Prof. Dr. Munawar, SE, DEA Ketua LP3 Universitas Brawijaya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Advertisements

Disadur dari berbagai sumber
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Rancang Bangun Pengembangan
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMBANGUN DAYA SAING BANGSA
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER BIDAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN Disajikan dalam seminar Nasional Kebidanan di Sekolah.
Hakikat PKn.
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Technique Informal School
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN RELIGI
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengantar Kewarganegaraan
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PENGERTIAN DAN TUJUAN PKN
Sosialisasi dan Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter
Pendidikan Tinggi dan Nilai-Nilai Keadaban Publik
Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem Munawar Ketua LP3M-UB
SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL “BELA NEGARA” “GRAND DESIGN KURIKULUM BELA NEGARA DAN RANCANGAN IMPLEMENTASINYA” TEGUH SOEDARTO Surabaya, 1 Oktober 2016.
Kurikulum PKN dan Agama
PENGEMBANGAN KARAKTER DAN LAYANAN KONSELING
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
Tarmin Abdulghani, ST., MTI.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
Kebijakan Direktorat Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kualitas PAI pada Sekolah DR. H. NI FASRI, M.Pd. Kasubdit PAI pada SMP Direktorat Pendidikan.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
CITA CITA PENDIRI NEGARA
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
GERAKAN INDONESIA MEMBACA DAN MENULIS Paparan disampaikan oleh Dra
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Tujuan dan Standar Kompetensi
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Nilai persatuan dalam bermasyarakat dan bernegara
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGANTAR PENDIDIKAN KARAKTER
1 Disampaikan Pada : Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah SMK Muhammadiyah Palu Palu, Juli 2018 ETIKA PERGAULAN DAN KOMUNIKASI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendidikan Kewarganegaraan
Korupsi.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
Pengembangan karakter
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
MENJADI GURU JAMAN NOW. MEMPUNYAI 7B 1.Bersemangat juang tinggi 2.Berpikir kritis 3.Bertindak dinamis 4.Berkarya kreatif.
Transcript presentasi:

Prof. Dr. Munawar, SE, DEA Ketua LP3 Universitas Brawijaya PENDIDIKAN KARAKTER Prof. Dr. Munawar, SE, DEA Ketua LP3 Universitas Brawijaya

Mengapa Karakter ? Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Singapura tidak memiliki SDA tetapi negaranya maju Lawrence Horrison,1985, menerbitkan buku Underdevelopment Is a State of Mind: The Latin American Case, budaya merupakan hambatan utama untuk Amerika Latin "When wealth is lost, nothing is lost; when health is lost, something is lost; when character is lost, everything is lost."

Renungan Bagi Seorang Muslim “Allah membuat perumpamaan sebuah negeri yang dahulunya aman dan tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah di semua penjuru, lalu penduduknya mengingkari nikmat Allah, karena itu lalu Allah membiarkan mereka merasakan pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat” (Q.S. An-Nahl:112). “Maka datanglah sesudah mereka, generasi yang jelek, menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka itulah yang jelas akan sesat. Kecuali orang yang bertaubat, beriman, dan beramal salih. Maka mereka itu akan masuk surge dan tidak mungkin dianiaya (dirugikan) sedikitpun”. (Q.S. Maryam 59-60) Nabi bersabda: Ketahuilah bahwa dalam diri setiap kalian ada ”mudghoh” (segumpal daging), jika mudghoh itu bersih maka semua yang ditampilkan oleh orang tersebut juga bersih (baik), dan jika mudghoh itu rusak maka yang ditampilkan oleh orang tersebut juga rusak (tidak baik). Ketahuilah bahwa yang disebut mudghoh itu adalah al-qolb (hati). (Al- Hadist)

Usaha Membangun Karakter Bangsa Presiden Soekarno: Perlunya nation and character building karena mental bangsa masih dipengaruhi oleh mental penjajah Semangat berdikari, untuk mandiri dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya (Trisakti) Orde Baru (Soeharto): Membentuk manusia Pancasila melalui P4 Cara indoktrinasi dan miskin keteladanan Orde Reformasi: Ingin menjadi negara demokratis dan bebas dari KKN, tetapi Korupsi masif, anarkisme meluas, kesantunan merosot, kohesi sosial luntur, primodialisme menjadi sumber perpecahan (konflik horisontal), tawuran pelajar, gerakan nyontek nasional, bocoran soal, plagiarisme meluas di institusi pendidikan, dsb .....

