BAHAN KULIAH TEORI KOMUNIKASI SEMIOTIKA BAHAN KULIAH TEORI KOMUNIKASI

Menurut Barthes, bapak semiotika, semiotika bertujuan untuk melakukan penafsiran tanda verbal dan non-verbal tanda verbal adalah linguistik atau bahasa. Barthes lebih tertarik untuk menafsirkan sisi non-verbal yaitu tanda visual. Semiotika tanda verbal dapat beragam mulai dari keringat di wajah aktor film sampai foto prajurit berkebangsaan Afrika yang sedang menghormati bendera Perancis.

Semiologi atau semiotika membahas mengenai segala sesuatu yang menandakan hal lainnya. Menurut Umberto Eco, semiotika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang digunakan untuk berbohong karena jika sesuatu tidak dapat digunakan untuk berbohong maka ia tidak dapat digunakan untuk menceritakan kebenaran bahkan tidak dapat digunakan untuk menceritakan apapun.

Barthes lebih tertarik pada tanda visual karena bersifat langsung namun secara subtil mengkomunikasikan ideologi atau makna konotatif dan menyimbolkan nilai dominan masyarakat. Karena itulah, makna visual dapat bersifat menyesatkan (deceptive).

Barthes melakukan penjelajahan terhadap makna budaya desain baju, masakan Perancis, mobil, aksesoris Jepang, furniture, bahkan sampai tampilan publik yang besifat seksualitas. Penggolongan ini disebut analisis struktur yaitu taksonomi dan Barthes menyebutnya sebagai klasifikasi berbagai macam hal.

Barthesmenyatakan bahwa sistem semiotika budaya terdapat pada kondisi status quo. Mitologi yang mengelilingi tanda-tanda di masyarakat yang ada di dunia saat ini (kacau dan tidak adil) merupakan sesuatu yang alamiah, tidak bisa dihindari dan berkelanjutan (eternal). Teori Bartes mengenai mitos menyatakan bahwa bisa jadi tanda terlihat netral atau tidak bergerak namun tanda menyatakan banyak hal.

PERUBAHAN PITA KUNING: DARI MINTA MAAF SAMPAI RASA BANGGA

Menurut Barthes, tidak semua sistem semiotika adalah mitologi. Tidak semua tanda mengandung makna ideologi. Kenapa sebuah tanda yang terlihat netral namun dapat dilihat sebagai sesuatu yang penuh dengan konotasi bahkan memiliki kekuatan besar? Barthes membahas mitos atau sistem konotasi adalah sistem semiotika berlapis bahwa sesuatu dibangun berdasarkan sistem tanda sebelumnya. Tanda yang ada pada lapis pertama merupakan penanda bagi sistem lapis kedua.

"Tie A Yellow Ribbon Around The Ole Oak Tree" I'm coming home I've done my time, Now I've got to know what is and isn't mine, If you receive my letter tellin' you I'd soon be free, Then you'll know just what to do, if you still want me, if you still want me. Tie a yellow ribbon `round the ole oak tree, It's been three long years, do ya still want me? If I don't see a ribbon ,round the ole oak tree, I'll stay on the bus, forget about us, put the blame on me If I don't see a ribbon `round the ole oak tree. Bus driver, please look for me `cause I couldn't bear to see what I might see, I'm really still in prison, and my love, she holds the key, Simple yellow ribbon's what I need to set me free. I wrote and told her please tie a yellow ribbon `round the ole oak tree, If I don't see a ribbon `round the ole oak tree, I'll stay on the bus, forget about us, put the blame on me, Now the whole damn bus is cheering and I can't believe I see A hundred yellow ribbons `round the ole oak tree.

Pada tahun 1980, terjadi penyanderaan Kedutaan Besar Amerika di Teheran Iran dengan jumlah sandera beberapa staf kedubes Amerika Serikat yang ada. Penduduk Amerika memasang simbol pita kuning sebagai harapan bahwa para sandera tersebut dapat pulang dengan selamat.

 Namun pada saat Perang Vietnam, simbol pita kuning merupakan harapan bagi para tentara pulang dengan selamat namun terasa bahwa sebenarnya Bangsa AS malu terhadap campur tangan di Perang Vietnam.

Hal yang sama juga terjadi pada saat Perang Irak I di tahun 1991 dan Perang Irak II di tahun 2003. Namun jika dilihat pada ideologi perang yang dilaksanakan menjadi berbeda. Perang Irak I merupakan upaya AS untuk mengusir Irak yang menginvasi Kuwait Perang Irak II merupakan upaya AS untuk menguasai sumur minyak Irak.

merupakan usaha kepahlawanan Mengusir invasi mengusir Saddam Husien, Perang Irak I Perang Irak II merupakan usaha kepahlawanan Mengusir invasi mengusir Saddam Husien, pembasmian teroris, mengalahkan Axis of Evil, New World Order dan menjadi polisi dunia, nasionalisme dan lain sebagainya.

