Masalah dan Tantangan Tradisional dan Kontemporer
Pentingnya Teori dan Sejarah Manajemen Mengapa Teori : teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan cetak biru untuk tindakan Contoh : Andew Grove, CEO Intel Corp mengembangkan sendiri teori pengoperasian organisasinya. Dasar teorinya organisasi perlu berfokus secara kontinyu untuk menjadi lebih gesit dan responsif terhadap lingkungan mereka
Mengapa sejarah : Pemahaman sejarah dari manajemen menyediakan suatu rasa memiliki dan dapat membantu manajer menghindari kesalahan yang dibuat orang lain Contoh : Polaroid, Shell Oil, Levi Strauss, Ford,Lloyd’s of London, Disney, Honda dan Unilever mempertahankan arsip masa lalu dan secsara berkala membangkitkan citra masa lalu dalam program orientasi dan pelatihan mereka, kampanye dan aktivitas hubungan masyarakat lainnya
Manajemen di Jaman Purbakala D. Bangsa Yunani C. Bangsa babilonia G. B. Venesia B. Bangsa Mesir E. Bangsa Romawi A. Bangsa Sumeria F. Bangsa Cina 3000 SM 2500 SM 2000 SM 100 SM 1000 M 1500 SM 500 SM 500 M 1500 M
Menggunakan peraturan tertulis untuk pemerintahan Menggunakan praktik manajemen untuk membangun piramida Menggunakan serangkaian hukum dan kebijakan untuk pemerintahan Menggunakan sistem pemerintahan yang berbeda untuk kota-kota dan negara-negara bagian Menggunakan struktur yang terorganisasi untuk komunikasi dan pengendalian Menggunakan struktur organisasi yang besar untuk berbagai lembaga pemerintah dan seni Menggunakan rancangan organisasi dan konsep perencanaan untuk mengendalikan lautan
Perintis Manajemen Awal Robert Owen (1771-1858) : Mengakui pentingnya sumber daya manusia dalam sebuah organisasi Charles Babbage (1792 – 1871) : Fokus pada efrisiensi produksi ; Manfaat pengelompokan kerja dan penerapan matematika untuk memecahkan masalah fasilitas dan bahan baku secara efisien
Perspektif Manajemen Klasik Terdiri dari dua cabanga : Manajemen Ilmiah Manajemen administratif
Manajemen Ilmiah Berkenaan dengan cara meningkatkan kinerja datri seorang pekerja Pendukung : Frederick W. Taylor (1856-1915), Frank Gilbreth (1868-1924), Lilian Gilbreth (1878-1972), Henry Gantt (1861-1919) dan Harrington Emerson (1853-1931) Taylor mengamati apa yang disebut Soldiering : pekerja yang dengan sengaja bekerja dengan kecepatan yang lebih lambat dari kemampuan mereka yang sebenarnya
Taylor memperkenalkan sejumlah inovasi mengenai cara merancang suatu pekerjaan dan cara melatih pekerja untuk melaksanakan pekerjaab tersebut Inovasi tersebut menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih tinggi dan moril pekerja yang meningkat Taylor juga memformulasikan ide-ide dasar dari manajemen ilmiah
Langkah-langkah dalam Manajemen Ilmiah Mengembangkan ilmu pengetahuan Untuksetiap elemen Pekerjaan untuk Menggantikan Metode lama Secara ilmiah memiLih karyawan & Kemudian melatih Untuk melakukan pekerjaan Seperti yang Dideskripsikan dalam Langkah 1 Mengawasi karyawan Untuk memastikan Bahwa mereka telah Mengikuti metode yang Dituliskan untuk Melaksanakan pekerjaan mereka Terus merencanakan Pekerjaan, tapi Menggunakan pekerja Untuk menyelesaikan pekerjaan 4 1 2 3
Manajemen Administratif Berfokus pada pengelolaan organisasi secara keseluruhan Kontributor utama : Henry Fayolo (1841-1925), Lyndall Urwick (1891-1983), Max Weber (1864-1920) dan Chester Barnard (1886-1961) Chester Barnard dalam bukunya The Functional of Executif mengemukan teori penting mengenai penerimaan otoritas
Perspektif Manajemen Perilaku Menekankan pada sikap dan proses perilaku individu dan kelompok dan mengakui pentingnya proses perilaku di tempat kerja Studi Hawthorne : Serangkaian percobaan awal yang berfokus pada perilaku di tempat kerja. Dalam suatu percobaan yang melibatkan kelompok pekerja ini para peneliti memonitor bagaimana produktivitas berubag sebagai akibat dari perubahan kondisi kerja. Para ahli berkesimpulan bahwa elemen manusia sangat penting di tempat kerja
Gerakan hubungan manusia : Menyatakan bahwa pekerja merespons terutama terhadap konteks sosial dari tempat kerja, ternasuk pengkondisian kelompok sosial, norma kelompok dan dinamika interpersonal Teori X : Suatu pandangan yang relatif negatif mengenai pekerja dan konsisten dengan pandangan manajemen ilmiah Teori Y : Suatu pandangan positif mengenai pekerja; teori ini mencerminkan asumsi yang dibuat oleh pendukung hubungan manusia
Perilaku Organisasi : Bidang kontemporer yang menfokuskan pada perspektif perilaku dalam manajemen
Perspektif Manajemen Kuantitatif Menerapkan teknik kuantitatif dalam manajemen Sains manajemen : Berfokus terutama pada pengembangan model matematika Manajemen operasi : berkenaan dengan cara untuk membantu organisasi menghasilkan produk atau jasanya secara lebih efisien
Perspektif Terintegrasi untuk Manajer Sistem : Serangkaian elemen yang saling berhubungan yang berfungsi sebagai suatu keseluruhan Sistem terbuka Suatu sistem organisasi yang berinteraksi dengan lingkungannya Sistem tyertutup : suatu sistem organisasi yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya Subsistem : suatu sistem di dalam sistem yang luas
Sinergi : dua atau lebih subsistem yang bekerja nersama seringkali lebih berhasil daripada kalau bekerja sendiri-sendiri Entropi : suatu proses normal yang menyebabkan penurunan sistem
Perspektif Sistem Dalam Organisasi Input dari lingkungan: Inpu bahan baku, Manusia, finansial dan informasi Proses transformasi: Teknologi, sistem Operasi Sistem administrasi Dan Sistem pengendalian Output ke dlm lingkungan Jasa/produk, laba/rugi Perilaku karyawan Dan output informasi Umpan balik
Perspektif Kontijensi Perspektif universal : suatu usaha untuk mengidentifikasikan satu-satunya cara terbaik untuk melakukan sesuatu Bahwa perilaku manajerial yang sesuai untuk suatu situasi tertentu bergantung pada atau kontinjen terhadap elemen yang unik dalam situasi tersebut
Kerangka Kerja yang Terintegrasi Pendekatan Sistem Pendekatan Kontijensi Perspektif Manajemen Klasik Perspektif Manajemen Perilku Perspektif Manajemen Kuantitatif Manajemen yang efektif dan efisien
Tantangan Manajemen Kontemporer Kurangnya tenaga kerja Manajemen keanekaragaman Perubahan lingkungan Teknologi Globalisasi Cara pengorganisasian baru yang kompleks Etika dan tanggungjawab sosial Kualitas Pergeseran menuju perekonomian jasa