Skoping (Pelingkupan) Skoping berasal dari bahasa Inggris yaitu berarti pemusatan pandangan atau pelingkupan. Arti dari pemusatan pandangan atau skoping dalam AMDAL adalah proses untuk menemukan atau menetapkan dampak penting. Dampak penting tersebut merupakan masalah utama dari sebuah proyek terhadap lingkungannya. Skoping digunakan pada perencanaan pembangunan sebenarnya telah dilakukan jauh sebelum merencanakan AMDAL disebut Planning Scoping atau skoping perencanaan atau kebijakan. Dalam AMDAL, skoping digunakan sebagai suatu proses Final sebelum penyusunan TOR ANDAL dan sebagai langkah dasar dalam penyusunan TOR ANDAL. Skoping ditentukan oleh keahlian dan pengalaman dari masing-masing anggota tim. Tehnik analogi, dapat digunakan dalam skoping artinya dilakukan studi literatur sebagai bahan pembanding dalam menentukan komponen- komponen penting yang akan dikaji.
Fungsi Skoping Macam Skoping Skoping berfungsi sebagai pembatas studi AMDAL. Dalam studi AMDAL tidak semua komponen atau parameter-parameter dalam komponen diuji, karena faktor biaya, keahlian tim dan waktu. Seleski komponen menjadi hal yang penting karena menyangkut efektivitas biaya dan waktu. Macam Skoping Ada 3 macam skoping (Beanlands dan Duiker (1983) dan Sontag (1983)) yaitu; Skoping sosial Skoping ekologis Skoping kebijakan dan perencanaan yang merupakan konsensus partisipatif antara instansi-instansi pembangunan.
Proses Skoping Identifikasi dampak penting atau masalah utama dari suatu proyek atau usulan proyek Menetapkan komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak nyata hasil identifikasi komponen pada rona lingkungan. Menetapkan strategi penelitian pada komponen lingkungan yang akan terkena dampak. Strategi penelitian dapat berupa penentuan sampling (lokasi penelitian) dan pemilihan metode penelitian. Menetapkan parameter atau indikator dari komponen yang akan diukur. Indikator dapat dipakai sebagai penbanding terhadap komponen yang diukur sehingga dapat menentukan besar-kecilnya dampak. Perencanaan efisiensi waktu dan biaya studi AMDAL dimana komponen-komponen yang ditetapkan tersebut sungguh-sungguh dapat mewakili kondisi usulan proyek yang ada dan komponen-komponen yang tidak penting dikondisikan untuk tidak di analisa atau dievaluasi.
Proses Skoping – TOR ANDAL Nilai/pandangan masyarakat (Sosekbud) Rona Lingkungan Nilai ekologi SKOPING Konsensus partisipatif Deskripsi proyek yang diusulkan (Dari proses PIL) TOR ANDAL Instansi-instansi pembangunan pemerintah RUTRW dan RUTRD Atau Renstra
Tehnik Analogi Analogi Besar dampak (P) terhadap kelompok masyarakat (Xp) diukur dengan mengukur dampak yang telah terjadi pada kelompok masyarakat yang bertipe sama atau berciri sama (Xp*) dengan kelompok masyarakat Xp dan terkena proyek serupa (P*). Besar dampak proyek P* terhadap masyarakat Xp* dapat diestimasi sama dengan dampak proyek P terhadap masyarakat Xp. Tehnik analogi ini dikembangkan dalam pendekatan perkiraan dampak Sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat. Kondisi masyarakat Xp* Saat tanpa proyek Kondisi masyarakat Xp* Dengan proyek P* Analogi Kondisi masyarakat Xp Dengan proyek P Kondisi masyarakat Xp Saat tanpa proyek KOndisi saat proyek berjalan KOndisi saat studi dilakukan