Oleh : Dra. Siti Perdi Rahayu, M.Hum

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Beberapa Konsep dalam Antropologi Budaya
Advertisements

Ilmu Budaya Dasar Tim Pengajar IBD FH – UI.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Pendahuluan Wawasan Budi Luhur
ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Dipresentasikan Oleh : ALICE ARMINI, M. Hum
PERBEDAAN PERILAKU MANUSIA DAN HEWAN
ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
HAKEKAT MANUSIA Pandangan tentang hakikat manusia adalah bagian dari filsafat antropologi manusia yang merupakan karya Tuhan yang paling sempurna/istimewa.
SEJARAH, KEBUDAYAAN, IPTEK DAN MASALAH SOSIAL
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA
FAKULTAS HUKUM UPN "VETERAN" JATIM SURABAYA
PEMAHAMAN LINTAS BUDAYA
Kebaikan, Kebajikan, dan Kebahagiaan
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Manusia dan Tanggung jawab
Kuliah ke-6 Kebudayaan.
Metodologi Penelitian, Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan pandangan hidup
Sosiologi Antropologi Pendidikan
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Pengantar Ilmu SOSIAL KEBUDAYAAN PERTEMUAN 5.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
KONSEP TEKNOLOGI.
MANUSIA & KEBUDAYAAN Psb Aris martiana, m.sI.
Manusia sbg Makhluk BUdaya
MANUSIA KEBUDAYAAN.
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi
Pertemuan ke -9 PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Manusia Dan Kebudayaan
ILMU BUDAYA DASAR Yanti Trianita S.I.Kom.
Manusia dan Kebudayaan
KEBUDAYAAN.
Dinamika Kebudayaan surono.
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)
Pertemuan 1 Kebudayaan Matakuliah : G0542/Indonesian Culture & Society
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERTEMUAN KE 5 PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KEBUDAYAAN DAN DINAMIKA
KEBUDAYAAN Antarin Prasanthi.
Kebudayaan Minggu 4.
Melville J Horskovits dan Bronislaw Malinowski
Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BERBUDAYA
BAB 5 KEBUDAYAAN.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
REFERENSI Herimanto, dkk Elly M setiadi dkk.
Perubahan Sosial Muhammad Noor Hidayat
Ilmu sosial budaya dasar
Kebudayaan dan Masyarakat - 1
(IBD) ILMU BUDAYA DASAR Kian Amboro, M.Pd.
1. Latar Belakang Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Dinamika Kebudayaan dalam Masyarakat Pertemuan 5
Kebudayaan.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Kebudayaan dan Masyarakat - 2
ANTROPOLOGI Afmi Fuad.
Pertemuan 1 Kebudayaan Matakuliah : G0542/Indonesian Culture & Society
Pertemuan 2 DINAMIKA KEBUDAYAAN
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
BAB 2 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
PROSES PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN. SEBAGAIMANA DIKETAHUI BAHWA KEBUDAYAAN ADALAH HASIL CIPTA, KARSA DAN RASA MANUSIA OLEH KARENANYA KEBUDAYAAN MENGALAMI.
Transcript presentasi:

Oleh : Dra. Siti Perdi Rahayu, M.Hum APRESIASI BUDAYA Oleh : Dra. Siti Perdi Rahayu, M.Hum

Apresiasi Budaya Apresiasi : -Penghargaan dan pemahaman atas suatu hasil seni atau budaya -Apreciate is to judge the value of; to feel that a thing is good and understand in what way it is good ( Michael Philip West, cs : The new Methode English Dictionary) - Sudah ada dalam jiwa manusia sejak lahir - Harus ditumbuhkan dan ditingkatkan secara terus menerus dengan baik

TUJUAN APRESIASI Menumbuhkan kepekaan dan keterbukaan terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut. Menyadarkan kita terhadap nilai-nilai yang lebih hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai lain yang hidup dlm masyarat

TINGKAT-TINGKAT APRESIASI Berdasarkan proses yang terjadi dalam diri seseorang, apresiasi mengalami beberapa tingkatan : 5. Tingkat Implikasi 4. Tingkat Penghayatan 3. Tingkat Pemahaman 2. Tingkat Penghargaan 1. Tingkat Penikmatan

Tingkat penikmatan Menonton/melihat, mendengar, membaca  merasakan senang Tindakan Operasional : - Menonton film tanpa memahami bhsnya - Mendengarkan lagu tanpa memahami kata-katanya - dll

