Geostrategi Indonesia BAB 8 Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional)
Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia Sejak lahir,manusia dibekali kemampuan untuk menghadapi hidupnya secara dinamis. Manusia dibekali ketahanan fisik dan nonfisik; ketahanan fisik sifatnya makin lama makin lemah tetapi dapat diperlambat dengan perawatan; ketahanan nonfisik semakin banyak pengalaman dalam menyikapi hidup akan semakin dewasa. Ketahanan fisik dan nonfisik ini harus bersinergi dalam setiap individu untuk mencapai ketahanan nasional, seperi tersirat dalam syair lagu Indonesia Raya: Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya. Wawasan Nusantara yang dipahami sebagai landasan visional adalah geopolitik, yaitu cara mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sedangkan Geostrategi bangsa Indonesia adalah ketahanan nasional, yang juga adalah landasan misional, yaitu untuk mewujudkan integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdimensi astagatra, yaitu segenap kehidupan nasional yang meliputi aspek trigatra (kondisi dan posisi geografi, sumber kekayaan alam, dan kependudukan) dan aspek pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan).
Latar Belakang Ketahanan Nasional Sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dengan posisi dan kondisi geografis, potensi sumber kekayaan alam (SKA), serta besarnya jumlah penduduk yang dimiliki, Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar/adikuasa. Hal ini secara langsung dan tidak langsung dapat menimbulkan dampak negatif terhadap aspek kehidupan dan dapat mempengaruhi, membahayakan kelangsungan hidup dan eksistensi NKRI. Kemampuan bangsa Indonesia mempertahankan negaranya untuk tetap berdiri, merupakan bukti bahwa kita memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasisetiap bentuk AGHT dari mana pun datangnya. Dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi pada masa yang akan datang, kita harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan dan perlu dibina secara berkelanjutan.
Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Nasional Manusia Berbudaya Sebagai makhluk Allah, manusia diciptakan sempurna karena memiliki kelebihan dari makhluk lain yaitu naluri, akal, dan kemampuan mengembangkan pikiran. Manusia selalu mempertahankan eksistensi, pertumbuhan, dan kelangsungan hidupnya serta berupaya memenuhi kebutuhan materiil dan spiritualnya. Ketahanan Nasional dalam Pancasila Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam Tannas karena suatu organisasi, apapun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan. Demikian juga dengan negara, karena itu perlu persiapan dalam menghadapi masalah tersebut. Falsafah dan ideologi juga menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional. Hal ini tampak pada makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945.
Pengertian Ketahanan Nasional Istilah ketahanan nasional merupakan gagasan Bung Karno yang diucapkan tahun 1958 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile. Alangkah besar hati kita menerima jikalau satu bangsa ingin menjadi besar dan kuat, bangsa itu harus memenuhi tiga syarat, harus mempunyai tiga ketahanan: nomor satu ketahanan militer, nomor dua ketahanan ekonomi, nomor tiga ketahanan jiwa. Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Tannas berisi ketangguhan dan keuletan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri dan untuk menjamin identitas integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mancapai tujuan nasional. Dalam pengertian itu, Tannas adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Kondisi itu harus dibina terus menerus secara sinergi mulai dari pribadi, keluarga, wilayah, dan negara.
Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia Konsepsi Tannas Indonesia adalah pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Dengan kata lain, konsepsi Tannas Indonesia merupakan sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia Hakikat Tannas Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat Tannas Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
Asas Ketahanan Nasional Indonesia Asas Ketahanan Nasional Indonesia ialah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara. Asas Kesejahteraan dan Keamanan Asas Komprehensif Integral Asas Wawas ke Dalam dan Wawas ke Luar Asas kekeluargaan
Sifat Ketahanan Nasional Indonesia Ketahanan nasional Indonesia memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya. Mandiri Dinamis Wibawa Konsultasi dan Kerja Sama
Pengaruh aspek Ketahanan Nasional Indonesia Ketahanan Nasional sesungguhnya merupakan kondisi sekaligus konsepsi dari sistem kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Kondisi setiap aspek kehidupan merupakan modal atau latar belakang bagi perumusan konsepsi dalam menuju ketahanan nasional. Aspek alamiah, yaitu geografi, sumber kekayaan alam, dan emografi cenderung merupakan modal dasar bagi pengembangan hidup nasional, aspek sosial yang bersifat dinamis, yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan. Kondisi dan konsepsi kedua aspek ini saling mempengaruhi terhadap penciptaan kondisi dan perumusan konsepsi.
Pengaruh Aspek Geografi Lokasi dan posisi geografi suatu negara memberikan gambaran tentang bentuknya baik ke dalam maupun ke luar. Bentuk ke dalam menampakkan corak, wujud, isi, dan tata susunan wilayah. Sedangkan bentuk ke luar menentukan situasi dan kondisi lingkungan yang berhubungan timbal balik antara negara dan lingkungannya. Bentuk negara baik ke dalam maupun ke luar, dalam pengertian geografi selain barmakna sebagai wadah dan ruang hidup, juga mempengaruhi wujud, isi, dan kehidupan bangsa yang mendiaminya, sebaliknya kehidupan bangsa dapat mempengaruhi lingkungan. Kondisi geografi Indonesia merupakan satu kesatuan laut dan pulau-pulau di dalamnya, sedangkan posisinya terletak di posisi silang yang berbatasan baik dengan negara benua maupun negara kepulauan.