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Naional

Arti Karakter Istilah karakter sering dipertukarkan dengan istilah etika, ahlak, dan atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif bukan netral Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain Jadi, karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku

Persfektif Karakter Psikologis: karakter merupakan perwujudan dari potensi Intellegence Quotient (IQ), Emotional Quentient (EQ), Spritual Quotient (SQ) dan Adverse Quotient (AQ) yang dimiliki oleh seseorang Agama: karakter mengandung potensi sidiq (jujur), amanah (dapat dipecaya), fathonah (cerdik), dan tablig (menyampaikan) yang dimiliki seseorang

Pendidikan: berkarakter apabila seseorang memiliki potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang teraktualisasi dalam kehidupannya Sosial: berkarakter artinya mempunyai logika dan rasa dalam menjalin hubungan intra personal, dan hubungan interpersonal dalam kehidupan bermasyarakat

Apa “Berkarakter” itu ? Berkarakter artinya individu mampu mewujudkan tiga sekaligus : fungsi totalitas psikologisnya (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) fungsi totalitas sosial kultural dalam konteks interaksi nya dengan orang lain, serta berlangsung sepanjang hayat Perwujudan “psikososial” tersebut merupakan hasil interaksi dari: Olah Hati (Spiritual and Emotional development) Olah Pikir (Intellectual development) Olah Raga dan Kinestetik (Physical and Kinestetic development) Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development)

Proses PSIKOSOSIAL Berkarakter

Pendidikan: Karakter > Moral Pendidikan Moral : Pendidikan Karakter : Mengajarkan mana yang benar dan mana yang tidak benar Menjelaskan alasan mengapa benar dan mengapa tidak benar Menanamkan kebiasaan yang baik (habituasi) Sasarannya adalah: memahami mana yang baik dan tidak (domain kognitif), mampu merasakan yang baik (domain afektif), dan mampu melaksanakan yang baik (domain perilaku)

Faktor Pembentuk Karakter Dua faktor penentu karakter: Faktor bawaan atau “gawan bayi” (nature), bersifat given dan sulit direkayasa Faktor lingkungan (nurture) di mana seseorang tumbuh dan berkembang, sehingga masih bisa terjangau oleh masyarakat dan individu Membentuk karakter melalui pendidikan berarti merekayasa lingkungan yang dapat dilakukan oleh individu dan masyarakat

Pendidikan Melalui Keteladanan Satuan pendidikan harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan keteladanan Pendidik dan tenaga kependidikan harus menjadi contoh (berpakaian rapi, tepat waktu, sopan, jujur, disiplin, dsb..) Bisa menjadi kegiatan rutin (upacara, sholat wajib berjamaah, berdoa sebelum dan setelah belajar) maupun spontan (yang melanggar dihukum dan sebaliknya) Kegiatan rutin bekal menjadi kebiasaan (karakter)

Integrasi Melalui Kegiatan Pembelajaran Melalui proses pembelajaran di kelas (misalnya: model diskusi kelompok untuk memupuk kerjasama dan saling memahami) Melaui kegiatan di satuan pendidikan (misalnya: lomba lagu cinta tanah air yang diikuti oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; lomba olah raga, dsb) Kegiatan di luar satuan pendidikan (misalnya: mengunjungi musium perjuangan, PkM, outbond, dsb)

Pendidikan Karakter Melalui Berbagai Kegiatan Pembelajaran

Terintegrasi Kesemua Mata Kuliah Pembentukan karakter tidak harus berdiri sendiri tetapi diintegrasikan dengan MK MK Agama untuk membentuk pribadi yang beriman, bertaqwa, berbudi mulia MK Kewarganegaraan untuk membentuk akhlaq kewarganegaraan, meliputi: Kecerdasan kewarganegaraan (civic intelligennce) Tanggungjawab kewarganegaraan (civic responsibility) Partisipasi kewarganegaraan (civic participation) MK lain bisa diselipkan berbagai pesan karakter (misalnya: susunan planet adalah kuasa Allah swt)

Wassalam Semoga Bermanfaat