Tingkat Penghargaan Kagum, ingin memiliki/membeli  merasakan ada manfaatnya Tindakan Operasional : - melihat kebaikan, nilai, gunanya - mendengarkan/melihat dengan seksama - mengambil suatu manfaat - merasakan suatu pengaruh dalam diri - mengagumi dan timbul nafsu utk memiliki

Tingkat Pemahaman Bersifat studi mencari pengertian, menemukan unsur2 intrinsik dan ekstrinsik Tindakan Operasional : - mencari produk budaya yg menarik - melakukan apresiasi dg memisahkan unsur intrinsik dan ekstrinsik - menganalisis dan menyimpulkan

Tingkat Penghayatan Meyakini apa dan bagaimana hakekat sesuatu itu  membuat analisa lanjut dengan segala argumentasinya Tindakan Operasional : - mencari hakekat arti materi dengan argumentasinya - membuat paraphrse dan tafsiran - menyusun pendapat berdasarkan hasil analisa

Tingkat Implikasi Memperoleh daya tepat guna, bagaimana dan untuk apa Tindakan Operasional : - merasakan manfaat yg luar biasa - melahirkan ide baru - mengamalkan penemuan, cermah, diskusi, seminar, dll

PENGERTIAN BUDAYA Budaya atau Kebudayaan Cultuur (bhs Belanda), Culture (bhs Inggris) → dari bahasa Latin Colere Colere Mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan, terutama mengolah tanah (bertani) → berkembang menjadi :

Segala daya aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam 2. Kuntjaraningrat : Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar (sec. formal ataupun informal)

Buddhayah (bahasa Sanskerta)  bentuk jamak dari budi/akal, jadi kebudayaan adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia sgl hal yg ada dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir & batin. Hsl dr cipta adalah berbagai ilmu pengetahuan

Karsa : kerinduan manusia untuk menginsyafi ttg hal-hal “sangkan paran”, dari mana manusia sebelum lahir (=sangkan) dan kemana manusia sesudah mati (=paran). Hsl dr karsa adl norma-norma keagamaan/kepercayaan. Timbullah bermacam-macam agama/kepercayaan, karena adanya kesimpulan manusia ttg “sangkan paran” yg bermacam2 pula.

Rasa : Kerinduan manusia akan keindahan sehingga menimbulkan dorongan utk menikmati keindahan. Manusia merindukan keindahan dan menolak kebueukan/kejelekan. Hasil dari rasa adalah berbagai bentuk norma keindahan yang kemudian menghasilkan macam-macam kesenian.

Kesimpulan : Keb adl sgl sesuatu yang dilakukan dan dihslkan oleh manusia, shg dpt dibedakan: 1) kebudayaan material (jasmaniah), mis : benda2 ciptaan manusia (alat2 perlengkapan hdp), 2) kebudayaan non material (rohaniah), yi : semua hal yang tdk dpt dilht dan diraba, mis : religi/agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dll.

Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu (Koentjaraningrat, 1984), merupakan semua penemuan dan ciptaan manusia, baik material maupun nonmaterial, yang ditemukan, diciptakan, diperkembangkan, dan diwariskan dalam kehidupan bersama (Polak, 1982).

Demikian pula, Taylor (Soekanto, 1982) mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Keb itu tdk diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar Keb itu diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat akan sulit bagi manusia utk membentuk keb. Sebaliknya tanpa keb. tidak mungkin bagi manusia baik sec individual maupun mayarakat untuk mempertahankan kehidupannya

Pengertian Apresiasi Budaya mengimplikasi HASIL BUDAYA menghayati memahami menghargai PENGETAHUAN UTK MENGAPRESIASI menikmati

Jadi Apresiasi Budaya adl : pemahaman dan pengenalan secara tepat sehingga tumbuh penghargaan dan penilaian terhadap hasil budaya kegiatan menggauli hasil budaya dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap hasil karya

Apresiasi kebudayaan adlh penghargaan dan pemahaman atas bdy (Natawidjaja, 1980), kegiatan menggauli (kbdyan) dgn sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yg baik (trhdp kebdyan) (Effendi, 1974), pendek kata, penghargaan (trhdp kebdyan) yg didsrkn pada pemahaman (Sudjiman, 1984).

