TEORI = Pedoman praktek

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ukuran Kecerdasan IQ EQ SQ.
Advertisements

AM I SMART?.
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Konsep Dasar Pendidikan
Anggota : 1. Ratri Wahyuning Rahayu. ( ) 2. Riska Nurdianah
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
POTENTIAL MANAGEMENT II
OLEH: ANGGIT LIPURING ARDIKORO SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PACTAN CLICK HERE TO BEGIN.
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
HAKIKAT PENDIDIKAN Andi Muhammad Ajiegoena Pengantar Pendidikan
Technique Informal School
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
KECERDASAN MAJEMUK (Multiple Intelligent)
Semua Anak Cerdas Menumbuhkembangkan potensi dan keunikan setiap anak by Ririn Yuniasih Cordova, 6 Mei 2012.
Perbedaan Siswa Dalam Kecerdasan Dan Gaya Belajar
KECERDASAN MAJEMUK (Multiple Intelligent) Diah Kartika Sari Inna Solecha G Diah Kartika Sari Inna Solecha G
Oleh : Zaimmatun Nafi’ah ( ) Bimbingan dan Konseling.
BODY SMART Olahragawan Aktor Aktris Model Penari Pekerja Lapangan Mekanik yang berbakat Koreografer Penari Latar Sutradara.
TES BAKAT DIFERENSIAL (DAT)
KURIKULUM 2013 UNTUK SEKOLAH DASAR.
EVALUASI PEMBELAJARAN SUDIYONO
oleh: NINIEK WAKHYU INDRIASIH Q
UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BAKAT DAN INTELIGENSI Reny Yuniasanti,M.Psi.
Intelegensi dan Kreativitas
Pertemuan 4 : “ MENGENAL BAKAT “
Multiple Intelligences
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
MULTIPLE INTELLIGENCES Ika Kusumaningrum S. Pd.
MULTIPLE INTELEGENSI (KECERDASAN MAJEMUK)
KECERDASAN MAJEMUK (Multiple Intelligent)
HANDOUT 1 BELAJAR PEMBELAJARAN
Perkembangan Moral dan Nilai Agama
MULTIPLE INTELLIGENCES ( Kecerdasan Majemuk )
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
Kecerdasan Jamak.
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
GERAKAN INDONESIA MEMBACA DAN MENULIS Paparan disampaikan oleh Dra
MENGENAL 8 KECERDASAN MANUSIA
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BIMBINGAN KONSELING: SEBUAH PENGERTIAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Ukuran Kecerdasan IQ EQ SQ. Ukuran Kecerdasan IQ EQ SQ.
Konsep ini mengangkat prinsip: SETIAP INDIVIDU ADALAH UNIK
Kecerdasan jamak Multiple Intelligent.
Yang benar vs yang salah
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
Peran Pendidikan Luar Sekolah dalam Mempersiapkan Generasi Emas
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
PROFIL MANUSIA INDONESIA
BERBASIS KECERDASAN ANAK (MULTIPLE INTELLIGENCES)
LINPRANAS (FMIPA UNNES, tahun 2015)
Kecerdasan Majemuk.
KURIKULUM 2013: URGENSI PENDIDIKAN INDONESIA
Perkuliahan 2 MENGENALI POTENSI DIRI
Korupsi.
Kecerdasan Majemuk Jalaluddin Rakhmat.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Multiple Intelligences
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
[D] ominant [I] nfluence [S] teady [C] ompliance
Kebijakan Pemerintah DALAM Pengembangan Perpustakaan Sekolah
MENJADI GURU JAMAN NOW. MEMPUNYAI 7B 1.Bersemangat juang tinggi 2.Berpikir kritis 3.Bertindak dinamis 4.Berkarya kreatif.
Transcript presentasi:

TEORI = Pedoman praktek Pengantar Pendidikan PRAKTEK TANPA TEORI MERUPAKAN PERBUATAN TIDAK WARAS, SEDANGKAN TEORI TANPA PRAKTEK MERUPAKAN PERBUATAN YG ANGAN-ANGAN PRAKTEK = Sumber Teori TEORI = Pedoman praktek

Konsep Pendidikan Suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Proses dimana pengalaman dan informasi diperoleh sebagai hasil belajar. Seni atau pengetahuan membimbing / memimpin / mengajar anak. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkambangkan potensi-potensi kemanusiaannya.

Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hakekat Pendidikan Merubah perilaku Mengembangkan seluruh aspek kepribadian Sebagai transformasi nilai melalui mendidik, mengajar, dan melatih

Cerminan Pendidikan Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri Jika anak dibesarkan dengan olok-olokan, ia belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

Cerminan Pendidikan (lanj.) Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran

Gaya pelajar Pelajar linguistik senang bermain dengan kata-kata ketika ia membaca, menulis, dan berbicara. Pelajar logis-matematis senang bereksperimen dan mengeksplorasi angka dan pola. Pelajar spatial senang menggunakan visualisasi ketika menggambar, membangun, merancang, dan berkreasi. Pelajar musikal bernyanyi, bergumam, memainkan alat musik, dan umumnya beraksi terhadap musik, dan belajar diiringi musik. Pelajar kinestetik senang bergerak, bersentuhan, menari, berolahraga, membuat prakarya, dan belajar melalui gerakan dan sentuhan.

Gaya Pelajar (lanjt.) Pelajar interpersonal berbagi, membandingkan, bekerja sama, memiliki banyak teman, serta belajar dengan dan dari orang lain. Pelajar intrapersonal bekerja sendirian di tempatnya sendiri, menciptakan karya yang unik dan orisinal.

Kecerdasan linguistik Keterampilan: berbicara, memberitahu, menginformasikan, memberikan perintah, menulis, mengungkapkan dengan kata-kata, berbicara bahasa asing, menafsirkan, menerjemahkan, mengajar, berceramah, berdiskusi, berdebat, meneliti, mendengarkan (kata-kata), menyalin, mengoreksi, menyunting, mengolah kata, mengarsipkan, melaporkan. Contoh Profesi: pustakawan, pengarsip, editor, penerjemah, ahli bicara, penulis, penyiar radio/TV, jurnalis, pengacara, sekretaris, korektor, guru bahasa Asing.

Kecerdasan Logis-Matematis Keterampilan: merancang keuangan, menyusun anggaran, melakukan penelitian ekonomi, membuat hipotesis, membuat estimasi, menghitung, mengkalkulasi, menggunakan statistik, mengaudit, membuat teori, menganalisa, mensistematisasi, mengelompokkan, mengurutkan. Contoh Profesi: auditor, akuntan, agen pembeli, petugas asuransi, ahli matematika, ilmuwan, ahli statistik, juru taksir, analis komputer, ekonom, teknisi, petugas pembukuan, guru ilmu alam

Kecerdasan Spasial Keterampilan: menggambar, memvisualisasikan, membuat presentasi visual, merancang, membayangkan, menemukan, mengilustrasikan, mewarnai, membuat draft, membuat grafik, membuat peta, memotret, menghias, membuat film Contoh Profesi: insinyur, petugas survey, arsitek, ahli tata letak kota, seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, penemu, pembuat peta, pilot, seniman rupa, pematung.

Kecerdasan Musical Keterampilan: bernyanyi, memainkan alat musik, merekam, berimprovisasi, menggubah lagu, mentranskripsikan, menyusun aransemen, mengorkestrasikan, menganalisa dan mengkritisi (aliran-aliran musik) pramuniaga alat musik, penulis lagu, teknisi studio musik, pengarah koor, konduktor, penyanyi, guru musik. Contoh Profesi: musisi, pembuat alat musik, terapis musik.

Kecerdasan Body Kinesthetic Keterampilan : menyusun, berjalan, berlari, membuat prakarya, merestorasi, memproduksi, mengoperasikan, menari, berolahraga, mengorganisasikan kegiatan di alam bebas, berwisata. Contoh Profesi: terapis fisik, pegawai di tempat rekreasi, penari, aktor, model, petani, montir, tukang kayu, pengrajin, guru olahraga, penata tari, atlet profesional, jagawana, ahli permata

Kecerdasan interpersonal Keterampilan : melayani, menjadi tuan rumah, berkomunikasi, berempati, berdagang, mengajar, melatih, konseling, membimbing, menilai orang, membujuk, memotivasi, menjual, merekrut (karyawan), menginspirasikan, mempublikasikan, menyemangati, mengawasi, mengkoordinasikan, mendelegasikan, berunding, bermediasi, bekerja sama, mengkonfrontasi, mewawancara Contoh Profesi: direktur, manajer, kepala sekolah, pegawai personalia, arbiter, sosiolog, antropolog, konselor, psikolog, perawat, pegawai public relation, pramuniaga, agen wisata, direktur .

Kecerdasan Interpersonal Keterampilan: memutuskan, bekerja sendiri, mempromosikan diri, menetapkan tujuan, menyusun sasaran, berinsiatif, mengevaluasi, menaksir/menilai, merencanakan, berinstrospeksi, memahami diri Contoh Profesi: psikolog, pemuka agama, guru psikologi, terapis, konselor, teolog, perencana program, pengusaha

Tugas Mencari pengertian dan tujuan pendidikan dari berbagai referensi, kemudian simpulkan dengan kata-kata sendiri (3 halaman). Tugas dikirim ke email: d_puspitasari@ub.ac.id Format word, subject: TUGAS1:PP_NAMA Nama file: TUGAS1:PP_NAMA Minggu, 26 Februari 2012 jam 8.00