Beberapa istilah yg sering muncul

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERTEMUAN KE-5 Heintje Hendrata, S.Kom
Advertisements

Penjadwalan CPU.
Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi
Afrizal Fahrudin Bagus Azril Hala Rizqul H
Penjadwalan dan Interaksi Proses
Penjadwalan CPU Niyalatul Muna
BAB IV PENJADWALAN PROSES.
Pertemuan 04- Penjadwalan Proses sistem operasi
Ervi Nurafliyan Susanti ( )
Dosen: Resi Utami Putri, S.Kom., M.Cs Penjadwalan Proses.
PENJADWALAN PROSES.
Sistem Operasi Penjadwalan Proses
Pertemuan 5 Penjadwalan Proses
Proses dan Penjadwalan
Slide 7 – Penjadwalan Process
PART 3 DOSEN : AHMAD APANDI, ST
Manajemen Proses Meliputi : Pengelolaan sisklusi hidup proses
Sistem Operasi (Operating Systems) Minggu 6
PENJADWALAN PROSES.
Ihr Logo 3. SISTEM OPERASI Manajemen Proses by
Sumber Kepustakaan : ppt1 Beberapa istilah yg sering muncul Average Turn Around Time Rata-rata waktu total yg.
PENJADUALAN PROSES.
Penjadwalan Proses.
MATERI 5 SISTEM OPERASI Scheduling Algorithm Oleh : Mufadhol, S.Kom
MATERI 4 SISTEM OPERASI Scheduling Process Oleh : Mufadhol, S.Kom
Oleh : Defiana Arnaldy, M.Si
PROCESS SCHEDULING A.A. Gde Bagus Ariana, ST..
Penjadwalan Proses.
“Process Schedulling”
Penjadwalan CPU.
Penjadwalan Process.
“PENJADWALAN PROSES “ SISTEM OPERASI.
1 Jawaban Scheduling Interaktif 2 Matakuliah: T0316/sistem Operasi Tahun: 2005 Versi/Revisi: 5.
Operasi pada Sistem Operasi
PENJADWALAN PROSES.
V. Penjadwalan Proses Penjadwalan CPU terjadi pada sistem operasi yang mempergunakan multiprogramming. Penjadwalan berupa kumpulan kebijakan untuk menentukan.
OPERATING SYSTEM.
Algorithma Penjadwalan Proses
Mata Kuliah : Sistem Operasi
PART 3 DOSEN : AHMAD APANDI, ST
SISTEM OPERASI Dosen Pengampu : Erfanti Fatkhiyah, ST., M.Cs.
III. Penjadwalan Proses
Dosen: Resi Utami Putri, S.Kom., M.Cs
Slide 7 – Penjadwalan Process
PENJADWALAN PROSES.
STMIK-IM BANDUNG Chalifa Chazar
Penjadwalan Proses.
Penjadwalan Proses.
ALGORITMA PENJADWALAN PROSES
Fakultas Ilmu Komputer Defri Kurniawan, M.Kom
Process Scheduling SISTEM OPERASI Slide perkuliahan
Penjadwalan Proses Edi Sugiarto, S.Kom.
Mata Kuliah Sistem Operasi
Sistem Operasi Teknik Informatika STT Wastukancana Purwakarta
PART 3 Penjadwalan cpu.
Sistem Operasi Penjadwalan Proses
Penjadualan CPU 6.
Jawaban Soal Scheduling Batch
Oleh : Solichul Huda, M.Kom
PENJADWALAN PROSES.
MATERI PENJADWALAN PROSES
Penjadwalan Proses M. Ghofar Rohman.
Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi
Beberapa istilah yg sering muncul
Slide 7 – Penjadwalan Process
Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi
Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi
Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi
OPERATING SYSTEM. 1.Fungsi Sistem Operasi 2.Penjadwalan Proses 3.Memori Manajemen Dukungan Sistem Operasi meliputi:
Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi
Transcript presentasi:

Beberapa istilah yg sering muncul Average Turn Around Time Rata-rata waktu total yg dibutuhkan sebuah proses dari datang sampai selesai dieksekusi oleh CPU Burst Time Waktu yg dibutuhkan utk mengeksekusi sebuah proses Average Waiting Time Rata-rata waktu yang dihabiskan proses selama berada pada status ready ( menunggu eksekusi CPU )