Struktur Keilmuan Kebudayaan UNSUR KEBUDAYAAN WUJUD KEBUDAYAAN UNSUR KEMANUSIAAN KEBUDAYAAN RUANG WAKTU SIFAT BUDAYA PERUBAHAN BUDAYA

Dua unsur fisik manusia dan budaya Volume otaknya sebesar 1500 cc Manusia Organ untuk bicara Budaya Bahasa interaksi antar manusia

Interaksi bahasa dan otak Kebudayaan Mengabstrakskan, Menyimpan, dan Menurunkan pengetahuan Interaksi bahasa dan otak Kebudayaan

8 Unsur Kemanusiaan 7. kegelisahan 8. harapan 1. Cinta kasih 4. keadilan 2. keindahan 5. Pandangan hidup 8. harapan 6. Tanggung jawab 3. penderitaan

Paduan rasa simpati antara dua makhluk atau lebih Cinta Kasih Paduan rasa simpati antara dua makhluk atau lebih diibaratkan sebagai bentuk seni, sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya cinta terletak pada aspek memberi dan bukan menerima

Manusia dan cinta kasih Akal dan Budi Manusia mempunyai 2 sumber kekuatan besar yang dapat menggerakkan manusia untuk bertingkah laku Perasaan cinta Nafsu

Perasaan cinta kasih yang digerakkan oleh nafsu disebut cinta pamrih Perasaan cinta kasih yang digerakkan oleh akal budi disebut cinta kasih tanpa pamrih  cinta sejati, tidak ada kehendak untuk memiliki/menguasai,tidak menimbulkan kewajiban, melainkan tanggung jwb, tulus, tdk menuntut balasan, lebuh banyak memberi drpd menerima, keberadaannya bkn disebabkan oleh unsur2 eksternal, ttp bersifat internal

Keindahan identik dengan Keindahan kebenaran Keindahan adalah Kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yg sama yaitu abadi, mempunyai daya tarik yg selalu bertambah, yg tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.

Keindahan jg bersifat universal (tidak terikat oleh selera perorangan, waktu, dan tempat) Keindahan adlh sesuatu yg mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat Keindahan bersifat jasmani menyenangkan indra manusia (penglihatan/pendengaran) Keindahan jg bersifat rokhani menyenangkan batin,Ke2nya (jasmani dan rokhani) tak dpt dipisahkan. Keindahan : subjektif (selera perorangan), objektif (universal, abadi = kebenaran)

Contoh : sebuah lukisan sec. lahiriah menyenangkan , ttp jk sec. batiniah manusia menolahnya, krn lukisan itu dpt merusak kemanusiaan manusia, mk lukisan itu tdk berhak dikatakan indah. Jadi, persepsi keindahan yg muncul dr akal budi dpt disebut sbg keindahan dlm arti yg sebenarnya, sedangkan keindahan yg muncul krn dorongan nafsu mrp keindahan semu. Spy manusia tdk terjerumus ke dlm keindahan semu, mk manusia tsb hrs selalu mempertemukan keindahan subjektif dgn keindahan yg objektif (sesuai dg selera dan minat akal budinya)

Penderitaan Derita : menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan Yg termasuk penderitaan : keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dll Sebuah kata yang selalu berusaha dijauhi atau paling tidak disenangi oleh manusia. Berasal dr dalam (internal) & dr luar (eksternal)

Cara mengatasi : berpikir positif, bersabar, mengambil hikmah Penderitaan yg berasal dr dalam (internal): - “rasa kurang …” (rasa ini muncul karena menganggap orang lain lebih dari dirinya) - rasa takut (mrp musuh manusia) Penderitaan yg brasal dr luar (eksternal) Murni dr luar : bencana, wabah penyakit,dll Tak murni : sakit, krn tak mau makan/ mkn sesuatu yang dilarang,dll Cara mengatasi : berpikir positif, bersabar, mengambil hikmah

KEADILAN Keadilan : pengakuan dan perlakuan yg seimbang antara hak dan kewajiban Hak : sst yg menjadi milik atau hrs diterima sesorang setelah org bersangkutan melaksanakan kewajiban yg menjadi tugasnya. Kewajiban/tugas : pekerjaan yg hrs dilaksanakan oleh seseorang sesuai dg profesi atau jabatannya.

