Kelompok : Allan m.z.k Anita Mulia Putri Epi Linah Turini.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Advertisements

Orientasi dan Penempatan
Pelaporan Hasil Audit.
Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan
Audit Sumber Daya Manusia
Pusat Tanggung Jawab: Pusat Pendapatan dan Beban
KELOMPOK 5 Jendrik Pah ( ) Fransiska Butarbutar ( )
RESPONSIBILITY ACCOUNTING INFORMATION
Kelompok 2 Murniyati Deby W
AKUNTANSI MANAJEMEN Pertemuan 1.
PENGORGANISASIAN.
PERENCANAAN.
Pengelolaan Usaha dan Strategi Kewirausahaan
BAB IX PENILAIAN KINERJA
Erwin Indriyanto, SE.,M.Si
PERTEMUAN 14 Pengendalian
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
Audit SDM Yulazri M.AK., CPA Universitas Esa Unggul.
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN
Interpretasi Klausul 4 ISO Sistem Manajemen Mutu
Klausul 8, SMM ISO 9001:2008 PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN
Performance Audit / Audit Kinerja
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Materi – 03 Sistem Kantor.
Bab 6 MANAJEMEN KINERJA DAN PENILAIAN KINERJA
KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
Langkah-Langkah Audit Manajemen
PERENCANAAN (PLANNING)
Sistem Manajemen Mutu.
MANAJEMEN PERSONALIA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Oleh Untung Widodo, SE, MM
PERTEMUAN 14 Pengendalian
SESI 04: PROSES PERENCANAAN
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
Pertemuan 14 Audit SDM & Capita Selecta Manajemen Ketenagaan RS
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
Audit SDM.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
BAB IX PENILAIAN KINERJA
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Sessi 3 PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
PERFORMANCE APPRAISAL SYSTEM
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI PEMERINTAHAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Bab 1 Perencanaan dan Penganggaran Perusahaan
KELOMPOK 3 A. Pusat PertanggungjawabaN B. Pengendalian Keuangan C. Informasi Akuntansi Manajemen.
Akuntansi Biaya dan Pengertian Biaya
ISO PERSYARATAN KLAUSUL 5.4 – 5.6
Pengukuran Kinerja Manajemen
Sumber informasi/data Audit
MANAJEMEN DAN BISNIS Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
Manajemen Kinerja Annisa Julianti.
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
BAB 14 Pengorganisasian pemasaran
BAB 11 ASPEK KEPERILAKUAN DALAM EVALUASI KINERJA
Akuntansi Biaya dan Pengertian Biaya
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
I. Pengertian dan Fungsi MSDM
Audit Sumber Daya Manusia
Pengertian Budget dan Budgeting
BAB IX PENILAIAN KINERJA
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ESA UNGGUL
BAB 1. PENGERTIAN BIAYA DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI BIAYA.
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi Erliyan Redy Susanto.
Transcript presentasi:

Kelompok : Allan m.z.k Anita Mulia Putri Epi Linah Turini

DEFINISI PENILAIAN KINERJA & TUJUANNYA Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyaawan berdasarkan sasaran, standard, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.  Tujuan penilaian kineja Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standard perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.

Beberapa alasan untuk menilai kinerja, antara lain : Penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan penetapan gaji karyawan. Penilaian member suatu peluang bagi manajer dan bawahan untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kinerja karyawan.

Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisienn melalui pemotivasian karyawan secara maksimum. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Penilaian kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama: tahap persiapan dan tahap penilaian. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap rinci: 1. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggung jawab. 2. Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja. 3. Pengukuran kriteria sesungguhnya. Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci: 1. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dan yang ditetapkan dalam standard. 3. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

1. Perataan (smothing) 2. Pencondongan (biasing) 3. Permainan (gaming) 4. Penonjolan dan pelanggaran aturan (focusing and illegal act)

1. Tanggungjawab harus konsisten dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer atas pendapatan dan/biaya 2. Batas tanggungjawab harus teliti dan adil 3. Ruang lingkup tanggungjawab seorang manajer yang akan diukur kinerjanya harus ditetapkan secara teliti untuk menghindari terjadinya tanggungjawab yang tumpang tindih (over lapping). Batas tanggungjawab seorang manajer harus ditetapkan secara adil dan diterima oleh manajer sebagai suatu pembagian tanggungjawab yang adil 4. Untuk mengembangkan pengendalian operasional, daerah pertanggungjawaban yang dibebankan kepada seorang manajer harus dapat diukur efisiensi dan efektifitasnya akan penentuan tugas khusus tertentu 5. Kriteria evaluasi kinerja yang dipilih harus sesuai ruang lingkup tanggungjawab yang dibebankan kepada manajer.

Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diukur prestasinya atas dasar biayanya (nilai masukannya). Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan pusat pertanggungjawaban tersebut. Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan dan biaya pusat pertanggungjawaban tersebut. Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan.

Penetapan Kriteria Kinerja Bagi Setiap Pusat Pertanggungjawaban Dalam menetapkan kinerja manajer, berbagai factor berikut ini perlu dipertimbangkan: Dapat diukur atau tidaknya kriteria. Rentang waktu sumber daya dan biaya. Bobot yang perhitungkan atas kriteria. Tipe kriteria yang digunakan dan aspek prilaku yang ditimbulkan.

1. Laporan kinerja untul (manajer tingkat bawah harus berisi informasi yang rinci dan laporan kinerja untuk manajer tingkat diatasnya harus berisi informasi yang lebih ringkas. Semakin tinggi jenjang manajer, semakin ringkas isi laporan kinerjanya 2. Laporan kinerja berisi unsur terkendali dan unsur tidak terkendali yang disajikan secara terpisah, sehingga manajer yang bertanggung jawabatas kinerja dapat dimintai pertanggungjawaban atas unsur-unsur yang dikendalikan olehnya 3. Laporan kinerja harus mencakup penyimpangan baik yang menguntungkan ataupun yang merugikan 4. Laporan kinerja sebaiknya diterbitkan paling sedikit sebulan sekali 5. Laporan kinerja harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pengalamanpemakai 6. Penyajian laporan kinerja sebaiknya memperhatikan kemampuan penerima dalam memahami laporan tersebut.