NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Ciri-Ciri Kematangan Moral
Etika Profesi Public Relations
LANDASAN PENGETAHUAN, NILAI DAN KETERAMPILAN PEKSOS DALAM INTERVENSI MAKRO (Body of Knowledge, Values and Skills) by Jim Ife OLEH DIDIET WIDIOWATI.
By. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns
Oleh : Ns. Lili Fajria.S.Kep, M.Biomed
ETIKA PROFESI.
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Etika & Moral dalam Pembelajaran
LINGKUP KEPERAWATAN DEWASA
Oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
KONSEP PROFESI DALAM LINGKUP KEPERAWATAN
Psikologi Dunia Kerja Diri, Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Etika Profesi Bidan By : Dhona, SH.,M.Kes Sistematika Etika
Keperawatan Lintas Budaya
II. NILAI DAN ETIKA DALAM PEKERJAAN SOSIAL
Proses keperawatan adalah suatu metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek keperawatan. Sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan.
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
KONSEP-KONSEP PERILAKU
KONSEP PRINSIP ETIKA.
LINGKUP KEPERAWATAN DEWASA
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
Komunikasi Antarpribadi (2)
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS
KODE ETIK PEKERJAAN SOSIAL
BUDAYA ORGANISASI PERTEMUAN 13.
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
ETIKA PROFESI.
Ilmu Sosial Budaya Dasar Profesional Masuk Desa
NILAI DAN NORMA.
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
Etika moral dan nilai dalam praktik kebidanan
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
Perilaku Caring Pada Perawat /Bidan
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
ETIKA PROFESI.
“PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS DLM PELAY. KEBIDANAN”
NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed
ETIKA.
Oleh : Ns. Lili Fajria.S.Kep, M.Biomed
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
NILAI.
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Nama : Ratna Dhammena Santika NPM : Kelas : 4EA10
KONSEP ETIK PRAKTIK KEPERAWATAN
KONSEP NILAI DAN KOORDINASI
BUDAYA DAN ETIKA ORGANISASI (Pertemuan ke-13)
PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Etika Keperawatan Oleh : Tita Rohita,S.Kep,Ns
FILOSOFI PEMBELAJARAN
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
ETIKA PROFESI.
By. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns
Etika, Etiket dan Kode Etik Keperawatan
BUDAYA ORGANISASI Eni Farida
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
ETIKA BERKOMUNIKASI Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya
ETIKA PROFESI.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
MORAL & ETIKA PROFESI Bahan 02 b
BAB III PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN Irene Florensia Situmeang, SST, M.Kes.
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DHONA, SH

PENGERTIAN NILAI Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.

Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing” melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu:        Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian.   Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.      Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi       

Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri. Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan,kebaikan, pertimbangan & penghargaan penuh terhadap kepercayaan.    Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral & prinsip2 legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan & keadilan serta kewajaran. Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan & realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan & reflektifitas yang rasional.

Individu tidak lahir dengan membawa nilai2 (values). Nilai2 ini diperoleh & berkembang melalui informasi, lingkungan, keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian & menentukan tentang nilai2 mana yang benar & mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai2 kehidupan ini sangat tergantung pada situasi & kondisi dimana mereka tumbuh & berkembang. Nilai2 tersebut diambil dgn berbagai cara a/l:

Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai2 yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul; (2) Moralitas diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai2 yang berbeda;

(3) Sesuka hati ad/ proses dimana adaptasi nilai2 ini kurang terarah & sangat tergantung kepada nilai2 yang ada di dalam diri seseorang & memilih serta mengembangkan sistem nilai2 tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, & konflik internal bagi individu tersebut; (4) Penghargaan dan Sanksi; Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik;

(5) Tanggung jawab untuk memilih; adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.