Adil kuantitatif : berdasarkan pembagian yang sama (rata) tidak berat sebelah atau tdk memihak - Adil kualitatif (proporsional) : meletakkan atau menempatkan sst pd tempatnya Adil kuantitatif : berdasarkan pembagian yang sama (rata) Setiap manusia wajib menegakkan keadilan atau berlaku adil dalam kehidupan sehari-hari

Pandangan Hidup Sikap hidup Cita-cita kebajikan Cita-cita : angan-angan, keinginan, kemauan, niat, atau harapan (cita2 itu penting bg manusia, krn adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia. Kebajikan : perbuatan yang mendtgkan kebaikan ( hrs sesuai dg norma2 agama dan etika) Ada juga kebajikan yang bersifat semu  kejahatan yang berselubung kebajikan  sangat bahaya  kemunafikan Sikap Hidup : keadaan hati dalam menghadapi hidup (mis: optimis,pesimis, dll)

Pandangan Hidup sangat penting bagi manusia, baik untuk kehidupan sekarang maupun nanti (akherat), oki pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal, bukan sekedar ikut2an saja Yang perlu kita sadari, adalah bahwa Tuhan atau pun agama merupakan suatu kebutuhan bagi kita, bukan lagi kebutuhan sesaat spt makan, minum, tdr, senang2 dsb, tetapi merupakan kebutuhan yang terus menerus dan abadi.

TANGGUNG JAWAB Adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab

Manusia : 2. Manusia sbg Makhluk sosial Makhluk individual - berkaitan dg konteks teologis, manusia hrs bertanggung jawab terhadap dirinya (keseimbangan jasmani dan rohani) dan hrs bertanggung jwb Tuhannya (sbg penciptanya) Tanggung jwb manusia thd dirinya akan lebih kuat intensitasnya apbl dia memiliki kesadaran yg mendlm akibat keyakinannya thd suatu nilai Tanggung jwb thd Tuhannya akan timbul karena manusia sadar akan keyakinannya thd nilai2 (yang bersumber dr agama) 2. Manusia sbg Makhluk sosial Manusia tdk dpt hidup sendirian dg perangkat nilai2 selera sendiri - Nilai2 yg diperankan seseorg dlm jalinan sosial hrs dipertanggungjwbkan shg tdk mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama. - Manusia adl makhluk bebas, yaitu bebas menentukan dirinya sendiri. Akal dan budi telah menempatkan dirinya pada posisi yang “membahagikan”. Akal dan budi juga telah memberikan “beban” bagi manusia, krn manusia hrs bertanggung jawab dan berani menanggung resiko thd apa yg diperbuatnya dengan akal dan budinya.

KEGELISAHAN Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yg artinya rasa tdk tentram di hati, selalu khwatir, tidak tenang, tdak sabar, cemas,takut, dsb. Gelisah tergolong penyakit batin, yg dap menyerang siapapun, dr gol apapun dan bangsa apapun Gelisah daerah operasinya lebih luas dibanding rasa takut.

Tetapi kegelisahan dpt muncul karena rasa takut : takut tdk lulus, takut jelek, takut ditinggal pacar, takut kehilang sst, dst Bagaimana cara menghilangkan/mengurangi rasa gelisah ? 1. hrs mulai dr diri sendiri, bersikap tenang 2. berserah diri pada Tuhan (sang Pencipta) 3. berpikir positif.

Harapan Harapan berasal dr kata harap, yg artinya keinginan supaya sesuatu terjadi Yg mempunyai harapan atau keinginan adalah hati, “Manusia tanpa cita-cita (harapan) ibarat mati sebelum ajal”, yi org yg tdk suka atau tdk mempunyai cita-cita (harapan) itu tak ubahnya dg orang yg sdh mati.

Tujuan manusia mempunyai harapan : Jd setiap orang haruslah mempunyai cita-cita atau harapan, shg harapan itu bersifat manusiawi Tujuan manusia mempunyai harapan : Hidup bahagia, bahagia dunia dan akherat. Untuk mewujudkan harapan, Manusia harus sadar dan paham ttg : Harapan spt apa yang baik Bagaimana cara mencapai harapan Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai

Bila kita ingat dg kehidupan itu tdk hanya di dunia saja,namun jg di akherat, maka hendaknya harapan yg baik adalah yg dpt menuntun kita hidup bahagia di kedua tempat itu. Jk harapannya blm berhsl/tercapai, maka manusia hrs tetap bersabar dan bertawakal.

