Kerangka SIM Untuk Organisasi Publik Irawanto, S.Sos, M.Si Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen STIA Bina Banua Banjarmasin KULIAH KE TIGA
Latar Belakang Di era 80 an organisasi publik didominasi oleh sektor formal-pemerintahan Di era 90 an aset publik banyak yang dikuasai oleh organisasi swasta, kondisi ini terjadi karena tiupan kebijakan privatisasi dari dunia pertama yang ditandai dengan menguatnya perwujudan kebijakan ekonomi pasar dan blok-blok perdagangan
Pada kondisi yang lain kekuatan keuangan nasional di negara sedang berkembang cenderung melemah. Kenyataan ini mau tidak mau mempengaruhi pergeseran pengelolaan organisasi publik.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK ORGANISASI PUBLIK DAN SWASTA Bila kita membicarakan organisasi tidak terlepas dari pelayanan organisasi yang bersifat publik atau swasta. Beda Pelayanan publik & swasta Menurut Gabriel Roth, (1987:1), pelayanan publik adalah pelayanan yang disiapkan untuk publik, apakah disediakan secara umum (museum) ataupun disediakan secara privat. Pada konteks ini pelayanan publik difokuskan pada tanggung jawab pemerintah. Pada konteks ini indikator utama terutama terletak pada kontrol pemerintah atas pelayanan yang diberikan pada publik, baik ditangani pemerintah atau swasta
PERBEDAAN KARAKTERISTIK ORGANISASI PUBLIK DAN SWASTA Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli misalnya hasil penelitian James L Perry dan Hal G . Rainey tentang The public private distinction in organization theory: Acritique and research menunjukkan perbedaan kedua organisasi tersebut. Para ahli dapat menyimpulkan bahwa terdapat dua variabel pokok yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membedakan organisasi publik dengan organisasi swasta yaitu : Variabel Struktur Variabel Proses
STRUKTUR Organisasi publik sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal (faktor politik). Pengaruh faktor eksternal mempengaruhi proses pembuatan keputusan. Kemandirian pengambilan keputusan organisasi publik terkait dengan faktor kepemilikan atau pendanaan. faktor tersebut menyebabkan organisasi publik ditentukan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut (Alchian dan Demsetz dalam Perry dan Rainey,1972) faktor kepemilikan merupakan faktor pembeda antara organisasi publik dan swasta yang begitu krusial
3. Struktur organisasi publik lebih birokratis dan sangat sentralistis. Hierarkhi kewenangan pimpinan puncak lebih besar, sehingga aliran informasi dalam pembuatan keputusan tidak berjalan merata namun kenyataan ditutup dengan pendekatan pembuatan keputusan yang rasional walaupun sering menimbulkan konflik. Variabel lain yang perlu dipertimbangkan pada konteks ini adalah variabel ukuran organisasi dan pengembangan organisasi
PROSES Dilihat pada faktor manajemen yang meliputi masalah: Kepemimpinan, (kewenangan & Kekuasaan) Semangat kerja, (upah kerja & output) Komitmen, Kepuasan kerja, dan lain-lain. Variabel tersebut lebih banyak disinggung pada organisasi swasta. Manajer pada organisasi swasta lebih memiliki kompetensi tinggi pada penentuan tujuan dan pelaksanaan. Kompetensi kepemimpinan pada organisasi swasta dengan demikian menjadi sangat menentukan.
Dari segi manajemen, organisasi swasta dikelola dengan proses yang lebih dinamis. Struktur organisasi tidak birokratis Proses manajemen yang lebih lugas dan responsif. Resfonsivitas organisasi swasta terjadi melalui proses manajemen khusus dimana dalam pembuatan keputusannya didukung dari semua unit secara lancar.
Tingkat responsif organisasi swasta cukup peka terhadap lingkungan Tingkat responsif organisasi swasta cukup peka terhadap lingkungan. Karena masalah kelangsungan hidup memang merupakan dimensi utama dari organisasi swasta. Sedangkan organisasi publik yang lebih memperhatikan segi proses politik yang tidak terhindarkan. Organisasi publik mempunyai tanggung jawab pelayanan serta komitmen pada pencapaian tujuan global (nasional) yang lebih besar.
Organisasi swasta yang dihadapkan langsung pada kelangsungan hidup organisasi, maka dalam dimensi manajemennya sangat berbeda dari organisasi publik. Dalam proses pengambilan keputusan organisasi publik lebih menekankan rutinitas dan stabilitas pada struktur yang tersentralisasi. Sedankan di organisasi swasta mengacu pada hal yang strategis dan proses yang tidak berbelit. Pendekatan keputusan lebih pada behavioral daripada rasional
Sistem rewardnya di organisasi swasta lebih menarik (tercipta kepuasan kerja, meningkatkan komitmen kerja dan kinerja organisasi) . Sedangkan untuk organisasi publik derajat kepuasan tidak begitu tinggi dan komitmen yang rendah yang diwarnai dengan tujuan yang beragam dan prosedur berbelit. Cerminan itu semua adalah pelaksanaan pelayanan yang dikeluhkan oleh klien.
