Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 6 – Bagaimana penyakit berkembang Rekaman file PowerPoint
Di sesi 6 kita akan membahas: Bagaimana penyakit terjadi dan perkembangan status penyakit pada individu hewan Perkembangan penyakit pada populasi hewan VOICE OVER Dalam sesi ini kita akan menelaah dengan lebih dalam sifat inang yang memengaruhi kapan penyakit muncul pada individu hewan dan bagaimana sifat-sifat ini memengaruhi penularan penyakit di dalam populasi. Pemahaman mengenai perkembangan penyakit menular dalam individu dan di dalam populasi hewan akan membantu dalam proses investigasi penyakit. Seperti didiskusikan pada sesi terakhir, ada banyak penyebab penyakit, korelasi Hubungan antara sifat inang, sumber penyakit, dan lingkungan menentukan apakah akan hewan tertular penyakit.
Semua ayam milik Pal Soleh pernah sakit influenza Di tempat Pak Soleh Semua ayam milik Pal Soleh pernah sakit influenza Suatu hari, Pak Soleh membawa satu ayam sakit dan tiga hari kemudian, hampir semua ayamnya juga sakit VOICE OVER Kita akan memulai dengan satu contoh: Soleh memiliki banyak ayam. Dia membawa satu ayam sakit ke rumah dan menaruhnya bersama dengan ayam lain. Dia memperhatikan bahwa sejak hari dia menaruh ayam sakit itu bersama dengan yang lain, antara tiga sampai lima hari kemudian semua ayamnya sakit. Dalam contoh ini infeksi tampaknya sudah berpindah dari ayam sakit dan menular ke ayam lain. Hal ini menunjukkan bahwa infeksi tersebut menular (dapat menyebar dari satu hewan ke hewan lain). Ada banyak alasan mengapa Soleh mengamati periode antara 3 -5 hari sebelum semua ayamnya sakit. Kita akan melihat alasan-alasan tersebut dalam sesi ini.
Definisi Sumber penyakit termasuk: Penyakit menular langsung termasuk: Bakteri Virus Parasit Protozoa Jamur Penyakit menular langsung termasuk: Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) HPAI Penyakit menular tak langsung termasuk: Tetanus Anthraks Cacing hati (liverfluke) Agen hidup yang mampu menyebabkan penyakit pada hewan yang rentan Penyakit yang dapat menyebar langsung dari satu hewan ke hewan lain VOICE OVER Pertama-tama kita harus menjelaskan arti beberapa istilah yang akan kita pakai Sumber infeksi atau sumber penyakit menular adalah organisme hidup yang mampu menyebabkan penyakit pada hewan yang rentan. Penyakit menular langsung adalah penyakit yang dapat menyebar secara langsung dari satu hewan ke hewan lain. Semua penyakit menular menyebabkan infeksi, tetapi tidak semua penyakit menular dapat menyebar secara langsung. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang tidak disebarkan secara langsung dari satu hewan ke hewan lain
Definisi Kerentanan/suseptibilitas: seekor hewan haruslah memiliki kerentanan terhadap agen penularan agar penyakit terjadi Beberapa agen hanya menginfeksi satu spesies, sementara yang lain dapat menginfeksi banyak spesies Beberapa agen hanya menginfeksi ternak muda, betina hamil dan ternak tua atau sakit Paparan: kontak atau interaksi antara agen infeksi dan hewan Tidak setiap paparan akan mengakibakan penularan VOICE OVER Seekor hewan haruslah rentan terhadap sumber infeksi untuk bisa terjangkiti penyakit. Artinya, hewan ini tidak memiliki kekebalan sebelumnya; hewan ini merupakan hewan yang tepat, dengan jenis kelamin yang tepat dan spesies yang tepat untuk bisa terjangkiti penyakit tersebut. Paparan mengacu pada interaksi antara seekor hewan dengan sumber infeksi. Tidak semua hewan yang terpapar akan terinfeksi.
Perkembangan penyakit dalam satu individu hewan Waktu Hewan dengan infeksi Masa inkubasi (tidak ada tanda-tanda infeksi) Penyakit klinis (menunjukkan tanda-tanda infeksi) Penyakit kronis (sedang terjadi) Status pembawa Kematian Sembuh – tanda-tanda hilang & sumber infeksi lenyap Rentan Terinfeksi Hasil akhir infeksi Mulai infeksi Paparan VOICE OVER Di dalam inang (hewan) ada beberapa langkah terjadinya penyakit. Pertama hewan harus rentan terhadap penyakit. Kemudian, hewan yang rentan harus terpapar sumber penyakit. Infeksi terjadi. Waktu sejak infeksi mulai sampai munculnya tanda-tanda klinis disebut masa inkubasi. Penyakit klinis adalah periode ketika hewan menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Semua sapi Pak Soleh terinfeksi cacing Di tempat Pak Soleh Beberapa sapi diare Semua sapi Pak Soleh terinfeksi cacing Tidak semua sapi yang terinfeksi menunjukkan tanda-tanda klinis penyakit VOICE OVER Pak Soleh juga memiliki beberapa sapi. Setahun yang lalu sapi-sapinya diare. Pak Paimin, paravet, menginvestigasi permasalahannya. Sebagai bagian dari suatu riset di universitas dia mengambil sampel kotoran dari semua sapi. Pak Paimin menemukan bahwa semua sapi Pak Soleh terinfeksi cacing namun hanya sedikit yang terkena diare. Semua sapi sembuh dan sehat kembali setelah diberi obat cacing. Ini adalah satu contoh dari sebuah penyakit (cacingan) yang tidak menyebabkan semua hewan yang terinfeksi menunjukkan tanda-tanda penyakit.
2 tahun lalu, beberapa sapi Pak Soleh mati karena Anthraks Di tempat Pak Soleh Spora anthraks di tanah Sapi makan spora Spora menjadi aktif, bakteri tumbuh dan menginfeksi hewan. Hewan mati. http://www.cdc.gov/anthrax/basics/index.html 2 tahun lalu, beberapa sapi Pak Soleh mati karena Anthraks Semua sapi yang terinfeksi, mati VOICE OVER Soleh juga memiliki beberapa sapi. Setahun yang lalu beberapa sapinya terkena diare. Pak Paimin, para-vet menginvestigasi permasalahannya Sebagai bagian dari pelajaran di universitas, dia mengambil sampel kotoran dari semua sapi. Dia menemukan semua sapi Soleh terinfeksi cacing namun hanya beberapa yang terkena diare . Semua sapi sembuh dan sehat kembali setelah diberi obat cacing. Dua tahun yang lalu sapi Soleh tiba-tiba mati karena infeksi anthrax. Anthrax adalah contoh penyakit yang menyebabkan kematian pada semua hewan yang terinfeksi.
Hewan pembawa Konjungtivis Hewan yang sudah sembuh dari konjungtivis bisa saja masih membawa bakteri penyebab konjungtivis Hewan pembawa Bakteri hidup di: Mata Hidung Vagina Dapat menyebarkan bakteri ke hewan lain yang rentan dan menyebabkan penyakit di hewan lain tersebut. VOICE OVER Sekarang kita akan kembali membahas konjungtivis. Banyak hewan yang secara klinis sembuh dari konjungtivis akan terus membawa bakteri (Moraxella bovis) yang hidup di air mata (pada mata), hidung, atau vagina. Hewan tidak akan menunjukkan tanda-tanda konjungtivis tetapi mereka masih membawa bakteri. Hewan-hewan ini disebut pembawa (carrier). Lalat bisa membawa bakteri dari hewan-hewan pembawa ini ke hewan lainnya yang rentan terhadap infeksi. Ketika hewan rentan terpapar pada sumber penyakit dan jika ada sebab-sebab lain (panas, kering, kondisi berdebu, dan makanan yang kasar, terlalu banyak sapi/kepadatan tinggi), penyakit bisa terjadi. Ini adalah contoh ketika penyakit bisa menyebabkan infeksi yang terus bertahan atau dengan kata lain menyebabkan hewan terinfeksi menjadi pembawa. Hewan mungkin menunjukkan sedikit atau bahkan tidak ada tanda-tanda infeksi tetapi mampu menyebarkan sumber penyakit. Hewan-hewan pembawa membawa risiko pada hewan yang rentan di populasi.
Hewan yang sembuh kekebalan kerentanan VOICE OVER Hewan yang sembuh mungkin memiliki kekebalan terhadap sumber infeksi sehingga jika terpapar lagi mereka tidak akan terinfeksi. Beberapa kekebalan penyakit bertahan seumur hidup, sementara kekebalan terhadap penyakit yang lain mungkin hanya berlangsung dalam waktu yang lebih pendek. Dalam situasi-situasi ketika kekebalan menurun, hewan bisa menjadi rentan terhadap infeksi lagi.
Perkembangan penyakit dalam sebuah populasi Setelah suatu waktu – seluruh populasi bisa sakit. VOICE OVER Sekarang kita akan membicarakan tentang perkembangan penyakit di dalam satu populasi hewan. Bayangkan satu populasi hewan yang tidak pernah terpapar pada satu penyakit menular sebelumnya. Populasi ini kemungkinan besar rentan terhadap infeksi. Masuknya penyakit ini ke dalam populasi kemungkinan besar akan menghasilkan penyebaran penyakit yang cepat (wabah atau epidemi). Banyak penyakit menular menyebar dengan cepat melalui satu kawanan, sedangkan penyakit lain menyebar dengan lambat atau tidak menyebar sama-sekali. Apakah penyakit menular menyebar dengan cepat atau lambat akan bergantung pada sifat sumber infeksi dan penyebab-penyebab lain, khususnya kepadatan hewan dan jumlah hewan di dalam populasi yang kebal atau rentan terhadap penyakit. Penyakit ND dan HPAI serta PMK semuanya penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar dengan sangat cepat. Penyakit Bovine johnes dan virus BVD mungkin menyebar dengan lambat di dalam sebuah populasi. Bawa satu hewan sakit dengan penyakit menular ke dalam populasi yang rentan
Perkembangan penyakit dalam sebuah populasi VOICE OVER Sekarang kita akan membicarakan perkembangan penyakit di dalam sebuah populasi hewan. Di dalam gambar, sebelah kiri, satu hewan yang terinfeksi dimasukkan ke dalam populasi yang terdiri dari hewan yang kebanyakan masih rentan. Hewan terinfeksi berkontak dengan enam hewan sebelum akhirnya sembuh dan tidak lagi menularkan penyakit. Hewan menyebarkan penyakit kepada empat dari enam hewan itu dan keenam hewan tersebut akhirnya menularkan penyakit pada hewan lainnya. Di dalam gambar, sebelah kanan, hewan terinfeksi berkontak dengan enam hewan sebelum dia berhenti menularkan penyakit pada yang lainnya. Tetapi, keenam hewan sudah kebal sehingga tidak terjadi penyebaran penyakit. Gambar di sebelah kanan merupakan contoh bagaimana kekebalan kawanan mengurangi risiko penyebaran penyakit di dalam sebuah populasi. Ketika sejumlah besar hewan dari populasi kebal, kekebalan hewan melindungi sebagian hewan rentan di dalam populasi. Secara umum, jika 80% dari populasi kebal terhadap penyakit, kekebalan komunitas akan mengurangi penyebaran penyakit di antara hewan yang rentan. Tetapi, jumlah hewan kebal yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek kekebalan kawanan akan beragam untuk penyakit-penyakit yang berbeda. Hewan yang kebal Hewan terinfeksi yang menular pada lainnya Hewan yang rentan
Perkembangan penyakit di dalam populasi - Kekebalan kawanan VOICE OVER Grafik ini menunjukkan sebuah simulasi ketika penyakit menular dimasukkan ke kawanan yang rentan. Garis-garis tersebut mewakili jumlah relatif hewan sepanjang waktu: Hewan yang rentan Hewan yang terinfeksi dan menunjukkan tanda-tanda klinis Hewan yang sembuh Dalam contoh ini, pada awalnya ada 500 hewan di dalam populasi; 500 hewan tersebut semuanya rentan, tidak ada infeksi klinis dan tidak ada hewan yang sembuh. Ini artinya tidak ada penyakit di dalam populasi ini. Untuk penyakit yang ada di dalam populasi (penyakit endemis), populasi harus terdiri atas kombinasi antara hewan yang rentan, terinfeksi, sembuh, dan yang kebal. Jumlah penyakit akan bergantung pada kombinasi hewan dalam populasi tersebut pada waktu itu. Hewan yang rentan akan paling berpengaruh dalam jumlah penyakit. Jika sebagian besar dari populasi rentan ketika penyakit masuk, akan timbul wabah yang besar. Jika kebanyakan hewan dalam populasi telah kebal, penyakit yang masuk hanya akan berdampak sedikit.
Sesi 6 - Rangkuman Pada seekor hewan, ada beberapa langkah untuk menetapkan apakah hewan tersebut terjangkiti penyakit setelah terpapar pada sumber infeksi Hewan yang terinfeksi mungkin terjangkit penyakit kronis, mati karena penyakit tersebut, atau sembuh Hewan yang sembuh sering memiliki kekebalan terhadap sumber infeksi. Kekebalan bisa berlangsung seumur hidup atau untuk waktu yang lebih singkat. Jika kekebalan menurun, hewan bisa menjadi rentan terhadap sumber infeksi lagi Kekebalan kawanan menjelaskan satu bentuk kekebalan yang terjadi ketika sebagian besar hewan dalam populasi kebal sehingga melindungi hewan yang rentan VOICE OVER Selama sesi ini kita melihat sifat inang yang mempengaruhi apakah penyakit akan timbul pada satu individu hewan dan bagaimana sifat-sifat tersebut memengaruhi perkembangan penyakit di dalam satu populasi. Memahami perkembangan penyakit menular dalam individu hewan dan dalam suatu populasi akan membantu pemahaman mengenai pola-pola penyakit yang kita lihat.
Close of video