Wujud Budaya IDE/GAGASAN SISTEM BUDAYA (ADAT ISTIADAT) 2. TINDAKAN/ SISTEM SOSIAL AKTIVITAS 3. ARTEFAK KEBUDAYAN FISIK

IDE/GAGASAN SISTEM BUDAYA (ADAT ISTIADAT) Sesuatu yg bersifat abstrak (tak dpt diraba/difoto) Berupa kerangka pemikiran dalam otak Berupa kerangka perilaku yg ideal Berupa tatanan/peraturan/norma ideal Bisa dituangkan dlm bentuk tulisan & disimpan dlm buku, disk,CD, flask disk, dll

TINDAKAN/ AKTIVITAS SISTEM SOSIAL Bersifat konkret, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasikan Tindakan berpola dari manusia dalam masyrakat Perlaku mans dlm hdp bersosialisasi dan berkomunikasi Perilaku mans dlm bergaul dg sesama Perilaku mans dlm sehari-hari menurut pola-pola ttt yg berdsrkan adat tata kelakuan.

ARTEFAK KEBUDAYAAN FISIK Bersifat paling konkrit Dapat diraba, dilihat,difoto, dsb Benda-benda hasil karya manusia Benda-benda yg sangat besar : pabrik pswt, pabrik baja, candi, bangunan2 besar lainnya, benda2 kecil : kancing baju, jarum dsb.

HUB. ANTARWUJUD BUDAYA Saling berkaitan, tdk berdiri sendiri2, saling mengisi Kebudayaan ideal memberi bentuk dan mengarahkan, sedangkan kebudayaan aktivitas melaksanakan upayanya, dan kebudyaan fisik / artefak memberikan perwujudan nyata atas upaya/usaha. Ide tdk selalu berubah menjadi aktivitas atau artefak, ttp aktivitas dan artefak selalu berawal dari ide.

Sistem mata pencaharian Unsur-unsur Budaya unsur-unsur bersifat universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia. Bahasa Sistem mata pencaharian Sistem teknologi Sistem pengetahuan Religi Organisasi sosial kesenian

1. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk: lisan Tulisan 2. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi: produksi, distribusi, transportasi peralatan komunikasi peralatan konsumsi dalam bentuk wadah pakaian dan perhiasan tempat berlindung dan perumahan senjata

3. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi: berburu dan mengumpulkan makanan bercocok tanam - perikanan Peternakan - perdagangan 4. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan asosiasi dan perkumpulan sistem kenegaraan sistem kesatuan hidup perkumpulan

5. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang: flora dan fauna waktu, ruang dan bilangan tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia 6. Sistem religi yang meliputi: sistem kepercayaan sistem nilai dan pandangan hidup komunikasi keagamaan upacara keagamaan

7. Kesenian yang meliputi: seni patung/pahat relief lukis dan gambar rias vokal musik bangunan kesusastraan drama

SIFAT BUDAYA TERBAGI (SHARED) ADAPTIF BERUBAH MEMAKSA INTEGRATIF HARUS DIPELAJARI BERUBAH MEMAKSA INTEGRATIF

Terbagi Sebagai sebuah gagasan, tindakan dan karya tentu mempunyai ciri khas masing2 yang tidak dapat diseragamkan. Oki, tdk mungkin suatu kebudayaan didukung 100 persen oleh masyarakatnya, artinya tentu ada masyarakat yg tdk setuju/tdk mendukung adanya kebudayaan tertentu, - karena kebudayaan bukan menjadi doktrin masyarakat yg hrs didukung sepenuhnya oleh masyarakat, - karena masyarakat mempunyai cipta, rasa, dan karsa yang berlainan.

Adaptif : Mudah menyesuaikan dengan perkembangan jaman/perkembangan teknologi mis ; Kenduri dulu dan sekarang ? Berubah :

Perubahan Budaya Difusi • evolusi Akulturasi • inovasi Asimilasi Revolusi Linear Siklus spiral

Difusi : Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain yg dibawa oleh kelompok manusia yg bermigrasi Penyebaran unsur-unsur kebudayaan berdsrkan pertemuan2 antara individu2 dlm suatu kelompok manusia dengan individu2 dlm suatu kelompok yang berbeda

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.

Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

Evolusi keb adl proses perkembangan kebudayaan umat manusia dari bentuk2 keb yg sederhana sampai yg makin lama makin kompleks, yg kemudian dilanjutkan dengan difusi, yaitu penyebaran kebudayaan2 yg terjadi bersamaan perpindahan bangsa2 di muka bumi ini.

