Klasifikasi Sistem Sistem Abstrak vs Sistem Fisik Sistem Alamiah vs Sistem Buatan Manusia Sistem Probabilistik vs Sistem Deterministik Sistem Tertutup vs Sistem Terbuka
Sistem Abstrak vs Sistem Fisik Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh: Sistem Agama Sistem Fisik Sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara fisik. Contoh: Perusahaan, Komputer
Sistem Alamiah vs Sistem Buatan Manusia Sistem Alamiah (Natural System) Sistem yang terbentuk melalui proses alami. Contoh: Sistem tata surya, Pencernaan. Sistem Buatan Manusia Sistem yang dirancang dan dibangun oleh manusia yang melibatkan interaksi dengan mesin. Contoh: Sistem produksi di pabrik
Sistem Probabilistik vs Sistem Deterministik Sistem Deterministik (Sisten Tertentu) Sistem yang cara beroperasinya sudah dapat diprediksi, interaksi-interaksi didalamnya dapat dideteksi dengan pasti dan outputnya dapat diramalkan. Contoh: Pengolahan data (komputer) Sistem Probabilistik (Sistem Tak Tentu) Sistem yang outputnya tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilistik.
Sistem Tertutup vs Sistem Terbuka Sistem yang tidak berhubungan dengan dunia luar dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya (bekerja secara otomatis) Sistem Terbuka Sistem yang mempunyai hubungan dengan dunia luar dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.
Siklus Hidup Sistem (System Life Cycle) Proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi yang berbasis komputer. SLC dilakukan dengan pendekatan sistem secara teratur dan dilakukan secara top-down, maka sering disebut “Pendekatan Air Terjun” (Waterfall Approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Tahapan Siklus Hidup Sistem Perencanaan (Planning) Analisis (Analisa) Perancangan (Design) Penerapan dan Penggunaan (Implementasi) Tahap-tahap siklus hidup sistem, empat yang pertama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-SDLC)
Tahap Perencanaan (Planning) Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS: Menentukan lingkup dari proyek Mengenali berbagai area permasalahan potensial Mengatur urutan tugas Memberikan dasar untuk pengendalian
Langkah-Langkah dalam Tahap Perencanaan Menyadari Masalah: kebutuhan adanya proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer dan unsur-unsur dalam lingkungan perusahaan. Mendefinisikan Masalah: setelah sadar akan adanya masalah, manajer harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasinya. Menentuka Tujuan sistem: manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai.
Mengidentifikasi Kendala-Kendala Sistem: kendala-kendala ini penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Membuat Studi Kelayakan: studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Mempersiapkan Penelitian Usulan Sistem: jika sistem dan proyek layak, diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh.
Mengidentifikasi Kendala-Kendala Sistem: kendala-kendala ini penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Membuat Studi Kelayakan: studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Mempersiapkan Penelitian Usulan Sistem: jika sistem dan proyek layak, diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh.
Menyetujui dan Menolak Penelitian Proyek: manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan atau tidak. Menetapkan Mekanisme Pengendalian: sebelum proyek dimulai perlu diterapkan mekanisme pengendaliannya.
Tahap Analisis Analisis sistm adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Mengumumkan Penelitian Sistem Mengorganisasikan Tim Proyek Mendefinisikan Kebutuhan Pemakai Mendefinisikan kinerja-kinerja sistem Menyiapkan usulan rancangan Menyetujui atau menolak rancangan proyek
Tahap Perancangan Langkah-langkah tahap perancangan: Menyiapkan rancangan sistem yang terinci Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem Memilih konfiigurasi yang baik Menyetujui usulan penerapan Menyetujui atau menolak penerapan sistem
Tahap Penerapan Langkah-langkah tahap penerapan: Merencanakan penerapan Mengumumkan penerapan Mendapatkan sumber daya perangkat keras Mendapatkan sumber daya perangkat lunak Menyiapkan database Menyiapkan fasilitas fisik Mendidik peserta dan pemakai Masuk ke sistem baru
Tahap Penggunaan Langkah-langkah tahap penggunaan: Menggunakan sistem Audit sistem Memelihara sistem