PENGARUH BUDAYA ACEH DALAM MENJAGA PERDAMAIAN DAN REKONTRUKSI` Oleh: Dr.Tgk.H.Muslim Ibrahim,MA Ketua MPU NAD Diselenggarakan oleh TARI Di Banda Aceh, 20 September 2006

بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة الله و بركاته الحمد لله رب العالمين. و الصلاة و السلام على أشرف الأنبياء و المرسلين و على آله و أصحابه احمعين، اما بعد، فيا عباد الله، اتقوا الله حق تقاته و لا تموتن الا و انتم مسلمون. الر

Apasih BUDAYA ACEH itu??? Budaya (Kebudayaan) Aceh adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia Aceh yang menimbulkan kebanggaan bagi suku bangsa yang mendiami daerah Aceh. Budaya Aceh berdasarkan Islam dan UUD 1945 dan/atau nilai-nilai luhur yang berkembang dalam masyarakat Aceh

Fungsi KEBUDAYAAN ACEH Untuk memperkokoh hubungan hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Ruang Lingkup Kebudayaan Aceh adalah: Nilai Agama dan Upacara Keagamaan Sistem Organisasi/Kelembagaan Kemasyarakatan Sistem Pengetahuan, Bahasa dan Kesenian Sistem Mata Pencaharian Hidup Sistem Teknologi dan Peralatan

KELEMBAGAAN ADAT KEMASYARAKATAN Imum/Kepala Mukim Imum Syik Keusyik Tuha Peut Tuha Lapan Imum Meunasah Keujruen Blang Panglima Laot Pawang Gle Peutuwa Seuneubok Haria Peukan Syahbanda

HYPOTHESA Berdasarkan pengertian, dasar, fungsi, ruang lingkup dan kelembagaan masyarakat dalam Budaya Aceh, diyakini bahwa Budaya Aceh sangat berpengaruh dalam menjaga perdamaian dan rekonstrusi di Aceh, selama perdamaian dilakukan atas dasar MoU yang ditanda-tangani pada 15 Agustus 2005 di Helsinki (Finlandia) dan rekonstruksi dilakukan sesuai dengan blueprint yang telah disahkan pada tanggal………………….

NILAI AGAMA DAN UPACARA KEAGAMAAN Menurut info seluruh mesjid, mushala dan tempat ibadat di Aceh dipenuhi jamaah untuk berdo’a dan syukur pada tgl 15 Agustus 2005 sejak pagi dan setelah saya sms “Sudah ditanda-tangani” serentak bersujud syukur Sebelumnya dihampir setiap selesai ibadah kita berdo’a agar keamanan kita berlangsung abadi dan langgeng, serta upaya rehabilitasi dan rekonstruksi berlangsung lancar dan sesuai dengan yang diharapkan الر

SISTEM KELEMBAGAAN Do’a, harapan damai dan syukuran rekonstruksi sebagaimana kita sebutkan itu dilakukan masyarakat dibawah komando Kepala Mukim, Imum Syik, Keusyik bersama Tuha Peut, Tuha Lapan, Imum Meunasah, Keujruen Blang, Panglima Laot, Pawang Gle, Peutuwa Seuneubok, Haria Peukan, Syahbanda dan sebagainya termasuk kepala kantor, kepala sekolah, instansi negeri dan swasta. الر

SISTEM PENGETAHUAN, BAHASA DAN KESENIAN Tentang kesepakatan dalam MoU, Hadih Maja: Meunyo buet ka mufakat x Lampoh jrat tapeugala Penanda-tangan MoU, pemeliharaan keamanan, rekonstruksi dan rehabilitasi semuanya dipersaksikan agar: Pisang mah tablou ngon meuh x Pisang aneuh tablou ngon pade Tajak beutrok taeu beudeuh x Bek rugoe meuh saket hate Dalam tarian Rapai geleng, Saman Inong dan Seudati agam entah berapa ratus kali sudah dikisahkan tentang rindu damai dan ingin rehabilitsi dan rekonstruksi Aceh berjalan sesuai harapan, malah ada kritikan pedas terhadap perbuatan korupsi dst. الر

KESIMPULAN Faktor Budaya Masyarakat Aceh sangat mendukung keamanan dan menunjang kelestariannya Budaya Aceh adalah pilar utama rekonstruksi Aceh. Dengan terciptanya keamanan dan terealisirnya rekonstruksi, Aceh harus tetap Aceh dengan budaya keacehan, keislaman, keindonesiaan dan ke internasionalannya.

WABILLAHIT TAUFIQ WAL HIDAYAH والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته ALHAMDULILLAH WABILLAHIT TAUFIQ WAL HIDAYAH والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته مسلم ابراهيم آشي الاوسي