Algoritma Penjadualan First-Come, First-Served Algoritma ini akan mendahulukan proses yang lebih dulu datang Kelemahan algoritma ini adalah waiting time rata-rata yang cukup lama Muncul istilah convoy effect, dimana proses lain menunggu satu proses besar mengembalikan sumber daya CPU Algoritma ini nonpreemptive

Algoritma Penjadualan Round-Robin Schedulling Algoritma ini menggilir proses yang ada di antrian. Proses akan mendapat jatah sebesar time quantum. Jika time quantum-nya habis atau proses sudah selesai CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya. Tak ada proses yang diprioritaskan Jika time quantum terlalu besar, sama saja dengan algoritma first-come first-served, jika terlalu kecil akan semakin banyak peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang

Algoritma Penjadualan Priority Schedulling Algoritma ini memberikan skala prioritas kepada tiap proses Proses yang mendapat prioritas terbesar akan didahulukan. Algoritma ini dapat preemptive maupun nonpreeemptive Kelemahan dari algoritma ini adalah proses dengan prioritas kecil tidak akan mendapat jatah CPU. Hal ini dapat diatasi dengan aging, yaitu semakin lama menunggu, prioritas semakin tinggi.

Algoritma Penjadualan Multilevel Queue Schedulling Algoritma ini mengelompokkan antrian dalam beberapa buah antrian Antrian-antrian tersebut diberi prioritas Tiap antrian boleh memiliki algoritma yang berbeda Semakin tinggi tingkatan prioritasnya, semakin besar jatah waktu CPU-nya

Algoritma Penjadualan Shortest-Job First Schedulling Proses diatur menurut panjang CPU burst berikutnya (lebih tepatnya shortest next CPU burst). Waiting time rata-rata dari algoritma ini sangat kecil, sehingga layak disebut optimal Kelemahan algoritma ini yaitu kita tak pernah tahu secara pasti panjang CPU burst proses berikutnya Algoritma ini dapat merupakan preemptive atau nonpreemptive. Jika preemptive, jika ada proses datang dengan sisa CPU burst yang lebih kecil daripada yang sedang dieksekusi, maka proses tersebut akan menggantikan proses yang sedang dieksekusi

Beberapa istilah yg sering muncul Average Turn Around Time Rata-rata waktu total yg dibutuhkan sebuah proses dari datang sampai selesai dieksekusi oleh CPU Burst Time Waktu yg dibutuhkan utk mengeksekusi sebuah proses Average Waiting Time Rata-rata waktu yang dihabiskan proses selama berada pada status ready ( menunggu eksekusi CPU )

Algorithma Penjadwalan First-Come, First-Served ( FCFS ) Round Robin Schedulling Priority Schedulling Shortest-Job First Schedulling ( SJF ) Multilevel Queue Schedulling

First-Come, First-Served Algoritma ini akan mendahulukan proses yang lebih dulu datang Kelemahan algoritma ini adalah waiting time rata-rata yang cukup lama Muncul istilah convoy effect, dimana proses lain menunggu satu proses besar mengembalikan sumber daya CPU Algoritma ini nonpreemptive

Contoh Kasus PROSES BRUST TIME WAKTU KEDATANGAN P1 24 P2 3 1 P3 2 P2 3 1 P3 2 Gant Chart : P1 P2 P3 24 27 30 T Waiting Time P1 = 0 | P2 = 24 – 1 = 23 | P3 = 27 – 2 = 25 Average Waiting Time = = 16 0 + 23 + 25 3 Turn Around Time P1 = 24 | P2 = 27 – 1 = 26 | P3 = 30 – 2 = 28 Average Turn Arround Time = = 26 24 + 26 + 28 3

Round-Robin Schedulling Algoritma ini menggilir proses yang ada di antrian. Proses akan mendapat jatah sebesar time quantum. Jika time quantum-nya habis atau proses sudah selesai CPU akan dialokasikan ke proses berikutnya. Tak ada proses yang diprioritaskan Jika time quantum terlalu besar, sama saja dengan algoritma first-come first-served, jika terlalu kecil akan semakin banyak peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang

Contoh Kasus PROSES BRUST TIME WKT KEDATANGAN P1 9 P2 6 1 Time Quantum P2 6 1 Time Quantum 3 Gant Chart : 12 15 T 3 6 9 P1 P2 Waiting Time P1 = 0 + 3 + 3 = 6 | P2 = ( 3 - 1 ) + 3 = 5 Average Waiting Time = = 5.5 6 + 5 2 Turn Around Time P1 = 15 | P2 = 12 – 1 = 11 Average Turn Arround Time = = 13 15 + 11 2

Priority Schedulling Algoritma ini memberikan skala prioritas kepada tiap proses Proses yang mendapat prioritas terbesar akan didahulukan. Algoritma ini dapat preemptive maupun nonpreeemptive Kelemahan dari algoritma ini adalah proses dengan prioritas kecil tidak akan mendapat jatah CPU. Hal ini dapat diatasi dengan aging, yaitu semakin lama menunggu, prioritas semakin tinggi.

