PERJUANGAN FISIK DAN DIPLOMASI BANGSA INDONESIA PASCA PROKLAMASI SAMPAI DEMOKRASI TERPIMPIN
BAGAN PENYERAHAN KEKUASAAN CIVIL AFFAIRS AGREEMENT SEAC AMERIKA SERIKAT BELANDA INGGRIS AFNEI NICA CIVIL AFFAIRS AGREEMENT 24 AGUSTUS 1945 Panglima tentara pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan atas nama pemerintah Belanda. Dalam melaksanakan hal-hal yang berkenaan dengan pemerintahan sipil, pelaksanaannya diselenggarakan oleh NICA di bawah tanggung jawab Inggris. Kekuasaan itu kemudian akan dikembalikan kepada Kerajaan Belanda.
AFNEI DATANG KE INDONESIA DIBONCENGI OLEH NICA 15 SEPTEMBER 1945 AFNEI DATANG KE INDONESIA DIBONCENGI OLEH NICA DENGAN TUJUAN : MENERIMA PENYERAHAN KEKUASAAN DARI JEPANG MELUCUTI DAN MEMULANGKAN TENTARA JEPANG MEMBEBASKAN TAWANAN JEPANG MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN AGAR PELAKSANAAN TUGAS BERJALAN LANCAR MENGUASAI KEMBALI WILAYAH INDONESIA SEBAGAI NEGARA JAJAHAN KERAJAAN BELANDA
BANGSA INDONESIA BERJUANG MELAWAN SEKUTU PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 BANGSA INDONESIA BERJUANG MELAWAN SEKUTU FISIK DIPLOMASI DEMOKRASI TERPIMPIN 27 DESEMBER 1949
PERJUANGAN FISIK PERJUANGAN FISIK DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI JALAN PERANG/ BERSIFAT KEMILITERAN BEBERAPA SEBAB TERJADINYA INSIDEN : BANGSA INDONESIA TIDAK MENGINDAHKAN ULTIMATUM SEKUTU PELECEHAN TERHADAP HARGA DIRI BANGSA TAKTIK BANGSA INDONESIA: SISTEM PERTAHANAN LINEAR SISTEM PERTAHANAN MOBILE (KANTONG_KANTONG GERILYA)
PERJUANGAN HEROIK MENGHADAPI SEKUTU DAN NICA 10 NOVEMER 1945 PERISTIWA HEROIK DI SURABAYA 15 DESEMBER 1945 PALAGAN AMBARAWA 10 DESEMBER 1945 PERTEMPURAN MEDAN AREA PERJUANGAN HEROIK MENGHADAPI SEKUTU DAN NICA 14 FEBRUARI 1946 PERITIWA MERAH PUTIH DI MENADO 23 MARET 1946 BANDUNG LAUTAN API 21 JULI 1947 AGRESI MILITER BELANDA I 14 MARET 1948 PERISTIWA MERAH PUTIH DI BIAK 19 DESEMBER 1948 AGRESI MILITER BELANDA II 1 MARET 1949 SERANGAN UMUM 1 MARET
PERJUANGAN DIPLOMASI UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA PENGIRIMAN DELEGASI KE BERBAGAI NEGARA DIPLOMASI BERAS DIPLOMASI INDONESIA KE FORUM PBB DIPLOMASI DENGAN BELANDA
PERJUANGAN DIPLOMASI DENGAN BELANDA Perundingan 17 November 1945 Perundingan 10 Februari 1946 Perundingan Hooge Value, Belanda (4 – 23 April 1946) Persetujuan gencatan senjata RI 10 NOVEMBER 1946 – 25 MARET 1947 PERJANJIAN LINGGARJATI KONFERENSI MALINO (15 – 25 Juli 1946) KONFERENSI PANGKAL PINANG (10 Oktober 1946) KONFERENSI DENPASAR (24 Desember 1946)
AGRESI MILITER BELANDA I
AGRESI MILITER BELANDA I (21 Juli 1947) Belanda menyerang pulau Jawa, Madura, dan Sumatera dengan serangan darat, laut dan udara. Akibatnya: Belanda menuntut garis demarkasi atas wilayah Indonesia Dunia mengecam agresi militer Belanda I PBB membentuk KTN Gencatan senjata 4 Agustus 1947 (Ina-Bel-USA) HASIL KTN : PERJANJIAN RENVILLE
PERJANJIAN RENVILLE
PERJANJIAN RENVILLE (17 Januari 1948) DIBENTUKNYA GARIS VAN MOOK BELANDA MENGUASAI INDONESIA SAMPAI TERBENTUK RIS PASUKAN RI DI DAERAH KANTONG HARUS DITARIK BELANDA MENGINGKARI PERJANJIAN RENVILLE DENGAN MELANCARKAN AGRESI MILITER BELANDA II AKIBAT : PBB MEMBENTUK UNCI DILAKUKAN PERSETUJUAN ROEM-ROYEN
FINISH 7 MEI 1949 PERSETUJUAN ROEM-ROYEN 19 JULI 1949 KONFERENSI INTER-INDONESIA 23 AGUSTUS 1949 KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) 27 DESEMBER 1949 PENGAKUAN KEDAULATAN FINISH