PENDEKATAN TERPADU IKA RUHANA
MACAM PENDEKATAN TERPADU Perpaduan antara teori motivasi Maslow, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Perpaduan antara teori motivasi dua faktor, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Perpaduan antara empat sistem manajemen Likert, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Perpaduan antara teori X dan teori Y, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Perpaduan antara teori proses perubahan, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional
Teori motivasi Maslow, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Inti teori motivasi: Orang adalah makluk yang berkeinginan- selalu ingin, dan ingin lebih banyak, dan tiada henti. Suatu kebutuhan yang telah memuaskan tidak menjaadi motivator perilaku. Hanya kebutuhan yang belum terpenuhi menjadi motivator perilaku. Kebutuhan manusia tersusun dalam jenjang.
Teori Jenjang Kebutuhan Maslow Aktualisasi Diri Penghargaan Sosial Keamanan Fisiologis
Model Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard Perilaku Pemimpin Tinggi Hubungan Tinggi Tugas rendah S3 S2 tugas Tinggi Hubungan tinggi BERPERANSERTA MENJUAL Perilaku Hubungan S4 Hubungan rendah Tugas Tinggi tugas Tinggi Hubungan rendah S1 MENDELEGASIKAN MENGATAKAN Rendah Perilaku Tugas Tinggi Kematangan bawahan Matang M4 Mampu & Mau M3 Mampu & Tidak Mau M2 Tdk Mampu & Mau M1 Tdk Mampu & Tidak Mau Tdk Matang
PERPADUAN JENJANG KEBUTUHAN TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN GAYA KEPEMIMPINAN Fisik M1 G1 Keselamatan dan keamanan M2 G1 atau G2 Sosial Antara M2 dan M3 G2 atau G3 Penghormatan M3 G3 atau G4 Pengaktualisasian / pemuasan diri M4 G4
Teori motivasi dua faktor, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Teori dua faktor: Faktor pendorong / motivator Faktor syarat kerja / hiegine
PERPADUAN KEBUTUHAN TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN GAYA KEPEMIMPINAN SYARAT KERJA / HIEGINE M1 – M2 – M3 G1 – G2 – G3 MOTIVATOR M3 – M4 G3 – G4
Empat sistem manajemen Likert, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Sistem 1: Exploitative Authoritative / otokratis pemerasan Sistem 2 : Benevolent Authoritative / Otokratis Bijak Sistem 3: Consultative Leadership Sistem 4: Partisipative Group leadership
PERPADUAN SISTEM TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL 1 M1 G1 2 Antara M1 dan M2 G1 dan G2 3 M2 G2 4 M3 G3
Teori X dan teori Y, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Kelompok orang yang mempunyai sifat buruk / tidak baik Tidak menyukai pekerjaan Motivasi hanya sedikit Kalau bekerja harus dikontrol secara ketat dan sering dipaksa , dll
Teori Y: Pekerjaan disukai Kontrol seringkali berasal dari dalam diri Punya motivasi besar, dll
PERPADUAN TEORI TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL X M1 G1 Y M3 G3
Teori proses perubahan, teori tingkat kematangan bawahan, dan pendekatan kepemimpinan situasional Proses perubahan dalam organisasi: Unfreezing: Mengubah / membongkar kebasaan, tradisi, dll untuk menerima alternatif baru Changing: Proses berubah, identification, internalization Refreezing: proses perilaku yang baru diperoleh telah berintegrasi sebagai pola perilaku bagi kepribadian individu
PERPADUAN TEORI PROSES PERUBAHAN TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN GAYA KEPEMIMPINAN UNFREEZING M1 dan M2 G1 dan G2 CHANGING M2 dan M3 G2 dan G3 REFREEING M3 dan M4 G3 dan G4