Disampaikan pada Perkuliahan STMIK MDP 2014 Ryzky Yan Deriza

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SOSIALISASI 4 PILAR KEBANGSAAN
Advertisements

BAB I PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Catur Apriyani Qudsi Ayu Sekar K Rahma Ivani Subhan Fathah
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
BELA NEGARA Pengertian Bela Negara
UNDANG UNDANG DASAR NRI TAHUN 1945 DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Pertahanan dan Keamanan Negara
BAB 3. UNDANG UNDANG DASAR 1945
Standar Kompetensi 1. memahami hakikat bangsa dan negara
ILMU NEGARA.
Konsep Ilmu Politik Negara (State) Kekuasaan (Power)
IDENTITAS NASIONAL Oleh : Scehan Alif Ilhany
PEMBUKAAN UUD 1945.
Nation-State.
WAWASAN NUSANTARA Oleh : Aditya Hendra Moh. Khoirul Anwar
Pengertian, Fungsi, dan Tujuan NKRI
IDENTITAS NASIONAL.
1. Bangsa dalam arti sosiologis anthroplogis
Pertemuan 2 NEGARA DAN BANGSA Matakuliah: O0032 – Pengantar Ilmu Politik Tahun: 2008.
Bangsa dan Negara Pertemuan 03
BAB 3 Berkomitmen Terhadap Kaedah Pokok Fundamental
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAB 1 Pembelaan Negara A. Negara B. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
IDENTITAS NASIONAL EVY SOPHIA, S.Pd.,MMSI.
Wawasan nusantara (Lecture 6 & 7)
Identitas Nasional.
Disampaikan Oleh : Ahmad Fauzan, M.Pd
1. Bangsa dalam arti sosiologis anthroplogis
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
CITA-CITA, TUJUAN DAN VISI NEGARA INDONESIA
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
N E G A R A.
IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
DR. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Politik dan Negara Ahmad Nasher.
A. Bangsa Indonesia B. Negara dan terjadinya Negara
KONSEP NEGARA Oleh Ali Usman.
Pendidikan Kewarganegaraan
IDENTITAS NASIONAL Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa.
HUBUNGAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
4.3.Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 NKRI
Tugas Media & Tekhnologi Pembelajaran PKn
Hakikat Bangsa dan Negara
N E G A R A.
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
IDENTITAS NASIONAL Eden K. Soeardi.
Hakikat Bangsa dan Negara serta Unsur - unsur terbentuknya Negara
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
N E G A R A.
MK: Ilmu Politik dan Masalah Kesehatan
UUD 1945 Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebelum diamandemen yang terdiri dari : Pembukaan UUD.
Perkembangan Pengelolaan Kekuasaan Negara di Pusat dan Daerah dalam Mewujudkan Tujuan Negara Indonesia AYU NOVITA ARUMSARI (19) DEA AMANDA AMELIA R (24)
IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT MADANI
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
Dosen ; Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.
Teori konstitusi.
HEKIKAT NEGARA & BANGSA.
Dosen ; Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.
Kelompok 3 : FIRMANSYAH FAJAR SASI SAMUDRA ANGGITA AYU
N E G A R A.
Pengertian dan Definisi Negara
4.3.Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 NKRI Materi pembelajaran: –P–P–P–Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia –P–P–P–Pokok pikiran.
UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945 Pembukaan
Apa itu ? IDENTITAS & INTEGRASI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
Wawasan Nusantara  Latar belakang timbulnya Wawasan Nusantara  Konsep Wawasan Nusantara A) Hakikat, Asas dan Arah WN B) Unsur dasar WN C) Kedudukan,
IDENTITAS NASIONAL Pendidikan Kewarganegaraan Disusun Oleh: Asifatun Agustini ( ) Dena Elis Setiawati ( ) Sihwanti ( ) Miftakhul.
Transcript presentasi:

Disampaikan pada Perkuliahan STMIK MDP 2014 Ryzky Yan Deriza IDENTITAS NASIONAL Disampaikan pada Perkuliahan STMIK MDP 2014 Ryzky Yan Deriza

Prolog Manusia adalah mahluk sosial. (Zoon Politicon) Hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia hidup berkelompok-kelompok (bersekutu). Dalam bersekutu/berkelompok tersebut membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur- mengarahkan tercapainya tujuan hidup bersama. Manusia keluarga suku masyarakat bangsa negara

