PARADIGMA ARUS BALIK PEMBANGUNAN SOSIAL DI INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IMPLIKASI REGULASI PENDIDIKAN TERHADAP GURU DAN DOSEN
Advertisements

UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN RASIONAL KURIKULUM.
PENGENALAN SNP, SPM DAN IMPLEMENTASI SPM
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 Tentang PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN GURU KETERAMPILAN.
KONSEP CBT.
HARAPAN MAHASISWA TERHADAP LAPANGAN PEKERJAAN PANJI BAHARI NOOR ROMADHON.
Berbagi Pengalaman Upaya Meningkatkan Akreditasi Program Studi
KEBIJAKAN BAN-PT KAMANTO SUNARTO KETUA BAN-PT
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Palembang 2013
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
PERANAN KOMPETENSI DALAM MENGHADAPI MEA 2015
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
HASIL SIDANG KOMISI VIII RENSTRA DEPDIKNAS
Direktorat Bina Intala Ditjen Binalattas
Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
KEBIJAKAN DAN LANGKAH STRATEGIS PEMBANGUNAN SDM INDONESIA UNGGUL
DASAR FILOSOFIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
PAPARAN CALON KEPALA SEKOLAH
untuk Memperkuat Daya Saing SDM di Pasar Global
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
LATAR BELAKANG Pada saat ini >100 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan air minum dan sanitasi dasar yang layak Sarana AMPL yang.
PUSAT PENDIDIKAN, STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN
IMPLEMENTASI PERAN PPNI dalam meningkatkan kesejahteraan perawat
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
PROFESIONALISME GURU DAN MUTU PENDIDIKAN Oleh La Tahang 1.
Kementerian Ketenagakerjaan RI
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
Selamat Pagi.
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
Bahruddin, Profesionalisme Guru, STISNU 2017
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
KEBIJAKAN OBAT  .
√√BNSP √√BNSP √√BNSP √√BNSP.
Kementerian Ketenagakerjaan RI
GARIS BESAR TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJEMEN SDM
Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010
Pengembangan SDM Melalui Sistem Sertifikasi Kompetensi
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
ARAH KEBIJAKAN KEMENDIKBUD DALAM PENDIDIKAN INFORMAL (SEKOLAHRUMAH)
SERTIFIKASI KOMPETENSI
KOMPETENSI SDM LOGISTIK PETERNAKAN UNTUK MENDUKUNG SISLOGNAS
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
ISU/GAP KETENAGAKERJAAN
DONGKRAK KARIR LULUSAN PERSPEKTIF SERTIFIKASI
SERTIFIKASI KOMPETENSI
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) NASIONAL
Model PAUD dan Dikmas Sebagai Dukungan Penjaminan Mutu Lembaga
“PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA ”
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
PEMBEKALAN SERTIFIKASI PROGRAMMER
Transcript presentasi:

PARADIGMA ARUS BALIK PEMBANGUNAN SOSIAL DI INDONESIA Muhammad Zuhri Bahri Alumnus Sosiatri 1986

Pembangunan Nasional Pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional. Pelaksanaan pembangunan mencakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju

Terminologi Pembangunan Sosial : Proses yang berdimensi jamak yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat dan kelembagaan nasional. Seperti ; percepatan pertumbuhan ekonomi, pengangguran, ketidakmerataan dan pemberantasan kemiskinan absolute ( Todaro;1987)

Pembangunan Sosial memiliki 3 aspek ; 1. Pengadaan pelayanan masyarakat 2. upaya terencana untuk mecapai tujuan sosial yang kompleks dan bervariasi 3. upaya untuk meningkatkan kemampuan manusia (Moeljarto;1987)

Strategi Pembangunan Strategi Pertumbuhan Economic Oriented Konglomerasi Sentralistik Kesenjangan Manusia sebagai objek Dominasi Negara

Paradigma Baru Strategi Pemerataan Kesetaraan pembangunan dalam berbagai aspek Desentralisasi (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004) Penguatan civil society Pembangunan berbasis Masyarakat Human Capital

Peluang Dan Tantangan Pembangunan Sosial Jumlah penduduk 250 juta Sumber Daya Alam Sumber Daya Sosial Tantangan : Kualitas SDM IPM ( Rangking 111 dari 182 Negara) Kemiskinan 28,28 juta atau 11,25% Pengangguran; jumlah angkatan kerja 125,3 juta, bekerja 118,2 juta, pengangguran terbuka 7,1 juta atau 5,70% Pertumbuhan Ekonomi 5,6% Kesenjangan

Asumsi Dasar Pembangunan Sosial Tidak bisa berdiri sendiri Terkait dengan aksessibilitas pelayanan sosial dasar ( pendidikan,kesehatan,dan ekonomi) Perlindungan sosial (kelompok rentan) Terkait dengan keberfungsiaan sosial didalam masyarakat ( empowerment) Pengembangan Kualitas Manusia

Strategi Dasar Makro Regulasi, Kebijakan,Program, Penguatan Infrastruktur Sosial dan Pemeberdayaan Masyarakat 2. Mezzo Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial / pranata-pranata sosial serta lembaga-lembaga pengembangan SDM 3. Mikro Awareness, Pendampingan masyarakat, dan Penguatan fungsi-fungsi sosial di dalam masyarakat.

