PENDAHULUAN Belajar dari Kenyataan … Hasil temuan yang diperoleh dari pelatihan kesehatan reproduksi remaja yang dilakukan oleh Konselor Remaja Yayasan Kita & Buah Hati di sekolah-sekolah periode Juli – Desember 2006, menunjukkan bahwa sebanyak 413 peserta pelatihan dari total 413 siswa kelas 4 - 6 sekolah dasar atau 100 % anak mengakui telah mengakses pornografi dari berbagai media. Eksplorasi yang dilakukan di sebuah sekolah dasar di Jakarta, ditemukan bahwa sebagian siswa laki-laki berusia 10-12 tahun telah menonton VCD porno secara rutin dan melakukan mastrubasi bersama-sama !!
Belajar dari kenyataan … Hasil temuan yang diperoleh dari kegiatan kunjungan ke sekolah yang dilakukan oleh Konselor Remaja Yayasan Kita & Buah Hati periode Februari July 2008 menunjukkan bahwa 2343 anak dari total 2427 anak kelas 4 - 6 sekolah dasar atau 96 % anak yang mengikuti pelatihan kesehatan reproduksi remaja mengakui telah mengakses pornografi dari berbagai media. Eksplorasi yang dilakukan di sebuah sekolah dasar di Jakarta, ditemukan bahwa sebagian siswa laki-laki berusia 10-12 tahun telah menonton VCD porno secara rutin dan melakukan masturbasi bersama-sama !!
Kondisi di masyarakat … Warnet murah (Rp 3000 – 6000/jam) sehingga bisa di jangkau dengan uang saku anak atau anak dapat patungan untuk selancar di internet Gambar porno bisa dikoleksi dalam kemasan jajanan anak Tabloid & komik porno bisa diperoleh dengan mudah di pinggir jalan dengan harga Rp. 3000-9000/eksemplar VCD/DVD porno dapat diperoleh dengan mudah dan murah (Rp. 3000-7000 per-keping).
Fenomena yang sangat mengkhawatirkan ini bukan tidak mungkin dapat pula terjadi pada anak-anak kita !!!
Apa yang terjadi … Hasil penelitian menunjukkan bahwa para orang tua dan guru adalah generasi yang dibesarkan dengan anggapan bahwa seks adalah sesuatu yang tabu dan “saru” sehingga tidak pantas dan tidak sampai hati untuk dibicarakan dengan anak Anak tidak terpenuhi haknya untuk mendapatkan pendidikan seksualitas yang benar, sehat & lurus yang merupakan modal bagi mereka untuk mampu membangun ketahanan diri terhadap pelecehan dan kekerasan seksual. Anak yang tidak puas dan ingin tahu akan mencari jawaban mengenai seksualitas dari sumber lain yang tidak bertanggung jawab, sehingga mereka terjerumus pada perbuatan yang tidak mereka sadari bahaya dan akibatnya.
Apa yang sebaiknya dilakukan ? Sementara orang tua dan guru menganggap seks adalah tabu dan saru, maka berilah anak kesempatan untuk mendiskusikan masalah ini dengan kakak dan abang mereka : Para Konselor Remaja dari Yayasan Kita dan Buah Hati !
SIAPA KONSELOR REMAJA ? Konselor remaja adalah terdiri dari mahasiswa dan para sarjana dari berbagai bidang keilmuan terutama dari fakultas psikologi yang di siapkan untuk melakukan pendekatan kepada anak dan remaja agar dapat tampil sebagai kader generasi muda yang berkualitas secara moral sesuai dengan tujuan awal berdirinya Yayasan Kita dan Buah Hati.
Konselor remaja memiliki kemampuan untuk : Berkomunikasi dengan baik dan santun dengan anak dan remaja. Memahami psikologi anak dan remaja serta perkembangan seksualitasnya Mampu menjelaskan seluk beluk menjadi remaja berkualitas moral dan intelektual 4. Memiliki pemahaman agama yang baik
PROGRAM KONSELOR REMAJA ? Pelatihan “ Persiapan Masa Puber”
TUJUAN : Membantu anak-anak pra remaja dan remaja menghadapi masa pubertas Meningkatkan kesadaran anak-anak pra remaja dan remaja dalam mengenali diri sendiri Membantu anak-anak pra remaja dan remaja memiliki imunitas tinggi terhadap segala perilaku seksualitas yang salah, bukan steril atau tidak paham sama sekali
MATERI : Mengenali berbagai kenyataan di lingkungan saat ini Memahami proses baligh dan kosekuensinya Mengenali perubahan-perubahan yang terjadi pada diri : fisik, emosi dan sosial Problematika Remaja dan Solusinya (Fisik, Psikis & Sosial) Konsekuensi menjadi remaja : agama & sosial
MATERI : Bagaimana belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri Memahami proses menstruasi dan mimpi basah Tips Perawatan Tubuh dan Membersihkan Diri Dampak pornografi terhadap perkembangan otak Selain materi yang sudah standar peserta juga akan mendapatkan materi tambahan sesuai dengan hasil need assesment
METODE : Pelatihan disampaikan dengan metode Active Learning dalam suasana yang nyaman dan bersahabat melalui pendekatan pelatihan aktif dengan menggunakan teknik: Ceramah Singkat Angket Games Role Play Diskusi Simulasi Mental Imagery Presentasi
BENTUK KEGIATAN : Terdiri dari 3 pertemuan yang meliputi : Pertemuan 1 : Penjajakan Kebutuhan/Need Assesment - Pertemuan siswa selama ± 1.5 jam - Untuk mengetahui pengetahuan mereka di seputar materi kesehatan reproduksi remaja Pertemuan 2 : Pelatihan - Pertemuan dengan siswa selama ± 4 jam Pertemuan 3 : Presentasi hasil pelatihan - Pertemuan dengan guru dan wali murid selama ± 2 jam - Untuk melaporkan hasil pelatihan dan temuan di lapangan