Beberapa pendekatan yang diutarakan oleh Ceiden (1987) untuk mengidentifikasi organisasi publik : Pertama, organisasi publik sebenarnya identik dengan administrasi pemerintahan (terutama pada kegiatan-kegiatan tertentu/pertahanan, penarikan pajak ataupun atau dalam hal pelayanan yang bersifat monopoli : imigrasi, listrik, kerata api) Namun dibeberapa negara atau masyarakat lain, kegiatan pelayanan umum juga dilakukan oleh pihak swasta
Kedua, melukiskan bahwa indentifikasi organisasi publik didasarkan pada peraturan negara, dibiayai oleh keuangan negara, dan dioperasionalisasikan aparat yang mempunyai jenjang karir tertentu. Dibeberapa negara konsepnya bisa berubah yang mana administrasi negara bukan sinomin dengan organisasi pemerintah Ketiga, sifat-sifat administrasi organisasi publik berorientasi pada publik , hal ini terlihat dari kegiatan eksekutif yang mempunyai perhatian lebih pada masalah sosial, nilai sosial, kesadaran yang tinggi pada pendapat umum. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan ada organisasi sukarela yang kadang lebih responsip daripada organisasi pemerintah
Keempat, melihat administrasi negara yang berbentuk publik memiliki ciri khusus dalam melaksanakan kebijakan publik seperti kontrol politik, akuntabilitas, pemakaian birokrasi pemerintah, pembuatan kebijakan pemerintah dan penegakan hukum yang berbeda yang dilakukan oleh swasta.
Kelima, memfokuskan pada sifat publicness, menurut Denhardt sifat publik terlihat dari perlunya organisasi publik memfokuskan pada demokratisasi hubungan sosial. Menurutnya administrasi negara harus mengkonsentrasikan pada administrasi publik yang demokratis daripada berorientasi pada administrasi yang otokratis, dan manejemen partisipatif daripada manajemen hirarkis.
Kontrak dari lembaga publik Monopoli (BPPC & JERUK) Singgungan antara organisasi publik dengan swasta (mix of services) Gabriel Roth (1987:2) dengan beberapa model Kontrak dari lembaga publik Monopoli (BPPC & JERUK) Kontrak manajemen, penanganan salah satu atau beberapan pelayanan barang publik oleh perusahaan swasta Voucher Kerjasama konsumen Tidak termasuk bahasan
Persfektif lain yang membedakan antara organisasi publik dan niaga Economic authority yang dilihat dari kegagalan pasar (market failure) dan faktor kepemilikan Political authority (organisasi swasta dikendalikan oleh tujuan internal mencari keuntungan dan tentu tidak bisa dalam organisasi publik Work context (terutama pada level pimpinan) organissi publik akan dipengaruhi oleh media massa dan kelompok kepentingan yang akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan
Kerangka SIM Pada Organisasi Publik SIM merupakan konsep yang penting dalam ilmu adm negara. Organisasi publik yang menjadi fokus ilmu adm. Selalu mengaitkan segala sumber daya dalam mencapai tujuannya. Salah satu sumber daya yang paling penting adalah Informasi. Menurut Robert Murdick (1984:5), informasi ini dianologikan sebagai darah dalam organisasi.
Indikator kesehatan organisasi terlihat dari lancar tidaknya pencapaian organisasi. Ketidakstabilan dalam pencapaian tujuan karena terhambatnya informasi termanifestasi dalam, antara lain: Hasil keputusan yang tidak menggambarkan persoalan yang dihadapi (karena tidak didukung oleh informasi yang berkualitas)
Komponen SIM Meliputi (F F Land, M Kennedy-McGregor dalam Galliers, 1987:86) Sistem diskursus dan interaksi antara individu dan kelompok kerja di dalam organisasi. Aturan, batasan-batasan organisasi dan batasan-batasan wewenang Sistem komputer formal yang meliputi aktivitas-aktivitas organisasi melalui formalisasi dan pemograman Sistem komputer infomal dikaitkan dengan penanganan komputer secara personal dan kemungkinan pengunaan sistem formal serta jaringan komputer sebagai sarana penyatuan informasi yang tidak tersetruktur dan informasi-informasi informal. Sistem eksternal, formal dan informal. Tidak ada organisasi yang steril
Beberapa catatan perkembangan konsep SIM dalam lingkup Adm. Negara Banyaknya buku-buku SIM yang mengakar dan terafiliasi dalam ilmu ekonomi, sehingga menyatu dalam pengajaran dan aplikasi pada adm. Negara khususnya pada penerapan model organisasi publik. Pengertian SIM disini digunakan dalam konteks baik sistem, informasi dan menejemen, sehingga komputer bukanlah merupakan suatu konsep SIM. SIM sebagai suatu proses. (SIM terdiri dari users, analisis sistem) dalam konteks ini menyebabkan : a. perbedaan persepsi antara users dengan analis sistem b. terhambatnya komuniasi antara users dengan analisis sistem
Kemajuan teknologi pada era komunikasi Proses dan pengolahan data secara cepat dan efisien dengan output yang bervariasi hal ini menyebabkan : a. Menejer tingkat atas menjadi antipati terhadap analis sistem. b. di organanisasi publik sistemnya lebih sentralistis, perkembangan teknologi sangat lambat diterima sehingga berdampak pada pengembanga SIM itu sendiri