Pengaruh Aspek Sumber Kekayaan Alam Sumber kekayaan alam (SKA) suatu negara meliputi segala sumber dan potensi alam yang terdapat di dirgantara, permukaan bumi; termasuk laut dan perairan dan dalam bumi. SKA negara dapat menyediakan bahan pangan, sebagai persediaan pangan nasional setara dengan jumlah penduduk. Asas pemanfaatan SKA adalah: seimbang dengan kebutuhan penduduk dan keadilan sosial, lestari dengan menjaga sumber alam yang tak terbarukan, berdaya saing dengan memberikan nilai tambah pada pengelolaan dan menghargai kerja bangsa sendiri, dan maksimal, yaitu memanfaatkan seluruh unsur, tidak ada bagian SKA yang dibuang.
Pengaruh Aspek Kependudukan atau Demografi Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah. Kependudukan berarti mengatur, mengendalikan, memanfaatkan, struktur, jumlah penduduk, persebaran, kualitas penduduk agar dapat berperan dalam pembangunan nasional untuk menciptakan ketahanan nasional yang ulet dan tangguh. Struktur/komposisi Jumlah/kepadatan/pertumbuhan penduduk Persebaran penduduk Kualitas penduduk
Pengaruh Aspek Ideologi Ideologi adalah sistem nilai dan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi dan mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, dapat memenuhi dan menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia. Secara teori, ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
Ideologi Pancasila Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang telah sejak ratusan tahun yang lalu tumbuh dan berkembang di Indonesia. (Soekarno 1 Juni 1945). Ideologi mangandung konsep kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, keampuhannya terletak pada rangkaian nilai yang dapat memenuhi serta menjamin aspirasi sebagai individu dan anggota masyarakat. Ketahanan ideologi ialah kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi AGHT dari luar maupun dalam secara langsung dan tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi Pancasila.
Ketahanan Ideologi Pancasila Perwujudan ketahanan ideologi memerlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan akan kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara, dasar negara, sumber hukum, dan pandangan hidup bangsa. Pencapaian ketahanan ideologi memerlukan penghayatan dan pengamalan secara murni dan konsekuen baik subyektif maupaun obyektif.
Pengaruh Aspek Politik Politik berasal dari kata politics bermakna kekuasaan (pemerintahan) dan policy yang berarti kebijakan bagi kepentingan umum. Di Indonesia keduanya tidak dapat dipisahkan, hal ini tercermin dalam negara berfungsi sebagai penentu kebijaksanaan untuk mewujudkan aspirasi rakyat. Dengan demikian, kebijaksanaan pemerintah harus sesuai dengan keinginan dan aspirasi. Politik di Indonesia harus dilihat dalam konteks ketahanan nasional, meliputi dua bagian, yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.
Ketahanan Politik Ketahanan politik ialah kondisi dinamis kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi AGHT dari dalam maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Perwujudan ketahanan politik Indonesia memerlukan kehidupan politik bangsa yang sehat, dinamis, dan mampu memelihara stabilitas politik.
Pengaruh Aspek Ekonomi Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang meliputi produksi, distribusi, konsumsi barang dan jasa serta usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sistem ekonomi yang dianut suatu bangsa akan memberi corak perekonomian negara. Kini tidak ada sistem liberal murni maupun sosialis murni, negara liberal telah memasukkan unsur sosialis, negara sosialis juga telah memasukkan unsur liberal masing-masing dengan modifikasi yang disesuaikan dengan geografi negara yang bersangkutan.
Konsep Ekonomi Indonesia Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian untuk kesejahteraan bangsa. Sistem ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, dan koperasi. Sistem ini tidak mengenal usaha monopoli maupun monopsoni oleh masyarakat maupun pemerintah. Sistem ekonomi Indonesia juga disebut perekonomian kerakyatan. Kemakmuran rakyat yang dimaksud adalah kemakmuran rakyat Indonesia, termasuk yang berada di pulau-pulau terpencil, di gunung, di tengah hutan. Negara harus memakmurkan rakyat setempat melalui pemanfaatan sumber kekayaan alam yang berada di daerah masing-masing.
Ketahanan Ekonomi Ketahanan ekonomi ialah kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi AGHT dari luar maupun dalam, langsung dan tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi ekonomi bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, mandiri, berdaya saing tinggi, mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pengaruh Aspek Sosial Budaya Istilah sosial budaya (sosbud) mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial yang mengadakan kerjasama demi kelangsungan hidupnya; segi budaya yang merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang terlembagakan. Sosial hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil, cipta, rasa, dan karsa manusia yang menumbuhkan pikiran/gagasan utama yang menjadi kekuatan pendukung dalam menggerakkan kehidupan. Jadi kebudayaan merupakan seluruh cara hidup suatu masyarakat yang mewujud dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang dipelajari dari berbagai sumber.
Pengaruh Aspek Pertahanan Keamanan Pertahanan keamanan (hankam) adalah aspek kehidupan nasional yang mempunyai fungsi pemerintahan dan NKRI dengan mengikutsertakan seluruh rakyat Imdonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Polisi Republik Indonesia (Polri) sebagai intinya. Tujuan Pertahanan yang dilaksanakan oleh TNI ialah menjaga kedaulatan NKRI dalam menghadapi AGHT dari luar dan dalam yang bersifat intervensi dari dalam dan invasi dari luar. Sedangkan tujuan keamanan yang dilaksanakan oleh Polri ialah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat untuk mentaati hukum sebagai wujud keinginan bersama dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hakikat, Dasar, Tujuan dan Fungsi Pertahanan Negara Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang diselenggarakan dengan kesadaran hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Dasar pertahanan negara disusun dengan prinsip demokrasi, HAM, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional dan internasional dan kebiasaan internasional serta prinsip hidup berdampingan secara damai, dan dengan memperhatikan kondisi geografi Indonesia sebagai negara kelautan. Tujuan pertahanan negara menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ipoleksosbudhankam dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945, dan wawasan nusantara. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional, WNI perlu Memiliki semangat berjuang dalam bentuk nonfisik dalam konsep ketahanan nasional, dan Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhankam sehingga dapat mengantisipasinya.