“Banjir dan Teknologi Untuk Mengatasinya” MK : Isu-isu Perencanaan Kontemporer KELOMPOK 3 : Juwita Aprilia S (201022002) Sugiyanti Handayani (201022007) Adi Jaya Putra (201022011) Vinsensius S.C Lanur (201022016) Fitria Budiarti (201022025) M. Heider Ali (201022032)
SEJARAH AWAL TEORI BANJIR Teori Ryan-Pitman, yang mengatakan bahwa ada sebuah air bah yang sangat dahsyat pada sekitar 5600 SM dari Laut Tengah ke dalam Laut Hitam. Sebuah teori kontroversial lainnya oleh Tollmann's hypothetical bolide ialah bahwa air bah itu disebabkan oleh satu atau lebih dampak asteroid yang melepaskan sejumlah besar uap air ke atmosfer dan ruang angkasa yang rendah.
PENGERTIAN BANJIR Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Dalam buku pedoman penanggulangan banjir, Banjir adalah suatu keadaan sungai di mana aliran airnya tidak tertampung oleh palung sungai.
PENYEBAB TERJADINYA BANJIR Pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di atas normal, sehingga sistim pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal penampung banjir buatan yang ada tidak mampu menampung akumulasi air hujan tersebut sehingga meluap (Anonim, 2007b dan Legowo S, 2008).
Kemampuan/daya tampung sistem pengaliran air dimaksud tidak selamanya sama, tetapi berubah akibat sedimentasi, penyempitan sungai akibat fenomena alam dan ulah manusia, tersumbat sampah serta hambatan lainnya.
DAMPAK BANJIR Dampak primer Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal. Dampak sekunder Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka. Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat. Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas. Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dampak tersier/jangka panjang Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll. Dampak Positif mengisi kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah.
PENGENDALIAN BANJIR Pemanfaatan Teknologi Biopori Bioretensi
Pemanfaatan Teknologi Biopori Biopori alami adalah lubang yang terbentuk secara alami oleh aktivitas fauna tanah (seperti cacing, rayap,semut), dan aktivitas akar tanaman. lubang ini berfungsi sebagai tempat meresapnya air. sedangkan lubang biopori buatan bisa dibuat oleh manusia. biopori itu diisi dengan sampah organik. biopori buatan berfungsi untuk mendorong terbentuknya biopori alami. Kegunaan teknologi ini adalah meningkatkan daya resap air, sampah organik menjadi kompos, mencegah terjadinya global warming.
Bioretensi Bioretensi adalah tehnologi aplikatif dengan mengambungkan unsur tanaman, (green water) dan air (blue water) di dalam suatu bentang lahan dengan semaksimal mungkin merespkan air ke dalam tanah supaya selama mungkin berada di dalam DAS untuk mengisi aquifer bebas, sehingga air dapat dikendalikan dan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan masyarakat.
SUMBER http://id.wikipedia.org http://rezarizal.blogspot.com/2008/12/asal-usul-banjir.html http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1259125932/kebebasan-pers http://jakarta.tribunnews.com/2012/11/07/jakarta-lirik-teknologi- penanggulangan-banjir-asal-jepang http://piba.tdmrc.org/content/pedoman-penanggulangan-banjir http://kaito-inggar.blogspot.com/2010/12/penanggulangan-bencana- alam-banjir.html http://aditgeoholic.blogspot.com/2011/04/inovation.html