Contoh Kasus Priority Preemptive PROSES BRUST TIME WKT KEDATANGAN PRIORITY P1 9 3 P2 6 1 2 P3 Gant Chart : T 5 18 10 P3 P2 P1 1 2 Waiting Time P1 = 0 + ( 10 – 1 ) = 9 | P2 = 0 + ( 5 – 2 ) = 3 | P3 = 0 Average Waiting Time = = 4 9 + 3 + 0 3 Turn Around Time P1 = 18 | P2 = 10 – 1 = 9 | P3 = 5 – 2 = 3 Average Turn Arround Time = = 10 18 + 9 + 3 3

Contoh Kasus Priority Non-preemptive PROSES BRUST TIME WKT KEDATANGAN PRIORITY P1 9 3 P2 6 1 2 P3 Gant Chart : T 9 18 12 P3 P2 P1 Waiting Time P1 = 0 | P2 = ( 12 - 1 ) = 11 | P3 = ( 9 - 2 ) = 7 Average Waiting Time = = 6 0 + 11 + 7 3 Turn Around Time P1 = 9 | P2 = 18 – 1 = 17 | P3 = 12 – 2 = 10 Average Turn Arround Time = = 12 9 + 17 + 10 3

Shortest-Job First Schedulling Proses diatur menurut panjang CPU burst berikutnya (lebih tepatnya shortest next CPU burst). Waiting time rata-rata dari algoritma ini sangat kecil, sehingga layak disebut optimal Kelemahan algoritma ini yaitu kita tak pernah tahu secara pasti panjang CPU burst proses berikutnya Algoritma ini dapat merupakan preemptive atau nonpreemptive. Jika preemptive, jika ada proses datang dengan sisa CPU burst yang lebih kecil daripada yang sedang dieksekusi, maka proses tersebut akan menggantikan proses yang sedang dieksekusi

Contoh Kasus JFS Preemptive PROSES BRUST TIME WKT KEDATANGAN P1 9 P2 6 1 P3 3 2 Gant Chart : T 5 18 10 P3 P2 P1 1 2 Waiting Time P1 = 0 + ( 10 – 1 ) = 9 | P2 = 0 + ( 5 – 2 ) = 3 | P3 = 0 Average Waiting Time = = 4 9 + 3 + 0 3 Turn Around Time P1 = 18 | P2 = 10 – 1 = 9 | P3 = 5 – 2 = 3 Average Turn Arround Time = = 10 18 + 9 + 3 3

Contoh Kasus SJF Non-preemptive PROSES BURST TIME WKT KEDATANGAN P1 9 P2 6 1 P3 3 2 Gant Chart : T 9 18 12 P3 P2 P1 Waiting Time P1 = 0 | P2 = ( 12 - 1 ) = 11 | P3 = ( 9 - 2 ) = 7 Average Waiting Time = = 6 0 + 11 + 7 3 Turn Around Time P1 = 9 | P2 = 18 – 1 = 17 | P3 = 12 – 2 = 10 Average Turn Arround Time = = 12 9 + 17 + 10 3

Multilevel Queue Schedulling Algoritma ini mengelompokkan antrian dalam beberapa buah antrian Antrian-antrian tersebut diberi prioritas Tiap antrian boleh memiliki algoritma yang berbeda Semakin tinggi tingkatan prioritasnya, semakin besar jatah waktu CPU-nya

Latihan Soal… PROSES BURST TIME PRIORITY WKT KEDATANGAN P1 10 3 P2 4 1 P2 4 1 2 P3 5 Gambar Gant Chart dan Tentukan Avg. Waiting Time serta Avg. Turn Arround Time dari ketiga proses di atas dengan algoritma : FCFS SJF ( preemptive ) Round-Robin, q = 2 Round-Robin, q = 5 Priority ( non-preemptive )