Struktur Biji Embrio Zat Cadangan Makanan Pembungkus / Kulit Biji Biji : Hasil perkembangbiakkan secara generatif yang akan dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan Embrio Zat Cadangan Makanan Pembungkus / Kulit Biji
Struktur Buah Buah Masak Biji (Seed) Kulit Buah (Pericarp) - Exocarp - Mesocarp - Endocarp (Dinding Tebal) Tipe Buah: -Sederhana (Simple Fruit) -Gabungan (Agregate Fruit) -Majemuk (Multiple/Compound Fruit) -Palsu
Buah sejati Bukan buah sejati Buah-buahan Perkembangan dari bakal buah dan dikonsumsi sebagai buah-buahan. Contoh: apel, jeruk, mangga Bukan perkembangan dari bakal buah tetapi dikonsumsi sebagai buah-buahan. Contoh: cempedak, tin (ara), jambu monyet Bukan buah-buahan Perkembangan dari bakal buah tetapi dianggap bukan buah-buahan. Contoh: tomat, padi, kacang mede Bukan perkembangan dari bakal buah dan dianggap bukan buah-buahan. Contoh: buah nangka muda, bongkol bunga matahari
Struktur dan Tipe Bibit Struktur yang pertama keluar dari kulit biji pada perkecambahan : radicle melalui “micropyle zone”, diikuti plumule Tipe Bibit Epigeal Cotyledonnya terangkat di atas permukaan tanah Hypogeal Cotyledonnya tetap tinggal di bawah permukaan tanah
Pemasakan Biji Terjadi Perubahan: Kadar Air Biji (Seed Moisture Content) Pada Legume dan Graminae, Ovule tepatnya Embayosac KA 80 % naik menjadi ± 85 % turun sampai 20% Daya Kecambah (Seed Viability) Meningkat dengan bertambah tuanya biji dan mencapai “Maximum Germination” sebelum masak fisiologis atau berat kering maksimum Daya Tumbuh Biji (Seed Vigor) Makin menurun setelah masak fisiologis Berat Kering Biji Ukuran Besar Biji
Kandungan Kimiawi Biji Dalam Bentuk Disimpan - Karbohidrat - Protein - Lemak Zat – Zat Pengatur Metabolisme - Hormon - Vitamin Mineral - Sumber Dari Tanah - Jumlahnya Sedikit - Pada Kulit Biji ( biji padi, kacang tanah, salak, dsb.)
Penyebab Jumlah, Jenis Kandungan Kimia Biji Tidak Sama Genetis Faktor Lingkungan a.Kesuburan Tanah b.Kandungan Air Tanah c. Musim Hujan: Protein dan mineral lebih sedikit d/p m.kemarau Sebab: - Air berlebih, sehingga absorbsi akar berkurang penyerapan air dan unsur hara, penyinaran dan suhu berkurang sehingga respirasi, transpirasi berkurang, berakibat absorbsi berkurang.
3. Suhu Biji kedelai : Masak t 21°C = kandungan minyak 19,5% t 30°C = kandungan minyak 22,5- 27% 4. Kultur Teknis -Jarak Tanam -Irigasi -Pemupukan N >> Biet Gula berakibat pemasakan lambat << Selada dan Lada berakibat biji kecil P << Daya Tumbuh, Vigor, Viabilitas Turun K <<Pada bijiLombok berakibat Biji abnormal, embrio gelap
Penggunaan Tahap Akhir Cadangan Makanan (Stored Food) Assimilasi merupakan “Rebuilding Process” - Protein dengan enzim protease menjadi Asam Amino , Diangkut ke titik tumbuh , Disusun kembali menjadi protein baru , Membentuk sel-sel baru terutama protoplasma Perlu Energi dari Respirasi C6H12O6 + O2 6H2O+6C02+674 kal Biji yang sedang berkecambah meliputi beberapa tahapan: Glikolisis, siklus kreb dan Hexose Monophosphate Shunt (HMPS)
Translokasi Makanan Dalam Biji Hasil Pencernakan : -Asam Amino -Asam Lemak -Glukose Hasil pencernakan diangkut ke titik tumbuh di embryonic axis (plumule radicle) Dengan proses osmosis + difusi Contoh: Biji jagung 12-18 jam pasti telah terhidrolisa menjadi glucose pada endosperm