BEBERAPA PERMASALAHAN POKOK SDM INDONESIA Output pendidikan formal yang belum siap kerja Kualitas SDM Indonesia yang tidak merata (kesenjangan pembangunan ekonomi, gap antara Indonesia Bagian Barat dan Bagian Timur Keterbatasan lapangan kerja Kualitas tenaga kerja yang dicerminkan dari tingkat pendidikan masih rendah Trend penganggur terbuka bergeser dari angkatan kerja berpendidikan rendah menjadi angkatan kerja berpendidikan tinggi Status pekerjaan utama didominasi pekerja informal Belum semua industri merekrut SDMnya berbasis kompetensi

Pentingnya Pengembangan SDM dalam Pembangunan Sosial

Pengembangan Kualitas SDM Perspektif Ketenagakerjaan GLOBALISASI PENGANGGURAN & KEMISKINAN AFTA PERTUMBUHAN & KESEJAHTERAAN WTO AEC APEC DAYA SAING PELUANG ANCAMAN PRODUKTIVITAS & KUALITAS KOMPETENSI & PROFESIONALISME SDM BANG KARIR DIKLAT PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI

STRATEGI PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI INDUSTRI KKNI SKKNI DIKLAT PROFESI (CBT) SERTIFIKASI KOMPETENSI LDP BNSP / LSP

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Pelatihan Berbasis Kompetensi yang selanjutnya disingkat PBK adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja

SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL Pemberlakuan Akreditasi LDP MRA Penerapan Standar Pelatihan berbasis kompetensi Lisensi LSP Sertifikasi Kompetensi SDM Profesional Kompeten Kompetitif SKKNI Pengembagan Standar Pembinaan dan Pengendalian Harmonisasi Standardisasi Kerjasama Notifikasi

KEBUTUHAN AKAN PELATIHAN KERJA ADJUSTMENT TRAINING TRANSMIGRAN BALATRANS/ BLK AKIBAT PHK DN/LN TAMATAN SEKOLAH FORMAL/ NON FORMAL TUNTUTAN USAHA MANDIRI ADJUSTMENT TRAINING ADJUSTMENT TRAINING TUNTUTAN DUNIA USAHA LEMBAGA DIKLAT/ BLK LEMBAGA DIKLAT/ BLK ADJUSTMENT TRAINING TUNTUTAN BEKERJA DI LUAR NEGERI

TARGET/SASARAN PELATIHAN ANGKATAN KERJA SUDAH BEKERJA BELUM BEKERJA ADJUSMENT TRAINING FULL TRAINING PENEMPATAN WIRAUSAHA DALAM NEGERI LUAR NEGERI TRANSMIGRASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL (PP NO. 31 TAHUN 2006) PBK BNSP  LSP KKNI  SKKNI Std.Itl.& Khs D U/D I PROGRAM PBK TENAGA KERJA INDONESIA LULUSAN NAKER KOMPETEN SE L EKS I UJ K SERTIFI- KASI Sarana/Prasarana Instruktur Biaya Manajemen NAKER PENGALAMAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA LALPK AKREDITASI AKREDITASI LEMBAGA KOORDINASI PELATIHAN KERJA NASIONAL

BELUM BERFUNGSI OPTIMAL PENYEBAB PENGANGGURAN INTELEKTUAL SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL & SISTEM KETENAGAKERJAAN NASIONAL LEMBAGA ILMIAH/ UNIVERSITAS INTELEKTUAL KAPITAL BELUM LINK & MATCH BELUM BERFUNGSI OPTIMAL PENGANGGURAN LULUSAN DIPLOMA DAN UNIVERSITAS 19

HCD HCI SISTEM PENDIDIKAN SISTEM KEPENDUDUKAN SISTEM KETENAGAKERJAAN SINERGITAS SISTEM KEPENDUDUKAN, SISTEM PENDIDIKAN DAN SISTEM KETENAGAKERJAAN SISTEM PENDIDIKAN HCD HCI : Human Capital Investment DCD : Human Capital Development ESC : Employment Sercice Centre BKO : Bursa Kerja On Line KETRAMPILAN & KEAHLIAN KOMPETENSI IPTEK SISTEM KEPENDUDUKAN HCI Bursa Kerja On line (BKO)/ ESC SISTEM KETENAGAKERJAAN TENAGA KERJA BERDAYA SAING Pelatihan, Sertifikasi Penempatan (3 IN 1) 20

SISTEM MANAJEMEN KEPENDUDUKAN PENGENDALIAN JUMLAH PENDUDUK KUALITAS PENDUDUK : moral, mental, budaya dan Kecukupan Gizi. PENYEBARAN PENDUDUK 21

SINERGITAS SISDIKNAS DENGAN SISNAKERNAS LINK & MATCH SEMULA SMU > SMK (60% : 40%) MENJADI SMU < SMK (40% : 60%) KURIKULUM PT/UNIVERSITAS BERBASIS PASAR KERJA KESESUAIAN PENCARI KERJA DAN LOWONGAN KERJA MENCEGAH PENGANGGURAN 22

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (kkni) 9 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor 8 7 6 5 4 3 2 1

KESETARAAN JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI DENGAN JENJANG PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA, DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA JENJANG KUALIFI KASI KKNI JCP MELALUI PELATIHAN KERJA DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA JENJANG CAPAIAN PEMBELAJARAN (JCP) PENDIDIKAN FORMAL

MULTI JALUR PENINGKATAN KUALITAS SDM Perpres. No. 8 Thn. 2012 KKNI SMP SMA D1 D2 D3 S1D4 S2 S3 Sp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ahli DUNIA PENDIDIKAN - GELAR PELATIHAN & PENGALAMAN KERJA DUNIA KERJA Peningkatan kualitas SDM dapat ditempuh melalui : Pendidikan; Pelatihan & Pengalaman Kerja; Dunia Profesi dan atau Belajar Sendiri Dengan KKNI, kualitas dan kompetensi tenaga kerja dari berbagai jalur akan mendapat pengakuan yang sama yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi setelah melalui uji kompetensi Teknisi Operator S K L SKKNI Professional Pengalaman individual atau belajar sendiri DUNIA PROFESI DAN SERTIFIKAT PROFESI MASYARAKAT - PENGALAMAN ATAU BELAJAR MANDIRI

Jumlah Lembaga/Balai Pelatihan Kerja di Indonesia (per Desember 2013) Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah BLKLN 6 Balai Latihan Ketransmigrasian 21 balai latihan ketransmigrasian 7850 Lembaga 262 Balai 22 balai latihan produktivitas 2 Balai Latihan Produktivitas 13 Balai Latihan Kerja Industri 260 balai latihan kerja

KAPASITAS LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LEMBAGA PELATIHAN (ORANG/TAHUN) (9.878.272) Lembaga Pelatihan (192.299) BLK UPTP 21.065 SD 4.131.533 SMP 2.934.123 BLK UPTD 106.497 SMA 1.196.285 LPK SWASTA 83.550 SMK 926.787 PERGURUAN TINGGI 689.564

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KEPMENAKERTRANS NO.81 TAHUN 2012 TENTANG FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KERJA UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Penyadaran 1.1 Mengembangkan komunikasi dialogis 1.1 Membangun Relasi Sosial 1.1.2 Membangun jejaring dan kemitraan 1.1.3 Membangun Solidaritas Sosial 1.2 Memberikan Motivasi 1.2.1 Mengembangkan kesadaran masyarakat untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik 1.2.2 Merancang perubahan kehidupan masyarakat 1.2.3 Mengembangkan kemandirian masyarakat 2. Pembelajaran 2.1 Mengembangkan Proses Pembelajaran 2.1.1 Mengelola pembelajaran masyarakat 2.1.2 Menyiapkan Kader Pemberdayaan Masyarakat 2.2 Mengembangkan profesionalitas fasilitator 2.2. Mengembangkan kapasitas sebagai fasilitator

3. PELEMBAGAAN / PENGORGANISASIAN 3.1 Pengorganiasian Masyarakat   3. PELEMBAGAAN / PENGORGANISASIAN 3.1 Pengorganiasian Masyarakat 3.1.1 Mengembangkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintahan 3.1.2 Memperkuat posisi tawar 3.2 Melakukan Mediasi 3.2.1 Meningkatkan aksebilitas antar pemangku kepentingan 3.2.2 Mengelola Konflik di Dalam Masyarakat 3.3 Mendinamiskan sistem sosial 3.3.1 Membangun visi dan kepemimpinan masyarakat 3.3.2 Mengembangkan sistem kontrol sosial 3.3.3 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya masyarakat 4. PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN/OTONOMI/KEDAULATAN 4.1 Memfasilitasi pembaruan di masyarakat 4.1.1 Mengembangkan inovasi untuk pemberdayaan masyarakat 4.1.2 Memfasilitasi penerapan inovasi pemberdayaan dibidang/sektor tertentu

TERIMAKASIH