masalah (penyulaman, pelat. petugas, kunjungan supervisi/OTJ tranning, pembagian wilayah binaan, dll)

Kegiatan Surveilans AFP di Jatim Pengambilan keputusan Penanganan khusus untuk daerah dengan tren : supervisi bersama Tim ahli, Tim Pusat, OTJ,dll Non Polio AFP Rate <2 dan cenderung menurun (3-4x/tahun) Desa risti ditangani sesuai dgn permasalahan yg ada : menggunakan tenaga guru untuk IMM (di Madura) Kab/Kota dengan kinerja yang kurang harus : supervisi bersama Tim, termasuk daerah binaan , dilakukan perlakuan khusus dari propinsi pembentukan TEK Adanya rekomendasi dari para ahli agar : Penggunaan Eritromisin etyl suksinat untuk ditindaklanjuti & digunakan sebagai pedoman prophilaksis kontak Diphteri (di Madura & Jatim) Daerah dengan KLB PD3I perlu dibuktikan : dilakukan survei balita sekitar status imunisasinya Data assesment menjadi pedoman yg valid setelah : Assesment akan terus dilakukan setiap tahun dikonfirmasi dgn data laporan rutin Kab/Kota Dalam rangka kegiatan intervensi selalu : dilakukan sesuai permasalahan melibatkan lintas program terkait

Kegiatan Surveilans AFP di Jatim Tindak Lanjut Penyulaman pada daerah non UCI : diutamakan wil Madura Intensifikasi di daerah tapal kuda : Sosialisasi kepada Kadinkes, Kasubdin kemungkinan penyebaran polio Asistensi & fasilitasi, Bimtek bersama : Sekaligus pembinaan RS (DSA,DSS,DSRM) Tim ahli dari RSUD Dr. Soetomo Dilakukan pelatihan fisiotherapis thd bidan, kader : Khusus wilayah Maduran Penyiapan sarana obat,pd daerah KLB PD3I : dianggarkan pembelian ADS, Eritromisin, dll Dilakukan survei sekitar rumah kasus untuk : dilakukan pada kasus PD3I usia <5 th dg IMM- mengetahui status imunisasi balita Penyelidikan KLB melibatkan lintas : melibatkan imm (KLB PD3I), Farmakmin (KLB Keracunan) program terkait ( TGC)

Kasus Virus Polio di Madura Bangkalan 20 Sampang 10 Pamekasan 17 Sumenep 6 WHO 14 Februari 2006

Distribusi AFP Di Kabupaten Sumenep, 2005-2006 DLM PROSES VAKSIN NEGATIV VPL VDPV 23 Jul 17 Mei 27 Jul 26 Jul . Jan ‘06 9 DES .Jan ‘06 15 DES 16 Mei 30 Mar 8 Apr 27 Ags 6 Mei 24 DES 5 NOP

DISTRIBUSI KASUS AFP MENURUT TGL SAKIT DI KAB. PAMEKASAN 10 Jul 25 Okt 26 Jan 1 Ags 10 Jul 25 Okt DISTRIBUSI KASUS AFP MENURUT TGL SAKIT DI KAB. PAMEKASAN 18Sep 9 Okt 17Sep 8 Jul 17 Jul 18 Jul 20 Jul 5 Jul 25 Ags 26 Sep 26 Jun 28 Agsl 21 Jul 14 Jul 22 Juli 29 Ags 21 Peb 4 Sep 28 Jul 28 Ags 16 Jul 19 Jul 13 Ags 18 Jul 2 Ags 13 Jun 14 Jan DLM PROSES VDPVl MATI PENDING ITD NEGATIV VAKSIN TAK ADA SPESIMEN

DISTRIBUSI KASUS AFP DI KAB. BANGKALAN 2005 VDPV VPL 26 Ags 28 Jul 20 Ags DLM PROSES VAKSIN 13 Jul 13 Des 17 Ags 14 Jun NEGATIV No Spes Sep 1 Jul 2 Jun 28 Jun 27 Ags 30 Ags 28 Jul 6 Ags 8 Ags 13 Jul 4 Ags 22 Jul 7 Ags 2 Ags 25 Ags 7 Ags 10 Jun 3 Jul 8 Ags

AFP Di Kab Sampang 2005 MATI VPL VAKSIN VAKSIN TAK ADA SPES. VPDV 23 Jul 6 Mei 5 Sep 28 Jul 2 Ags Ketapang 3 Jul 12 Ags 8 Jul Banyuates Sukobanah 11 Jun 23 Jul 25 Jul 27 Jul 8 Ags 12 Ags 14 Ags 12 Ags 14 apr 27 Jul Robatal Kedundung 30 Jul Tambelangan 7 Ags 24 Sep 15 Ags 22 Jul 17 Ags MATI Omben 12 Ags VPL VAKSIN Jrengek 20 Ags Sampang VAKSIN 10 Sep TAK ADA SPES. Camplong Torjun Sreseh VPDV 9 Sep NEGATIV

PPERSENTASE DESA UCI DI PROPINSI JAWA TIMUR (SPM) TAHUN 2004 S/D 2006

PERSENTASE DESA UCI DI PROPINSI JAWA TIMUR (SPM) TAHUN 2004 S/D 2006

PERSENTASE DESA UCI DI PROPINSI JAWA TIMUR (SPM) TAHUN 2004 S/D 2006

PERSENTASE DESA UCI DI PROPINSI JAWA TIMUR (SPM) TAHUN 2004 S/D 2006

ADANYA TEP, TEK DAN TEPUS (BBRP PUSK) FAKTOR PENDUKUNG ADANYA TEP, TEK DAN TEPUS (BBRP PUSK) MERUPAKAN PROGRAM KOMITMEN GLOBAL DUKUNGAN DANA DARI BLN SARANA PENGOLAHAN DATA (KOMPUTER) FAKTOR PENGHAMBAT KETEPATAN LAPORAN RUTIN RENDAH DATA SERINGKALI KURANG AKURAT DATA DIANGGAP SBG KELENGKAPAN SPJ TDK ADA SANGSI BAGI PENGIRIM DATA YG TDK BENAR DAN TDK TEPAT WKT FAKTOR

REKOMENDASI : MENGKAJI ULANG DATA APAKAH DATA YANG HRS DILAPORKAN SECARA RUTIN MMG BENAR-2 DATA YG DIBUTUHKAN UTK PENGAMBIL KEP. PENYEDIA / PENGIRIM DATA HARUS MENDAPAT INFORMASI TTG MANFAAT DATA YG DIKIRIM, TERUTAMA MANFAT BAGI PEMBERI INFORMASI

MATUR NUWUN