STANDARISASI dan INTEGRASI DATA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HARMONISASI PENILAIAN ANGAKNKREDIT JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN
Advertisements

SOSIALISASI PELAPORAN B S TAHUN 2014 Permendikbud Nomor 101/2013.
Minggu ke 2, 20 Sept 2011 Istilah yang berkaitan dengan PUSTAKA.
2.1 Tata Pamong Sistem Tata Pamong
Content Management System Portal Kementerian Agama
Pemanfaatan Dana BOS untuk Berlangganan Internet
JARINGAN INFORMASI PROGRAM DIPLOMA III MA
GARUDA: REFERENSI ILMIAH DAN UMUM
PUSAT DATA DAN INFORMASI IPTEK NASIONAL: SEBUAH GRAND DESIGN
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi oleh PPID dan PPID Pembantu
BAGAN ORGANISASI PUSAT INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Workshop Artikel Ilmiah dan Pengelolaan Jurnal di UNISNU, 8 April 2014
Disampaikan Dalam Seminar Nasional Strategi Pemasyarakatan Open Source Software LIPI Bandung 8 Agustus 2006 Oleh: HP
Penerapan Manajemen Bencana: Layanan Manajemen Bencana Nasional Terintegrasi MATERI E-GOVERNMENT.
SISTEM INFORMASI RISET LPPM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LOKAKARYA PENYUSUNAN PUBLIKASI ONLINE BAGI TENAGA FUNGSIONAL KHUSUS
INFRASTRUKTUR E-GOVERNMENT
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
Manajemen Informasi SDM
PEMECAHAN MASALAH PENGELOLAAN KEUANGAN
Sistem Pelayaan Kesehatan
Kiat Diterima Publikasi di Jurnal Internasional
KLASIFIKASI PENYAKIT.
Pengelolaan Jaringan Informasi Penelitian
Marini Ismayanti Sardi for further detail, please visit
Mencari dan Mereview Jurnal
CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS)
KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2016
Pengelolaan Data Prioritas Pada Aplikasi Komunikasi Data
Aktivasi Layanan TI UNY dan Layanan Pengindeks
HIBAH PENELITIAN PASCA SARJANA (PPS)
HIBAH PENELITIAN KERJA SAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PEKERTI)
SUMBER DATA SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL
STANDARISASI DATA KESEHATAN
PENDAHULUAN ICD- 10 PERTEMUAN 8
Presentasi Knowledge Management
Grand Cempaka, Agustus 2016 JARINGAN LAYANAN PERPUSTAKAAN, LITERATUR DAN INFORMASI KESEHATAN Health Literature, Library and Information ServiCes.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL (SIKNAS)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN.
PEMILIHAN JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI
Pangkalan Data Arsip.
RINTISAN PENDIRIAN ASOSIASI PENGELOLA JURNAL MANAJEMEN (APJM)
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
RASIONAL PERANAN P.T. DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
PEMROGRAMAN BASIS DATA
Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor
Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor
SISTEM INFORMASI NASIONAL (SIKNAS) Dan SIKDa
PROGRAM RISTEK DALAM PENGELOLAAN DATA & INFORMASI IPTEK
Fungsi Anggaran Fungsi otorisasi: Anggaran Negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan:
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
Sosialisasi Open Data Wonosobo
Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia tahun 2017
Penyusunan Kegiatan dan Anggaran Tahun 2019
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
STANDARISASI dan INTEGRASI DATA
Materi-2 MATA KULIAH SIMKES S1-KESMAS-AKK
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
DATA SEBAGAI SUMBER DAYA
Pendaftaran ISBN Buku dan Hak Cipta
SISTEM STATISTIK NASIONAL (SSN) SATU DATA INDONESIA (SDI)
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Disampaikan oleh Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
TATA LAKSANA STATISTIK SEKTORAL.
Neilinda Ina Ina lagi ina.
Data Sampel BPJS Kesehatan
Transcript presentasi:

STANDARISASI dan INTEGRASI DATA Oleh: Respati Wulandari, M. Kes

Mengapa perlu standarisasi data?

Standarisasi Data Data peran penting bidang kesehatan perlu dikelola secara optimal agar bisa dimanfaatkan sepenuhnya Sistem Informasi Kesehatan (SIK) berfungsi secara optimal dapat memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di Puskesmas sekalipun. Bukan hanya data, tetapi informasi.

Standarisasi Data Masalah yang ada: a. Pengelolaan data kesehatan masih terfragmentasi b. Data tersedia tetapi tidak mudah diperoleh c. Data tersedia tetapi berbeda format, tidak terintegrasi d. Terjadi duplikasi data

Standarisasi Data Manfaat : administrasi : perlu kejelasan, tidak membingungkan, mudah diakses, dan konsisten Kebutuhan data sharing untuk integrasi sistem informasi Minimalkan biaya dan waktu ( diperlukan untuk melakukan perubahan dan meneliti bila terjadi perbedaan makna data) Mengurangi duplikasi data Meningkatkan akurasi analisis data

Standarisasi Data Contoh : ICD-10 : International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems Petunjuk pencatatan dan kode (koding) jenis penyakit Standard internasional diagnosis untuk klasifikasi penyakit Klasifikasi : sistem kategori pembayaran untuk penyakit yang sudah disepakati berdasarkan kriteria INA-CBG (menggantikan INA –DRG)

Standarisasi Data

INTEGRASI DATA Pengertian : proses menggabungkan / menyatukan data yang berasal dari sumber yang berbeda yang mendukung pengguna untuk melihat kesatuan data (maurizio lenzerini,2002) Interoperabilitas data: kemampuan 2 atau lebih sistem untuk saling tukar menukar data / informasi dan dapat saling mempergunakan data tersebut.

Implementasi interoperabilitas tahun 2011, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI) mengembangkan Pustaka Ristek dengan melaksanakan sistem interoperabilitas data dan informasi Iptek di lingkungan Ristek dan LPNK. diharapkan seluruh karya ilmiah berikut data dan informasi yang dihasilkan para Peneliti serta lembaga penelitian dapat lebih terintegrasi sehingga mudah diakses dan dipetakan perkembangannya sesuai bidang ilmu masing-masing.

Oktober 2010 Kementerian Ristek telah meluncurkan portal Pustaka Iptek (http://pustaka.ristek.go.id) yang dilengkapi perangkat database jurnal internasional ”science direct”. Selain membantu para peneliti, keberadaan database tersebut dalam portal Pustaka Iptek juga membantu menghemat anggaran setiap lembaga penelitian karena tidak perlu lagi melanggankan jurnal di setiap portal yang dikelolanya. Dengan demikian, duplikasi berlangganan jurnal antar lembaga penelitian dengan sendirinya juga dapat dihindari.