PEMBUATAN MITOS: MEMISAHKAN SIMBOL DARI SEJARAH

Menurut Bartes, perpindahan permohonan maaf menjadi rasa bangga akan kemenangan merupakan pola semiotika. Setiap tanda ideologi merupakan hasil dua sistem tanda yang saling bersinggunggan. Sistem pertama diwakili oleh koin kecil yang bersifat deskriptif. Merupakan citra dan konsep yang menghasilkan tanda denotatif (literal). Kemudian terjadi sistem konotatif yang berlapis yang akhirnya melahirkan perubahan tanda yang semula netral menjadi tanda yang memiliki ideologi.

tanda sistem denotatif adalah citra pita kuning yang ada pada benak manusia ketika mendengarkan lagu pita kuning. Isi denotatif adalah stigma permohon maaf karena telah melakukan kejahatan. Tanda ketiga adalah permohonan maaf atas kesalahan yang diwakili oleh pita kuning yang merupakan kombinasi antara rasa penyesalan dan rasa lega karena dimaafkan. 

Saat ini pita kuning berubah menjadi Sebagai tanda syukur selamat pulang ke rumah (welcome home) Sebagai tanda bahwa kami dapat mengalahkanmu (we are better than yours). American nationalism. Pada sistem saat ini, pita kuning merupakan simbol kemenangan pada perang Irak II namun terlupakan bahwa Perang Irak II memiliki sisi gelap seperti : AS pernah memberikan senjata kepada Irak pada Perang Irak- Iran, tidak ada perencanaan pengelolaan negara setelah perang, ada pelanggaran HAM pada tawanan perang seperti di penjara Abu Ghraib, pengambilalihan sumur minyak Irak.

MEMBONGKAR KEDOK MITOS MASYARAKAT HOMOGEN

Menurut Barthes, tanda konotatif yang kosong dapat dibongkar melalui semiotik. Bagaimana semiotik memaparkan atau membongkar sistem mitos yang ada. Mitos merupakan narasi suci yang menjelaskan bagaimana dunia dan manusia bermula sampai keadaan saat ini.

Mitos disebut juga cerita tradisional. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai ideologi dalam bentuk narasi. Mitos dapat muncul dari kisah nyata atau cerita yang ditambah-tambahkan atau penjelasan ritual. Mitos disebarkan melalui agama, pengalaman untuk membangun perilaku tertentu atau pengajaran.

Ideologi merupakan serangkaian ide yang bersifat sadar dan tidak disadari yang menjadi dasar tujuan, harapan dan perilaku. Ideologi merupakan visi mendalam, cara pandang terhadap sesuatu atau ide dari kelas dominan kepada seluruh anggota masyarakat (sosialisasi). Ideologi merupakan sistem abstrak yang diterapkan kepada publik khususnya politik.

Menurut Bartes, tanda mitos memperkuat nilai dominan budaya masyarakat. Misalnya: WWF merupakan hiburan di malam minggu namun menurut Barthes adalah “keadilan” dimana good guys always win yang memunculkan kenyamanan pada penonton yang hidup di dunia yang penuh dengan kekacauan moral dan ketidakadilan.

menurut Barthes, tanda ideologi mendukung status quo dengan mengubah sejarah menjadi sesuatu yang alamiah; seolah-olah kondisi saat ini merupakan kondisi alamiah. Semua yang bersifat personal, kondisional, budaya, dan temporal menjadi hilang. Dunia bersifat seolah-olah berjalan lancar selamanya. Pertanyaannya adalah siapa yang mengendalikan pencitraan masyarakat sehingga semua seolah-olah menjadi alamiah.

SEMIOTIKA KOMUNIKASI: I WANT TO BE LIKE MIKE

Informasi media massa tidaklah lagi menjadi informasi Informasi media massa tidaklah lagi menjadi informasi. Semua merupakan komoditas yang penuh dengan warna khayalan. Khalayak hanya menjadi konsumen yang terus menerus dicecoki. Ingatlah, bahwa realitas media selalu bersifat politis. Penuh dengan efek artifisial dan bertujuan untuk mencapai hal-hal tertentu.

Brand placement Michael Jordan. Kreatif iklan Jordan sedang berada di udara dan meminum gatorade. Gatorade laku keras. Iklan pun terus menerus ditayangkan sehingga perusahaan televisi untung keras.

Denotatifnya adalah anak kecil yang mengagumi MJ dan ingin sukses seperti MJ. Denotatif level II adalah nilai budaya Amerika bahwa kerja keras merupakan segalanya jika ingin hidup sukses.

Secara ideologi ini merupakan sistem perbudakan manusia yang menjadi bahan bakar kapitalisme. Ironisnya kekaguman anak kecil di iklan menjadi berubah menjadi ideologi kapitalisme. Kesuksesan hanyalah menjadi sebuah mitos.

CHARLES PEIRCE: A TRIADIC ALTERNATIVE TO SAUSSURE AND BARTHES

Sedangkan Charles Sanders Peirce mengembangkan konsep model tanda triadic yang terdiri dari Obyek: sesuatu diatas tanda yang mengacu kepada makna tanda. Misalnya pistol sebagai obyek fisik untuk menembak atau melindungi diri. Representamen: tanda sebagai perantara bentuk tanda. Interpretant: penafsiran tanda yang muncul pada individu yang melakukan penafsiran.