Inovasi adl suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber alam, energi, dan modal, serta penataan kembali dr tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dr produk-produk baru. Dengan demikian inovasi adl pembaruan unsur teknologi dan ekonomi dr kebudayaan. Discovery : penemuan dr suatu unsur keb yg baru, baik suatu alat atau gagasan baru dr seseorang atau sejumlah individu. Discovery akan menjadi invention (inovasi) apabila suatu penemuan baru tlh diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat.

Revolusi adl perubahan dasar mengenai sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat yang berlangsung secara besar-besaran dalam waktu yg relatif singkat. Linear adl perubahan kebudayaan yg berlangsung secara maju terus dan meninggalkan kebudayaan yang lama, sifat budaya linear mengandung makna progresif, artinya budaya berkembang seiring berkembangnya jaman dan kemampuan berpikir manusia, menuju suatu bentuk budaya yang lebih maju dibandingkan dg bdy seblmnya. Sifat ini tdk lepas dr kecenderungan sifat manusia yg selalu ingin berubah menuju ke keadaan yg lebih baik.

Siklus : adl perubahan kebudayaan yg selalu berputar dan suatu saat akan muncul kembali Spiral adl perubahan keb yg berlangsung sec lambat dan berlangsung berulang2, mengitari titik tertentu tanpa ada ujungnya, berjalan sec lambat dan berlangsung secara terus menerus. Perubahan ini ada kalanya mengalami kemunduran karena pengaruh dari manusia itu sendiri. Pola pikir manusia yg tdk stabil. Jadi perubahan budaya spiral sangat tergantung pada manusia itu sendiri

Contoh Spiral; Pakaian sbg titik kebudayaan Contoh Spiral; Pakaian sbg titik kebudayaan. Pakaian berkembang tanpa ada ujungnya. Pd jaman dahulu hanya sebatas penutup bagian tubuh tertentu. Setelah mengenal norma2 mk pakaian berkembang utk menutup seluruh bagian tubuh. Adanya penemuan berupa mesin pemintal, berkembanglah apa yg kita sebut tekstil/kain. Kain mengalami modifikasi berbagai berbagai model pakaian, modifikasi ituberkembang tanpa henti, spt halnya model pakaian dr jaman dulu sampai sekarang terus berubah, meskipun ada kalanya cenderung kembali kpd model terdahulu, namun pasti mengalami modifikasi yg menjadi ciri ttt yg berbeda dg model yg dahulu.

Daftar Pustaka Ditjendikti Depdikbud. 1983/1984. Filsafat Ilmu (Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V). Effendi, S. 1974. Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende-Flores: Nusa Indah. Koentjaraningrat. 1983. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. --------------------.  1984. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Natawidjaja, P. Suparman. 1980. Apresiasi Sastra & Budaya. Jakarta: PT Intermasa. Peursen, C.A. Van. 1976. Strategi Kebudayaan (Terj. Dick Hartoko). Jakarta: BPK Gunung Mulia & Kanisius. Polak, JBAF Maijor. 1982. Sosiologi: Suatu  Buku Pengantar Ringkas. Jakarta: PT Ichtiar Baru-van Hoeve. Sudjiman, Panuti (Ed.). 1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia. Sumaryadi. 1997. ‘Ilmu dan Kebudayaan: Tinjauan Dimensi Kontributif” dalam Diksi Majalah Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Seni. Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta.

Merci DANKE THANK YOU Terima kasih MATUR NUWUN

Daftar Pustaka Ditjendikti Depdikbud. 1983/1984. Filsafat Ilmu (Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V). Effendi, S. 1974. Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende-Flores: Nusa Indah. Koentjaraningrat. 1983. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. --------------------.  1984. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Natawidjaja, P. Suparman. 1980. Apresiasi Sastra & Budaya. Jakarta: PT Intermasa. Peursen, C.A. Van. 1976. Strategi Kebudayaan (Terj. Dick Hartoko). Jakarta: BPK Gunung Mulia & Kanisius. Polak, JBAF Maijor. 1982. Sosiologi: Suatu  Buku Pengantar Ringkas. Jakarta: PT Ichtiar Baru-van Hoeve. Sudjiman, Panuti (Ed.). 1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia. Sumaryadi. 1997. ‘Ilmu dan Kebudayaan: Tinjauan Dimensi Kontributif” dalam Diksi Majalah Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Seni. Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta.