INFILTRASI
INFILTRASI Infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) masuk kedalam tanah Dengan kata lain, infiltrasi adalah aliran air masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal).
Proses Infiltrasi proses masuknya air kebawah permukaan tanah P Muka tanah Proses infiltrasi
PERKOLASI perkolasi merupakan proses kelanjutan aliran air tersebut ke tanah yang lebih dalam. Setelah lapisan tanah bagian atas jenuh, kelebihan air tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam sebagai akibat gaya gravitasi bumi dan dikenal sebagai proses perkolasi
mekanisme infiltrasi proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah. tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah. proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping, dan atas).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses infiltrasi dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebal lapisan yang jenuh; kelembaban tanah; pemampatan oleh curah hujan; penyumbatan oleh bahan-bahan yang halus; Tanaman penutup; topografi; Intensitas hujann; udara yang terdapat dalam tanah lain-lain, seperti : kekentalan air, efek pembekuan di daerah dingin.
Tanah remah akan memberikan kapasitas infiltrasi yang lebih besar daripada tanah liat. Tanah dengan pori jenuh air mempunyai kapasitas lebih kecil dibandingakan tanah dalam keadaan kering Keadaan tajuk penutup tanah yang rapat dapat mengurangi jumlah air hujan yang sampai ke permukaan tanah, dan demikian, mengurangi besarnya air infiltrasi. sistem perakaran vegetasi dan seresah yang dihasilkannya dapat membantu menaikkan permeabilitas tanah, dan dengan demikian dapat meningkatkan laju infiltrasi
menggunakan alat infiltrometer; Menurut Knapp tahun 1978, 3 (tiga) cara dalam menentukan besarnya infiltrasi menentukan beda volume air hujan buatan dengan volume air larian pada percobaan laboratorium menggunakan simulasi hujan buatan; menggunakan alat infiltrometer; teknik pemisahan hidrograf aliran dari data aliran air hujan.
Pendekatan Teoritik 1. Persamaan Horton 2. Persamaan Philip 3. Metode Green-Ampt
Persamaan Horton Persamaan Horton laju infiltrasi berkurang secara eksponensial (Horton, 1939).
Persamaan Horton
fc t GAMBAR LIKU INFILTRASI DGN HUJAN TERPUTUS (INTERMITTEN)
Modifikasi Horton berlaku bila intensitas hujan kurang dari laju infiltrasi. secara umum :
GAMBAR MODIFIKASI HORTON t1 t2 GAMBAR MODIFIKASI HORTON
2. Persamaan Phillip Infiltrasi kumulatif F(t) dapat didekati dengan : Laju infiltrasi
3. Persamaan Green-Ampt Laju infiltrasi f (t) dapat dinyatakan dengan: Infiltrasi kumulatif F (t), dapat dihitung dengan:
Pengukuran Infiltrasi 1. Single ring Infiltrometer 2. Double ring infiltrometer 3. Rainfall Simulator 4. Perkiraan dengan analisis hidrograf
Pengukuran Infiltrasi 1. Single ring infiltrometer berupa silender baja yang dimasukkan kedalam tanah dan dilengkapi dengan skala dalam mm dan hook gauge untuk mengukur penurunan muka air dalam rentang waktu tertentu. Data waktu yang diperoleh dapat dibaca sebagai laju infiltrasi tiap satuan waktu
Pengukuran Infiltrasi 2. Double ring infiltrometer hampir sama dengan single ring infiltrometer, hanya saja digunakan dua buah silinder baja untuk menahan rembesan air ke arah horizontal dengan cara mengisi air pada ruang di antara dua silinder baja 3. Rainfall Simulator seperangkat alat pembuat hujan buatan yang dilengkapi dg alat pengukur debit laju infiltrasi f (i,q,tc, dp) Ket : i = intensitas hujan (mm/jam) q = debit (mm/jam) tc = tampungan cekungan (mm) dp = detensi permukaan (surface detention)
Penentuan laju perkolasi dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik tanah (permeabilitas,porositas dan tekstrur tanah), kedalaman air tanah dan topografi daerah tinjauan serta sifat geomorfologi secara umum (Sudjarwadi, 1983).