Hakikat Bangsa 2 konsep Bangsa (Badri Yatim-AT Soegito) Bangsa dalam arti Sosiologis Antropologis, persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu-kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat. Persekutuan ini dalam suatu negara dapat merupakan persekutuan hidup yang mayoritas dan dapat pula pesekutuan hidup yang minoritas. (cultural unity) Bangsa dalam arti Politis, suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagi suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Jadi mereka diikat oleh kekuasaan politik, yaitu negara. (political unity)

Pembentukan Bangsa-Negara (Ramlan Subakti) Model ortodoks, ada Bangsa terlebih dahulu kemudiaan membentuk Negara tersendiri, disusul dengan pembentukan rezim politik (pengauasa), konstitusi negara yang dikembangkan melalui partisipasi WN dalam kehidupan politik bangsa-negara Model mutahir, ada Negara terlebih dahulu dari proses tersendiri, penduduk negara merupakan sekumpulan suku, bangsa dan ras.

Identitas Nasional Identitas berasal dari kata identity berarti ciri- ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Nasional (Konsep Kebangsaan) menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Identitas nasional adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.

Faktor pembentuk Identitas Nasional (Ramlan S) Primordial; kekerabatan (darah/keluarga),suku-bangsa, homeland, bahasa, dan adat istiadat Sakral; kesamaan keyakinan dan ideologi Tokoh; orang yang diseganai dan dihormati oleh masyrakat Bhinneka Tunggal Ika; kesediaan bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) setia dan terikat pada negara tanpa menghilangkan keterikatan primordial Sejarah; persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang historis berupa pengalaman masa lalu, yang melahirkan tekad dan tujuan yang sama Perkembangan Ekonomi; saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan (masyarakat industrial) Kelembagaan; birokrasi, pertahanan/keamanan, pengadilan dan politik, ekonomi dan keuangan

Hakikat Negara Negara Staat (Belanda/ Jerman), State (Inggris), Etat (Perancis). Istilah staat semula dipergunakan di Eropa Barat pada abad XV. Kata staat, state, dan etat dialihkan dari bahasa Latin status atau statum. Status (etimologis: Latin klasik); suatu istilah yang abstrak yang menunjukkan keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.

Negara adalah organisasi kekuasaan sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu (George Jellinek) Organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsa sendiri (Kranenburg) Alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur/mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat (Roger F. Soultau) Organisasi kekuasaan masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan (soenarko) Organisasi masyarakat atau kumpulan manusia yang berada di bawah pemerintahan yang sama (R.Djokrosoetono) Daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dariwarganya ketaatan pada PUU melalui pengasaan kontrol dari kekuasaan yang sah (Miriam Budiarjo)

Unsur2 Negara Negara memiliki sifat Rakyat : orang-orang yang bertempat tinggal di wilayah itu, tunduk pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan; (absolut) Wilayah : daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyat negara, menjadi sumber kehidupan rakyat negara (darat, laut dan udara); (absolut) Pemerintah yang berdaulat : adanya penyelenggara negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintah, memiliki kedaulatan baik ke dalam (memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh rakyatnya) maupun ke luar (negara mampu mempertahankan diri dari serangan negara lain). Pengakuan: pernyataan negara lain yang mengakui keberadaan suatu negara (sifatnya deklaratif) Negara memiliki sifat Memaksa, memakai kekerasan fisik secara legal Monopoli, hak melarang suatu yang bertentangan dan mengajurkan suatu yang dibutuhkan bersama Mencakup semua, peraturan/kebijakan mencakup semua orang tanpa terkecuali

Terjadinya Negara Teoritis Praktis Teori Hukum Alam; Negara terjadi secara alamiah, bersumber dari manusia yang merupakan zoon politicon Teori Ketuhana; Negara terjadi karena kehendak Tuhan, didasari kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan terjadi atas kehendak-NYA Teori Perjanjian; Negara terjadi sebagai hasil perjanjian antarmanusia/individu. Praktis Penaklukan (occupatie) Peleburan (fusi) Pemecahan Pemisahan diri Perjuangan atau revolusi Penyerahan/pemberian Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya

Fungsi Negara Dwi Praja (Goodnow) Trias Politika (Montesquieu) Policy making, kebijaksanaan negara utk waktu tertentu, utk seluruh masyarakat. Policy executing, kebijaksanaan yang harus dilaksanakan utk mencapai policy making Trias Politika (Montesquieu) Fungsi legislatif, membuat undang-undang. Fungsi eksekutif, menjalankan/melaksanakan UU. Fungsi yudikatif, mempertahankan dan pengawasan terhadap UU yang telah dibuat. Tri Praja (John Locke) Fungsi legislatif, membentuk peraturan PUU. Fungsi eksekutif, melaksanakan peraturan dan undang- undang. Fungsi federatif, menjalankan hubungan luar negeri. Catur Praja (Cornelis van Vollenhoven) Regeling, membuat peraturan. Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan. Rechtpraak, menjalankan pengadilan. Politie, penertiban dan keamanan bagi seluruh masyarakatnya.

Plato, tujuan negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Aristoteles, kesempurnaan warganya yang berdasarkan atas keadilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam negara, dan hukum berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang berhak ia terima. Roger H. Soltau, memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin. Harold J. Laski, menciptakan keadaan yang di dalamnya, rakyat dapat mencapai keinginan- keinginannya secara maksimal. John Locke, memelihara dan menjamin terlaksananya HAM, yang tertuang dalam perjanjian masyarakat.  

Tugas Buatlah apa saja bentuk-bentuk dari Identitas Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia? Format tugas tertulis dan sebutkan sumber jawaban atau referensi bacaan Kumpul minggu depan

Bangsa dan Negara Indonesia Hakikat Negara Indonesia, bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar menganai adanya negara baru, negara Republik Indonesia Proklamasi 17 agustus 1945. Indonesia didirikan berada di atas semua kelompok dan golongan yang beragam, serta keinginan hidup bersatu sebagai suatu keluarga bangsa karena persamaan nasib, cita2, berasal dari ikatan wilayah yang sama. (nasionalisme) Bangsa Indonesia, merupakan gagasan yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 (SP)

Faktor2 penting pembentukkan bangsa Indonesia: Persamaan nasib, penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing Keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari segalaa bentuk belenggu penjajahan Kesatuan tempat tinggal, wilayah nusantara yang membentang luas di khaltulistiwa Cita2 bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa

Terjadinya Negara Indonesia, secara teoritis: Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain. Sumber motivasi perjuangan (Alinea I Pembukaan UUD 1945) Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan, yang menghasilkan Proklamasi, yang baru mengantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan. Bernegara tidak selesai hanya dengan Proklamasi, akan tetapi negara yang di-cita2-kan untuk merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur (Alinea II Pembukaan UUD 1945) Negara terjadi karena kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia, keinginan luhur bersama. Dan kehendak dan atas rahmat Allah yang Maha Kuasa. Motivasi spiritual (alinea III Pembukaan UUD 1945) Negara indonesia menyusun alat2 kelengkapan negara meliputi dasar, tujuan, bentuk, sistem pemerintahan, dan UUD negara. (alinea IV Pembukaan UUD 1945)

Tujuan negara Indonesia cita-2 bangsa Indonesia mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Tujuan negara Indonesia Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; Memajukan kesejahteraan umum; Mencerdaskan kehidupan bangsa; Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Visi bangsa Indonesia, terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah NKRI yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berahlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin. (Tap MPR No.VII/MPR/2001)

Identitas Nasional Indonesia Identitas nasional, bersifat buatan dan sekunder, bersifat buatan karena Identitas Nasional itu dibuat, dibentuk, dan disepakati oleh warga bangsa setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena Identitas Nasional lahir belakangan sebelum Identitas Kesukubangsaan (primer) melekat pada warga bangsa. Proses pembentukan Identitas Nasional memakan waktu yang lama dan perjuangan yang panjang di antara warga bangsa-negara bersangkutan. Karena setiap kelompok sukubangsa dalam negara cenrung ingin Identitas Kesukubangsaannya menjadi Identitas Nasional (sumber konflik internal)

Beberapa bentuk Identitas Nasional Indonesia Bahasa Nasional, bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia Bendera Negara sang Merah Putih Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Lambang Negara Garuda Pancasila Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika Dasar Falsafah Negara Pancasila Konstitusi Negara UUD 1945 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia Konsepsi Wawasan Nusantara Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

SEKIAN DAN TERIMA KASIH SEMOGA DAPAT MEMBERIKAN MANFAAT “kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar untuk kebenaran abadi” Chiang Kai Shek