KLARIFIKASI NILAI-NILAI (VALUES) Klarifikasi nilai2 merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem nilai2 yang melekat pada dirinya sendiri. Hal ini merupakan proses yang memungkinkan seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui perasaan & analisis yang dipilihnya dan muncul alternatif2, apakah pilihan2 ini yang sudah dianalisis secara rasional atau merupakan hasil dari suatu kondisi sebelumnya (Steele&Harmon, 1983). Klarifikasi nilai2 mempunyai manfaat yang sangat besar didalam aplikasi keperawatan & kebidanan.

Ada tiga fase dalam klarifikasi nilai2 individu yang perlu dipahami oleh perawat dan bidan : Pilihan: (1) Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan bagi setiap individu; (2) Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada perbedaan2, asuhan yang diberikan bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan. (3) Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat seseorang akan merupakan konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat.

Penghargaan: (1) Merasa bangga & bahagia dengan pilihannya sendiri (anda akan merasa senang bila mengetahui bahwa asuhan yang anda berikan dihargai pasen atau klien serta sejawat) atau supervisor memberikan pujian atas keterampilan hubungan interpersonal yang dilakukan; (2) Dapat mempertahankan nilai2 tersebut bila ada seseorang yang tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya.

Tindakan (1) Gabungkan nilai2 tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari2; (2) Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam kehidupan pribadi & profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan yang dilakukan. Semakin disadari nilai2 profesional maka semakin timbul nilai2 moral yang dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankannya. Bila dibicarakan dengan sejawat atau pasien & ternyata tidak sejalan, maka seseorang merasa terjadi sesuatu yang kontradiktif dengan prinsip2 yang dianutnya yaitu; penghargaan terhadap martabat manusia yang tidak terakomodasi & sangat mungkin kita tidak lagi merasa nyaman. Oleh karena itu, klarifikasi nilai2 merupakan suatu proses dimana kita perlu meningkatkan serta konsisten bahwa keputusan yang diambil secara khusus dalam kehidupan sehari2 & dalam masyarakat luas.

KRITERIA NILAI Kebebasan memilih tanpa ada tekanan Kebebasan memilih diantara alternatif Kebebasan memilih setelah dikaji ulang Menghargai pilihan Memberitahu pilihan pada No. 1 Menunjukkan pilihan dalam bentuk prilaku Mengulang pilihan dalam perilaku sehari-hari

Nilai berkembang dari pengalaman & lingkungan Mendasari perilaku dalam mengambil keputusan PERTIMBANGAN NILAI : Berbeda dengan pertimbangan fakta Pertimbangan fakta dapat menentukan pertimbangan nilai

PERTIMBANGAN NILAI TERBAGI : SUBYEKTIF : Ekspresi perasaan / keinginan seorangan OBYEKTIF : Nilai fundamental yang mencerminkan kondisi fisik, psikologi sosial & keperluan manusia

NILAI PERSONAL & PROFESI Nilai personal bersifat pribadi, berdasarkan pengalaman pribadi & membentuk dasar perilaku nyata yang konsisten. TYPE VALUE Nilai Intrinsik : Upaya mempertahankan diri Nilai Ekstrinsik : Humanistik, sosialisasi, indah/tidak, kesehatan. (Steele and Harmon, 1983)

TRANSMISI NILAI Modelling Mesti menanamkan Mesti Meniru Orang Tua Anak Bebas – konsep Laissez – Faire Bebas melakukan sesuatu, mencari terkadang timbul konflik Moralizing Benar – salah tidak tawar menawar sifat kaku 4. Pilihan tanggung jawab

Nilai personal berkembang, diterapkan sepanjang hidupny Dapat memantapkan profesional value Nilai profesi adalah nilai yang ditanamkan dalam menjalankan etika Membantu dalam memecahkan dilema

Pengambilan Keoutusan NILAI MORAL ETIK Intervensi Kebidanan Pengambilan Keoutusan

FUNGSI NILAI Sebagai kriteris dalam memilih tujuan Kerangka patokan dalam tingkah laku sehari-hari Arah dalam kehidupan masyarakat